cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal e-Biomedik
ISSN : 2337330X     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal eBiomedik memuat artikel penelitian, telaah ilmiah, dan laporan kasus dengan cakupan bidang kedokteran dari ilmu dasar sampai dengan aplikasi klinis.
Arjuna Subject : -
Articles 107 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik" : 107 Documents clear
POLA BAKTERI AEROB YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN INFEKSI NOSOKOMIAL PADA KAMAR BERSALIN RSAD ROBERT WOLTER MONGISIDI MANADO Ritto, Lisa E.; Soeliongan, Standy; Rares, Fredine E. S.
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.11042

Abstract

Abstract: The situation in countries with limited resources, are radically different in almost every aspect, making pregnant women in developing countries prone to a higher risk of getting nosocomial infections after childbirth than their counterparts in developed countries. One of the most common cause of nosocomial infection is bacterial. The aim of this study was to determine the pattern of aerobic bacteria that could potentially cause nosocomial infection in delivery room RSAD Robert Wolter Monginsidi Manado and followed by isolation and identification of bacteria. This research uses descriptive method with prospective approach. Samples were taken by acquiring swabs from the walls, floor, room furniture, medical equipment, and air as much as 25 samples. As a result, there are Lactobacillus sp. 7 samples (28%), Enterobacter agglomerans 7 samples (28%), Bacillus subtilis 6 samples (24%), Staphylococcus epidermidis 3 samples (12%), Serratia liquefaciens 1 samples (4%) and Enterobacter cloacae 1 samples (4%). This study found the most bacteria are Lactobacillus sp. and Enterobacter agglomerans.Keywords: aerobic bacteria, nosocomial infection, delivery room.Abstrak: Situasi di negara-negara dengan sumber-sumber yang terbatas, secara radikal berbeda hampir dalam setiap aspek membuat perempuan hamil di negara-negara sedang berkembang dihadapkan kepada resiko lebih tinggi untuk mendapatkan infeksi nosokomial sesudah persalinan daripada mitranya di negara-negara maju. Salah satu penyebab tersering infeksi nosokomial adalah bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola bakteri aerob yang berpotensi menyebabkan infeksi nosokomial pada kamar bersalin RSAD Robert Wolter Mongisidi Manado yang kemudian dilakukan isolasi dan identifikasi bakteri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan prospektif. Sampel diambil secara usapan dari dinding, lantai, perabotan ruangan, peralatan medis, dan udara sebanyak 25 sampel. Hasil penelitian ditemukan Lactobacillus sp. 7 sampel (28%), Enterobacter agglomerans 7 sampel (28%), Bacillus subtilis 6 sampel (24%), Staphylococcus epidermidis 3 sampel (12%), Serratia liquefaciens 1 sampel (4%) dan Enterobacter cloacae 1 sampel (4%). Kesimpulan dari penelitian ini bakteri terbanyak yang ditemukan adalah Lactobacillus sp. dan Enterobacter agglomerans.Kata kunci: bakteri aerob, infeksi nosokomial, kamar bersalin
Gambaran kebahagiaan pada lansia yang memilih tinggal di panti werdha Pali, Cicilia
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.11491

