cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal e-Biomedik
ISSN : 2337330X     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal eBiomedik memuat artikel penelitian, telaah ilmiah, dan laporan kasus dengan cakupan bidang kedokteran dari ilmu dasar sampai dengan aplikasi klinis.
Arjuna Subject : -
Articles 22 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2018): eBiomedik" : 22 Documents clear
Identifikasi Bakteri dengan Menggunakan Metode Pewarnaan Gram pada Sputum Pasien Batuk Berdahak di Puskesmas Bahu Manado Periode Agustus-Desember 2018 Koleangan, Peter J. A.; Porotu'o, John; Tompodung, Linda
e-Biomedik Vol 6, No 2 (2018): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v6i2.22111

Abstract

Abstract: Disease with productive cough symptomp is contagious, therefore, it is commonly found in the society, varies from mild to severe stages. Cases of productive cough, that is a respiratory tract infection, is one of the 10 most common diseases at Bahu Health Center. Identification of bacteria can be performed with Gram staining, so it will lead to make better and more precise treatment. This study was aimed to identify the bacteria in the sputum of productive cough patients at Bahu Health Center by using Gram staining method. This was a descriptive study with a cross sectional design. The results showed that Streptococcus bacteria were the most common (50%) compared to Diplococcus bacteria (15%). Conclusion: In the sputum of patients with productive cough, the most common type of bacteria was Streptococcus.Keywords: bacteria, productive cough, respiratory tract infection Abstrak: Penyakit dengan gejala batuk berdahak bersifat menular sehingga sering dijumpai di masyarakat dari manifestasi ringan sampai berat. Kasus yang berhubungan dengan batuk berdahak seperti infeksi saluran pernapasan merupakan salah satu dari 10 penyakit utama di Puskesmas Bahu. Dengan metode pewarnaan Gram, hasil identifikasi dapat membuat penatalaksanaan menjadi lebih cepat dan tepat. Penelitian ini bertujuan ntuk mengidentifikasi bakteri dengan menggunakan metode pewarnaan Gram pada sputum pasien yang memiliki keluhan batuk di Puskesmas Bahu Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Hasil penelitian mendapatkan bakteri dengan morfologi Streptococcus yang terbanyak (50%) dibandingkan bakteri dengan morfologi Diplococcus (15%). Simpulan: Pada sputum pasien batuk berdahak yang terbanyak ditemukan ialah bakteri Streptcoccous.Kata kunci: bakteri, batuk berdahak, infeksi saluran napas
Perbandingan Persentase Lemak Tubuh Sebelum dan Setelah Melakukan Senam Zumba pada Wanita Dewasa Tendean, Brigitta A.; Pangemanan, Damajanty H. C.; Sapulete, Ivonny M.
e-Biomedik Vol 6, No 2 (2018): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v6i2.22110

