cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Preventia
ISSN : 25282999     EISSN : 25283006     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Preventia merupakan jurnal dari program studi ilmu kesehatan masyarakat. Jurnal Preventia terbit pertama kali bulan Juni tahun 2016. Terbit dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Juni dan Desember, memuat artikel hasil penelitian dan hasil pemikiran dibidang Kesehatan Masyarakat.
Arjuna Subject : -
Articles 106 Documents
Pentingnya Standarisasi Prosedur Keselamatan Pasien di Puskesmas X Kabupaten Kediri Gerardin Ranind Kirana; Iin Nurmalasari
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.09 KB) | DOI: 10.17977/um044v2i2p104-111

Abstract

ABSTRACT “Patient-Centred Care” is principle that must be implemented by Health Care Facilities to improve the quality of health care, and patient safety is one of main indicators. There’s no definite details of standard for implementation of patient safety in Puskesmas just like in hospitals until now. The purpose of this study was to observe the implementation of patient safety in Puskesmas X Kediri, East Java, Indonesia. This study was descriptive research evaluation. The subjects was the component of patient safety implementation system. The members of Quality Management were the respondents. Collecting information through interviews and observation. Patient safety in Puskesmas X, Kediri, be the reponsibility of Quality Improvement and Patient Safety Team. Communication between health workers with patients, occur only if patients is actively inquire about health care information they need. Concrete action from the implementation of patient safety focused only on environment and facilities improvement. Making the Standard Operating Procedures for patient safety implementation must be tested prior to patients in a long period before it is established. Procedures for patient safety implementation in Puskesmas X, Kediri, doesn’t have definite standards because of the absence of written regulation that specify clearly on patient safety implementation for Puskesmas, both from central and regional government. The governments should immediately undertake consensus regarding patient safety standards for Puskesmas, and establish specific regulation about patient safety procedures standardization that can be implemented for Puskesmas in Indonesia.Keywords: Patient Safety, Procedures Standardization, PuskesmasABSTRAK “Pasien sebagai Pusat Layanan Kesehatan” adalah prinsip yang harus diterapkan oleh setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, dan keselamatan pasien adalah salah satu indikator utamanya. Belum ada kejelasan yang mendetail mengenai standar untuk pelaksanaan dari keselamatan pasien di Puskesmas hingga saat ini, seperti yang sudah ada di Rumah Sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati pelaksanaan keselamatan pasien di Puskesmas X Kediri, Jawa Timur, Indonesia. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan bentuk evaluative research. Subyek penelitian adalah komponen sistem keselamatan pasien. Responden dalam penelitian ini adalah anggota Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien. Pengumpulan informasi dilakukan dengan wawancara dan pengamatan secara langsung. Keselamatan pasien di Puskesmas X, Kediri, adalah tanggung jawab dari tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien. Komunikasi antara petugas kesehatan dengan pasien, terjadi hanya saat pasien aktif menanyakan tentang informasi layanan kesehatan yang mereka butuhkan. Bentuk nyata dari pelaksanaan keselamatan pasien berfokus hanya pada perbaikan lingkungan dan sarana. Pembuatan Standar Operasional Prosedur untuk pelaksanaan keselamatan pasien, diujicobakan dalam waktu yang lama sebelum ditetapkan. Prosedur pelaksanaan keselamatan pasien di Puskesmas X, Kediri, tidak memiliki rincian yang jelas, karena tidak adanya standar yang tertulis, baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Pemerintah seharusnya segera melakukan konsensus umpan balik dalam hal standar pelaksanaan keselamatan pasien di Puskesmas, dan menetapkan peraturan tertulis tentangstandar prosedur pelaksanaan keselamatan pasien yang dapat diimplementasikan untuk semua Puskesmas di Indonesia.Kata kunci: Keselamatan Pasien, Standarisasi Prosedur, Puskesmas
KEJADIAN DIARE PADA MASYARAKAT PETERNAK SAPI PERAH Redhita Fatrisia; Endang Sri Redjeki; Rara Warih Gayatri
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.594 KB) | DOI: 10.17977/um044v2i1p10-17

