Kultivasi
Vol 18, No 1 (2019)

Pengaruh perlakuan ethyl methanesulphonate terhadap perkecambahan dan pertumbuhan kentang granola (biji)

Hanifah Nuraeni Suteja (Universitas Padjadjaran)
Neni Rostini (Universitas Padjadjaran)
Suseno Amien (Universitas Padjadjaran)



Article Info

Publish Date
31 Mar 2019

Abstract

Sari. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi pengaruh ethyl methanesulphonate (EMS) terhadap pertumbuhan tanaman kentang Granola dari biji botani dan memperoleh konsentrasi efektif untuk mendapatkan mutan berdaya hasil tinggi. Percobaan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan di laboratorium kultur jaringan BALITSA, Lembang, yang terdiri dari tahap perlakuan EMS pada biji dengan konsentrasi  0,01%; 0,03%; 0,05%; 0,07%; 0,10%; 0,13%; 0,15%; 0,17%; dan 0,20%; selama 3 dan 6 jam, penanaman biji pada media kultur MS, perbanyakan planlet dan pengamatan planlet. Tahap kedua dilakukan di rumah kasa di Pangalengan yang terdiri dari tahapan aklimatisasi menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 14 perlakuan EMS yang diulang 3 kali dan pengamatan pertumbuhan tanaman. Hasil menunjukkan bahwa EMS menyebabkan penurunan pada daya kecambah. Pengamatan pertumbuhan di rumah kasa menunjukkan tinggi tanaman, jumlah daun, indeks kandungan klorofil, dan berat ubi pertanaman hasil perlakuan memiliki hasil yang lebih rendah dibandingkan kontrol. Konsentrasi EMS 0,07% dengan perendaman 3 jam dan konsentrasi 0,01% dengan perendaman 6 jam menghasilkan genotipe 3D12 dan 6A8 yang memiliki hasil panen tinggi. Kata kunci: kentang, EMS, mutasi, pertumbuhan. Abstract. The aim of the study was to evaluate the effect of ethyl methanesulphonate (EMS) on true potato seed germination and growth of potato Granola also obtained effective concentrations of EMS to produce mutants with high yield. Experiment was conducted in two stages. The first stage was carried out in BALITSA tissue culture laboratory, Lembang which consisted of EMS treatment steps in seeds with concentrations of 0.01%, 0.03%, 0.05%, 0.07%, 0.10%, 0.13%, 0.15%, 0.17%, and 0.20% for 3 and 6 hour; seeds planting on MS culture media; planlet propagation and plantlets observations. The second stage was carried out in screen house in Pangalengan which consisted of acclimatization stages using a randomized block design with 14 EMS treatment repeated 3 times and observations of plant growth, and yield. The results showed that EMS caused a decrease in germination. Growth observation results at screen house showed plant height, number of leaves, chlorophyll content index, and weight of tubers from treatment had lower than controls. Treatment with 0.07% EMS concentration for 3 hours and 0.01% consentration for 6 hours produced 3D12 and 6A8 mutan genotypes which had high yields.  Keywords: potato, EMS, mutation, growth.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

Kultivasi

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Kultivasi diterbitkan oleh Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Jurnal ini terbit tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret, Agustus, dan Desember. Kultivasi mempublikasikan hasil penelitian dan pemaparan ilmiah dari para dosen dan peneliti di ...