Abstract

Abstract: Physical activity is a body movement produced by skeletal muscles which requires energy. Lack of physical activity has a negative impact, one of which is an increase in body fat percentage above the normal threshold or often associated with obesity. Zumba is one of the popular aerobic exercises in the form of dancing. This study was aimed to compare the percentage of body fat before and after undertaking Zumba exercise in adult woman. This was an experimental field study with the one group pretest-posttest design. Samples were obtained by using total sampling technique. Zumba exercise was undertaken for 4 weeks, 3 times a week for 60 minutes. The percentage of body fat was measured by using an instrument based on Bioelectrical Impedance Analysis. Data were analyzed with the Wilcoxon Signed Rank test. The results showed that l6 subjects were involved in this study. The mean percentage of body fat percentage before Zumba exercise was 39.300% (SD±8.1041) meanwhile the mean percentage of body fat percentage after Zumba exercise was 39.031% (SD±7.9232). The statistical analysis to compare the body fat percentage before and after doing Zumba exercise obtained a P value of 0.065. Conclusion: There was no significant difference in body fat percentage before and after undertaking 4-week Zumba exercise among adult females.Keywords: body fat percentage, Zumba exercise Abstrak: Aktivitas fisik merupakan gerakan tubuh yang dihasilkan otot rangka yang memer-lukan energi. Kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga memiliki dampak negatif, salah satunya peningkatan persentase lemak tubuh di atas ambang normal atau obesitas. Olahraga yang sedang popular belakangan ini ialah senam Zumba, yaitu latihan aerobik dalam bentuk tarian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan persentase lemak tubuh sebelum dan setelah melakukan senam zumba pada wanita dewasa. Jenis penelitian ialah eksperimental lapangan dengan desain one group pretest-posttest. Teknik sampling yang digunakan ialah total sampling. Senam Zumba dilakukan selama 4 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu yang berdurasi 60 menit. Persentase lemak tubuh diukur menggunakan alat berbasis bioelectrical impedance analysis. Data penelitian dianalisis dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian mendapatkan 16 subjek. Rerata persentase lemak tubuh sebelum senam Zumba yaitu 39,300% (SD±8,1041). Rerata persentase lemak tubuh setelah senam Zumba yaitu 39,031% (SD±7,9232). Hasil uji perbandingan persentase lemak tubuh sebelum dan setelah melakukan senam zumba menunjukkan nilai P=0,065. Simpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna dari persentase lemak tubuh sebelum dan setelah melakukan senam zumba selama 4 minggu pada wanita dewasa.Kata kunci: persentase lemak tubuh, senam Zumba
Gambaran Kadar Protein Urin pada Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado Pangulimang, Angelo P.; Kaligis, Stefana H. M.; Paruntu, Michaela E.
eBiomedik Vol 6, No 2 (2018): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.6.2.2018.22159

Abstract

Abstract: One of the causes of death among pregnant women is preeclampsia/eclampsia. The presence of protein in urine (proteinuria) in pregnant women is one of the signs of preeclampsia/eclampsia. This study was aimed to obtain the description of urine protein level in third trimester pregnant women at Robert Wolter Mongisidi Hospital Manado. This was a descriptive study with a cross sectional design. This study was conducted from August to December 2018 at Obstetry Clinic Robert Wolter Mongisidi Hospital. Samples were obtained by using total sampling technique. There were 39 subjects in this study based on inclusion and exclusion criteria. The results showed that 30 subjects (76.93%) had no proteinuria (negative result) and 9 subjects (23.07%) had proteinuria (positive result). Conclusion: Most of the third trimester pregnant women at Robert Wolter Mongisidi Hospital Manado had no proteinuria (negative result).Keywords: proteinuria, pregnant woment, third trimester pregnancy Abstrak: Salah satu penyebab kematian pada ibu hamil ialah preeklamsia/eklamsia. Kehadiran protein dalam urin (proteinuria) pada ibu hamil merupakan salah satu tanda dari preeklamsia/eklamsia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar protein dalam urin ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi. Jenis penelitian ialah dekriptif dengan desain potong lintang. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2016 di Poli Kebidanan Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Terdapat subyek penelitian sebanyak 39 orang. Hasil penelitian menunjukkan 30 subjek (76,93%) dengan protein dalam urin negatif dan 9 subjek (23,07%) dengan protein positif. Simpulan: Pada sebagian besar ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado tidak didapatkan protein dalam urin.Kata kunci: proteinuria, ibu hamil, hamil trimester III
Perbandingan Efektifitas Rapid Diagnostic Test (RDT) dengan Pemeriksaan Mikroskop pada Penderita Malaria Klinis di Puskesmus Mubune Kecamatan Likupang Barat Ritung, Natanael; Pijoh, Victor D.; Bernadus, Janno B. B.
eBiomedik Vol 6, No 2 (2018): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.6.2.2018.20955

