cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Preventia
ISSN : 25282999     EISSN : 25283006     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Preventia merupakan jurnal dari program studi ilmu kesehatan masyarakat. Jurnal Preventia terbit pertama kali bulan Juni tahun 2016. Terbit dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Juni dan Desember, memuat artikel hasil penelitian dan hasil pemikiran dibidang Kesehatan Masyarakat.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2016)" : 8 Documents clear
Analisis Konsep Diri Terhadap Kualitas Hidup Penderita Kusta Yang Mengalami Kecacatan Di Rumah Sakit Kusta Kediri Reny Nugraheni
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.848 KB) | DOI: 10.17977/um044v1i2p164-173

Abstract

ABSTRAK Penderita kusta yang tidak mengetahui penatalaksanaan dalam perawatan yang tepat dapat mengakibatkan kecacatan yang permanen, penderita kusta akan mengalami beberapa masalah diantaranya rendah diri, depresi, menyendiri, atau menolak diri, serta masyarakat akan mengucilkan pasien sehingga sulit mencari pekerjaan. Provinsi Jawa Timur merupakan daerah penyumbang penderita kusta tertinggi di Indonesia dengan 4.116 kasus. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui analisis konsep diri terhadap kualitas hidup penderita kusta yang mengalami kecacatan di Rumah Sakit Kusta Kediri. Desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Dengan teknik purposive Sampling diperoleh sampel 97 responden. Variabel independen konsep diri, variabel dependen kualitas hidup. Uji hipotesis menggunakan Spearman rank < (0,05). Hasil penelitian konsep diri penderita kusta yang mengalami kecacatan diketahui sebagian besar gambaran diri kurang, yaitu 55 responden (56,7%), hampir setengah ideal diri cukup, yaitu 40 responden (41,2%), hampir setengah harga diri dalam kategori cukup, yaitu 55 responden (56,7%), sedangkan sebagian besar peran diri dalam kategori cukup, yaitu 55 responden (56,7%) dan hampir setengah identitas diri dalam kategori cukup, yaitu 42 responden (43,3Sebesar 47,4% kualitas hidup pada kategori kurang. Hasil analisis terbukti bahwa ada hubungan konsep diri terhadap kualitas hidup penderita kusta yang mengalami kecacatan. Pembentukan konsep diri melalui komunikasi antarpribadi merupakan cara seseorang memandang dirinya melalui interaksi dengan orang lain. Konsep diri yang akan mempengaruhi diri seseorang dalam melakukan kontak komunikasi atau interaksi dengan orang lain.Kata Kunci: Konsep Diri, Kualitas Hidup, Penderita Kusta.Abstract The Analysis Self-Concept Against Quality Of Life Leprosy Patient’s Who Have Defects In Kediri Special Leprosy HospitalLeprosy will lead to changes in self-concept among low self-esteem, depression, withdrawn, or self deny, and society will isolate the patient so he get difficulty to find a job. East Java is an area of highest contributor leprosy patients in Indonesia with 4,116 cases. The purpose of this study was to determine analysis self-concept against quality of life leprosy patient’s that have defects In Kediri Special Leprosy Hospital. The study design was observational analytic with cross sectional approach. With a purposive sampling techniques responden.Variabel sample obtained 97 independent self-concept, the dependent variable quality of life. Data were collected using a questionnaire was tested using Spearman rank < (0.05). The results of the study the concept of self-lepers who have defects are known as many self-image is less, as many as 55 respondents (56.7%), almost half the ideal self-sufficient, ie 40 respondents (41.2%), almost half the price in the category of pretty, ie 55 respondents (56.7%), while most of the roles in enough categories, as many as 55 respondents (56.7%) and almost half of identity in enough categories, as many as 42 respondents (43.3%). almost half the quality live in the poor category, as many as 46 respondents (47.4%). The result of the analysis proven that there is a relationship of self-concept to leprosy patient’s quality of life that have defects. The formation of self-concept through interpersonal communication is the way a person sees himself through interaction with others. The concept of self that will affect one's self in contact communication or interaction with others.Keywords: Self-Concept, Quality of Life, Leprosy Patient
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS PEKERJAAN DAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN USIA PERKAWINAN PERTAMA WANITA DI KELURAHAN KOTALAMA KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG Lia Kurniawati; Siti Nurrochmah; Septa Katmawanti
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.484 KB) | DOI: 10.17977/um044v1i2p210-219