Abstract

ABSTRACT : Diarrhea is still a global public health problem especially in developing countries like Indonesia. Diarrhea is closely related to environmental health. The purpose of this study was to determine the relationship between diarrhea occurrence with the density of flies and the management of livestock waste in dairy farmers community in Krajan Hamlet, Kemiri Village, Jabung District, Malang Regency. The type of this research is descriptive analytic with cross sectional study design. The data were collected using questionnaires, observation sheets, and measurement using fly grill and hand counter. The sample in this research is 177 dairy farmer families with sampling method using cluster random sampling. Data were analyzed by univariate and bivariate analysis using chi square test. The results showed a significant correlation between diarrhea occurrence with flies density (p = 0.00) and there was significant correlation between diarrhea occurrence and livestock waste management (p = 0.00). It is suggested to the dairy farmers community to apply clean and healthy behavior, and to conduct the management and utilization of livestock waste.Keyword : the incidence of diarrhea, fly density, the management of livestock wasteABSTRAK : Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia, terlebih di negara berkembang seperti Indonesia. Diare erat kaitannya dengan kesehatan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian diare dengan kepadatan lalat dan pengelolaan limbah ternak pada masyarakat peternak sapi perah di Dusun Krajan, Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan desain studi cross sectional. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa kuesioner, lembar observasi, dan pengukuran menggunakan fly grill dan hand counter. Sampel pada penelitian ini adalah 177 keluarga peternak dengan metode pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Data dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kejadian diare dengan kepadatan lalat (p= 0,00) dan terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian diare dengan pengelolaan limbah ternak (p= 0,00). Disarankan kepada masyarakat peternak sapi perah untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan melakukan usaha pengelolaan dan pemanfaatan limbah ternak.Kata Kunci : kejadian diare, kepadatan lalat, pengelolaan limbah ternak
GAMBARAN STATUS KARIES GIGI ANAK SEKOLAH DASAR KOTA MALANG Rara Warih Gayatri; Mardianto Mardianto
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.326 KB) | DOI: 10.17977/um044v1i1p45-54

Abstract

Abstract: This study aims to describe the caries status of primary school children in the city of Malang. The method used is descriptive method with cross-sectional design and was conducted in two elementary schools, SDN Kauman 2 and SDN Percobaan 2 Malang. The sampling method used is random sampling with the variable being measured is characteristic of primary school children by age, gender and DMF-T index. Techniques of data collection used are interviews and observations. The observation aims to conduct dental examinations using diagnostic tools 2 pieces of glass mouth. The data analysis is done by counting the total number of DMF-T each of the research subjects and the mean DMF-T of whole sample. Conclusion of the data results was analyzed using DMF-T index according to the WHO. The result of this study is DMF-T index of primary school children in the city of Malang is 5.75. The conclusion of this study is the prevalence of dental caries in elementary school in Malang city students is high. The need for policy improvements related to ease of access to obtain the services of dental and oral health care facilities for primary school children. Besides, the need for oral health program of comprehensive primary school with good coordination of related partnership. Further research on dental caries and risk factors is necessary.Keywords: caries, DMF-T, elementary school childrenAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status karies anak sekolah dasar di Kota Malang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan desain potong lintang (cross-sectional) dan dilakukan di 2 SD yaitu SDN Kauman 2 Malang dan SD Percobaan 2 Malang. Metode sampling yang digunakan merupakan metode random sampling dengan variable yang diukur adalah karakteristik anak sekolah dasar berdasarkan usia dan jenis kelamin serta indeks DMF-T. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi dengan melakukan pemeriksaan gigi menggunakan alat bantu diagnostic 2 buah kaca mulut. Analisa data dilakukan dengan cara menghitung jumlah total DMF-T masing-masing subyek penelitian dan rerata DMF-T seluruh sampel. Kesimpulan hasil analisa data disesuaikan dengan pengukuran indeks DMF-T menurut WHO. Hasil dari penelitian ini adalah indeks DMF-T anak sekolah dasar di Kota Malang adalah 5,75. Kesimpulan dari penelitian ini adalah prevalensi karies gigi siswa sekolah dasar kota malang adalah tinggi. Perlu adanya perbaikan kebijakan terkait kemudahan akses memperoleh layanan fasilitas kesehatan gigi dan mulut bagi anak sekolah dasar. Selain itu perlu adanya program kesehatan gigi dan mulut yang komprehensif di sekolah dasar disertai koordinasi yang baik dari pihak terkait. Penelitian lanjutan mengenai karies gigi dan faktor resikonya sangat diperlukan untuk perbaikan penelitian ini.Kata kunci: karies, DMF-T, anak sekolah dasar
EFEKTIVITAS PELATIHAN PEMBUATAN PMT MODISCO TERHADAP PENGETAHUAN IBU DI KELURAHAN TANJUNGREJO KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Yeni Susanti; Mazarina Devi; Septa Katmawanti
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.236 KB) | DOI: 10.17977/um044v3i1p14-22

