Tujuan: Untuk mengetahui manfaat miolisis dengan radiofrequency
thermal ablation terhadap mioma uteri dan adenomiosis.
Tempat: RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Rancangan/rumusan data: Penelitian ini bersifat deskriptif.
Bahan dan cara kerja: Delapan orang pasien yang menderita
mioma uteri dan atau adenomiosis bergejala menjalani miolisis dengan
radiofrequency thermal ablation baik transvaginal maupun per laparoskopik.
Satu bulan pascaoperasi, pasien dievaluasi kembali ukuran massa
dengan ultrasonografi dan perubahan gejala yang berkaitan dengan
kedua patologi uterus tersebut.
Hasil: Dari pasien yang diteliti, 5 pasien (62,5%) menderita adenomiosis,
dan 3 pasien (37,5%) menderita mioma uteri. Rata-rata diameter
dan volume massa paling besar per pasien berturut-turut adalah
4,6 cm (1,4 - 9,0) dan 694,3 cm3 (11,5 - 3061,8). Tujuh pasien (87,5%)
mengeluh dismenorea, dan hanya 1 pasien mengeluh menorragia. Tiga
pasien (37,5%) menjalani miolisis laparoskopik. Tidak terdapat komplikasi
intraoperatif atau pascaoperatif. Rata-rata reduksi volume massa
pada follow-up 1 bulan adalah 67,5%; reduksi mioma uteri mencapai
81,5%; sedangkan adenomiosis 59,1%. Pada follow-up tersebut, semua
pasien menyatakan keluhan dismenorea atau menorragia menghilang.
Kesimpulan: Pada penelitian pendahuluan ini, miolisis dengan radiofrequency
thermal ablation telah berhasil mengurangi volume mioma uteri
dan adenomiosis serta menghilangkan gejalanya. Diperlukan follow-up serial
dan penelitian tambahan untuk menilai efikasi dan keamanan teknik
ini.
[Maj Obstet Ginekol Indones 2007; 31-2: 79-85]
Kata kunci: mioma uteri, adenomiosis, miolisis, radiofrequency
Copyrights © 2007