Abstract

Abstract: The high age of first marriage of woman in Village Kotalama, especially in the age group <20 years old and the age group >30 years of having an effect on maternal and infant health cover, the risk of pregnancy, childbirth, infant and perinatal mortality circumstances. Therefore, the research entitled "Relationship between Level of Education, Employment Status and Income Level by Age Marriage First Women in Village Kotalama District of Kedungkandang Malang." The purpose of this study was to determine the relationship of education level, employment status, and income level with age The first marriage of women. This research was an explanatory survey, with Cross-Sectional Study design. Subjects in this study as many as 125 people. Data analysis using Chi-square test cell incorporation. The data collection technique using the enclosed questionnaire. The results showed that: (1)The value of Chi-Square (X2 count) level of education 27.22> The value X2Table 9.488, (2)The value of Chi-Square (X2 count) level of income 10.47> The value of X2 Table 9.488 (3)The value of Chi-Square (X2 count) employment status 2.16< The value of X2 table 5.991. The conclusions are:(1)There is a significant correlation between levels of education and income with women's first marriage age, (2)There is no significant relationship between employment status with the age of the first marriage of women. Advice can be given that is, the relevant authorities can perform communication, information and education to society through the medium of local television in Malang, especially to the younger generation through compulsory education.Keywords: level of education, employment status, income level, the age of first marriage, village kotalamaAbstrak: Tingginya usia perkawinan pertama wanita di Kelurahan Kotalama, terutama pada kelompok usia <20 tahun dan kelompok usia >30 tahun yang berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan bayi meliputi, resiko kehamilan, proses persalinan, keadaan bayinya dan kematian perinatal. Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara Tingkat Pendidikan, Status Pekerjaan dan Tingkat Pendapatan dengan Usia Perkawinan Pertama Wanita di Kelurahan Kotalama Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.” Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan tingkat pendapatan dengan usia perkawinan pertama wanita. Penelitian ini termasuk penelitian survey bentuk explanatory, dengan rancangan Cross-Sectional Study. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 125 orang. Analisis data menggunakan uji Chi-square penggabungan sel. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)Nilai Chi-Square (X2 Hitung) tingkat pendidikan 27.22 > nilai X2 Tabel 9.488, (2)Nilai Chi-Square (X2 Hitung) tingkat pendapatan 10.47 > nilai X2 Tabel 9.488, (3)Nilai Chi-Square (X2 Hitung) status pekerjaan 2.16 < nilai X2 Tabel 5.991. Diperoleh kesimpulan, (1)Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan usia perkawinan pertama wanita, (2)Tidak ada hubungan yang signifikan antara status pekerjaan dengan usia perkawinan pertama wanita. Saran yang dapat diberikan yaitu, Dinas terkait dapat melakukan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat melalui media televisi lokal di Kota Malang, terutama kepada generasi muda melalui program wajib belajar.Kata Kunci: tingkat pendidikan, status pekerjaan, tingkat pendapatan, usia perkawinan pertama, kelurahan kotalama
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA KONSUMSI MI INSTANT PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG Septa Katmawanti; Nurnaningsih Herya Ulfah
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.02 KB) | DOI: 10.17977/um044v1i2p229-242