Abstract

Abstract: In the last decade more and more elderly people chose to stay at nursing homes. Study findings varied about the happiness of them. Some studies found that elderly peolpe were happier in the nursing homes because their needs were fulfilled. However, some studies stated that elderly people were happier when they stayed at home with their families. This was a qualitative study on the perception of past, present, and future happiness of the elderly, analyzed by using Seligman’s theory of authentic happiness. The results showed that one eldery did not show happiness; another one was relatively happier; and the other one was very happy for one’ entire life. Keywords: elderly, happiness, nursing home   Abstrak: Dalam dekade terakhir semakin banyak lansia memilih tinggal di panti werdha. Temuan penelitian mengenai kebahagiaan pada lansia bervariasi. Beberapa penelitian menemukan bahwa lansia merasa bahagia berada di panti werdha karena kebutuhannya terpenuhi namun penelitian lainnya menyatakan bahwa lansia merasa bahagia saat tinggal bersama dengan keluarganya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif terhadap penghayatan kebahagiaan lansia di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Hal ini dianalisis berdasarkan teori kebahagiaan otentik dari Seligman. Hasil penelitian menunjukkan satu lansia tidak menunjukkan kebahagiaan, satu lansia relatif bahagia, dan lainnya menunjukkan sangat bahagia dalam menilai keseluruhan hidupnya. Kata kunci: lansia, kebahagiaan, panti werdha
Uji efek ekstrak daun papaya (Carica papaya L.) terhadap kadar gula darah tikus Wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan Senduk, Cynthia C.C.; Awaloei, Henoch; Nangoy, Edward
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.12291

Abstract

Abstract: Indonesia is a tropical country with more than 9,600 kinds of medicinal plants; one of them is papaya. Extract of papaya leaf (Carica papaya) is presumed to have hypoglycemia effect because it contains flavonoid, alkaloid, saponin, and tannin. This study aimed to evaluate the effect of papaya leaf extract on elevated blood glucose levels on Wistar rats induced with alloxan. This was an experimental study with 18 male Wistar rats as subjects, divided into 6 groups (3 rats in each group). Group 1, the negative control group, was given aquadest only. Group 2, the positive control group, was treated with alloxan 120 mg/kg body weight (BW) followed by novomix 0.2 iu/200 g BW. Group 3 and 4 were treated with alloxan 120 mg/kg BW followed by papaya leaf extract dosing 250 mg and 500 mg/kg BW respectively. Group 5 and 6 were treated with papaya leaf extract dosing 250 mg and 500 mg/kg BW without alloxan induction. Blood glucose levels were measured on day 1, day 2, and day 3 every six hours at 0, 6, 12, 18, and 24 hours. The results showed that 250 mg/kg BW and 500 mg/kg BW of papaya leaf extract could reduce the elevated blood glucose on Wistar rats for 12 hours after treatment. Conclusion: The extract of papaya leaves could reduce blood sugar levels in hyperglicemic Wistar rats induced by alloxan. Keywords: papaya leaves (carica papaya L.), blood sugar levels, alloxan. Abstrak: Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis yang memiliki banyak jenis tumbuhan. Sekitar 9.600 spesies tumbuhan merupakan tumbuhan yang berkhasiat obat, salah satunya ialah pepaya. Ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) diduga mempunyai efek hipoglikemia karena mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, dan tannin. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap kadar gula darah tikus Wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan. Jenis penelitian ini eksperimental. Subyek penelitian yang digunakan ialah 18 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi menjadi 6 kelompok (setiap kelompok terdiri dari 3 tikus). Kelompok 1 (K1) merupakan kelompok kontrol negatif hanya diberikan aquades; kelompok 2 (K2) merupakan kelompok kontrol positif diberikan aloksan dan novomix 0,2 iu/200 g BB; kelompok 3 (K3) dan kelompok 4 (K4) merupakan kelompok perlakuan diberikan aloksan kemudian ekstrak daun pepaya dengan dosis 250 mg/kg BB dan 500 mg/kg BB; kelompok 5 (K5) dan kelompok 6 (K6) merupakan kelompok perlakuan diberikan daun pepaya dengan dosis 250 mg/kg BB dan 500 mg/kg BB tanpa induksi aloksan. Data diperoleh dari pemeriksaan kadar gula darah dari semua kelompok tikus Wistar pada hari ke-1, ke-2, dan ke-3 pada jam ke-0, 6, 12, 18, dan 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun pepaya dengan dosis 250 mg dan 500 mg/kg BB tikus berefek menurunkan kadar gula darah tikus wistar selama 12 jam pasca pemberian ekstrak daun pepaya. Simpulan: Ekstrak daun pepaya berpotensi memiliki efek dalam menurunkan kadar gula darah pada tikus Wistar.Kata kunci: daun pepaya (carica papaya L.), kadar gula darah, aloksan
Pengaruh senam lansia terhadap derajat depresi pada lansia di panti werda Kowel, Richard; Wungouw, Herlina I. S.; Doda, Vanda D.
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.10823

