cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
JURNAL ENGGANO
Published by Universitas Bengkulu
ISSN : 26155958     EISSN : 25275186     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Enggano is published twice a year, in April and September, and contains a mixture of academic articles and reviews on all aspects of marine science and fisheries.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2" : 10 Documents clear
DETEKSI MOLEKULER WHITE SPOT SYNDROME VIRUS (WSSV) PADA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI PT. HASFAM INTI SENTOSA Miske Evi Gusti Yanti; Nurlaila Ervina Herliany; Bertoka FSP Negara; Maya Angraini Fajar Utami
JURNAL ENGGANO Vol 2, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.695 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.2.2.156-169

Abstract

Udang vanname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis udang yang umum dibudidayakan di Indonesia sejak pemerintahan mengeluarkan kebijakan untuk mengintroduksinya sebagai upaya menanggulangi penurunan produksi. Kehadiran udang vanname di Indonesia pada awalnya dapat diterima dan berkembang dengan baik oleh pembudidaya udang. Namun, produksi udang mengalami kemerosotan beberapa tahun terakhir seiring kemunculan penyaki. Virus disinyalir menjadi patogen paling berperan memicu penyakit pada udang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi keberadaan WSSV pada udang vanname (Litopenaeus vannamei) secara molekuler serta memperoleh keterkaitan antara kualitas air dengan keberadaan udang yang terinfeksi WSSV. Pengambilan sampel dilakukan di PT. Hasfam Inti Sentosa. Sampel di ambil secara acak dari 5 kolam yang berbeda pada hari ke 35 dan ke 70. Deteksi molekuler WSSV dilakukan di SKIPM Kelas II Bengkulu menggunakan Pockit Real Time PCR. Hasil identifikasi molekuler menunjukkan bahwa tidak terdapat virus WSSV atau negatif (-) WSSV pada udang yang berasal dari PT. Hasfam Inti Sentosa. Kualitas air secara keseluruhan optimal untuk budidaya udang vanname kecuali parameter ammonia dan nitrit. Tetapi parameter ammonia masih dalam batasan toleransi untuk udang vanname sehingga kualitas air tambak masih belum menyebabkan udang terinfeksi WSSV.
KARAKTERISTIK PARAMETER OSEANOGRAFI FISIKA-KIMIA PERAIRAN PULAU KERUMPUTAN KABUPATEN KOTABARU KALIMANTAN SELATAN Dafiuddin Salim; Yuliyanto Yuliyanto; Baharuddin Baharuddin
JURNAL ENGGANO Vol 2, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.522 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.2.2.218-228

Abstract

Kondisi dan dinamika perairan laut sangat dipengaruhi antara lain parameter oseanografi fisik dan kimia. Parameter oseanografi fisik dan kimia ini penting karena berpengaruh terhadap kondisi dan kualitas perairan Pulau Kerumputan Kabupaten Kotabaru.  Seperti diketahui perairan Kabupaten Kotabaru dan pulau-pulau kecilnya sangat dinamis karena terletak antara Laut Jawa dan Selat Makassar. Perairan ini semakin strategis karena dimanfaatkan dalam berbagai bidang seperti pelayaran, perikanan tangkap, transportasi, pertambangan dan lain sebagainya. Adanya dinamika perairan dan pemanfaatan ruang laut ini akan mempengaruhi kondisi perairan secara fisik dan kimia. Dengan kondisi perairan seperti ini diperlukan kajian oseanografi sehingga diperoleh informasi dasar karakteristik oseanografi fisik-kimia pada perairan Pulau Kerumputan dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik parameter fisika dan kimia perairan Pulau Kerumputan. Parameter fisik-kimia perairan  yang diukur adalah arus, kedalaman, kecerahan, kekeruhan, suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas, tekstur sedimen, nitrat dan fosfat. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian ini didapatkan suhu pada kisaran 27-300C, salinitas 28-29 ‰, perairan cukup keruh dan terlindung dari gelombang, kecepatan arus yang relatif kuat, nutrient Nitrat 0,4-1,5 mg/l dan Posfat 0,09-0,15 mg/l, nilai rerata ukuran butir substrat (mean) 1,214 dengan tekstur pasir. Hasil analisa ini secara umum menunjukkan kondisi baik dan cocok untuk kehidupan biota laut sesuai standar baku mutu yang sudah ditetapkan oleh Kementrian Negara Lingkungan Hidup (Kepmen LH) No. 51 Tahun 2004. 
ANALISIS KORELASI PERFORMA PERTUMBUHAN, BIOPIGHMEN DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK POLAR Dunaliella Salina PADA MEDIA KULTUR BERSALINITAS YANG BERBEDA Muhammad Zainuddin; Sugeng Raharjo; Lebrina Ivantry Boikh
JURNAL ENGGANO Vol 2, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.104 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.2.2.170-184

