Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PENGARUH PH TANAH TERHADAP PROSES BIODEGRADASI POLYCYCLIC AROMATIC HYDROCARBON (PAH) PADA TANAH TERKONTAMINASI BATUBARA Sari, Gina Lova; Mizwar, Andy; Trihadiningrum, Yulinah
Jurnal Teknologi Vol 8, No 1 (2016): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batubara alami (unburnt coal) mengandung polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) dengan kadar yang tinggi dan tingkat penyebaran relatif cepat. PAH sulit didegradasi karena bersifat toksik sehingga berpotensi mengkontaminasi tanah, terutama di wilayah pertambangan batubara tetapi belum mendapatkan perhatian yang serius. Kontaminasi tersebut dapat ditangani menggunakan salah satu teknologi bioremediasi yaitu co-composting. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses co-composting adalah pH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH tanah terhadap biodegradasi PAH dalam proses co-composting dengan penambahan sampah organik. Co-composting dilakukan secara aerobik selama 98 hari dalam skala laboratorium. Variasi penelitian meliputi rasio tanah terkontaminasi PAH dengan sampah organik (100/0, 75/25, 50/50, 25/75, dan 0/100) dan pH tanah (asam dan netral). Analisis kadar 16 EPA-PAH dilakukan menggunakan metode Gas Chromatographic Mass Spectrometric (GC-MS). Proses co-composting berlangsung dalam kondisi lingkungan yang optimal yaitu suhu mesofilik (30-31°C), pH netral (6,5-7), dan kadar air optimum (50-60%).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa biodegradasi PAH yang terjadi tidak dipengaruhi oleh kondisi pH tanah. Hal ini dibuktikan dengan persentase kadar PAH yang terdegradasi tidak berbeda jauh antara pH tanah awal asam dan netral di rasio T/s 25/75 yaitu 75,15% dan 76,21 %.
Efek Kadmium terhadap profil DNA Bacillus cereus ATCC 9632 dan Pseudomonas aeruginosa WT pada Limbah Sintetik Elektroplating Sholikah, Umi; Trihadiningrum, Yulinah
SPECTA Journal of Technology Vol 2 No 2 (2018): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/specta.v2i2.100

Abstract

The electroplating industry produces wastewater containing heavy metals. The high surface area of bacteria has the potency to reduce heavy metals content in wastewater since it has ability to absorb the metals. This study aims to find out the bacterial DNA profile after Cd bioremoval process using Bacillus cereus 9632 and Pseudomonas aeruginosa WT. Bacterial culture is applied in synthetic electroplating wastewater. Some Cd concentrations are used to perform Range Finding Test by bacterial culture. The study was conducted in a batch system for three days. The viability test was done by measuring the value of Optical Density and Total Plate Count, while bacterial DNA profile was analyzed by using electrophoresis. The cell viability of B.cereus ATCC 9632 and P.aeruginosa WT had the same pattern which is the higher concentration of Cd metals on cell bacteria surface, the lower cell bacteria viability. The DNA of the control bacteria has the difference between the size and number of bands.
Kajian Fragmentasi Polypropylene Akibat Radiasi Sinar Ultraviolet dan Kecepatan Aliran Air Salsabila Sifa Susanto; Yulinah Trihadiningrum
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.53583