Abstract

Abstract: Depression is a serious medical illness with mood, cognitive, and physical symptoms. Mood symptoms include depressed, sad, or irritable mood; loss of interest in usual activities; inability to experience pleasure; feelings of guilt or worthlessness; and thoughts of death or suicide. Cognitive symptoms include inability to concentrate and difficulty in making decisions. Physical symptoms include fatigue, lack of energy and changes in sleep, appetite, and activity levels. Geriatric depression is more severe than depression in other groups of age, where it causes depressive symptomps to 15% elderly. This study was carried out to identify the impact of Senam Lansia on the degree of depression in elderly. This is an experimental study that was conducted to 18 participants that live in Senja Cerah Hospice Manado. The degree of depression was assessed using Hamilton Depression Rating Scale. This 8-weeks senam-lansia-intervented study found a positively moderate and significant impact of Senam Lansia on the degree of depression in elderly (r = 0,594; p < 0,05). Futhermore, Senam Lansia has a positive impact on participants’ activities of daily living (ADL) such as increasing mobility and appetite, decreasing muscle fatigue, and developing positive feelings such as happy, healthy, fresh and fit.Keywords: elderly, depression, senam lansiaAbstrak: Depresi merupakan kondisi medis serius dengan gejala-gejala mood, kognitif dan fisik. Gejala-gejala mood termasuk depresi, sedih, dan mood irritable; kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari; ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan; perasaan bersalah dan tidak berharga; dan ide-ide kematian dan bunuh diri. Gejala-gejala kognitif termasuk ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dan kesulitan dalam dalam membuat keputusan. Gejala-gejala fisik termasuk kelelahan, kekurangan energi, dan perubahan tidur, nafsu makan, dan tingkat aktivitas. Depresi lansia lebih parah dibandingkan depresi pada grup usia lain, di mana depresi pada lansia memunculkan gejala depresi pada 15% lansia. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh Senam Lansia terhadap derajat depresi pada lansia. Penelitian eksperimental ini dilakukan pada 18 responden yang tinggal di Panti Werda Senja Cerah Manado. Derajat depresi dinilai menggunakan Hamilton Depression Rating Scale. Penelitian dengan intervensi Senam Lansia selama 8 minggu ini didapatkan bahwa Senam Lansia secara signifikan dan berkorelasi positif sedang dengan penurunan derajat depresi lansia (r = 0,594; p < 0,05). Selain itu, Senam Lansia mempunyai dampak positif pada Activities of Daily Living (ADL) seperti peningkatan mobilitas dan nafsu makan, penurunan kelelahan otot, dan perasaan senang, sehat, segar dan bugar.Kata kunci: lansia, depresi, senam lansia
Pengaruh pemberian ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) terhadap kualitas spermatozoa tikus wistar (Rattus norvegicus) yang terpapar asap rokok Rumampuk, Irene M. A.; Tendean, Lydia; Turalaki, Grace L. A.
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.10866