Abstract

Abstract: Modisco (Modified Dietetic Skim and Cotton Sheet Oil) is an additional food that contains high calories to increase the children's weights. The procedure to make PMT modisco is very easy because it consists of three basic ingredients which are skim milk, sugar and margarine. This study aims to know the effect of the training to the mother knowledge in making PMT modisco, the training was done by using lecture and demonstration method. The research design used is pre-experimental by using one group pretest and posttes method. The data for knowledge used questionnaire while the data. The samples in this study were all of the mothers who have Bawah Garis Merah (BGM) children in the village of Tanjungrejo Sub-district of Sukun District of Malang that were 11 people. The result is knowledge data using paired samplet t-test that obtained the score of Sig. (2-tailed) was 0.000 < 0.05 which means there is the effectiveness of training to the mothers’ knowledge related to PMT modisco. The procedure of making module PMT is not too difficult, there are three basic ingredients modisco in training abbreviated with milk, sugar, and margarine (SGM). Keywords: Training, Knowledge, PMT ModiscoAbstrak: Modisco (Modified Dietetic Skim and Cotton Sheet Oil) merupakan makanan tambahan yang mengandung kalori tinggi untuk meningkatkan berat badan anak. Prosedur pembuatan PMT modisco sangat mudah karena terdiri dari tiga bahan dasar yaitu susu skim, gula dan margarine. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan Ibu tentang PMT modisco, pelatihan dengan metode ceramah dan demonstrasi. Jenis penelitian ini adalah pre-eksperimental dengan menggunakan desain one group pretest and posttest. Data pengetahuan menggunakan kuesioner, sampel penelitian ini adalah seluruh Ibu yang mempunyai anak Bawah Garis Merah (BGM) di Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang sebanyak 11 orang. Hasil data pengetahuan menggunakan paired samplet t-test diketahui bahwa nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 artinya terdapat keefektivitasan pelatihan terhadap pengetahuan Ibu terkait PMT modisco. Prosedur pembuatan PMT modisco dirasa tidak terlalu susah, ada  tiga bahan dasar modisco yang dalam pelatihan disingkat dengan susu, gula, dan margarine (SGM).Kata kunci: Pelatihan, Pengetahuan, PMT Modisco
GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG RESIKO PENYAKIT DIABETES MELLITUS DI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG Bayu Jaya Noor Arisma; Moch Yunus; Erianto Fanani
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.854 KB) | DOI: 10.17977/um044v2i2p67-75

