Oto Rhino Laryngologica Indonesiana
Vol 41, No 1 (2011): Volume 41, No. 1 January - June 2011

Risiko terjadinya rinitis akibat kerja pada pekerja yang terpajan debu terigu

Emanuel Quadarusman (Unknown)
Sutji Pratiwi Rahardjo (Unknown)
Abdul Qadar Punagi (Unknown)
Riskiana Djamin (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Jun 2011

Abstract

Background: Occupational rhinitis (OR) may decrease quality of life and productivity, but there is still little information about occupational rhinitis in flour industries. Purpose: To know the influence of atopic history, working duration, work placement and face-mask use in the incidence of occupational rhinitis in wheat flour workers of PT. X in Makassar. Methods: A cross-sectional study on workers in production and packing sections of flour factory X had been conducted. Result: Prevalence of occupational rhinitis in that factory was about 50.7%, and there was a significant relationship between atopic history and work placement with OR incidence (p<0.05). Conclusion: There was a significant relationship between atopic  history and work placement with OR incidence, but relationship between OR with working duration and face-mask use could not be established. It was shown that in atopic workers, longer working duration and un-routine use of face-mask increased the risk of OR incidence twice higher. Keywords: occupational rhinitis, flour dust, face mask   Abstrak :  Latar belakang: Rinitis akibat kerja (RAK) dapat mempengaruhi kualitas hidup pekerja, menghilangkan banyak waktu kerja dan dapat menurunkan produktivitas, namun masih sedikit informasi yang dimiliki mengenai epidemiologi pada industri terigu. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh riwayat atopi, lama bekerja, bagian kerja dan penggunaan masker terhadap kejadian rinitis akibat kerja pada pekerja pabrik terigu X di Makassar. Metode: Suatu studi potong lintang pada pekerja bagian produksi dan pengepakan di pabrik terigu X. Hasil: Didapatkan angka kejadian RAK pada pekerja pabrik adalah 50,7%, dan terdapat hubungan yang bermakna antara atopi dan tempat kerja dengan kejadian RAK (p<0,05). Kesimpulan: Faktor atopi dan tempat kerja dapat mempengaruhi angka kejadian RAK, sedangkan hubungan antara RAK dengan lama kerja dan penggunaan masker belum dapat dibuktikan. Didapati bahwa pada pekerja dengan riwayat penyakit atopi semakin lama masa kerja dan dengan penggunaan masker tidak rutin dapat meningkatkan risiko dua kali lebih tinggi untuk terkena RAK. Kata kunci: rinitis akibat kerja, debu terigu, masker

Copyrights © 2011






Journal Info

Abbrev

orli

Publisher

Subject

Health Professions Medicine & Pharmacology

Description

Journal Othorhinolaryngologica Indonesiana is a peer-reviewed and open access journal that focuses on promoting otorhinolaryngology-head and neck surgery that publishes research reports, case reports, and literature reviews, to increase knowledge and updating diagnostics procedurs on ...