cover
Contact Name
Al Hibnu Abdillah
Contact Email
alhibnu_abdillah@stiperkutim.ac.id
Phone
+6282299815707
Journal Mail Official
jpt@stiperkutim.ac.id
Editorial Address
Jln. Soekarno-Hatta, No 1, Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur
Location
Kab. kutai timur,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Pertanian Terpadu
ISSN : 23547251     EISSN : 25497383     DOI : https://doi.org/10.36084/jpt
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Pertanian Terpadu merupakan jurnal ilmiah yang memuat hasil - hasil penelitian bidang pertanian dalam skala luas yang mencakup bidang agroteknologi, kehutanan, kelautan, perikanan, agribisnis serta peternakan.
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid I nomor 1 Mei 2013" : 11 Documents clear
Variasi Struktur “Ribonucleic Acid (RNA)” 31 Gen Domba (Ovis Aries) yang Akan Ditranslasikan Menjadi Polipeptida Sutikno Sutikno
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid I nomor 1 Mei 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui variasi struktur ribonucleic acid (RNA) 31 gen domba (Ovis Aries) yang akan ditranslasi menjadi polipeptida. Materi penelitian berupa 31 sekuen DNA complete yang berasal dari ternak domba (Ovis aries). Informasi sekuen DNA complete diambil dari database NCBI (National Centre for Biotechnology Information). Pencarian sekuen DNA complete dimulai dari bulan Oktober sampai November 2013. Data sekuen DNA complete dianalisis secara diskriptif dan diidentifikasi variasi pola atau bentuknya kemudian masing-masing dibandingkan untuk mengetahui ada tidaknya variasi bentuk struktur gen. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga variasi bentuk struktur gen yaitu E2C11, EC11 dan EC22. Bentuk struktur gen yang paling banyak yaitu struktur E2C11 dengan frekuensi 27 gen atau sebesar 87%, struktur EC11 dengan frekuensi 3 gen atau sebesar 9,7% dan terakhir struktur EC22 dengan frekeunsi 1 gen atau sebesar 3,3%. Adanya variasi ini disebabkan oleh perbedaan pola susunan bagian penyusun gen (ekson-intron), penyebaran posisi initiation codon (initiation codon) dan stop codon (stop codon) dan ada tidakya UTR (Untranslated Regions).
Pengaruh Ekstrak Bawang Putih dan Formalin dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Salmonella pada Bakso Sapi pada Lama Penyimpanan yang Berbeda Mey Angraeni Tamal; Alien Prabandari
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid I nomor 1 Mei 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas organoleptik bakso sapi yang direndam dengan larutan ekstrak bawang putih dan larutan formalin dan untuk mengetahui daya tahan bakso sapi yang direndam dengan larutan ekstrak bawang putih dan larutan formalin serta untuk mengetahui ada tidaknya bakteri Salmonella pada bakso tersebut. Penelitian ini bertempat di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Kutai Timur serta Laboratorium Kesehatan Hewan Samarinda. Pelaksanaan penelitian terhitung dari tanggal 5 November sampai tanggal 5 Desember 2008. Bahan yang digunakan adalah ekstrak bawang putih, formalin dan bakso sapi sedangkan alat-alat yang digunakan yaitu blender, meat prosessor, panci, timbangan, baskom, pisau, keranjang plastik, gelas takar, sarung tangan, sendok besi dan saringan. Penelitian ini menggunakan faktor 2 x 3 dengan pengulangan sebanyak 3 kali dengan perlakuan Faktor A (jenis perendaman), A1 (Perendaman Formalin) dan A2 (Perendaman Ekstrak Bawang Putih) kemudian faktor B (Level bahan pengawet) meliputi B1 (5 %), B2 (10 %), B3 (15 %). Setelah dilakukan perlakuan bakso disimpan selama 1 hari, 3 hari dan 5 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aroma bakso dengan perendaman ekstrak bawang putih kurang disukai dibanding formalin, sedangkan warna bakso dengan ekstrak bawang putih tidak mempengaruhi warna bakso. Tekstur bakso dengan perendaman formalin lebih kenyal. Perendaman bakso dengan ekstrak bawang putih dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella hingga penyimpanan 3 hari. Perendaman bakso dengan formalin tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella pada setiap penyimpanan. Level ekstrak bawang putih masih kurang sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal.