Abstract

Abstract: Malaria is still a public health problem worldwide, especially in economically underdeveloped and undeveloped countries. There are several laboratory diagnostic tests for malaria inter alia microscopic examination (thick and thin stained blood smear), rapid diagnostic test (RDT), and polymerase chain reaction (PCR). This study was aimed to compare the effectivity of RDT with of microscopic examination as the gold standard of malaria diagnosis. This was a diagnostic test study. Blood samples were obtained from 38 people of clinical malaria who lived at Likupang Barat from October 2015 to January 2016. The RDT results were compared with the microscopic examination to obtain the sensitivity and specifity levels. The results showed that of the RDT, the sensitivity was 67%, the specifity was 97%, the positive predictive value was 67%, and the negative predictive value was 97%. Conclusion: Rapid diagnostic test was nearly as effective as the microscopic examination of malaria.Keywords: RDT, microscopic examination, sensitivity, specificityAbstrak: Malaria masih menjadi masalah kesehatan di dunia terutama di negara yang secara ekonomis masih tertinggal dan belum berkembang. Diagnosis laboratorik malaria dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain pemeriksaan mikroskopik yaitu hapusan darah tebal dan hapusan darah tipis, rapid diagnostic test (RDT), dan polymerase chain reaction (PCR). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat efektifitas antara RDT dengan pemeriksaan mikroskopik yang merupakan baku emas diagnostik malaria. Jenis penelitian ialah uji diagnostik. Sampel darah diambil dari 38 orang dengan klinis malaria di Likupang Barat sejak Oktober 2015 - Januari 2016. Hasil pemeriksaan RDT dibandingkan dengan hasil pemeriksaan mikrsokopik untuk mengetahui tingkat sensivitas dan spesifisitasnya. Hasil penelitian mendapatkan tingkat sensivitas RDT secara umum sebesar 67%, spesifitas sebesar 97%, nilai duga positif sebesar 67%, dan nilai duga negatif sebesar 97%. Simpulan: Pemeriksaan RDT menunjukkan efektivitas dan akurasi yang hampir sama dengan pemeriksaan mikroskopik.Kata kunci: RDT, pemeriksaan mikroskopis, sensitivitas, spesifitas
Gambaran dan Rasionalitas Penggunaan Antibiotik pada Pasien Dewasa dengan Community Acquired Pneumonia di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Juni 2017-Mei 2018 Prakoso, Dimas; Posangi, Jimmy; Nangoy, Edward
eBiomedik Vol 6, No 2 (2018): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.6.2.2018.22156