Abstract

Abstract: Diabetes mellitus cases in Indonesia by Riskesdas (2007) is the sixth cause of death disease (5.8%) and by Depkes (2012) in Indonesia there were 102,399 cases. In 2030 Indonesian people with diabetes mellitus estimated as much as 21.3 million. The incidence of diabetes mellitus in Pakisaji’s Puskesmas is 1164 incidents. The purpose of this research is to know the overview of public knowledge about the risks of diabetes mellitus at Pakisaji, Malang. This research method is a descriptive analytical research. The research using rapid survey method. The population is the society with the age of >40 years old in district Pakisaji. The number of samples are taken from 254 of 12 villages in the Sub-District of Pakisaji with the cluster random sampling technique and random sampling technique as the appropriate rules of rapid survey. The results of the research is the percentage of public knowledge about the risks of diabetes mellitus in District of Pakisaji like eating patterns the percentage of peopole who know about 63%, physical activity (56,5%), stress (50%), smoking (45%), alcohol (56%), hypertension (60%), obesity (51%), age (64.5%), generation (78%), and gender (64.5%). The average result value of the public knowledge in district Pakisaji Malang about the risk of diabetes mellitus disease is less.Keywords: diabetes mellitus, knowledge, riskAbstrak: Data diabetes mellitus di Indonesia menurut Riskesdas (2007) menempati urutan keenam penyakit penyebab kematian (5,8%) dan di Indonesia menurut Depkes (2012) terdapat 102.399 kasus diabetes mellitus. Diperkirakan pada tahun 2030 angka diabetes mellitus (diabetisi) adalah sebanyak 21,3 juta jiwa. Angka kejadian diabetes mellitus di Puskesmas Pakisaji sejumlah 1164 kejadian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang resiko penyakit diabetes mellitus di Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini menggunakan metode rapid survey atau survei cepat. Populasi adalah masyarakat usia >40 tahun di kecamatan Pakisaji kabupaten Malang. Jumlah sampel sebesar 254 diambil dari 12 desa di kecamatan Pakisaji dengan teknik cluster random sampling dan random sampling sesuai kaidah rapid survey. Hasil penelitian dari 254 responden persentase pengetahuan masyarakat yang tahu tentang resiko penyakit diabetes mellitus seperti pola makan, masyarakat yang tahu bahwa pola makan merupakan faktor resiko diabetes mellitus sebanyak 63%, aktivitas fisik 56,5%, stres 50%, merokok 45%, alkohol 56%, hipertensi 60%, obesitas 51%, usia 64,5%, keturunan 78%, dan jenis kelamin 64,5%. Sehingga dari nilai pengetahuan masyarakat di Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang tentang resiko penyakit diabetes mellitus masuk kategori kurang.Kata kunci: diabetes mellitus, pengetahuan, resiko
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN MAHASISWA TERKAIT PENGGUNAANALAT PELINDUNG TELINGA DARI BAHAYA KEBISINGAN SAAT MENGGERINDA DI RUANG PENGELASAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG Firda Baihaq; Marji Marji; Erianto Fanani
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.74 KB) | DOI: 10.17977/um044v1i2p198-209

Abstract

Abstract: The noise level from grinding activities in Welding Laboratory State University of Malang is 98 dB exceeds the Threshold Limit Value (TLV) is 85 dB. Students are not always use provided ear protective equipment which can cause occupational diseases such as Noise Induced Hearing Loss. According to the World Health Organization, counseling is one of health promotion technique to prevent disease and provide health information. The variables which measured are knowledge, attitude, and practice in using Ear Protective Equipment. This research use one group pretest posttest method design with 17 students at Welding Laboratory State University of Malang. Counseling was held by presentation and handout materials which followed with lecture and discussion. Data analys with Wilcoxon Signed Ranks Test, showed that: the value of Z -3.644 and Asymp. Sig. (2-tailed) of 0.000 at knowledge variable, the value of Z -3.368 and Asymp. Sig. (2-tailde) 0.001 on attitude variable, and the value of Z -3873 and Asymp. Sig. (2-tailed) 0.001 on practice variable is smaller than 0.05. The conclusion of hypothesis is that there is any effect of counseling to student knowledge, attitude, and practice in using Ear Protective Equipment from grinding noise hazard at Welding Laboratory State University of Malang.Keywords: counseling, knowledge, attitude, practice, ear protective equipmentAbstrak: Kebisingan yang ditimbulkan dari kegiatan menggerinda di Ruang Pengelasan Universitas Negeri Malang adalah 98 dB melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yaitu 85 dB. Mahasiswa saat menggerinda tidak selalu menggunakan Alat Pelindung Telinga sehingga dapat menyebabkan penyakit akibat kerja berupa Noise Induced Hearing Loss. Menurut World Health Organization, penyuluhan merupakan salah satu cara promosi kesehatan untuk mencegah penyakit dan bertujuan memberikan informasi kesehatan. Variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan mahasiswa terkait penggunaan Alat Pelindung Telinga. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian one group pretest posttest terhadap 17 mahasiswa di Ruang Pengelasan Universitas Negeri Malang. Penyuluhan dilakukan dengan media presentasi dan handout materi serta metode ceramah dan tanya jawab. Analisis data menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan hasil: nilai Z -3,644 dan Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 pada variabel pengetahuan, nilai Z -3,368 dan Asymp. Sig. (2-tailed) 0,001 pada variabel sikap, serta nilai Z -3873 dan Asymp. Sig. (2-tailed) 0,001 pada variabel tindakan mahasiswa berarti lebih kecil daripada 0,05. Kesimpulan dari pengujian hipotesis tersebut adalah terdapat pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan mahasiswa terkait penggunaan Alat Pelindung Telinga dari bahaya kebisingan saat menggerinda di Ruang Pengelasan Universitas Negeri Malang.Kata kunci: penyuluhan, pengetahuan, sikap, tindakan, alat pelindung telinga
ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN PADA PESERTA BPJS (BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL) DAN NON BPJS DI RSUD GAMBIRAN KEDIRI JAWA TIMUR Romaji Romaji; Latifatun Nasihah
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.281 KB) | DOI: 10.17977/um044v3i2p143-147

