cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 59 Documents
Pemimpin Rakyat: Belajar pada DPRD Kudus Hasil Pemilu Tahun 2014 Rosyid, Moh.
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 2, No 1 (2017): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah (Article in Press)
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Politik dalam bahasa Arab dari kata siyasah, berasal dari kata yasa-yasusu berarti mengurusi, melatih, dan mendidik. Dalam perspektif Islam, politik mengandung makna keinginan atau cara menjadikan ajaran Islam sebagai panduan kehidupan (manhajul hayah) agar kehidupan berpolitik menyejahterakan umat manusia dan lingkungannya. Upaya menyejahterakan tersebut dapat dilakukan dengan posisi/jabatan yang diembannya. Sebagai manusia, perilaku politisi perlu dikawal dan diarahkan agar berpijak pada jalan yang lurus/benar. Pihak yang mengarahkan tentunya memiliki kriteria ideal yakni pihak yang netral, dapat dijadikan contoh, dipercaya, dan memiliki kekuatan. Kriteria itu dimiliki ulama atau cendekiawan yang memiliki hati nurani dan nihil kepentingan praktis. Naskah ini sebagai bagian dari upaya untuk memotret hasil pemilu legislatif tahun 2014 DPRD Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Pertama, baru pertama kali ada DPRD Kudus yang beragama Buddha, yakni Ngateman, PDIP, Dapil 2. Terpilihnya anggota DPRD Kudus memiliki ragam latar belakang, meski minim sosok tokoh Islam kharisma yang mencalonkan diri atau dicalonkan oleh umat/partai sebagai representasi wakil rakyat atas ketokohannya. Kedua, berdasarkan data yang tertulis dalam naskah ini diharapkan ada upaya yang lebih optimal oleh parpol dalam mengader person parpolnya. Ketiga, fenomena pindah partai pun menghiasi pileg 2014. Keempat, minimnya perempuan yang terpilih sebagai catatan tersendiri. Kelima, PDI-P sebagai partai pemenang perolehan kursi dewan tertinggi sehingga menduduki jabatan Ketua DPRD Kudus. Hal yang lebih penting dari semua ini adalah perlunya dievaluasi kinerja dewan. 
STRATEGI SYIAR ISLAM DI DESA KLUMPIT KEC. GEBOG KABUPATEN KUDUS Karim, Abdul
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 2, No 1 (2017): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah (Article in Press)
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini menjelaskan tentang Strategi Syiar Islam di Desa Klumpit Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Penulis mencoba mengungkap strategi yang efektif dalam melakukan dakwah di masyarakat desa Klumpit tersebut dengan menggunakan pendekatan sosial (social approach). Bahwa desa klumpit sesungguhnya memiliki berbagai sumber daya dan prasarana yang memadai dalam mengaktualisasikan syiar Islam. Namun karena berbagai faktor yang dihadapi oleh masyarakat desa Klumpit tersebut, menjadikan suatu keadaan vacum dan stagnannya syiar Islam di desa tersebut. Hal ini memiliki pengaruh negatif yang cukup kuat bagi generasi muda yang ada di desa tersebut. Hasil dari pendekatan tersebut adalah terungkapnya berbagai faktor yang menjadikan tidak hidupnya syiar Islam, tidak adanya sentral kajian Islam di masjid Baitul Fattah desa Klumpit menjadi faktor utama kevacuman syiar Islam tersebut. Dengan dihidupkan kembali kajian Islam di Masjid tersebut, maka gairah masyarakat menjadi hidup dalam memakmurkan Masjid yang sekaligus menjadi pertanda syiarnya dakwah Islam.