Abstract

Abstract: Irrational utilization of antibiotic led to several burdens for healthcare providers, one of them is antibiotic resistance. Community acquired pneumonia (CAP) has increased mortality rate due to irrational antibiotic utilization. This study was aimed to obtain a general depiction and antibiotic rational utilization quantitatively assessed of CAP in adult patients at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado from June 2017 to May 2018. This was a retrospective descriptive study with a cross sectional design. Samples were 42 patients with CAP obtained by using simple random sampling. The results showed that values of DDD/100 inpatient days were, as follows: beta-lactam (33), macrolides (13.758), and fluoroquinolone (20.072). According to the ratio between estimated DDD value of Prof. Dr. R. D. Kandou and DDD WHO, all prescribed antibiotics had DDD values below or close to the value of DDD WHO. Albeit, there were discrepancies between antibiotic utilization in the field and reccomendation of Clinical Practice Guideline of Internal Medicine Department. Conclusion: Within the period of June 2017 - May 2018 the most prescribed antibiotic classes for CAP in adult patients at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital were beta-lactam, macrolides, and fluoroquinolone meanwhile the most prescribed antibiotics were ceftriaxone and azithromycin. In general, drug utilization was rational assessed quantitatively by using DDD WHO criteria.Keywords: antibiotic rationality, CAP, DDD WHO, Prof. Dr. R. D. Kandou Abstrak: Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dapat membebani tenaga kesehatan, salah satunya ialah resistensi antibiotik. Community acquired pneumonia (CAP) mengalami peningkatan mortalitas tinggi akibat penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum dan penilaian rasionalitas secara kuantitatif dari penggunaan antibiotik pada pasien dewasa dengan CAP di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Juni 2017-Mei 2018. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif dengan desain potong lintang. Sampel sebanyak 41 pasien dewasa dengan CAP diambil dengan simple random sampling. Hasil penelitian mendapatkan DDD/100 hari rawat inap penggunaan antibiotik dari tiga golongan antibiotik yaitu beta-lactam (33), makrolida (13,758), dan florokuinolon (20,072). Berdasarkan rasio estimasi DDD di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dan DDD WHO seluruh obat yang digunakan masih berada di bawah DDD WHO atau mendekati nilai tersebut. Terdapat perbedaan antara penggunaan antibiotik di lapangan dan rekomendasi dari Panduan Praktek Klinis dari Bagian Ilmu Penyakit Dalam. Simpulan: Pada periode Juni 2017 - Mei 2018 golongan antibiotik yang paling banyak diberikan untuk pasien dewasa dengan CAP di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ialah beta-lactam, diikuti makrolida dan florokuinolon sedangkan antibiotik yang paling banyak diberikan ialah ceftriaxone dan azithromisin. Secara keseluruhan penggunaan obat sudah rasional secara kuantitatif diukur dengan kriteria DDD WHO.Kata kunci: rasionalitas antibiotik, CAP, DDD WHO, RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III di Klinik Bersalin Sutra Minahasa Selatan Maki, Frincia P.; Pali, Cicilia; Opod, Hendri
eBiomedik Vol 6, No 2 (2018): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.6.2.2018.21889

Abstract

Abstract: Anxiety during pregnancy is often found among primigravidas, especially in the third trimester. Psychological disorders during pregnancy is associated with the occurrence of uterin artery resistance that might cause stunted fetal growth, premature birth, higher risk of premature baby, and even miscarriage. This study was aimed to obtain the anxiety level of third semester primigravidas at the South Minahasa Sutra Clinic. This was a descriptive study with a cross-sectional design. Hamilton Anxiety Rating Scale was used to obtain the level of anxiety. Respondents were all third semester primigravidas who visited the Sutra Clinic in the period of September to November 2018. The results showed that there were 32 respondents in this study. The anxiety levels of respondents were as follows: moderate anxiety in 14 respondents (43.8%), severe anxiety in 10 respondents (31.3%), and mild anxiety in 6 respondents (18.8%). There were 2 respondents (6.3%) who did not have anxiety. Conclusion: In the Sutra Clinic, the most common anxiety among the third semester primigravidas was moderate anxiety, followed by severe anxiety and mild anxiety.Keywords: third semester primigravidas, anxiety, Hamilton Anxiety Rating Scale Abstrak: Kecemasan selama kehamilan sering ditemukan pada ibu hamil primigravida, terutama pada trimester ketiga. Gangguan psikologis selama kehamilan berhubungan dengan terjadinya resistensi pada arteri uterin yang menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, kelahiran sebelum waktunya, risiko melahirkan bayi prematur, bahkan sampai keguguran. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III di Klinik Sutra Minahasa Selatan. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Hamilton Anxiety Rating Scale digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan. Responden penelitian ialah seluruh ibu hamil primigravida trimester III yang berkunjung ke Klinik Sutra pada periode September sampai November 2018. Hasil penelitian mendapatkan sebanyak 32 responden. Tingkat kecemasan pada responden ialah kecemasan sedang sebanyak 14 responden (43,8%), kecemasan berat 10 responden (31,3%), kecemasan ringan 6 responden (18,8%), dan tidak memiliki kecemasan 2 responden (6,3%). Simpulan: Tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III di Klinik Sutra yang terbanyak ialah kecemasan sedang, diikuti kecemasan berat dan kecemasan ringan.Kata kunci: ibu hamil primigravida trimester III, kecemasan, Hamilton Anxiety Rating Scale
Isolasi dan Identifikasi Bakteri Resisten Arsen pada Sedimen Tanah di Pesisir Pantai Ratatotok Hidayat, Muh. I.; Manampiring, Aaltje; Kepel, Billy J.
e-Biomedik Vol 6, No 2 (2018): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v6i2.21995