Abstract

ABSTRAK Antropologi gizi merupakan cabang atau spesialisasi dari antropologi kesehatan yang membahas secara khusus pada system budaya makanan serta kepentingan praktis dari kajian mengenai masalah gizi. Mi instan adalah salah satu contoh hasil kemajuan teknologi pangan yang banyak di konsumsi oleh warga Indonesia bahkan dunia, termasuk di Kota Malang. Universitas Negeri Malang merupakan universitas tertua di Kota Malang yang memiliki visi dan misi untuk menjadi universitas yang menjadi rujukan untuk pendidikan dan kesehatan. Tujuan penelitian: Mengembangkan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi mi instan pada mahasiswa di kota Malang. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan pendekatan social budaya dalam ruang lingkup gizi masyarakat, dengan menggabungkan dua metode dalam pengumpulan data yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Hasil: 46% mahasiswa mengetahui mengenai pengolahan mi instan, faktor yang mempengaruhi pola konsumsi mi instan adalah pengetahuan, perilaku dan faktor sosial budayaKata kunci: mi instan, sosial budaya, mahasiswaABSTRACT Nutrition anthropology is a branch of health anthropology which specialising on the study of food culture and practical needs to a problem related to nutrition. Instant noodle is one example of food technology products which has been consumed by many Indonesian and other people around the world. Many students in Indonesia prefer to consume instant noodles. The State University of Malang as the oldest university in Malang has been a reference for many students to study in education and health fields. Research objectives: to analyse faktors influencing the pattern of instant noodles consumption among students in Malang. Research methodology: this research is a cross sectional research using sociocultural approach in nutritional community with mixed methode of quantitative and qualitative. Result: 46% of students understand the process of making instant noodles. The faktors influence the pattern of instant noodle consumption are knowledge, behaviour and sociocultural faktors. The students are knowledgable on the nutrition contained on instant noodle, the process of making it, and additional substance that can be add to the instant noodles. The students are also aware of the potential danger on continous consumption of instant noodles but not yet changed their behaviour of instant noodles consumption on daily life.Key words :instant noodle, social and cultural, students
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI Riski Dani Simanjuntak; Solichin Solichin; Erianto Fanani
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.104 KB) | DOI: 10.17977/um044v1i2p174-185

Abstract

Abstract:Manual Plastic Injection Machine is a tool used to mold the plastics powder to the plastics product. The working process may cause accidents and harm the workers, this supported by interview and observation which held at the preliminary survey that there was accidents but only one of 13 workers who used PPE.Due to these reason, counseling intervention is an effort to improve PPE usage behavior.The aim of this study is to know the effect of counseling to PPE usage behavior to the workers and the method is observational cross sectional. This studied used one group pretes posttest design to 13 workers which is working with injection machine and on the day shift. Data accumulated with test form instrument for knowledge aspect, questionnaire form for attitude aspect and observation method for act aspect. Hypothesis test was conducted by using Wilcoxon Test.The result showed knowledge mean score before counseling 6,08 and after counseling score 9,00. Based on Wilcoxon test was acquired p score 0,002<0,05. Attitude aspect mean score that was acquired before counseling 27 and after counseling 28,85 which the Wilcoxon test showed p score 0,049<0,05.Mean score was acquired by observation before counseling 0,08 and after conseling mean score was acquired 2,53 by three times observation.The conclusion is, that there is difference in PPE usage behavior of CV. Rangros Plastik workers by counselling.Keywords:counselling, PPE,behaviorAbstrak:Mesin injeksi plastik manual merupakan alat yang digunakan dalam mencetak plastik dari butiran menjadi produk plastik. Proses pekerjaan pencetakan plastik memiliki risiko kecelakaandan mengganggu kesehatan pekerja,didukung dari hasil wawancara bahwa pernah terjadi kecelakaan kerja. Pekerja tidak menggunakan APD saat bekerja merupakan salah satu perilaku tidak aman karena berisiko kecelakaan. Survey pendahuluan menunjukan hanya satu dari sembilan pekerja yang mengenakan sarung tangan, sehingga penyuluhan dilakukan sebagai upaya meningkatkan perilaku penggunaan APD pekerja.Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan perilaku penggunaan APD. Penelitian dilakukan dengan metode observational cross sectional dengan desainone group pretest posttest pada 13 pekerja dengan karakteristik pekerja menggunakan mesin injeksi dan bekerja pada waktu pagi. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa tes untuk aspek pengetahuan, kuesioner pada aspek sikap dan observasi untuk melihat tindakan. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji Wilcoxon.Hasil yang didapatkan menunjukan rata-rata pengetahuan pekerja sebelum penyuluhan 6,08 dan setelahnya 9,00 yang berarti ada peningkatan rata-rata pengetahuan. UjiWilcoxon diperoleh skor p 0,002<0,05 yang berarti terdapat perbedaan pengetahuan setelah adanya penyuluhan. Rata-rata sikap sebelum penyuluhan 27 dan setelahnya 28,85 yang berarti terdapat peningkatan sikap, uji Wilcoxon diperoleh skor p 0,049<0,05 yang berarti terdapat perbedaan sikap setelah adanya penyuluhan. Rata-rata tindakan pekerja dari observasi sebelum penyuluhan 0,08 dan setelah tiga kali observasi diperoleh 2,53 yang berarti terdapat perbedaan tindakan pekerja dalam menggunakan APD.Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan perilaku penggunaan APD pada pekerja di CV. Rangros Plastik setelah adanya penyuluhan.Kata Kunci: penyuluhan, APD, perilaku
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO Nirmala Tri Kartika; Supriyadi Supriyadi; Agung Kurniawan
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.814 KB) | DOI: 10.17977/um044v1i2p220-228

