Latar Belakang: Jumlah kasus kematian ibu di Kabupaten Banyumas sejak tahun 2010-2014 yaitu secara berurut-turut 33 kasus, 35 kasus, 32 kasus, 35 kasus, dan 33 kasus. Penyebabnya yaitu pendarahan, Preeklamsia, dan infeksi. Dilihat dari waktu meninggal,dalam kehamilan 25%, saat persalinan 17% dan saat masa nifas 58%. Kasus kematian ibu nifas di Banyumas terjadi saat 3 hari postpartum. Berdasarkan data Propinsi Jawa Tengah Kabupaten Banyumas merupakan zona merah dalam, target kunjungan nifas (KF) yaitu kurang dari 90%, baru mencapai 82,1%. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kunjungan nifas terhadap komplikasi masa nifas di wilayah Puskesmas Sokaraja 1 Banyumas. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan Crossectional, untuk menganalisis pengaruh antara kunjungan nifas dengan komplikasi masa nifas dengan menggunakan uji chi-square. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang mendapatkan pelayanan di wilayah Puskesmas Sokaraja 1 Kabupaten Banyumas pada bulan November 2015 sampai dengan Februari 2016 dengan jumlah sampel penelitian 89 ibu nifas. Hasil: Frekuensi kunjungan nifas di wilayah Puskesmas Sokaraja 1 < 4 kali sebanyak 20 orang dan 4 kali sebanyak 69 orang. Kejadian komplikasi masa nifas kunjungan nifas 4 kali terdapat 10 orang dan kunjungan nifas < 4 kali mengalami komplikasi sebanyak 8 orang. Kunjungan nifas dan usia berpengaruh terhadap kejadian komplikasi masa nifas (p=0,012 dan 0,028) sedangkan paritas tidak berpengaruh terhadap komplikasi masa nifas (p=0,920) Kesimpulan: Kunjungan nifas berpengaruh terhadap deteksi dini komplikasi masa nifas Kata kunci: kunjungan nifas, komplikasi nifas
Copyrights © 2016