Abstract

Abstract: Arsenic is classified chemically as a metalloid which has both properties of metal and nonmetal. Production and application of arsenic in industries such as mining is a source of enviromental pollution. Therefore, agents for remediation process are needed. Arsenic resistant bacteria become a target of many studies related to its utilization as bioremediation agent. This study was aimed to obtain arsenic resistant bacteria identificated from soil sediment in the coastal area of Ratatotok Beach. This was an explorative descriptive study. Samples were colonies of arsenic resistant bacteria found in the soil sediment of the coastal area of Ratatotok Beach. The results of arsenic-resistant test showed that there were arsenic-resistant bacteria in every concentration. The morphological, physiological, and biochemical tests obtained four arsenic-resistant bacterial genus, namely Staphylococcus, Klebsiella, Hafnia, and Enterobacter. Conclusion: Four genera of arsenic-resistant bacteria identified in the sediment of the coastal area of Ratatotok Beach, as follows: Staphylococcus, Klebsiella, Hafnia, and Enterobacter.Keywords: arsenic, sediment, arsenic resistant bacteria Abstrak: Arsenik diklasifikasikan secara kimia sebagai metaloid yaitu memiliki kedua sifat logam dan bukan logam. Produksi dan penggunaan arsen di dalam kegiatan industri seperti industri pertambangan, merupakan salah satu sumber pencemarannya di lingkungan. Arsen merupakan polutan bagi lingkungan sehingga diperlukan suatu agen untuk proses remediasi. Bakteri resisten arsen menjadi target dari banyak penelitian dalam rangka pemanfaatannya sebagai agen bioremediasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bakteri resisten arsen yang teridentifikasi pada sedimen tanah di pesisir pantai Ratatotok. Jenis penelitian yaitu dekriptif eksploratif. Sampel yang digunakan yaitu koloni bakteri resisten arsen yang terdapat dalam sedimen tanah pesisir pantai Ratatotok. Hasil uji resistensi arsen mendapatkan adanta bakteri resisten arsen pada setiap konsentrasi uji. Setelah dilakukan uji morfologi, fisiologi, dan biokomia didapatkan empat genus bakteri yang resisten terhadap arsen: Staphylococcus, Klebsiella, Hafnia, dan Enterobacter. Simpulan: Terdapat empat genus bakteri resisten arsen yang teridentifikasi dalam sedimen tanah pesisir pantai Ratatotok, yaitu Staphylococcus, Klebsiella, Hafnia, dan Enterobacter.Keyword: arsen, sedimen tanah pesisir, bakteri resisten arsen
Gambaran Kadar Kolesterol Total Darah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dengan Indeks Massa Tubuh ≥23 Kg/M2 Talumewo, Magdalena; Tiho, Murniati; Paruntu, Michaela E.
e-Biomedik Vol 6, No 2 (2018): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v6i2.22174