Abstract

Plastik jenis polypropylene (PP) yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari telah menyebabkan pencemaran mikroplastik (MP) di badan air. MP dapat dihasilkan dari fragmentasi PP akibat radiasi sinar ultraviolet (UV) dan degradasi secara mekanik. Degradasi secara mekanik dapat diakibatkan oleh kecepatan aliran air dengan maupun tanpa adanya sedimen. Keberadaan MP di lingkungan perairan dapat berpotensi bahaya bagi biota akuatik hingga manusia. Studi ini bertujuan untuk mengkaji mekanisme fragmentasi PP akibat radiasi sinar UV dan kecepatan aliran air. Sumber yang digunakan dalam kajian ini berasal dari berbagai literatur ilmiah. Mekanisme fragmentasi PP diawali dengan abstraksi atom hidrogen tersier pada rantai PP akibat keberadaan oksigen dan energi dari cahaya UV melalui proses fotooksidasi. Hasil akhir dari proses fotooksidasi tersebut yakni terbentuknya gugus karbonil dan hidroksil pada rantai PP. Kedua gugus tersebut tidak stabil dan menyebabkan PP menjadi rapuh. PP yang rapuh tersebut rentan mengalami fragmentasi akibat degradasi mekanik oleh kecepatan aliran air. Hasil fragmentasi PP dapat dilihat dari perubahan fisik, kimia, maupun mekaniknya. Perubahan fisik ditunjukkan dari retakan yang muncul pada permukaan PP serta dapat diamati dari jumlah partikel MP yang dihasilkan. Perubahan kimia berdasarkan hasil analisis FTIR ditunjukkan dari puncak gugus karbonil dan hidroksil baru yang muncul pada spektra FTIR. Sedangkan perubahan mekanik ditunjukkan dari perubahan kekuatan tensil dan elongasi PP.
Kajian Fragmentasi Low Density Polyethylene akibat Radiasi Sinar Ultraviolet dan Kecepatan Aliran Air Aminatus Sa'diyah; Yulinah Trihadiningrum
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.53590

Abstract

Pencemaran plastik di badan air telah menjadi fokus permasalahan lingkungan global. Plastik yang berukuran lebih besar dapat terdegradasi menjadi mikroplastik (MP). Keberadaan MP di perairan dapat mengganggu kehidupan ekosistem dan kehidupan biota air. Salah satu plastik yang paling banyak ditemukan di perairan adalah LDPE. Plastik LDPE merupakan poliolefin yang paling rentan terhadap degradasi. Kerentanan LDPE tersebut mengakibatkan lebih cepatnya proses fragmentasi sehingga terbentuk MP dalam jumlah yang lebih banyak. Plastik di badan air dapat mengalami degradasi melalui fotodegradasi dan degradasi fisik-mekanik. Mekanisme fotodegradasi mampu menginisiasi terjadinya fragmentasi plastik. Fragmentasi plastik di perairan dapat didukung dengan adanya degradasi mekanik akibat kecepatan aliran air. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengkaji mekanisme fragmentasi LDPE akibat radiasi sinar UV dan kecepatan aliran air. Artikel ini disusun dengan mengumpulkan berbagai sumber pustaka mengenai fragmentasi plastik akibat radiasi UV dan kecepatan aliran air. Sumber pustaka yang digunakan berupa text book, jurnal ilmiah, tugas akhir, tesis, dan disertasi. Fotodegradasi LDPE pada kondisi lingkungan yang berbeda dalam kurun waktu kurang lebih 90 hari dapat mengakibatkan terjadinya fragmentasi. Fragmentasi dapat diamati dari perubahan mekanik, fisik, dan kimia. Fotodegradasi dapat menurunkan nilai kekuatan tensil dan meningkatkan nilai modulus Young pada LDPE sehingga mengakibatkan munculnya retakan pada permukaan. Fotodegradasi lebih lanjut dapat merusak ikatan kimia dalam plastik. Perubahan tersebut menunjukkan adanya penurunan kualitas LDPE. Kombinasi radiasi UV dan kecepatan aliran air mengakibatkan fragmentasi yang lebih besar pada LDPE. Kecepatan aliran air pada kondisi turbulen menghasilkan jumlah fragmen yang lebih tinggi dibandingkan pada kondisi stagnan. Keberadaan pasir di dalam air juga mempercepat proses fragmentasi akibat adanya gesekan langsung dengan LDPE.
Pengelolaan Limbah Elektronik di Asrama Mahasiswa di Kota Surabaya Mutiara Aulia Adi; Yulinah Trihadiningrum
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.54987

