LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia
Vol 25, No 2 (2018)

DERAJAT PENETASAN DAN SINTASAN LARVA IKAN BAUNG (Hemibagrus nemurus) DALAM DUA SISTEM PENETASAN BERBEDA

Prakoso, Vitas Atmadi ( Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan)
Subagja, Jojo ( Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan)
Radona, Deni ( Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan)
Kristanto, Anang Hari ( Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan)
Gustiano, Rudhy ( Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan)



Article Info

Publish Date
20 Dec 2018

Abstract

Salah satu komoditas ikan air tawar di Indonesia yang memiliki prospek untuk budidaya adalah ikan baung (Hemibagrus nemurus). Namun, teknologi budidaya ikan baung masih perlu disempurnakan, khususnya perbenihannya untuk meningkatkan produktivitas budidaya ikan baung. Salah satu teknologi yang dapat dikembangkan adalah melalui teknik penetasan telur. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan derajat penetasan dan sintasan larva ikan baung melalui dua sistem penetasan yang berbeda. Penelitian dilakukan di Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Air Tawar, Cijeruk, Bogor pada bulan Agustus 2017. Telur diperoleh dari induk ikan baung generasi kedua hasil domestikasi (Bobot induk betina: 443,3 ± 70,9 g; Bobot induk jantan: 486,7 ± 83,3 g). Metode penetasan yang diuji yaitu sistem baki (tray) dan corong (funnel) dengan masing-masing sistem penetasan terdiri dari empat ulangan. Parameter yang diamati adalah waktu penetasan, derajat penetasan dan sintasan larva selama dua hari. Pengukuran kualitas air yang diamati meliputi suhu, oksigen terlarut, dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kisaran suhu yang sama, larva menetas pertama kali saat 34 jam setelah pembuahan pada sistem corong. Sementara itu pada sistem baki, larva pertama kali menetas saat 36 jam setelah pembuahan. Derajat penetasan pada sistem corong (65,79 ± 5,49 %) lebih tinggi dibandingkan pada sistem baki (30,60 ± 1,91 %) (P<0,05). Sintasan larva ikan baung selama dua hari tidak berbeda nyata antar sistem penetasan. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa sistem penetasan pada corong menghasilkan waktu penetasan telur dua jam lebih cepat dan derajat penetasan yang lebih tinggi dibandingkan sistem baki.

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

limnotek

Publisher

Subject

Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Chemical Engineering, Chemistry & Bioengineering Environmental Science

Description

LIMNOTEK Tropical Inland Waters in Indonesia (Limnotek) is a periodical publication from the Research Center for Limnology, Indonesian Institute of Sciences in collaboration with Indonesian Society of Limnology (MLI). Published semiannually, the journal has a goal to be a means of communication and ...