Abstract

Abstract: Unhealthy eating habit could lead to obesity. Obesity is always associated with the increase of blood cholesterol level (hypercholesterolemia). Increased cholesterol level is a risk factor of the death in young adult. This study was aimed to obtain the profile of total blood cholesterol levels among students of Faculty of Medicine Sam Ratulang University with body mass index (BMI) ≥23 kg/m2. This was a descriptive study. Samples were obtained by using total sampling method. There were 53 students involved in this study consisted of 22 males and 31 females. The results showed that 23 students (43.4%) had normal total cholesterol levels and 30 students (56.6 %) had low total cholesterol levels. Conclusion: More than half of the students of Faculty of Medicine Sam Ratulangi University with BMI ≥23 kg/m2 had low total cholesterol level.Keywords: total cholesterol, BMI ≥23 kg/m2. Abstrak: Kebiasaan makan yang tidak sesuai dengan kaidah sehat dapat mengakibatkan obesitas. Kondisi obesitas selalu dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol dalam darah atau hiperkolesterolemia. Peningkatan kadar kolesterol merupakan factor risiko penyebab kematian di usia dewasa muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar kolesterol total darah pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dengan indeks massa tubuh (IMT) ≥23 kg/m2. Jenis penelitian ialah deskriptif. Sampel diperoleh dengan metode total sampling. Penelitian ini diikuti oleh 53 orang subyek penelitian yang terdiri dari 22 orang laki-laki dan 31 orang perempuan. Hasil penelitian mendapatkan 23 orang (43,4%) memiliki kadar kolesterol total normal dan 30 orang (56,6%) memiliki kadar kolesterol total rendah. Simpulan: Lebih dari setengah mahasiwa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dengan IMT ≥23 kg/m2 memiliki kadar kolesterol total rendah.Kata kunci: kolesterol total, IMT ≥23 kg/m2
Perbandingan antara Pengaruh Olahraga Berlebihan dan Paparan Asap Rokok terhadap Kualitas Spermatozoa Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Laoh, Vania E.; Tendean, Lydia E. N.; Turalaki, Grace
e-Biomedik Vol 6, No 2 (2018): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v6i2.22112

Abstract

Abstract: Excessive exercise can cause an increase in free radicals 2-3 times. Cigarette smoke can also increase free radicals and reduce antioxidants in semen, therefore, it can cause DNA damage through cellular DNA fragmentation. Free radicals can come from endogenous sources, such as the normal oxidation reaction in mitochondria, peroxisomes, whereas free radicals from exogenous sources come from cigarette smoke, inflammation, and excessive exercise training. This study was aimed to compare the effect of excessive exercise and exposure to cigarette smoke on the quality of sperm of Wistar rats (Rattus norvegicus). This was an experimental study using a post-test only control group design. Samples were 9 Wistar rats (Rattus norvegicus) divided into 3 groups: P0 group, the control group without any treatment; P1 group, treated with excessive intensity exercise; and P2 group, treated with 2-cigarette-smoke exposure. The treatment was carried out for 50 days. The results showed differences in concentration between study groups but not statistically significant (P>0.05). Motility showed significant differences in normal motility of group P0 and P1 (P=0.002), and of group P0 and P2 (P=0). Morphology showed a significant difference between groups P0 and P1 (P=0.004). Conclusion: Excessive exercise and exposure to cigarette smoke affect the quality of spermatozoa of Wistar rats (Rattus norvegicus).Keywords: excessive exercise, cigarette smoke, sperm quality Abstrak: Olahraga berlebihan dapat menyebabkan peningkatan radikal bebas sebanyak 2–3 kali. Asap rokok dapat meningkatkan radikal bebas serta menurunkan antioksidan dalam cairan semen sehingga dapat mengakibatkan kerusakan DNA melalui fragmentasi DNA seluler. Radikal bebas dapat berasal dari sumber endogen, yaitu pada reaksi reduksi oksidasi normal dalam mitokondria, peroksisom, sedangkan radikal bebas dari sumber eksogen berasal dari asap rokok, inflamasi, dan latihan olahraga berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara pengaruh olahraga berlebihan dan paparan asap rokok terhadap kualitas spermatozoa tikus Wistar (Rattus norvegicus). Jenis penelitian ialah eksperimental dengan post-test only control group design. Sampel penelitian sebanyak 9 ekor tikus wistar (Rattus norvegicus) dibagi menjadi 3 kelompok: kelompok P0 tidak diberikan olahraga berlebihan dan paparan asap rokok; kelompok P1 diberikan olahraga berlebihan intensitas berat; dan kelompok P2 diberikan paparan asap rokok 2 batang. Perlakuan dilakukan selama 50 hari. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan konsentrasi antar kelompok penelitian, namun analisis statistik menunjukkan hasil yang tidak bermakna (P>0,05). Pada motilitas didapatkan hasil bermakna untuk motilitas normal dan abnormal kelompok P0 dan P1 (P=0,002), serta kelompok P0 dan P2 (P=0). Pada morfologi didapatkan hasil bermakna antara kelompok P0 dan P1 (P=0,004). Simpulan: Pemberian olahraga berlebihan dan paparan asap rokok berpengaruh terhadap kualitas spermatozoa tikus Wistar (Rattus norvegicus).Kata kunci: olahraga berlebihan, asap rokok, kualitas spermatozoa
Perbandingan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Olahraga Angkat Berat Manansang, Griffta R.; Rumampuk, Jimmy F.; Moningka, Maya E. W.
e-Biomedik Vol 6, No 2 (2018): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v6i2.21585