Abstract

Asrama Mahasiswa (AM) menghasilkan limbah elektronik yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) seperti timbal, merkuri, kadmium, dan lainnya. Limbah elektronik dapat mencemari lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis dan jumlah limbah elektronik, mengkaji kesesuaian kondisi eksisting sistem pengelolaan limbah elektronik dengan peraturan yang berlaku, serta membandingkan sistem pengelolaan limbah elektronik di AM ITS, AM UNAIR, dan AM UPN dengan di negara lain. Data jenis, dimensi, jumlah, dan berat limbah didapatkan dari observasi dan pengumpulan limbah elektronik secara langsung menggunakan drop-box selama dua minggu. Kondisi eksisting didapatkan dari observasi secara langsung dan wawancara dengan pengurus asrama. Pengelolaan limbah elektronik di AM LN didapatkan dari literatur atau artikel ilmiah. AM ITS menghasilkan limbah elektronik yaitu AC, microwave, lampu sorot, lampu PJU, headphone, kabel USB, mouse, handphone, headset, lampu, baterai AA, dan baterai AAA. AM UNAIR menghasilkan limbah elektronik facsimile, rice cooker, water kettle electric, setrika, monitor, UPS, laminator, CPU, mouse, router, keyboard, lampu, headset, adaptor, kabel olor, kabel aux, kabel USB, obat nyamuk elektrik, dan baterai laptop. Limbah elektronik yang dihasilkan oleh AM UPN yakni mesin cuci, kipas angin, televisi, lemari es, lampu, berbagai jenis kabel, saklar lampu, adaptor, headset, baterai AAA, lampu, dan obat nyamuk elektrik. Limbah elektronik di ketiga AM telah dikelola sebagai barang/aset negara namun belum dikelola sesuai dengan peraturan mengenai limbah B3 dan sampah spesifik. Persamaan pengelolaan limbah elektronik dengan di LN, yakni limbah elektronik disimpan dalam ruang penyimpanan di asrama. Perbedaan terletak pada sistem pemilahan dari sumber serta daur ulang limbah elektronik. AM luar negeri telah menerapkan hal tersebut, sedangkan AM di Kota Surabaya belum
Kajian Pengelolaan Limbah Padat B3 di Rumah Sakit X Surabaya Annisa Hanako; Yulinah Trihadiningrum
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.55026

Abstract

Pengelolaan limbah padat di Rumah Sakit (RS) merupakan hal penting karena limbah yang dihasilkan memiliki potensi mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Terbatasnya data mengenai jenis dan laju timbulan limbah padat B3 di RS X Surabaya memerlukan kajian mengenai kondisi pengelolaan yang telah dilaksanakan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan laju timbulan dan komposisi limbah yang dihasilkan, mengkaji kondisi pengelolaan limbah padat B3, dan memberi rekomendasi untuk perbaikan pengelolaan limbah padat B3. Limbah padat B3 di RS berasal dari instalasi rawat jalan, rawat inap, Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Perawatan Intensif (ICU/ICCU), ruang operasi dan Ruang Recovery (RR), unit laboratorium, depo farmasi dan hemodialisa center. Metode pengambilan data berupa pengambilan sampel limbah padat B3 yang dilakukan selama 8 hari berturut – turut sesuai dengan prosedur SNI 19-3964-1994 tentang metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan. Metode pengukuran lainnya berupa observasi secara langsung dan wawancara. Data lain didapatkan dari dokumen – dokumen yang mendukung analisis dengan persetujuan pihak RS. Hasil penelitian menunjukkan laju timbulan limbah padat B3 yang dihasilkan sebesar 270,19 kg/hari dengan persentase terbesar berupa limbah infeksius (88,72%). Pengelolaan limbah padat B3 di RS belum semua sesuai dengan PP No. 101/2014, Permen LHK No. 56/2015, dan Permenkes No. 7/2019.
Kelimpahan dan Karakteristik Mikroplastik pada IPAM Karangpilang III Kota Surabaya Mar`atusholihah Mar`atusholihah; Yulinah Trihadiningrum; Arlini Dyah Radityaningrum
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.55473

