TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah
Vol 2, No 2 (2017): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah (Article in Press)

TASAWUF SEBAGAI MEDIA KEPUASAN BATIN DALAM KONTEKS HAL DAN MAQAM

Masturin, Masturin (Unknown)



Article Info

Publish Date
31 May 2018

Abstract

 Inti ajaran semua agama adalah penyerahan kepada Tuhan pencipta alam semesta, yang dalam bahasa Arab disebut Islam dalam arti generik. Perbedaan pendapat yang terjadi adalah akibat kebanggaan dan sikap menolak. Penyerahan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, tanpa sedikitpun mengasosiasikan atribut Ketuhanan kepada apa dan siapapun selain daripada-Nya sendiri, merupakan satu-satunya sikap keagamaan yang benar, dan sikap selain itu tertolak.Tasawuf merupakan olah rohani untuk mendekatkan roh manusia kepada Tuhan sehingga dapat berhubungan langsung dengan Tuhan. Hubungan langsung antara roh manusia dengan Tuhan baik dalam bentuk komunikasi maupun dialog dapat dicapai melalui pengasingan diri dan kontemplasi. Kesa­daran akan adanya komunikasi dan dialog inilah yang menjadi inti dari tasawuf.Ada segolongan umat Islam yang belum merasa puas dengan pendekatan diri kepada Tuhan melalui ibadah shalat, puasa dan haji. Mereka ingin lebih dekat lagi dengan Tuhan. Jalan untuk itu diberikan oleh al-tasawwuf. Al-tasawwuf atau sufisme ialah istilah yang khusus dipakai untuk menggambarkan mistisisme dalam Islam.Ada beberapa, maqam yang harus dilalui oleh seorang sufi untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Di antara para ahli tasawuf terjadi perbedaan pandangan mengenai jumlah dan susunan maqam. Abu Bakar Muhammad al-Kalabadzi tam­paknya lebih rinci dalam mengemukakan maqamat yang harus dilalui oleh seorang, sufi dibandingkan dengan ahli tasawuf lainnya. Maqamat yang dikemukakan oleh Abu Bakar Muhammad al-Kalabadzi secara berurutan adalah al-tau­bah, al-zuhd, al-shabr, al-faqr, al-tawadlu', al-taqwa, al-tawakkal, al-ridlo, al-mahabbah, dan al-ma'rifah.

Copyrights © 2017