Angka gizi buruk masih tinggi, di Indonesia telah mencapai 2,3 juta jiwa. di Puskesmas Ngambur pada bulan Oktober 2016 merupakan usia dari 22 bulan yang diambil oleh Marasmus dan saat ini di RSUD Liwa balita yang meninggal dunia. Resiko dari pemberian MP-ASI dini adalah bayi lebih rentan terserang penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan antara Makanan Pendamping Asi (MP ASI) sejak dini dengan status gizi pada bayi berusia 7-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Ngambur Pesisir Barat Tahun 2016.Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Ngambur Pesisir Barat Tahun 2016 sebanyak 325 ibu. Sampel sebanyak 166 orang. Instrumen memasukkan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis data yang merupakan uji Chi Square.Hasil: Penelitian menunjukkan distribusi orang yang memberikan MP-ASI dini sebanyak 63 responden (39,0%). Sedang responden dengan status gizi kurang sebanyak 16 responden (9,6%). Hubungan keluarga pendamping ASI (MP ASI) Dini dengan status gizi pada bayi berumur 7-12 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Ngambur Pesisir Barat Tahun 2016 (nilai p 0,003 ATAU 5,824). Saran pada puskesmas dapat meningkatkan program peningkatan status gizi dengan melakukan penyuluhan kesehatan terkait status gizi balita, dan memberikan MP-ASI sesuai waktu
Copyrights © 2019