Abstract

Abstract: Continuous exposure to cigarette smoke has been reported as the number one cause of infertility in men. Cigarette smoke increases the production of reactive oxygen species (ROS) thereby causing infertility in men. Nigella sativa contains antioxidant that may decrease ROS level in hope to improve infertility. This 50 days study is conducted to see the effect of Nigella sativa extract to the sperm quality of nine wistar rats that have been exposed by cigarette smoke. The rats were divided into three groups of three: the control group and the group treated with Nigella sativa administered orally at the dose of 200 mg kg body weight and 400 mg/kg body weight. Sperm quality was observed by overlooking at the concentration, motility, and morphology of each group. The mean data of each group was obtained and tested for significance using Independent Samples T-Test. This study found the comparison of both motility (p=0,006) and morphology (p=0,000) between control group and the group with the dose of 200 mg/kg body weight to be significant, as well as the comparison of motility (p=0,001) and morphology (p=0,000) between the control group and the group with the dose of 400 mg/kg body weight.Keywords: sperm quality, nigella sativa, smoking, cigaretteAbstrak: Paparan secara terus menerus terhadap asap rokok merupakan penyebab infertilitas utama pada pria. Asap rokok dapat meningkatkan Reactive oxygen species (ROS) yang selanjutnya dapat menyebabkan infertilitas. Nigella sativa mengandung antioksidan yang dapat menunrunkan jumlah ROS dan diharapkan untuk dapat mengkoreksi infertilitas. Penelitian yang dilaksanakan selama 50 hari ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari ekstrak Nigella sativa terhadap kualitas spermatozoa sembilan tikus wistar yang terpapar asap rokok. Tikus dibagi menjadi tiga kelompok masing-masing terdiri atas tiga tikus; terdapat kelompok kontrol dan kelompok yang diberi ekstrak Nigella sativa dengan dosis 200 mg/kg BB dan 400 mg/kg BB. Kualitas spermatozoa dinilai berdasarkan konsentrasi, motilitas dan morfologi dari masing-masing kelompok perlakuan. Data rerata dari tiap kelompok perlakuan diambil dan di diuji signifikans menggunakan uji T-independen. Penelitian ini mendapati perbandingan baik motilitas (p=0,006) ataupun morfologi (p=0,000) dari kelompok kontrol dan perlakuan dengan dosis 200 mg/kg BB dibilang signifikan, sama halnya dengan perbandingan antara motilitas (0,001) dan morfologi (0,000) dari kelompok kontrol dan perlakuan dengan dosis 400 mg/kg BB.Kata kunci: kualitas sperma, jintan hitam, rokok
PENGARUH KONSUMSI MINUMAN ALKOHOL TERHADAP DISFUNGSI EREKSI PADA SOPIR PEROKOK DI TERMINAL ANGKUTAN UMUM KAROMBASAN MANADO Rotinsulu, Irene M.; Turalaki, Grace L. A.; Rumbajan, Janette M.
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.11253

Abstract

Abstract: Consumption of alcoholic beverages in the world led to the deaths of more than 3.3 million people every year, or 5.9% of all deaths, if not preventable, the number of deaths will increase annually in line with the increasing number of drinkers. A smoker who consumes alcoholic beverages can cause a variety of health problems, one of which is erectile dysfunction. The purpose of this study was to find the effect of consumption of alcoholic beverages to the erectile dysfunction in smoker drivers. This study is an analytic survey with cross sectional approach. The study was conducted in Karombasan Public Transport Terminal from October 2015 to January 2016, with a population of 60 smoker drivers. The sampling of this study uses purposive sampling method to determine which sample meets the criteria. The number of samples obtained is 48 people. Erectile function was assessed using IIEF questionnaire (International Index of Erectile Function). This study showed that from 60 smoker drivers who consumes alcohol beverages, 80% of them had sustained erectile dysfunction with the degree of dysfunction at most is mild, i.e. 45%. This shows that there are significant effects of alcohol consumption on erectile dysfunction in smoker drivers with a value of p = 0.001 (p<0.05). It can be concluded that smoker drivers who consumes alcoholic beverages can significantly influence the occurrence of erectile dysfunction.Keywords: erectile dysfunction, consumption of alcoholic beverages, the driver smokersAbstrak: Konsumsi minuman beralkohol di dunia menyebabkan kematian lebih dari 3,3 juta orang setiap tahunnya atau 5,9% dari semua kematian, bila tidak dapat dicegah maka jumlah kematian akan bertambah setiap tahunnya seiring bertambahnya jumlah peminum. Seorang perokok yang mengkonsumsi minuman alkohol dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan pada tubuh salah satunya adalah disfungsi ereksi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi minuman beralkohol terhadap disfungsi ereksi pada sopir perokok. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional.Penelitian dilakukan di Terminal Angkutan Umum Karombasan Manado pada bulan Oktober 2015 sampai Januari 2016 dengan jumlah populasi 60 sopir perokok.Penentuan sampel penelitian yaitu yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan menggunakan teknik purposive sampling dan jumlah sampel yang didapatkan yaitu 48 orang.Fungsi ereksi dapat dinilai dengan menggunakan kuesioner IIEF (International Index of Erectile Function). Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 60 sopir perokok yang mengkonsumsi minuman beralkohol didapatkan 80% mengalami disfungsi ereksi dengan derajat disfungsi paling banyak terdapat pada disfungsi ringan yaitu sebesar 45%. Ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh konsumsi alkohol terhadap disfungsi ereksi pada sopir perokok dengan nilai p<0,05 atau p=0,001. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sopir perokok yang mengkonsumsi minuman beralkohol dapat berpengaruh signifikanterhadap terjadinya disfungsi ereksi.Kata kunci: disfungsi ereksi, konsumsi minuman beralkohol, sopir perokok
Gambaran kadar urea nitrogen darah pada vegetarian lacto-ovo The, Jeri Y.; Paruntu, Michaela E.; Assa, Youla A.
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.12203

