MAJALAH ILMIAH GLOBE
Vol 20, No 2 (2018)

ANALISIS POTENSI RAMBATAN TSUNAMI DI PANTAI UTARA DESA DULUKAPA DAN DEME 1 KABUPATEN GORONTALO UTARA UNTUK MITIGASI BENCANA TSUNAMI

Nurfitriani, Nurfitriani ( Universitas Sam Ratulangi Manado)
Mamuaya, Gybert E. (Unknown)
Djamaluddin, Rignolda (Unknown)
Yatimantoro, Tatok (Unknown)



Article Info

Publish Date
29 Oct 2018

Abstract

Secara tektonik, zona subduksi di utara Gorontalo berpotensi menimbulkan gempa bumi yang dapat mengakibatkan tsunami. Kajian statistik seismisitas menunjukkan adanya indikasi celah kegempaan di wilayah tersebut dengan Magnitudo maksimum sebesar 8,2 Mw. Pemodelan tsunami dilakukan untuk mengestimasi ketinggian run up tsunami di pesisir pantai dan luasan daerah genangan tsunami sebagai upaya mitigasi bencana tsunami di Desa Dulukapa dan Deme 1. Pemodelan tsunami menggunakan teori gelombang linier di laut dalam dan gelombang perairan dangkal pada perairan dengan kedalaman dangkal dan daerah landaan dengan grid yang konstan dengan bantuan aplikasi TUNAMI-N2. Gempa bumi yang digunakan untuk pemodelan merupakan skenario terburuk berdasarkan tatanan tektonik dan sejarah kegempaan wilayah penelitian. Data yang digunakan meliputi data batimetri GEBCO (General Bathymetric Chart Of The Ocean) grid 30 arc second dan topografi SRTM (Shuttle Radar Topography Mission) grid 1 arc second yang dikeluarkan oleh USGS. Selanjutnya, data gempa bumi dan tsunami masing-masing diperoleh dari katalog gempa bumi Advanced Nasional Seismic System (ANSS) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Hasil penelitian menunjukkan waktu penjalaran gelombang dari episenter ke pantai utara Desa Dulukapa 18,2–13,8 menit dengan run up 9,8–13,8 m dan jarak terjauh landaan tsunami sejauh 800 m. Sementara itu, waktu tiba tsunami di Desa Deme 1 sekitar 18,8–23,83 menit dengan run up 10,76–15,1 m, dan jarak terjauh landaan tsunami sejauh 830 m. Luasan daerah landaan tsunami mencapai 1900 m² pada kedua desa tersebut. Kedua desa tersebut merupakan wilayah yang rawan terdampak tsunami sehingga perlu dilakukan upaya mitigasi bahaya tsunami untuk mengurangi resiko yang ditimbulkan.

Copyrights © 2018