MANAJEMEN DAKWAH ORGANISASI ISLAM: Menjawab Konflik Keberagamaan dan Intoleransi Kaum Radikal Tajudin, Yuliyatun
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1, No 2 (2016): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mendeskripsikan kajian analisis terhadap fenomenakonflik keberagamaan dan intoleransi kaum radikal yang telahberkembang di masyarakat. Analisis terfokus pada aspek evaluasiterhadap manajemen dakwah bagi organisasi Islam. Melaluianalisis fenomenologis, bahwa manajemen dakwah dalamorganisasi Islam memberikan kesempatan besar untuk menggiringcara pandang masyarakat terhadap Islam sebagai agama humanis.Islam sebagai agama yang tidak menebarkan isu radikalisme danintoleransi. Organisasi Islam sebagai wadah bagi masyarakatmengekspresikan keberagamaannya memiliki moment tepat untukmelakukan pembenahan dalam manajemen dakwahnya agarsesuai dengan tujuan dakwah itu sendiri, yakni mengembangkannilai-nilai Islam untuk membentuk keseimbangan sikap danperilaku masyarakat sebagai subyek dampingan.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM) DA’I MELALUI PELATIHAN DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH ISLAM Mubasyaroh, Mubasyaroh
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1, No 1 (2016): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakanpengembangan dari proses sistematis dalam fungsi manajemenyaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan danpengawasan sumber daya organisasi yang berupa manusia dalamrangka pencapaian tujuan bersama, diperlukan kemampuan dariorang-orang yang berkecimpung dan tertarik di bidang SumberDaya Manusia, yakni Manajer SDM untuk berperan Proactive serta mampu cepat juga tanggap melihat gejolak pasar tenaga kerja yang seringkali berubah tergantung kondisi eksternalsumber daya manusia, yaitu ekonomi, politik dan keamanan.Satu hal yang pasti dari perkembangan ilmu Manajemen SumberDaya Manusia, adaalah adanya perubahan yang nyata darifungsi utama Manajemen Sumber Daya Manusia. Perubahandari spesialisasi bidang penanganan pekerja, menjadi bagianyang terintegrasi dengan bidang-bidang lain di dalam organisasi.Kebijakan yang diambil oleh bagian Manajemen Sumber DayaManusia kini lebih erat berhubungan dengan rencana strategisperusahaan, atau kebijakan perusahaan. Bagian SDM harusmampu mewujudkan rencana strategis organisasi ke dalam bentuktenaga kerja dan segala hal yang terkait dengannya, yang sesuaiuntuk organisasi. Dalam hal dakwah, manajemen sumberdayamanusia diharapkan dapat mengembangkan dakwah, dengan melalui pendidikan maupun pelatihan-pelatihan, sehingga kualitas da’i selaku pelaksana dakwah akan meningkat.
ZIARAH MAKAM WALI SEBAGAI MEDIA DAKWAH: REFLEKSI TEOLOGIS DAN SOSIO-KULTURAL MASYARAKAT NAHDLIYIN Sanusi, Sanusi
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 2, No 2 (2017): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah (Article in Press)
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Fenomena ziarah makam wali merupakan tradisi turun-temurun yang sudah berakar kuat di kalangan umat Islam nusantara khususnya di kalangan nahdliyin sebagai representasi dari masyarakat nusantara yang masih berpegang teguh pada tradisi sebagai bentuk penghormatan kepada nenek moyang khususnya para wali atau penyebar agama Islam di tanah nusantara. Fenomena ziarah yang dilakukan oleh warga nahdliyin memiliki corak keunikannya sendiri, selain karena dipengaruhi oleh faktor atas penghayatan doktrin agama juga dipengaruhi oleh budaya lokal yang begitu kental. Eksistensi tradisi lokal cukup mewarnai secara signifikan terhadap keberadaan Islam yang lahir di tengah masyarakat yang berpegang teguh pada nilai-nilai tradisi. model ziarah yang menjadi amaliyah warga nahdliyin dibangun atas dasar kesadaran teologis sekaligus atas dasar kesadaran sosio-kultural yang sudah menjadi bagian dalam sistem budaya masyarakat nusantara. Pada titik ini, ziarah makam wali tidak lagi dipandang sebatas pengamalan nilai religiusitas atau sebatas pengamalan nilai budaya, melainkan sebagai satu kesatuan yang dibangun atas dasar nilai keduanya. Sebagai sebuah tradisi Ziarah makam wali memiliki peran dan posisi strategis untuk dijadikan sebagai media dakwah yang cukup efektif khususnya di kalangan nahdliyin sebagai mayoritas masyarakat nusantara.