Abstract

Abstrak : Kepuasan pasien merupakan perasaan yang dirasakan setelah membandingkan antara harapan dengan kenyataan. Upaya pemenuhan kepuasan harus menyeluruh kepada semua pasien baik pasien BPJS maupun don BPJS yang berobat ke rumah sakit. Tujuan penelitian untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan pada peserta BPJS dan Non BPJS di Ruang Nifas RSUD Gambiran Kediri Jawa Timur.Desain penelitian adalah observasional analitik dengan metode cross sectional. Populasi Pasien rawat inap (post partum dan lainnya) dari peserta BPJS dan non BPJS dengan rata-rata 140 pasien/bulan dengan sampel 100 responden (50 BPJS dan 50 Non BPJS) diambil accidental sampling. Variabel bebas kepersertaan pasien dilihat dari BPJS Kesehatan dan Non BPJS dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan uji Wilcoxon.Diketahui hampir seluruh responden kelompok BPJS puas terhadap pelayanan kesehatan yaitu 40 responden (80,0%), hampir hampir seluruh responden kelompok Non BPJS puas terhadap pelayanan kesehatan yaitu 44 responden (88,0%) dari total 50 responden dan ada perbedaan kepuasan antara pasien BPJS dan Non BPJS terhadap pelayanan kesehatan (p = 0,012 > 0,05 Ho ditolak). Hal ini disebabkan adanya penilaian subyektif dari pasien.Disimpulkan masih ada perbedaan kepuasan pasien antara peserta BPJS dan non BPJS. Disarankan agar pihak rumah sakit melakukan evaluasi kembali mengenai pelayanan yang diberikan.Kata kunci : kepuasan pasien, peserta BPJS dan Non BPJSABSTRACT : The patients’ satisfaction was a sense after comparing between expectation and reality. The efforts to fulfill the satisfaction should be totally either to BPJS or non BPJS patients who went to the hospital. The objective of this research was to know the patients’ satisfaction towards BPJS or non BPJS patients’ health service at partum room of Gambiran Regional Hospital Kediri, East Java.The design of this research was observational analytics with cross-sectional approach. The population was 140 BPJS and non BPJS inpatients on average every month (postpartum patients and others), and 100 respondents (50 BPJS patients and 50 non BPJS patients) were taken as samples by accidental sampling technique. The independent variable was the patients’ membership or non-membership of BPJS, collected from questionnaires and analyzed with Wilcoxon Test.The research results were almost all BPJS patients or 40 respondents (80.0%) felt satisfied of the health service, almost all non BPJS patients or 44 respondents (88.0%) felt satisfied of the health service of toally 50 respondents, and there was a difference of the satisfaction between BPJS and non BPJS patients towards the health service (p = 0.012 > 0.05 Ho was denied), it was because of the patients’ subjective judgments. The conclusion was that there was and there was a difference of the satisfaction between BPJS and non BPJS patients. The hospital was recommended to make reevaluation towards the service given.Keywords: The patients’ satisfaction, BPJS and non BPJS members
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI DI DESA MANGUNREJO KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2018 Machsun Machsun; Yuda Ari Susanti
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.253 KB) | DOI: 10.17977/um044v3i2p148-152