Evaluasi Kesesuaian Lahan Pertambakan Udang Windu (Penaeus monodon fabr.) Alih Fungsi dari Kawasan Hutan Mangrove di Kabupaten Kutai Timur Mohammad Saiful Azhar
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid I nomor 1 Mei 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya produksi udang windu (Penaeus monodon Fabr.) dari tambak-tambak yang berada di pesisir pantai Kabupaten Kutai Timur. Di sisi lain, keberadaan tambak-tambak ini telah menyebabkan degradasi dan berkurangnya luas hutan mangrove sebagai akibat dari konversi atau alih fungsi lahan yang terjadi. Rendahnya produksi udang windu ini diduga sebagai akibat dari kurang tersedianya air payau, baik kualitas maupun kuantitasnya.Penelitian bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap tambak-tambak udang windu hasil alih fungsi kawasan hutan mangrove dan kesesuaian kawasan hutan mangrove untuk tambak udang windu di pesisir pantai Kabupaten Kutai Timur.Metode penelitian dilakukan dengan digitasi peta-peta tematik, klasifikasi kelas (jarak jangkauan air laut dan air tawar, jenis tanah, tekstur tanah, curah hujan dan penutupan lahan), analisis buffer (sempadan pantai dan sungai), tumpang susun, penggabungan, analisis spasial dan tinjauan lapangan.Hasil analisis SIG diperoleh kawasan hutan mangrove di Kabupaten Kutai Timur seluas 30.347,20 ha yang terdiri dari hutan mangrove primer seluas 16.537,79 ha dan hutan mangrove sekunder seluas 13.809,41 ha. Dari luasan tersebut yang sesuai dan sangat sesuai untuk lahan pertambakan masing-masing seluas 551,47 ha dan 6.307,08 ha. Potensi tambak udang windu terdapat di pantai Teluk Pandan (Kec. Teluk Pandan) seluas 200 ha, Muara Sungai Sangkimah, Teluk Lombok dan Teluk Prancis (Kec. Sangatta Selatan) seluas 540 ha, Muara Sungai Sangatta dan Muara Sungai Kenyamukan (Kec. Sangatta Utara) seluas 54,8 ha, Muara Sungai Bengalon (Kec. Bengalon) seluas 36,45 ha, Kecamatan Kaliorang seluas 40,82 ha, Teluk Sangkulirang (Kec. Sangkulirang) seluas 5.881,25 ha dan Muara Sungai Manubar (Kec. Sandaran) seluas 303 ha. Peninjauan lapangan (ground check) menunjukkan hasil bahwa pertambakan di Kecamatan Teluk Pandan dan Sangatta Selatan masuk dalam wilayah Taman Nasional Kutai, sehingga tidak layak dan illegal untuk diusahakan. Pertambakan di Kecamatan Sangatta Utara,Bengalon dan Kaliorang tidak memiliki sumber air payau yang baik, sehingga tidak layak untuk diusahakan. Pertambakan yang layak untuk diusahakan di Kabupaten Kutai Timur hanya berada di Kecamatan Sangkulirang dan Sandaran.Tambak udang yang berasal dari alih fungsi hutan mangrove harus dapat memberikan manfaat yang optimal, bila tidak, sebaiknya dikembalikan pada fungsi awalnya yaitu hutan mangrove.
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Cabai Besar (Capsicum annum L.) di Kota Samarinda Indah Novita Dewi; Rita Mariati
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid I nomor 1 Mei 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi harga cabai besar (Capsicum annum L.) yang meliputi hasil produksi cabai besar, hasil produksi cabai kecil, dan harga cabai kecil di Kota Samarinda. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Samarinda dari bulan Maret sampai dengan Mei 2009. Data penelitian ini berupa data sekunder menurut deret waktu (time series) selama enam tahun (tahun 2003 sampai tahun 2008). Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan Fhitung = 9,625 ≤ Ftabel(0,05) = 19,160 yang berarti bahwa secara simultan antara hasil produksi cabai besar (X1), hasil produksi cabai kecil (X2) dan harga cabai kecil (X3) tidak mempengaruhi harga cabai besar akan tetapi t hitung = 4,994 > t tabel(α 5%;5) = 2,571 yang berarti bahwa secara parsial hanya harga cabai kecil (X3) saja yang mempengaruhi harga cabai besar khususnya di Kota Samarinda
Pertumbuhan dan Produksi Empat Varietas Kacang dengan Pemberian Paclobutrazol dan Kapur Dolomit Kahar Kahar
