Tujuan: Menerapkan teknik PCR-hibridisasi dot blot dengan pelacak
DNA berlabel biotin untuk mendeteksi HPV tipe 16 dan 18 pada
spesimen swab dan biopsi jaringan serviks.
Rancangan/rumusan data: Penelitian ini bersifat deskriptif.
Bahan dan cara kerja: Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah spesimen swab dan biopsi serviks berjumlah 124 spesimen. Ekstraksi
DNA sampel dilakukan dengan metode Boom dan QIAAmp DNA
Mini Kit (Qiagen). Amplifikasi DNA dengan teknik PCR menggunakan
primer PGMY11 dan PGMY09, dilaksanakan untuk mendeteksi infeksi
HPV. Tipe HPV-16 dan tipe 18 dideteksi dengan teknik hibridisasi dot
blot dari produk PCR dengan pelacak DNA berlabel biotin.
Hasil: Dari 124 spesimen, 18 spesimen (15%), menunjukkan hasil
PCR positif HPV dan dari hasil positif PCR tersebut, 7 spesimen menunjukkan
hasil hibridisasi dot blot negatif sehingga dapat dinyatakan
spesimen tersebut terinfeksi dengan tipe HPV risiko tinggi lainnya atau
risiko rendah. Hasil positif hibridisasi dot blot terlihat pada 24 spesimen
(19%) yaitu 20 spesimen (16%) terinfeksi HPV-16 dan 4 spesimen (3%)
terinfeksi HPV-18. Dari 20 spesimen positif HPV-16, 9 spesimen memperlihatkan
hasil PCR negatif sedangkan dari 4 spesimen positif HPV-
18, 1 spesimen menunjukkan hasil negatif PCR. Hal ini membuktikan
teknik PCR-hibridisasi dot blot lebih sensitif dibanding PCR-elektroforesis
gel agarosa. Beberapa spesimen swab maupun biopsi pasien
prakanker atau kanker memperlihatkan hasil negatif HPV-16 maupun
18. Kemungkinan faktor penyebabnya adalah selain adanya infeksi tipe
HPV risiko tinggi dan virus lain juga terintegrasinya DNA HPV ke
dalam DNA genom host. Berdasarkan kelompok umur, pasien dengan
umur di atas 30 tahun lebih banyak terinfeksi HPV-16 maupun HPV-18.
Kesimpulan: HPV dari spesimen alat genitalia dapat dideteksi dengan
teknik PCR menggunakan primer PGMY11 dan PGMY09. Deteksi tipe
HPV terutama HPV-16 dan HPV-18 dapat dilakukan dengan teknik PCR
yang dilanjutkan dengan hibridisasi dot blot dengan pelacak DNA berlabel
biotin yang merupakan metode cepat, sensitif , spesifik dan sangat
efisien digunakan pada spesimen dengan jumlah banyak. Teknik ini dapat
diterapkan sebagai metode deteksi dini kanker serviks secara
molekuler.
[Maj Obstet Ginekol Indones 2007; 31-4: 218-25]
Kata kunci: PCR, hibridisasi dot blot, HPV-16, HPV-18
Copyrights © 2007