Jurnal Mahasiswa Ilmu Pemerintahan
Vol 3, No 2 (2018)

IMPLEMENTASI PROGRAM E-WARONG KUBE SRIKANDI DI KOTA MALANG TAHUN 2017 (Studi Di Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen)

Pramesti, Indira Putri ( Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya, Malang)
Utaminingsih, Alifiulahtin ( Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya, Malang)
Rahayu, Restu Karlina ( Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya, Malang)



Article Info

Publish Date
10 Dec 2018

Abstract

Penelitian ini berfokus pada implementasi program Elektronik Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (E-Warong KUBE-PKH) di Kota Malang Tahun 2017. Penelitian ini dilakukan di Dinas Sosial Kota Malang, Kantor Cabang Utama (KCU) BNI Kota Malang, Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan (UPPKH) Kota Malang, dan E-Warong KUBE “Srikandi” Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Tujuan dari penelitian ini untuk memahami secara rinci tentang implementasi program e-Warong pada KUBE “Srikandi” di Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang sehingga dapat mencapai tujuan. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan top-down model implementasi dari Daniel Mazmanian dan Paul A. Sabatier yang terdiri dari 3 variabel; karakteristik masalah, karakteristik kebijakan, dan karakteristik lingkungan. Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif yang dipaparkan secara deskriptif dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, kajian dokumen, dan foto. Hasil dari penelitian ini adalah, implementasi program pada e-Warong KUBE “Srikandi” masih belum optimal karena masih terdapat pelaksanaan yang tidak sesuai pendekatan top-down model implementasi dari Daniel Mazmanian dan Paul A. Sabatier diantaranya adalah pada karakteristik masalah terdapat permasalahan teknis, sifat populasi yang tidak mampu menjangkau selain Kelurahan Bareng. Pada karakteristik kebijakan para aktor pelaksana harus sesuai dengan peraturan sehingga kurang dapat mengembangkan kegiatan pada e-Warong, dan kurangnya akses formal pihak lain.  Pada karakteristik lingkungan adalah kurangnya dukungan publik, terdapat KPM yang menolak program, kepemimpinan tidak berjalan dengan baik.

Copyrights © 2018