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid I nomor 1 Mei 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan dan produksi empat varietas kacang tanah terhadap pemberian paclobutrazol dan kapur dolomit. Penelitian disusun dengan menggunakan metode rancangan Petak-petak terbagi (RPPT). Petak utama adalah Kapur dolomit. terdiri atas 2 perlakuan yaitu tanpa kapur dolomit dan kapur dolomit dengan dosis 0,5 ton ha-1, anak petak adalah varietas terdiri dari 4 varietas yaitu Varietas Kancil, Jerapah, Sima dan Domba, anak-anak petak adalah paclobutrazol terdiri atas 3 perlakuan yaitu tanpa paclobutrazol, dan paclobutrazol dengan dosis 3 mL L-1 dan dosis 6 mL L-1. Hasil penelitian menunjukkan varietas Jerapah menghasilkan rata-rata bobot 100 biji tertinggi (46,84 g), rata-rata rasio kulit-biji terendah (0,3199), rata-rata bobot polong kering per petak tertinggi (2,27 kg petak-1), dan rata-rata produksi polong kering per hektar tertinggi ( 1,89 ton ha-1). Pemberian paclobutrazol dosis 6 mL L-1 mampu menekan pertumbuhan tinggi tanaman kacang tanah dan ruas tanaman terpendek (5,70 cm), rata-rata umur panen tercepat (114, 50 hari), jumlah polong berisi penuh terbanyak (59,21 buah), rata-rata indeks panen tertinggi (43,60%), rata-rata umur berbunga tercepat (27,17 hari) dan total polong terbanyak (95, 54 buah). Pemberian kapur dolomit menghasilkan rata-rata indeks panen tertinggi (43,87%), rata-rata bobot polong kering per petak 1,78 kg petak-1, rata-rata stomata terbanyak (33,00 buah), umur panen tercepat (111,11 hari) pada varietas Kancil dan rata-rata bobot 100 biji tanaman terberat (46,84 g) pada varietas Jerapah. Pemberian kapur dolomit 0,5 ton ha-1 dengan paclobutrazol 6 mL L-1 menghasilkan rata-rata LTR tanaman tertinggi (0,0660 g hari-1 umur 9 MST-12 MST dan 0,0625 g hari-1 umur 15 MST-saat panen).
Studi Potensi Objek Daya Tarik Wisata Alam di Pantai Kenyamukan dan Teluk Kaba Kabupaten Kutai Timur Iin Sumbada Sulistyorini; Andi Hendry Ismail
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid I nomor 1 Mei 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi Objek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) di pantai Kenyamukan dan Kaba. Selanjutnya, untuk analisis kesesuaian komponen produk dalam menentukan arah pengembangan ekowisata pantai. Kegiatan penelitian meliputi observasi lapangan, pengumpulan data dan pengolahan data. Selain itu observasi flora dan fauna dilakukan untuk menentukan jenis fauna flora yang ditemukan di daerah tersebut serta survei langsung di lapangan melalui korespondensi kepada masyarakat di sekitar lokasi studi. Penilaian ODTWA berdasarkan semua potensi yang ada pantai Kenyamukan dan Kaba baik itu flora, fauna, alam dan semua bentuk kegiatan yang dapat dilakukan di daerah pantai. Analisis lebih lanjut berdasarkan hasil survei langsung di lapangan selanjutnya dimasukkan dalam analisis berdasarkan pedoman regional untuk penilaian objek dan wisata alam dari dirjen PHKA (Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam), Departemen Kehutanan. Dari hasil penelitian ini pantai Kenyamukan dan Kaba ternyata memiliki potensi yang tinggi mulai dari kondisi seperti pantai pasir, laut flora dan fauna yang merupakan atraksi alam dan serta atraksi buatan (kegiatan masyarakat) seperti kegiatan penangkapan ikan dan sebagainya. Hal tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut lagi untuk meningkatkan daya tarik bagi pengunjung yang ingin menikmati wisata pantai. Potensi objek wisata alam pantai Kenyamukan dan Kaba memiliki produk kepariwisataan yang dapat diarahkan untuk pengembangan wisata pantai, wisata pendidikan dan wisata minat khusus. Jenis pariwisata memerlukan perhatian untuk dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat menjadi tujuan wisata alam pantai yang banyak diminati oleh wisatawan, terutama Lokal dan nasional.