PENGEMBANGAN DAKWAH MELALUI PENGELOLAAN WISATA DALAM TRADISI BUKA LUWUR MAKAM SUNAN KUDUS Bastomi, Hasan
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1, No 2 (2016): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islam adalah agama perubahan yang berisikan petunjuk-petunjuk agar manusia secara individual menjadi manusia yang baik,beradap dan berkualitas, selalu berbuat baik sehingga mampumembangun sebuah peradaban yang maju, sebuah tatananyang manusiawi. Agar ajaran Islam selalu mampu menghadapiperkembangan zaman dan mampu menjawab tantangan zaman maka dakwah Islam perlu dikembangkan dan menciptakan alternatif-alternatif diantaranya dapat memanfaatkansektor wisata. Pariwisata yang dikelola dengan efektif akanmenimbulkan berbagai dampak sosial. Salah satu tradisi yangdapat menjadi potensi wisata adalah Tradisi Buka Luwur makamSunan Kudus. Pengelolaan dana buka luwur diimplikasikan padabeberapa kegiatan, antara lain: (1) Pengajian umum tahun barudan Pengajian Upacara Buka Luwur, (2) Kegiatan MunadhorohDiniyah, (3) Santunan Anak Yatim, (4) Khatmil Qur’an, (5)Pembagian Nasi Sodaqoh Buka Luwur. Pengelolaan dana kemudian di salurkan untuk kepentingan dakwah Islam melalui tradisi buka luwur Sunan Kudus yang pada akhirnya dibagikankepada masyarakat disekitar Makam Sunan Kudus dan parapeziarah.
KEISLAMAN DAN KEBANGSAAN: Modal Dasar Pengembangan Organisasi Dakwah Sumadi, Eko
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1, No 1 (2016): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini berusaha mengulas wawasan keislaman dan wawasankebangsaan yang semestinya menjadi ruh setiap ormas Islamdi Indonesia. Faktanya tidak sedikit ormas Islam di Indonesiayang memiliki sikap eksklusif dalam tafsiran sekaligus dalammengekspresikan pemahamannya. Ada monopoli kebenaranyang sesungguhnya hanyalah persoalan beda tafsir dan bedapemahaman. Sehingga berimplikasi pada nalar penyeragaman,bahwa berbeda berarti salah. Ide demikianlah yang sering kalimemicu kegaduhan dan bahkan kontak fisik antar sesamaumat Islam di Indonesia. Selain itu, ide-ide transnasional jugasudah mewabah di negeri ini yang secara tidak langsung berartiancaman bagi integritas dan keutuhan bangsa Indonesia sebagaisebuah Negara kesatuan republik Indonesia. Dari kajian yangpenulis lakukan, sampai pada kesimpulan bahwa; Pertama, sikaptoleransi dan sikap menghargai setiap perbedaan harus dijunjungtinggi. Karena pada wilayah penafsiran sangat mungkin lahirberbagai perbedaan (khilafiyah), tidak ada kebenaran yangmutlak di wilayah pemikiran dan pemahaman, yang ada hanyalahkebenaran relatif. Maka hal demikian harus senantiasa menjadikesadaran setiap aktivis ormas Islam di Indonesia. Kedua, setiapaktivis ormas Islam di Indonesia juga harus memiliki wawasankebangsaan yang komprehensif dan senantiasa mengedepankansikap nasionalisme. Harus ada kesadaran bahwa Indonesia bukan Negara Agama, bukan juga Negara sekuler melainkan Negara religius. Sehingga rumusan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI merupakan suatu dasar yang sudah final. Selanjutnya segala sikap dan tindakan yang bertentangan dengan 4 pilar kebangsaan tersebut harus dijauhi dan ditinggalkan.