Abstract

Abstract: Protein is required to provide amino acids for nitrogen formation. Urea is the major disposal form of amino groups derived from amino acids. The nitrogen of urea is derived from amonia and aspartatedue to the action of five enzyme-catalyzed reactions of urea cycle. Concentration of urea in blood mainly describes the balance between formation of urea and protein catabolism as well as urea excretion by the kidneys. Vegetarian lacto-ovo is a type of vegetarians who does not consume animal proteins except for milk and eggs, and all plant proteins. This study aimed to obtain blood urea levels among lacto-ovo vegetarians. This was a descriptive study with a cross-sectional design. Respondents were obtained by using total sampling method. This study was coducted in Klabat University, Airmadidi. Twentyfive respondents were involved in the study. The results showed that 19 respondents (76.0%) had normal blood urea level and 6 respondents (20%) had low blood urea levels; no respondent (0%) had a high blood urea level. Conclusion: Blood urea levels of most lacto-ovo vegetarians were within normal level. Keyword: urea nitrogen, protein, lacto-ovo vegetarian Abstrak: Protein dibutuhkan untuk menyediakan asam amino yang akan digunakan untuk memroduksi senyawa nitrogen sebagai penggganti nitrogen yang telah dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Urea merupakan produk akhir dari metabolisme nitrogen yang penting pada manusia yang disintesis dari amonia, dan aspartat melalui lima reaksi enzim-katalis dari siklus urea. Konsentrasi urea dalam darah terutama menggambarkan keseimbangan antara pembentukan urea dan katabolisme protein serta ekskresi urea oleh ginjal. Vegetarian lacto-ovo yaitu vegetarian yang tidak mengonsumsi sumber protein hewani selain susu, telur, dan juga mengonsumsi semua sumber protein nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar urea darah pada vegetarian lacto-ovo. Jenis penelitian ini deskriptif dengan desain potong lintang. Penelitian ini dilakukan di Universitas Klabat Airmadidi. Terdapat 25 responden yang diperoleh melalui total sampling. Hasil penelitian mendapatkan 19 responden (76,0%) dengan kadar urea darah normal dan 6 responden (20%) dengan kadar urea darah rendah; tidak ditemukan responden (0%) dengan kadar urea darah tinggi. Simpulan: Gambaran kadar urea nitrogen darah pada vegetarian lacto-ovo sebagian besar normal.Kata kunci: urea nitrogen, protein, vegetarian lacto-ovo
Hubungan kebisingan terhadap fungsi pendengaran pekerja mesin pembangkit listrik tenaga diesel di PLTD Suluttenggo kota Manado Timang, Ramdan P. I.; Danes, Vennetia R.; Lintong, Fransiska
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.10814