Desain Jalur Kunjungan Wisata untuk Pengembangan Ekowisata Dusun Kabo Jaya dan Prevab Taman Nasional Kutai Muli Edwin; Indra Maya Ramadhan
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid I nomor 1 Mei 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi obyek wisata dan membuat desain jalur kunjungan ekowisata di desa Kabo Jaya yang lokasinya berdekatan dengan kawasan Prevab Taman Nasional Kutai. Manfaat dari penelitian ini untuk memberikan informasi dan rekomendasi dalam pengembangan ekowisata di Kabo Jaya Desa dan Prevab Taman Nasional Kutai, sehingga dapat mendukung program ekowisata yang berwawasan lingkungan di Taman Nasional Kutai Kabupaten Kutai Timur. Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu mengumpulkan data potensi objek ekowisata dari data sekunder, penentuan daya tarik wisata yang potensial, pengambilan titik interpretasi koordinat setiap objek dan kegiatan desain baik fasilitas maupun jalur kunjungan ekowisata. Berdasarkan data objek yang diperoleh dibuat tiga jalur kunjungan wisata, pertama adalah daya tarik pariwisata di daerah hutan tropis kawasan Prevab TNK dengan objek hutan alam, pohon besar, sungai kecil, fauna dan flora, yang kedua adalah wisata budaya dan agro di Kabo Jaya dengan atraksi seperti budaya, kuliner, pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata air atau penelusuran sungai, dan ketiga penelusuran sungai Sangatta di TNK dengan daya tarik berupa sungai, riam, hutan di kanan dan kiri sungai, flora dan fauna pinggir sungai Sangatta. Dari hasil identifikasi dan analisis tiga jalur tersebut diperoleh dari objek yang berbeda dan kegiatan ekowisata berbeda pula yang dapat dikembangkan sebagai paket kunjungan pariwisata, dari berbagai objek dan lokasi wisata, itu dapat dikelompokkan menjadi tiga paket yang meliputi kunjungan ekowisata. Penelusuran hutan Prevab. hutan ini menarik dari segi keanekaragaman hayati hutan tropis (Flora dan Fauna) Penelusuran desa Kabo Jaya, menikmati potensi budaya yang unik/beragam dan tempat tinggal masyarakat Penelusuran sungai Sangatta. tempat ini memiliki daya tarik utama dari keanekaragaman hayati
Pengaruh Jarak Waktu Aplikasi Terakhir Profenofos Sebelum Panen Terhadap Intensitas Serangan Hama, Hasil dan Kandungan Residu Pestisida pada Hasil Tanaman Kubis ( Brassica oleracea L.) Ramlah Ramlah; Ni’matuljannah Ni’matuljannah; Sudarmi Thalib
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid I nomor 1 Mei 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah (1) Mengetahui intensitas serangan hama pada tanaman kubis akibat jarak waktu aplikasi terakhir profenofos sebelum panen; (2) Mengetahui hasil tanaman kubis akibat jarak waktu aplikasi terakhir profenofos sebelum panen; dan (3) Mengetahui residu profenofos pada hasil tanaman kubis akibat jarak waktu aplikasi terakhir profenofos sebelum panen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2011 di Jalan Pendidikan, Gang Arjuna Kembar, Kabupaten Kutai Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri 6 (enam) perlakuan dan 3 (tiga) ulangan yang terdiri dari: (P0) Tanpa penyemprotan, (P1) Penyemprotan terakhir 29 hari sebelum panen, (P2) Penyemprotan terakhir 22 hari sebelumpanen, (P3) Penyemprotan terakhir 15 hari sebelum panen, (P4) Penyemprotan terakhir 8 hari sebelum panen, (P5) Penyemprotan terakhir 1 hari sebelum panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi Profenofos 8 hari sebelum panen dapat menekan intensitas serangan hama dan mengurangi penurunan hasil tanaman kubis, serta kandungan residu Pestisida < 0,80 ppb (< 0,0008 mg/kg, dan untuk aplikasi Profenofos 1 hari sebelum panen terdeteksi adanya kandungan residu yang cukup tinggi yaitu 2,88 ppm (2,88 mg/kg).
Respon Dua Kultivar Padi (Oryza sativa L.) Mayas Akibat Perlakuan Jarak Tanam Nani Rohaeni; Rusdiansyah Rusdiansyah
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid I nomor 1 Mei 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Respon Dua Kultivar Padi (Oryza sativa L.) Mayas Akibat Perlakuan Jarak Tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon kultivar padi Mayas akibat perlakuan jarak tanam dan mendapatkan jarak tanam yang sesuai untuk pertumbuhan dan hasil kultivar padi Mayas. Penelitian dilaksanakan bulan Mei sampai November 2006 di Desa Karang Tunggal Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara. Percobaan ini merupakan percobaan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah kultivar yaitu Mayas Pancing dan Mayas Putih. Sedangkan faktor kedua adalah jarak tanam yaitu 20 x 20, 20 x 25, 25 x 25, 25 x 30, dan 30 x 30 cm. Hasil penelitian menunjukkan tidak ditemukan adanya interaksi yang nyata antara perlakuan kultivar dan jarak tanam. Perlakuan kultivar berpengaruh nyata terhadap berat 1000 butir, sedangkan pada perlakuan jarak tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan total per rumpun, jumlah anakan produktif per rumpun dan berat 1000 butir. Kultivar Mayas Pancing memberikan hasil terbaik pada perlakuan jarak tanam 25 x 30 cm, sedangkan kultivar Mayas Putih pada jarak tanam 25 x 25 cm.