Abstract

Abstract: Dengue hemorrhagic fever (DHF) has increased every year. The DHF case ini Sidoarjo district has increased in 3 years. The case was experienced by many children of primary school age. One factor that can increase the risk of this disease is the environmental sanitation of the school. The study aims to determine the relationship between environmental sanitation of elementary school with the incidence of dengue in the Candi subdistrict, Sidoarjo. This type of research is Analytical Survey. The study population is 29 state elementary schools in Candi subdistrict, Sidoarjo. Samplers using cluster random sampling technique, that obtained 24 schools. Collecting data used for the assessment from Health Office of Sidoarjo District. Analysis of data is used statistical test of Rank Spearman. Based on the study results showed that there is no significant relationship between elementary schools environmental sanitation with the incidence of dengue hemorrhagic fever (0,570> 0,05), with the translation of sub variables studied as follows: there is no significant relationship between the availability of clean water to the incidence of dengue fever dengue (0,293> 0,05), there is no significant relationship between the means of waste disposal with the incidence of dengue hemorrhagic fever (0,729> 0,05), and no significant correlation between the density of mosquito larvae with the incidence of dengue hemorrhagic fever (0,031 <0,05). The conclusion of this study is there is no relationship between the school environmental sanitation, sub variable of water supply and waste disposal facilities with the incidence of dengue fever. There is a relationship between sub variable density of mosquito larvae with.Keywords: school environmental sanitation, dengue fever, SidoarjoAbstrak: Penyakit demam berdarah dengue (DBD) mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kabupaten Sidoarjo mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir. Kasus tersebut banyak dialami oleh anak usia sekolah dasar. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan resiko penyakit ini ialah sanitasi lingkungan sekolah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan sekolah dasar dengan kejadian demam berdarah dengue di Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Jenis penelitian yang digunakan adalah Survei Analitik. Populasi penelitian ini adalah semua Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Candi Kabupaten Siodarjo yang berjumlah 29 sekolah, pengambil sampel dengan menggunakan teknik cluster random sampling, diperoleh jumlah sampel, yaitu 24 sekolah. Pengumpulan data menggunakan format penilaian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Siodarjo. Analisis data menggunakan uji statistik Rank Spearman. Berdasarkan hasil Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sanitasi lingkungan sekolah dasar dengan kejadian demam berdarah dengue (0,570 > 0,05), dengan penjabaran sub variabel yang diteliti sebagai berikut: tidak ada hubungan yang signifikan antara ketersedian air bersih dengan kejadian demam berdarah dengue (0,293 > 0,05), tidak ada hubungan yang signifikan antara sarana pembuangan sampah dengan kejadian demam berdarah dengue (0,729 > 0,05), dan ada hubungan yang signifikan antara kepadatan jentik nyamuk dengan kejadian demam berdarah dengue (0,031 < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara sanitasi lingkungan sekolah, sub variabel ketersediaan air bersih dan sub variabel sarana pembuangan sampah dengan kejadian demam berdarah dengue. Ada hubungan antara sub variabel kepadatan jentik nyamuk dengan kejadian demam berdarah dengue.Kata kunci: sanitasi lingkungan sekolah, demam berdarah dengue, Sidoarjo
TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI KAUMAN 2 MALANG Rara Warih Gayatri; Desi Ariwinanti
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.18 KB) | DOI: 10.17977/um044v1i2p186-190

