Penggunaan sistem manajemen pengetahuan sangat diperlukan untuk pertukaran informasi. Banyaknya penggunaan sistem tersebut diiringi dengan berkembangnya benih kelapa sawit di Indonesia, yang mana ketersediaan dalam negeri adalah ± 160 juta, sedangkan permintaan terhadap benih kelapa sawit dalam negeri adalah ± 230 juta benih, sehingga terjadi kekurangan benih di Indonesia. Untuk menanggulangi kekurangan tersebut dibutuhkan sebuah sistem informasi yaitu sistem manajemen pengetahuan. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan Knowledge Management System (KMS) dengan metode pendekatan usability engineering. Dimana dengan menggunakan usability bisa menentukan karakteristik dan kelayakan suatu sistem. Hasil dari penelitian ini berupa sistem manajemen pengetahuan pemilihan bibit sawit yang mana pengetahuannya meliputi cakupan data benih dan bibit kelapa sawit, pengetahuan dari pakar termasuk praktisi, ilmuan dan petani.
Copyrights © 2016