Abstract

ABSTRAK : Imunisasi merupakan upaya pencegahan primer yang efektif untuk mencegah terjangkitnya penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi. Program Pengembangan Imunisasi (PPI) telah dicanangkan oleh WHO sejak tahun 1974 dengan tujuh penyakit target yaitu difteri, tetanus, pertusis, polio, campak, tuberkulosis, dan hepatitis B. Cakupan imunisasi yang rendah menjadi indikator terjadinya kematian akibat PD3I. Oleh karena itu salah satu program yang telah terbukti efektif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat PD3I adalah imunisasi. Hal ini sejalan dengan kesepakatan MDG’s, dimana untuk mencapai penurunan angka kematian bayi ditandai dengan peningkatan cakupan imunisasi terutama dilihat dari angka cakupan imunisasi campak (WHO, 2008). Hal itu dikarenakan campak adalah imunisasi yang terakhir untuk imunisasi dasar dan merupakan imunisasi yang cukup jauh jaraknya dari imunisasi sebelumnya (yaitu polio 4 pada usia 4 bulan dan campak pada usia 9 bulan) sehingga dapat menjadi indikator tercapainya kondisi Universal Child Immunization (UCI). Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pengembangan penelitian terutama dalam ilmu kesehatan masyarakat. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menekan terjangkitnya penyakit dan menekan angka resiko kematian bayi. Sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status imunisasi dasar lengkap pada bayi di Desa Mangunrejo Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Penelitian dilaksanakan mulai pada bulan Februari  s/d Mei 2018.  Sampel  dari penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi umur 12 s/d 24 bulan yang bersedia menjadi responden. Analisis data menggunakan uji Chi Squere. Hasil penelitian di desa Mangunrejo Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri menunjukkan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan ibu dengan status imunisasi dasar lengkap bayi dengan p value sebesar 0,013 < (0,05) , Adanya hubungan antara status pekerjaan ibu dengan status imunisasi dasar lengkap bayi dengan p value sebesar 0,019 <  ???? (0,05) dan Adanya hubungan antara pendapatan keluarga dengan status imunisasi dasar lengkap bayi dengan p value sebesar 0,004 <  ???? (0,05).Kata kunci: imunisasi dasarABSTRACT : Immunization is considered as an effective primary prevention to some certain infectious diseases effectively. WHO has established Immunization Development Program (IDP) since 1974 with seven kinds of disease as the targets: diphtheria, tetanus, pertusis, polio, measles, tuberculosis and hepatitis B. Low immunization coverage has become the indicator of the mortality occurance as the result of PD3I. Thus, one of the programs which has been proved effectively in decreasing both sickness and mortality caused by PD3I is immunization. It conforms to the MDG’s agreement in which it is stated that in order to reach desreasing number of infant mortality is marked by the increasing immunization coverage, especially by the measles immunization coverage numbers (WHO, 2008). Since the measles immunization is the last basic one given to the babies and which has the longest space from the former ones (polio 4, given to the age of 4 months, while measles is given to the age of 9 months) it can be taken as the indicator that the condition of universal child immunization has been fulfilled. The purpose of this study is to improve the knowledge in research development, especially knowledge of public health. This is also aimed to minimize the risk of infant mortality. And, as the result, public health level can be improved. The significance of this study to find out factors related to the status of complete basic immunization for infants in Mangunrejo village, Ngadiluwih District, Kediri Regency. This research has been carried out since February to May 2018. Samples in this research are mothers with 12-24 months-baby as the respondents. The data analysis used here is Chi Squere Test. The result of the research in Mangunrejo village shows that there is relationship between the immunization status with mothers’ background. Educated mothers shows p value 0.013 < ???? (0.05) has had their babies given a complete basic immunization, and working mothers shows p value 0.019 < ???? (0.05), while family income shows p value 0.004 < ???? (0,05).  Key words :basic immunization
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PERILAKU ORANG TUA DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO KOTA MALANG Dinar Septi Pratiwi; Moch. Yunus; Rara Warih Gayatri
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.188 KB) | DOI: 10.17977/um044v3i2p102-130

