Penemuan energi alternatif hangat dibicarakan oleh masyarakat luas karena semakin menipisnya cadangan bahan bakar fosil. Di lain pihak permasalahan sampah kota tak bisa terelakkan. Sampah Kota Surabaya mengandung 72,4% (1560 ton/hari) sampah organik yang mengandung lignoselulosa dan sampah plastik sebesar 10,9% (265,52 ton/hari). Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan komposisi dan karakterisasi eko-briket dari sampah plastik campuran dan lignoselulosa. Penelitian ini menggunakan 3 variabel, meliputi sampah plastik campuran, jenis sampah lignoselulosa (serbuk gergaji, sekam padi dan tempurung kelapa) serta ukuran lignoselulosa (40 dan 60 mesh). Parameter uji karakteristik mutu briket meliputi kadar air, kadar Volatile Solid (VS), kadar fixed carbon (FC), kadar abu, dan bulk density, nilai kalor, dan titik nyala. Pengujian parameter tersebut dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknik Lingkungan, Teknik Mesin, Teknik Sipil dan Teknik Fisika. Hasil uji menunjukkan bahwa sampah plastik dan lignoselulosa dapat dibuat menjadi ekobriket dengan penambahan lem polyvinyl acetate (PVAc). Produk ekobriket terbaik adalah komposisi 20% plastik campuran dan 80% lignoselulosa tempurung kelapa (M20T40). Karakteristik mutu briket tersebut adalah: kadar air 12,79%, volatile solid 85,14%, fixed carbon 1,56%, kadar abu 0,64%, nilai kalori 8801,04 kalori/gram, bulk density 0,13 gram/cm3, dan titik nyala 131,8oC. Hasil tersebut sesuai dengan baku mutu Permen ESDM No. 47 tahun 2006 dan mampu dijadikan salah satu alternatif pemenuhan keterbatasan energi Indonesia.
Copyrights © 2007