Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh kondisi permukaan kayu jati Perhutani, pinus dan jati rakyat (penampang radial dan tangensial) terhadap daya lekat bahan lapisan pelindung permukaan. Contoh uji diampelas dan diukur tingkat kekasarannya (Ra) menggunakan roughness tester TR200. Water repellent (WR), bahan pengawet, cat dan kombinasinya dilaburkan pada permukaan kayu. Pengujian keterbasahan dilakukan dengan pengukuran sudut kontak (contact angle) antara cairan dan permukaan contoh uji. Sudut kontak tersebut diukur menggunakan Motic Images Plus (MIP) versi 2.0. Nilai sudut kontak statis ditentukan menggunakan program PROC NLIN dari SAS. Nilai Ra bervariasi antara 2,51-5,80 m. Penampang radial memiliki nilai Ra yang lebih kecil dari penampang tangensial. Jati rakyat dan pinus menghasilkan nilai Ra yang lebih tinggi dibandingkan dengan jati Perhutani. WR menghasilkan sifat keterbasahan yang rendah dengan sudut kontak statisnya mencapai 134o. Sifat keterbasahan bahan pengawet tinggi dengan sudut kontak statis 8,92o. Kombinasi antara cat dan WR, serta cat dan bahan pengawet menghasilkan daya lekat yang paling kuat dibandingkan dengan kombinasi antara cat, bahan pengawet, dan WR. Daya lekat lapisan pelindung permukaan kayu jati rakyat relatif sama dengan kayu pinus, namun daya lekat keduanya lebih baik dibandingkan dengan jati Perhutani.
Copyrights © 2016