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor perilaku orang tua dengan kejadian pneumonia balita di wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan rancangan penelitian cross sectional study, dengan sampel penderita pneumonia balita dan penderita bukan pneumonia/ISPA di wilayah Puskesmas Dinoyo Kota Malang yang memenuhi kriteria inklusi masing-masing sebanyak 30 sampel menggunakan perbandingan 1:1. Teknik pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling dengan pendekatan accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner kepada orang tua penderita. Sedangkan teknik analisa data menggunakan uji chi square test for association dengan taraf signifikansi 0,05 atau (p < 0,05). Berdasarkan hasil analisis data terdapat korelasi yang signifikan antara kebiasaan merokok orang tua, kebiasaan mencuci tangan setelah batuk/bersin, kebiasaan membuka jendela kamar tidur dan kebiasaan membuka jendela ruang tamu.Kata kunci: pneumonia, balita, faktor perilaku orang tua.ABSTRACT: This study aims to determine the relationship between behavioral factors of parents with the incidence of pneumonia toddlers in Puskesmas Dinoyo Kota Malang. This study used correlational method with cross sectional study design, with sample of pneumonia infants and non-pneumonia/ARI patients in Puskesmas Dinoyo Kota Malang which fulfilled the inclusion criteria of 30 samples using 1: 1 ratio. The sampling technique used non-probability sampling with accidental sampling approach. Data collection was done by interview using questioner to the patient's parents. While technique of data analysis used chi square test for association with significance level 0,05 or (p <0,05). Based on the results of data analysis there is a significant correlation between parents' smoking habits, hand washing habit after coughing/sneezing, the habit of opening the bedroom window and the habit of opening the living room window. Keywords: pneumonia, toddlers, behavioral factors of parents
PENINGKATAN PENGETAHUAN SISWA MENGENAI JAJANAN SEHAT MENGGUNAKAN MEDIA MINICARD Andini Santoso; Mazarina Devi; Agung Kurniawan
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.673 KB) | DOI: 10.17977/um044v3i2p153-163

Abstract

Abstract: Snacks are holding an important role in providing energy and nutrients intake among school-aged children. Snacks at school that is health less well-guaranteed will potentially bring some effects, which are poisoning, indigestion, and in a long time causing malnutrition. Knowledge enhancement in healthy snacks around children can be done through the health education by using nutritional counseling methods. Nutrition counseling methods in this research were given through the minicard media that is flashcard media that has been modified its size to 12 cm x 10 cm. This research aims to determine students’ knowledge in healthy snacks in SDN 02 Mulyoagung, and also created minicard as a counseling media. This research is a quantitative research by using pre-experiment in one group pre-test post-test model. The sample totals are 30 students, whose are 16 students in V grade and 14 students in IV grade that obtained by purposive sampling technique. Data collection that was used is a questionnaire and data analysis which utilized a sample test of nonparametric 2 methods related to Wilcoxon. The results obtained Sig. (2-tailed) of 0,000 which means less than α (0.025). The average value is increased on post-test after giving intervention in nutritional counseling by using minicard media, so it can be concluded that counseling with the minicard media can improve students’ knowledge in healthy snacks in SDN 02 Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.Keywords: Minicard Media, Knowledge, Healthy Snacks, Elementary StudentsAbstrak: Makanan jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam memberikan asupan energi dan zat gizi lain bagi anak-anak usia sekolah. Peningkatan pengetahuan tentang jajanan sehat pada anak dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan dengan metode penyuluhan gizi. Metode penyuluhan gizi pada penelitian ini diberikan melalui media minicard, yaitu media flashcard yang telah dimodifikasi ukurannya menjadi 12 cm × 10 cm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan siswa mengenai jajanan sehat di SDN 02 Mulyoagung, serta menciptakan media penyuluhan minicard. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan pre experiment dengan model one grup pre-test post-test. Sampel berjumlah 30 siswa 16 siswa kelas V dan 14 siswa kelas IV yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan metode nonparametrik uji 2 sampel berhubungan Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 yang berarti kurang dari α (0,025). Terjadi peningkatan rata-rata nilai pengetahuan pada ¬post-test setelah diberikan intervensi berupa penyuluhan gizi dengan minicard, sehingga dapat disimpulkan bahwa penyuluhan menggunakan media minicard efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa tentang jajanan sehat di SDN 02 Mulyoagung Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Setelah diadakannya penyuluhan ini diharapkan siswa dapat mengingat informasi yang telah diberikan sehingga mengurangi paparan anak sekolah terhadap makanan jajanan yang tidak sehat dan tidak aman.Kata Kunci: Media Minicard, Pengetahuan, Jajanan Sehat, Siswa Sekolah Dasar

Page 4 of 11 | Total Record : 106