Abstract

PDAM Surya Sembada Surabaya memiliki enam Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM), salah satunya IPAM Karangpilang III. IPAM Karangpilang III menggunakan Kali Surabaya sebagai sumber air baku. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelimpahan dan karakteristik mikroplastik (MP) pada air baku dan air produksi di IPAM Karangpilang III dan menentukan efisiensi penyisihan mikroplastik pada setiap unit di IPAM Karangpilang III Kota Surabaya. Adapun variabel penelitian yang digunakan adalah unit-unit operasi yang terdapat pada IPAM. Unit-unit di IPAM Karangpilang III terdiri atas intake, aerator, prasedimentasi, flashmix, clearator, filtrasi, dan desinfeksi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode grab sampling sebanyak satu kali pada pukul 06.00 – 09.00 WIB, pada tanggal 22 Februari 2020. Prosedur ekstraksi MP pada sampel air dilakukan dengan Wet Peroxide Oxidation. Kemudian dilanjutkan dengan penyaringan menggunakan vacuum filter dan membran PTFE (ukuran pori: 0,2 μm). Selanjutnya partikel MP dipisahkan secara manual dari membran filter menggunakan pinset di bawah dissecting microscope (Sunshine SZM45T-B1 dan Dino Capture 2.0) dengan pembesaran 40× – 60×. Kelimpahan MP selama proses pengolahan air minum menurun dari 54,4 partikel/L di air baku menjadi 13 partikel/L di air produksi (efisiensi penyisihan 76,1%). Bentuk MP didominasi oleh serat 94,1% di air baku dan 81,5% di air produksi. MP didominasi oleh partikel berukuran 351 – 1000 μm 42,3% di air baku dan 35,4% di air produksi). Partikel MP didominasi oleh warna hitam (53,7 % di air baku) dan biru (33,8% di air produksi). Kelimpahan MP berbeda pada setiap unit operasi. Tingkat penurunan kelimpahan MP adalah 62,17% di unit aerator, 33,33% di unit prasedimentasi, dan 75,1% di unit desinfeksi.
Pencemaran Meso- dan Mikroplastik di Kali Surabaya pada Segmen Driyorejo hingga Karang Pilang Bagas Ari Wijaya; Yulinah Trihadiningrum
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.203 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.46000

Abstract

Kali Surabaya memegang peranan penting sebagai sumber air baku air minum. Namun Kali Surabaya mengalami penurunan kualitas, akibat pembuangan sampah ke sungai. Jenis sampah yang paling sering ditemukan adalah plastik. Partikel plastik dari jenis meso dan mikroplastik memiliki dampak negatif bagi ekosistem sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelimpahan meso- dan mikroplastik di Kali Surabaya pada segmen Driyorejo hingga Karang Pilang, serta menentukan dan mengkaji distribusinya. Sampling dilakukan secara grab pada tiga kedalaman sungai (atas, tengah, dasar) dari tiga titik menurut lebar sungai (sisi kanan, tengah, dan kiri). Sampling dilakukan dengan dua kali pengulangan. Pengambilan sampel pada permukaan menggunakan manta trawl dan pada setengah kedalaman serta dasar kedalaman menggunakan modified trawl. Pengambilan sampel air untuk pengukuran parameter suhu, pH, berat jenis air menggunakan Van Dorn sampler, dan pengukuran kecepatan arus menggunakan current meter. Ekstraksi meso- dan mikroplastik dilakukan menggunakan hidrogen peroksida dan larutan NaCl. Kemudian meso- dan mikroplastik diamati dan disortasi menggunakan stereomicroscope. Kelimpahan tertinggi mesoplastik berada di permukaan sungai pada titik Driyorejo (1,22 partikel/m3). Adapun, kelimpahan tertinggi mikroplastik berada di permukaan sungai pada titik Driyorejo (13,33 partikel/m3). Distribusi longitudinal mesoplastik dan mikroplastik pada tiga titik sampling menunjukkan perubahan yang cukup signifikan. Dari titik Driyorejo ke titik Bambe kelimpahan mikroplastik menurun, sedangkan dari titik Bambe ke titik Karang Pilang terjadi peningkatan. Kelimpahan mesoplastik pada tiga titik cenderung menurun dari permukaan hingga dasar. Sedangkan distribusi vertikal mikroplastik berfluktuasi: menurun dari permukaan hingga ke setengah kedalaman, kemudian meningkat di bagian dasar sungai.
Kajian Pengelolaan Limbah Padat Peternakan Sapi Simantri Berbasis 2R (Reduce dan Recycle) di Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng Gde Prima Tangkas; Yulinah Trihadiningrum
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.17071