Studi Tentang Stabilitas Statis Kapal Purse Seine di Propinsi Kalimantan Selatan Rosdianto Rosdianto
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid I nomor 1 Mei 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji stabilitas statis (Initial stability) kapal purse seine dengan berbagai kondisi ketinggian titik berat (KG), hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan acuan untuk desain-desain kapal dalam rangka pengembangan kapal ikan di Indonesia dan sebagai bahan instansi-instansi terkait yang berminat terhadap pembangunan industri perkapalan. Penelitian dilaksanakan didua tempat yaitu : desa Pagaruyung dan Batulicin Propinsi Kalimantan Selatan. Analisis data dilakukan dengan perhitungan-perhitungan naval architek untuk memperoleh parameter-parameter hidrostatis dan Program GZ untuk melihat stabilitas statis dari kapal-kapal ikan dan dibandingkan dengan standar IMO. Hasil perhitungan dari kapal ikan tersebut belum memenuhi standar dan nilai-nilai patokan yang dikeluarkan oleh Inamura (1968) dan IMO, ini terlihat dari perbandingan L/B ; L/D ; dan B/D, sehingga didapatkan kelemahan-kelemahan dari rasio perbandingat nilai utama. Hasil perhitungan terhadap variasi dari nilai-nilai titik berat (KG) baik kapal purse seine 1 ; 2 terlihat jelas semakin tinggi nilai dari KG maka semakin rendah nilai tinggi metasenter GM suatu kapal. Stabilitas kapal yang diteliti, pada kapal purse seine cukup baik, hal ini digambarkan oleh nilai GM positif yang berarti nilai titik G berada di bawah titik M. Variasi dari nilai-nilai titik berat (KG) baik kapal purse seine 1 maupun Purse seine 2 terlihat jelas semakin tinggi nilai dari KG maka semakin rendah nilai GM suatu kapal. Nilai GM yang kecil dapat menyebabkan kapal langsar, olengannya lambat, bila terjadi kebocoran atau muatan yang berpindah maka kapal kurang aman. Nilai GM yang besar mengakibatkan kapal kaku, olengan cepat dan menyentak-nyentak tetapi apabila kapal mengalami kebocoran atau bila ada perpindahan muatan kapal akan aman. Hasil perhitungan periode oleng yang disajikan dari variasi nilai-nilai titik berat KG pada kapal purse seine 1 berkisar antara 6.79 detik – 8.78 detik, ini berada di atas nilai yang diajukan oleh Bhattacharya (1978) yakni 5.5 detik – 7.0 detik, Sedangkan kapal purse seine 2 nilai periode olengnya berkisar antara 4.82 detik – 5.32 detik, berada di bawah nilai yang diajukan oleh Bhattacharya (1978).

Page 1 of 2 | Total Record : 11


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid XI Nomor 1 Juni 2023 Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid X Nomor 2 Desember 2022 Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid X Nomor 1 Juni 2022 Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid IX Nomor 2 Desember 2021 Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid IX Nomor 1 Juni 2021 Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VIII Nomor 2 Desember 2020 Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VIII Nomor 1 Juni 2020 Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VII Nomor 2 Desember 2019 Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VII Nomor 1 Juni 2019 Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VI Nomor 2 Desember 2018 Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VI Nomor 1 Juni 2018 Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid V No 2 Desember 2017 Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid V nomor 1 Juni 2017 Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid IV nomor 2 Desember 2016 Vol 4 No 1 (2016): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid IV nomor 1 Juni 2016 Vol 3 No 2 (2015): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid III nomor 2 Desember 2015 Vol 3 No 1 (2015): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid III nomor 1 Juni 2015 Vol 2 No 2 (2014): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid II nomor 2 Desember 2014 Vol 2 No 1 (2014): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid II nomor 1 Juni 2014 Vol 1 No 2 (2013): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid I nomor 2 November 2013 Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid I nomor 1 Mei 2013 More Issue