Abstract

Abstract: Noise is unwanted sound heard by ears. Damages of ears usually take place on the tympanic membrane or on the ossicles. Initially, there will be loss of hearing to high frequency noises, and it will gradually decrease to the lowest frequency noise. This study aimed to obtain the relationship of noise and hearing function among diesel power plant workers at PLTD Suluttenggo Manado. This was an analitycal study using a cross sectional design. Samples were 20 workers at PLTD Suluttenggo in Manado. Data were obtained by using questionnaires and examintaion of hearing function with an audiometry. The data were analyzed by using SPSS and the Spearmen test. The results showed that there were hearing impairment in 30% of the workers. According to the bivariate analysis, there was a significant relationship between the level of noise and the hearing impairment among the workers with a p value = 0.015 (p < 0.05). The most frequent hearing impairment among the workers was mixed hearing loss. Conclusion: Workers who worked in a place with high intensity noise had higher risk to develop hearing impairment.Keywords: diesel power plant machine, noise, hearingAbstrak: Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki oleh telinga. Kerusakan telinga biasanya terjadi pada gendang telinga atau ossicles. Awalnya akan terjadi kehilangan pendengaran terhadap frekuensi tinggi, namun perlahan pada frekuensi yang semakin menurun sampai kepada frekuensi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebisingan terhadap fungsi pendengaran pada pekerja mesin pembangkit listrik tenaga diesel di PLTD Suluttenggo Kota Manado. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode analitik dengan menggunakan rancangan potong lintang. Sampel berjumlah 20 orang yang diambil dari pekerja mesin pembangkit listrik tenaga diesel di PLTD Suluttenggo Kota Manado. Data diperoleh melalui kuisioner dan pemeriksaan fungsi pendengaran dengan menggunakan audiometri. Data dianalisis dengan menggunakan Statistical Program Product and Service Solution (SPSS) dan menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat gangguan pendengaran sebesar 30% pada seluruh pekerja. Hasil analisis bivariat didapatkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara tingkat kebisingan dan gangguan pendengaran dengan nilai p = 0,015 ( p < 0,05). Gangguan pendengaran yang paling banyak diderita oleh pekerja ialah tuli campuran (Mixed Hearing Loss). Simpulan: Pekerja yang bekerja pada intensitas bising yang tinggi memiliki resiko lebih besar menderita gangguan pendengaran.Kata kunci: mesin PLTD, bising, pendengaran
Hubungan kepadatan tungau debu rumah dengan derajat rinitis alergi Mantu, Billy G.; Wahongan, Greta J.; Bernadus, Janno B.
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.11056