POLA KEPEMIMPINAN ISLAM SEBAGAI KUNCI SUKSES DAKWAH RASULULLAH Mubasyaroh, Mubasyaroh
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 2, No 1 (2017): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah (Article in Press)
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepemimpinan atau sering disebut sebagai leadership menurut arti harfiahnya  adalah daya memimpin atau kualitas pemimpin. Adapun kepemimpinan merupakan suatu kegiatan atau seni untuk mempenbaruhi perilaku orang-orang yang dipimpin agar rela bekerja sama menuju kepada satu tujuan yang ditetapkan atau diinginkan bersama. Berbicara tentang Nabi Muhammad SAW tidak bisa dilepaskan dari tugas utama beliau sebagai seorang rasul penyampai risalah Tuhan dan tugasnya sebagai pemimpin panutan umat dengan memberikan pendidikan dan pengajaran tentang nilai-nilai Islam, sebagai bentuk dakwahnya. Pemimpin dambaan ummat adalah sosok pemimpin yang bisa membawa ummat kembali merintis dan menciptakan peradaban mulia sebagaiman telah digambarkan Nabi SAW. Karena hanya kepemimpinan yang sesuai dengan metode kenabianlah, Ridha Allah akan didapat. Pada makalah ini akan mencoba diungkap tentang pola kepemimpinan Rasulullah Muhammad SAW sehingga mencapai sukses dalam dakwahnya yang mampu menguasai seluruh jazirah Arab.
POTRET MANAJAMEN RASULULLAHSAW KETIKA BERDAKWAH DI MADINAH AL-MUNAWWARAH Hidayati, Nurul
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1, No 2 (2016): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dakwah adalah menyeru kepada Islam yang hanif dengan keutuhandan keuniversalannya dengan syiar-syiar dan syariatnya. Salahsatu komitmen seorang muslim terhadap keislamannya adalahupaya menyerukan, menyebarkan dan menyampaikan ajaranIslam kepada orang lain. Kegiatan penyeruan dan pengajakankepada Islam mempunyai langkah-langkah khusus yang menjadigaris landasannya, serta arah dan tujuannya yang hendak dicapai.Dalam hal ini, al-Quran sebagai rujukan dakwah mempunyaiwatak atau karakteristik yang khas. Kekhasannya dapat dilihatdari beberapa isyarat pernyataan-pernyataan yang diekspresikandan dijelaskan dalam al-Quran. Kehadiran Rasulullah saw.di tengah-tengah masyarakat Jazirah Arab khususnya di kotaMekkah sebagai cahaya bagi mereka yang mempercayainya.Karena, tidak semua dari mereka mengikuti dan mempercayaiapa yang dibawa olehnya. Banyak sekali tantangan dan halanganyang dihadapi oleh beliau ketika menyeru dan mengajak sukuQuraisy yang sudah mendarah daging dengan kejahiliahannya.Dakwah di Mekkah fokus pada masalah keesaan Allah.Karenanya, ayat-ayat yang diturunkan di Mekkah banyak sekaliberbicara tentang ketauhidan, semisal surat al-Ikhlas. Sebaliknyadakwah di Madinah fokus pada masalah sosial kemasyarakatan.Selanjutnya tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui cara Rasulullah mengelola dakwah ketika berada di Madinah dan untuk mengetahui apa saja yang beliau lakukan sehingga dakwah beliau di Madinah bisa sukses.
SUMBER DAYA MANUSIA DAN KONFLIK SOSIAL DALAM ORGANISASI KEAGAMAAN (Analisis Fenomena Konflik Komunitas NU dan Muhammadiyah) Yuliyatun, Yuliyatun
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1, No 1 (2016): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan peran sumberdaya manusia dalam mengelola konflik sosial antarorgansasikeagamaan dan relevansinya dengan keseimbangan diri sumberdaya manusia dalam resolusi konflik. Tulisan ini merupakan hasilanalisis terhadap fenomena di masyarakat adanya konflik antarakomunitas organisasi keagamaan NU dengan Muhammadiyah.Dengan pendekatan psikologi fenomenologis, penulis menemukan bahwa peran sumber daya manusia sangat penting dalam upayanya membangun kesadaran komunitas masyarakatpendukung organisasi untuk memahami visi dan tujuankeberadaan organisasi keagamaan di tengah masyarakat, yakniuntuk menjaga keimanan dan memelihara ukhuwah Islamiyah.