Abstract

Abstract: Physical exercise involves musculoskeletal system as well as the other systems inter alia cardiovascular system, respiratory system, and excretory system. During exercise, the organs experience acute adaptation, one of which is the increased work of the heart which can be monitored through blood pressure. Blood pressure can vary depending on the situations including physical exercise. This study was aimed to obtain the difference in blood pressure of weight lifters before and after weight lifting. A non-random sampling technique was performed with a cross-sectional design. This study was conducted at Hardcore Gym Manado from November to December 2015. There were 38 subjects consisting of 27 males (71.1%) and 11 females (28.9%). The results showed that there were differences in systolic and diastolic blood pressures between before and after weight lifting, as follows: the means of systolic blood pressure before and after weight lifting were 113.947±7.8290 vs 197.315±9.4871 mmHg and the means of diastolic blood pressure before and after weight lifting were 77.157±5.3551 vs. 95.473±4.0983 mmHg. The Wilcoxon signed rank test showed a significant difference in blood pressure before and after weight lifting (P=0.000). Conclusion: There are differences in blood pressure before and after weight lifting among weight lifters.Keywords: blood pressure, weight lifting Abstrak: Olahraga tidak hanya melibatkan sistem muskuloskeletal semata, namun juga mengikutsertakan sistem lain seperti sistem kardiovaskular, sistem respirasi, sistem ekskresi. Organ-organ tubuh mengalami adaptasi akut, salah satunya meningkatkanya kerja jantung yang dapat dilihat melalui tekanan darah. Tekanan darah dapat berubah-ubah bergantung situasi seperti olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tekanan darah sebelum dan sesudah olahraga angkat berat. Penelitian ini dilakukan pada pelaku olahraga angkat berat di Hardcore Gym Manado yang dilaksanakan pada bulan November-Desember 2015. Penelitian ini menggunakan teknik non random sampling dengan desain potong lintang yang dilakukan pada 38 subyek. Subyek berjenis kelamin laki-laki sebanyak 27 orang (71,1%) dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 11 orang (28,9%). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil pengukuran tekanan darah sistolik (TDS) dan tekanan darah diastolik (TDD) sebelum dan sesudah olahraga angkat berat yaitu TDS sebelum dan sesudah olahraga angkat berat sebesar 113,947±7,8290 vs 197,315±9,4871 mmHg dan TDD sebelum dan sesudah olahraga angkat berat sebesar 77,157±5,3551 vs 95,473±4,0983 mmHg. Hasil uji Wilcoxon signed rank test menunjukkan perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah olahraga angkat berat yang bermakna dengan nilai P=0,000. Simpulan: Terdapat perbedaan tekanan darah yang bermakna sebelum dan sesudah olahraga angkat berat pada pelaku olahraga angkat berat.Kata kunci: tekanan darah, olahraga angkat berat

Page 1 of 3 | Total Record : 22