Abstract

Abstract : The problem of dental caries remains a problem globally. More than 90% of the world population have experienced dental caries. According to Gayatri (2015), the dental caries status among school-aged children in SDN Kauman 2 Malang shown the score of DMF-T index 5.75 and was considered high. The purpose of this study was to determine the level of dental health knowledge among school-aged children in SDN Kauman 2 Malang. This was a cross-sectional quantitative descriptive research. The sampling method used stratified random sampling and the measured variable was the level of dental health knowledge. Data collection technique used a questionnaire containing a set of questions to children aged 6-12 years. Data processing included editing, coding, scoring, data entry and cleaning. The data was analysed using univariate statistical method. The result of this study shown 82.9% (n = 63) 5-6 grade students of SDN Kauman 2 had a high level of dental health knowledge and 17.1% (n = 13) had a low level of dental health knowledge. In this regard, a good level of dental health knowledge is expected to support the establishment of good dental health behaviour. The recommendation from this study was the need for a further research on a relation between knowledge, attitude and behaviour of dental health in students of SDN Kauman 2 Malang.Kata kunci : Knowledge, dental health, school-aged childrenAbstrak : Karies gigi masih menjadi permasalahan dunia. Lebih dari 90% penduduk dunia mengalami karies gigi. Menurut Gayatri (2015) gambaran status karies gigi anak usia sekolah di SDN Kauman 2 Kota Malang menunjukkan nilai indeks DMF-T 5,75 yang berarti prevalensi karies gigi dianggap tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan kesehatan gigi pada anak SDN Kauman 2 Malang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain potong lintang (cross-sectional). Metode sampling yang digunakan merupakan metode stratified random sampling dengan variabel yang diukur adalah tingkat pengetahuan kesehatan gigi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan memberikan seperangkat pertanyaan kepada anak usia 6-12 tahun. Pengolahan data yang dilakukan meliputi proses editing, coding, scoring, data entry dan cleaning. Analisa data dilakukan dengan analisis statistik univariat. Hasil dari penelitian ini adalah sebanyak 82,9 % (n=63) siswa kelas 5-6 SDN Kauman 2 memiliki tingkat pengetahuan kesehatan gigi tinggi dan sebanyak 17,1% (n=13) memilki tingkat pengetahuan kesehatan gigi rendah. Dalam hal ini, tingkat pengetahuan yang baik mengenai kesehatan gigi diharapkan dapat mendukung terbentuknya perilaku kesehatan gigi yang baik pula. Saran dari penelitian ini, perlu adanya penelitian lanjutan mengenai hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku tentang kesehatan gigi pada anak SDN Kauman 2 Malang.Kata kunci: pengetahuan, kesehatan gigi, anak sekolah dasar
PENGARUH TINGKAT KEPUASAN PEMANFAATAN (UTILITY) POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI BALITA (0-5 TAHUN) PADA PUSKESMAS PANDANWANGI KOTA MALANG Sendhi Tristanti; Nurnaningsih Herya Ulfah; Tisnalia Merdya Andiastanti
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.555 KB) | DOI: 10.17977/um044v1i2p191-197

Abstract

ABSTRAK Masalah gizi di Indonesia tidak dapat kita abaikan karena dapat menimbulkan dampak yang negatif. Kekurangan gizi berdampak terhadap pertumbuhan, perkembangan intelektual dan produktivitas.Posyandu sebagai salah satu pelayanan kesehatan di desa untuk memudahkan masyarakat memantau keadaan gizi anak balitanya dapat membantu pencegahan secara dini masalah gizi. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui Pengaruh Utility Posyandu terhadap status gizi Balita (0-5 tahun) di Wilayah Puskesmas Pandanwangi Kota Malang. Metode penelitian ini adalah analitik dengan rancang bangun crosssectional. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah balita usia (0-5 tahun) di Posyandu wilayah Puskesmas Kota Malang. Dengan jumlah sampel adalah 105 responden yaitu Ibu yang memiliki balita berusia 0-5 tahun. Analisis data penelitian ini menggunakan uji somers’d Untuk mengetahui pengaruh utility posyandu terhadap kesehatan balita (0-5 tahun). Hasil penelitian ini adalah Berdasarkan pengukuran status gizi balita (0-5 tahun) di Wilayah Puskesmas Pandanwangi Kota Malang maka dapat diperoleh hasil bahwa sebesar 78,9% balita berada pada status gizi normal. Diketahui bahwa sebesar 51,4% responden merasa puas terhadap pelayanan di Posyandu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara Pemanfaatan (Utility) Posyandu Terhadap Status Gizi Balita (0-5 Tahun) Pada Puskesmas Pandanwangi Kota Malang.Kata kunci : utility, status gizi, posyanduABSTRAK Nutritional problems in indonesia could not we take for granted because it could create negatif side .A nutritional deficiency had an impact on the growth of children, the intellectual development and productivity. Posyandu as one of health services in villages is a facilitate the public to monitors the state of child nutrition. It can help prevention in a premature manner program of the nutrition problem.The purpose of this research is to know the influence of utility posyandu against the nutritional status of under-fives ( year 5-0 in the area puskesmas pandanwangi poor city .A method of this research is analytic with crosssectional design. The population in this study are toddlers age (5-0 years) of posyandu areas. Total sample is 109 respondents. The respondent is mother who have toddlers aged 5-0 years. Data analysis this research using test somer’s to know the influence of utility posyandu on health toddlers (0-5 years). The result of this research is based on the measurement of nutritional status of toddlers (0-5 years). We known that 78.9 % toddlers be normal nutrition status. Its also seen that of 51,4 % of respondents satisfied with service in posyandu.The conclusion of this research is there was no connection between the use of (utility) posyandu about the status of nutrition toddlers ( thrashed 5-0 years ) for puskesmas pandanwangi Malang cityKey words: Utility, Nutrition status, Posyandu
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN MAHASISWA TERKAIT PENGGUNAANALAT PELINDUNG TELINGA DARI BAHAYA KEBISINGAN SAAT MENGGERINDA DI RUANG PENGELASAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG Firda Baihaq; Marji Marji; Erianto Fanani
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.74 KB) | DOI: 10.17977/um044v1i2p198-209