Abstract

Simantri atau Sistem Pertanian Terintegrasi merupakan sebuah program Pemerintah Provinsi Bali yang mengintegrasikan kegiatan pertanian dan peternakan. Pengelolaan limbah padat di peternakan sapi Simantri Kecamatan Seririt yakni pengolahan biogas dan pembuatan kompos belum berlangsung optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan laju timbulan dan komposisi limbah padat peternakan sapi Simantri, mengevaluasi pengelolaan limbah padat eksisting. Tujuan lainnya yaitu menentukan strategi penerapan teknologi pengolahan biogas dan kompos berdasarkan analisis SWOT. Pada penelitian ini dilakukan pengklasifikasian berdasarkan peternakan yang pengolahan biogasnya masih beroperasi, pengolahan komposnya masih beroperasi dan peternakan yang pengolahan biogas dan komposnya tidak beroperasi. Pengukuran laju timbulan limbah padat berdasarkan SNI 19-3964-1994 dan analisis mass balance limbah padat. Instrumen kuisioner digunakan pada penelitian ini untuk mendapatkan informasi pengelolaan limbah padat eksisting, permasalahan, dan penilaian SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats). Sehingga diperoleh teknologi pengelolaan limbah padat berbasis 2R yang dapat diterapkan. Total laju timbulan limbah padat peternakan sapi Simantri Kecamatan Seririt yaitu 2371,40 kg/hari dengan komposisi 303,88 kg sisa pakan/hari dan 2067,52 kg kotoran sapi/hari. Peternakan Sapi Simantri Kecamatan Seririt yang masih melakukan pengelolaan limbah padat sebanyak 53,84 % atau 7 peternakan. Sedangkan, yang tidak melakukan pengelolaan limbah padat sebanyak 46,16% atau 6 peternakan. Strategi penerapan teknologi untuk pengolahan limbah padat peternakan dari hasil analisis SWOT yaitu dengan melakukan pengolahan biogas dan pembuatan kompos dengan intensif dan melakukan inovasi dalam teknologi pengolahan biogas dan kompos.
Kajian Pengelolaan Limbah Elektronik di Unit Pendidikan ITS Ignatius Chandra Setyanto; Yulinah Trihadiningrum
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.442 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.25320

Abstract

Limbah elektronik merupakan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang saat ini telah menjadi perhatian utama dunia. Limbah elektronik mengandung substansi berbahaya seperti timbal, merkuri, kadmium dan bahan berbahaya lainnya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggunakan berbagai macam barang elektronik untuk mendukung sarana dan prasarana dalam proses belajar mengajar di lingkungan kampus. Barang elektronik tersebut dalam kurun waktu tertentu akan menjadi limbah elektronik dan dapat mencemari lingkungan apabila tidak dikelola dengan tepat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan melakukan penilaian kesesuaian kondisi pengelolaan limbah elektronik di unit pendidikan ITS terhadap peraturan tentang pengelolaan limbah B3 yang berlaku di Indonesia. Pada penelitian ini terdapat 2 aspek yang ditinjau, yaitu aspek teknis serta aspek kelembagaan. Hasil penelitian data bahwa unit pendidikan ITS yang diteliti saat ini menyimpan berbagai jenis limbah elektronik, yaitu perangkat IT seperti: CPU; keyboard; mouse, laptop, printer; faksimile; dan mesin fotokopi, kemudian alat elektronik rumah tangga berukuran besar seperti: lemari pendingin; kipas angin dan AC, alat elektronik untuk pencahayaan serta alat elektronik untuk laboratorium. Jumlah limbah elektronik yang disimpan oleh unit pendidikan ITS yang diteliti mencapai 1289 unit, dengan total berat 16180 kg dan total volume 100.5 m3. Limbah elektronik tersebut telah dikelola namun masih terdapat kekurangan dalam aspek-aspek tertentu. Kekurangan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: keterbatasan kapasitas ruang penyimpanan limbah elektronik, kurangnya pengetahuan SDM pada masing-masing departemen tentang pengelolaan limbah B3 khususnya limbah elektronik, belum adanya kebijakan dari pimpinan ITS tentang pengelolaan limbah elektronik, dan tidak jelasnya mekanisme pemutihan barang milik negara.