Abstract

Abstract: Alergic Rhinitis (AR)is a global health burden and a big problem that can cause disability all over the world. AR prevalence in Asia today has increase approximately 45%, and occurs in poorest and develop country. House Dust Mite (HDM) can cause AR. That’s because HDM is prime allergen that live in dust and grow optimaly in 25-30ºC with humidty above 60%. 100-500 HDM expose is a risk factor for development allergic reaction. This study aimed to know the relationship between the density of HDM with the degree of AR. This was an observational-analitic study with a cross-sectional design. The results showed that the average of HDM in bedroom is 192, and 376 in lounge. There were 17 people that affect AR Intermittent and 13 people that affect AR persistent. For mild symptoms there are 25 people and for moderat-severe symptoms there are 5 people. Conclusion:There is no relationship about density of HDM with the degree of AR.Keywords: House Dust Mite, Allergic RhinitisAbstrak: Rinitis alergi merupakan masalah kesehatan global dan merupakan masalah besar yang dapat menyebabkan disabilitas di seluruh dunia Prevalensi rinitis alergi di Asia terakhir mengalami peningkatan yaitu sekitar 45% dan paling banyak di negara miskin dan berkembang.Salah satu penyebab rinitis alergi adalah Tungau Debu Rumah (TDR). Hal tersebut karena TDR merupakan alergen utama yang terdapat pada debu rumah yang ada dimana-mana, dan berkembang di tempat tidur, bantal, karpet, perabot rumah tangga dengan suhu 25°C-30°C, dan kelembaban tinggi >60%.Pajanan tungau sebanyak 100-500 tungau per gram atau 10 mg Der p 1 per gram debu merupakan faktor risiko terjadinya reaksi alergi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepadatan tungau debu rumah dengan derajat rinitis alergi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional-analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan kepadatan tungau debu rumah dengan derajat rinitis alergi. Hasil penelitian memperlihatkan rata-rata jumlah kepadatan TDR di kasur sebanyak 192 tungau per gram debu., di sofa sebanyak 376 tungau per gram debu. Untuk derajat rinitis alergi yaitu Intermittent adalah sebanyak 17 orang responden (56,67%) dan Persistent sebanyak 13 orang responden (43,33%). Sedangkan untuk berat gejalanya yaitu ringan adalah sebanyak 25 orang responden (83,33%), sedang-berat adalah sebanyak lima orang responden (16,67%). Simpulan:Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara hubungan kepadatan tungau debu rumah dengan derajat rinitis alergi.Kata kunci: Tungau Debu Rumah, Rinitis Alergi
Perbandingan kapasitas vital paru pada pelajar di dataran tinggi Tomohon dengan pelajar di dataran rendah Manado Tambunan, Rainbow D.; Danes, Vennetia R.; Lintong, Fransiska
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.12143

Abstract

Abstract: At an altitude above sea level, the barometric pressure decreases followed by a decrease in air pressure of O2. If someone stays in a highland for several days, weeks, or years, he/she will become acclimatized. One of the main principles of acclimatization is to increase lung ventilation large enough. This study aimed to determinate the vital lung capacity value of students who lived in highlands and of students who lived in lowlands. This study was conducted in two places: SMA 1 Negeri Tomohon and SMA Negeri 1 Manado in December 2015-February 2016. Samples were 40 students: 20 students of SMA Negeri 1 Tomohon and 20 students of SMA Negeri 1 Manado. This was an analytical study with a cross sectional design. The independent T test showed that there was no significant difference between Lung Vital Capacity of students in the highland and students in the lowland with a p value 0.2105. Conclusion: There was no significant difference between Lung Vital Capacity of the students in the highland with students in the lowland. Keywords: students, highlands, lowlands, vital lung capacity Abstrak: Pada suatu ketinggian di atas permukaan air laut maka tekanan barometrik akan menurun diikuti dengan penurunan tekanan O2 dalam udara. Seseorang yang berada di tempat tinggi selama beberapa hari, minggu, atau tahun akan menjadi semakin teraklimatisasi. Salah satu prinsip utama aklimatisasi ialah peningkatan ventilasi paru yang cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kapasitas vital paru pada pelajar di dataran tinggi dan pelajar di dataran rendah. Penelitian dilakukan di dua tempat yaitu SMA Negeri 1 Tomohon dan SMA Negeri 1 Manado pada bulan Desember 2015-Februari 2016. Sampel penelitian berjumlah 40 siswa yaitu 20 siswa SMA Negeri 1 Tomohon dan 20 siswa SMA Negeri 1 Manado. Jenis penelitian ini analitik dengan desain potong lintang. Hasil uji T independent menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara kapasitas vital paru pada pelajar di dataran tinggi dengan pelajar di dataran rendah dengan nilai p = 0.2105. Simpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kapasitas vital paru pada pelajar di dataran tinggi dengan pelajar di dataran rendah.Kata kunci: pelajar, dataran tinggi, dataran rendah, kapasitas vital paru

Page 1 of 11 | Total Record : 107