Abstract

Abstract: The noise level from grinding activities in Welding Laboratory State University of Malang is 98 dB exceeds the Threshold Limit Value (TLV) is 85 dB. Students are not always use provided ear protective equipment which can cause occupational diseases such as Noise Induced Hearing Loss. According to the World Health Organization, counseling is one of health promotion technique to prevent disease and provide health information. The variables which measured are knowledge, attitude, and practice in using Ear Protective Equipment. This research use one group pretest posttest method design with 17 students at Welding Laboratory State University of Malang. Counseling was held by presentation and handout materials which followed with lecture and discussion. Data analys with Wilcoxon Signed Ranks Test, showed that: the value of Z -3.644 and Asymp. Sig. (2-tailed) of 0.000 at knowledge variable, the value of Z -3.368 and Asymp. Sig. (2-tailde) 0.001 on attitude variable, and the value of Z -3873 and Asymp. Sig. (2-tailed) 0.001 on practice variable is smaller than 0.05. The conclusion of hypothesis is that there is any effect of counseling to student knowledge, attitude, and practice in using Ear Protective Equipment from grinding noise hazard at Welding Laboratory State University of Malang.Keywords: counseling, knowledge, attitude, practice, ear protective equipmentAbstrak: Kebisingan yang ditimbulkan dari kegiatan menggerinda di Ruang Pengelasan Universitas Negeri Malang adalah 98 dB melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yaitu 85 dB. Mahasiswa saat menggerinda tidak selalu menggunakan Alat Pelindung Telinga sehingga dapat menyebabkan penyakit akibat kerja berupa Noise Induced Hearing Loss. Menurut World Health Organization, penyuluhan merupakan salah satu cara promosi kesehatan untuk mencegah penyakit dan bertujuan memberikan informasi kesehatan. Variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan mahasiswa terkait penggunaan Alat Pelindung Telinga. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian one group pretest posttest terhadap 17 mahasiswa di Ruang Pengelasan Universitas Negeri Malang. Penyuluhan dilakukan dengan media presentasi dan handout materi serta metode ceramah dan tanya jawab. Analisis data menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan hasil: nilai Z -3,644 dan Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 pada variabel pengetahuan, nilai Z -3,368 dan Asymp. Sig. (2-tailed) 0,001 pada variabel sikap, serta nilai Z -3873 dan Asymp. Sig. (2-tailed) 0,001 pada variabel tindakan mahasiswa berarti lebih kecil daripada 0,05. Kesimpulan dari pengujian hipotesis tersebut adalah terdapat pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan mahasiswa terkait penggunaan Alat Pelindung Telinga dari bahaya kebisingan saat menggerinda di Ruang Pengelasan Universitas Negeri Malang.Kata kunci: penyuluhan, pengetahuan, sikap, tindakan, alat pelindung telinga

Page 1 of 1 | Total Record : 8