Abstract

Salinitas termasuk dalam salah satu faktor yang berpengaruh terhadap mikroalga dalam mempertahankan tekanan osmotik protoplasma. Perubahan salinitas pada media kultivasinya akan memperlambat laju fotosintesis mikroalga. Maka dari itu, salinitas diduga mempengaruhi pertumbuhan, produksi biomassa dan kandungan pigmen (klorofil dan karotenoid) D. salina yang dihasilkan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan kajian mengenai hubungan antara laju pertumbuhan, pighmen dan aktivitas antioksidan ekstrak polar mikroalga D salina pada media kultur bersalinitas yang berbeda. Penelitian dilakukan di Laboratorium Prodi Budidaya Perairan UNISNU – Jepara dengan metode eksperimen laboratoris. Variabel independent penelitian adalah perbedaan salinitas media kultur yaitu 20, 25, 30, 35 dan 40 ppt. Sedangkan variabel dependent penelitian adalah kepadatan sel, berat basah, kadar klorofil a, b, karotenoid dan aktitivas antioksidan terhadap radikal DPPH. Data antar variabel dilakukan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam perbedaan salinitas, D salina lebih mengutamakan produksi pighmen klorofil a, dari pada klorofil b dan karotenoid (p < 0,05). Terdapat hubungan positif antara laju pertumbuhan terhadap produksi klorofil a, b dan karotenoid yaitu y = 128,2x - 10,10 (R2 = 0,938); y = 46,51x - 4,004 (R2 = 0,958); y = 50,93x - 3,393 (R2 = 0,955). Terdapat hubungan positif antara aktivitas antioksidan terhadap laju pertumbuhan, produksi klorofil a, b dan karotenoid yaitu y = -2683x + 460,5 (R2 = 0,927);  y = -20,54x + 245,5 (R2 = 0,951); y = -56,39x + 225,3 (R2 = 0,924); dan y = -52,91x + 282,7 (R2 = 0,978). Semakin tinggi laju pertumbuhan D. salina maka produksi klorofil a, b dan karotenoid semakin tinggi. Selanjutnya hasil ektraksi tersebut memiliki aktifitas antioksidan yang semakin tinggi. 
SKRINING AKTIVITAS ANTIBAKTERI PADA EKSTRAK METANOL JARINGAN LUNAK KERANG DARAH (Anadara granosa) TERHADAP BAKTERI Vibrio harveyi Karina Dewiningsih; Ita Widowati; Wilis Ari Setyati
JURNAL ENGGANO Vol 2, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.53 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.2.2.229-238

Abstract

Kerang darah (Anadara granosa) merupakan salah satu biota laut yang memiliki potensi di bidang farmakologi sebagai antibakteri dan antimikroba. Senyawa bioaktif dari jaringan lunak A. granosa dapat digunakan sebagai bahan antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak metanol jaringan lunak kerang A. granosa terhadap bakteri Vibrio harveyi dan untuk menelusuri kandungan senyawa aktif pada jaringan lunak A. granosa dengan analisis fitokimia. Uji aktivitas antibakteri terhadap Vibrio harveyi dilakukan dengan metode difusi. Uji aktivitas antibakteri tersebut menggunakan lima konsentrasi yaitu 1000, 750, 500, 250, 100 ppt dan dua kontrol yaitu kontrol negatif (metanol) dan kontrol positif (enrofloxacin). Analisa aktivitas antibakteri dilakukan dengan mengukur zona hambat menggunakan jangka sorong, hal tersebut untuk mengetahui seberapa kuat ekstrak metanol jaringan lunak A. granosa dalam menghambat pertumbuhan bakteri V. harveyi. Hasil yang diperoleh diketahui bahwa ekstrak metanol  jaringan lunak A. granosa memiliki aktivitas antibakteri terhadap V. harveyi. Analisa aktivitas antibakteri menggunakan pengukuran dengan jangka sorong menghasilkan zona hambat tertinggi pada konsentrasi 1000 ppt dan zona hambat terendah pada konsentrasi 100 ppt. Maka, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol jaringan lunak A. granosa mampu menghambat pertumbuhan bakteri V. harveyi dan zona hambat yang dihasilkan tergolong kategori lemah. 
RESPON PEMANFAATAN PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA MERAH (OREOCHROMIS NILOTICUS) PADA BAK BERBAHAN LIMBAH B3 FLY ASH DARI PLTU TANJUNG JATI B JEPARA Desti Setiyowati; Muhammad Zainuddin; Titik Susilo Wati; Mochammad Qomaruddin
JURNAL ENGGANO Vol 2, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.082 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.2.2.185-195

Abstract

Fly Ash merupakan limbah hasil pembakaran batu bara PLTU. Limbah ini termasuk dalam golongan B3. Pada aktifitas PLTU limbah B3 fly ash semakin bertambah. Oleh karena itu, penanganan limbah Fly Ash dalam mencegah pencemaran lingkungan sangat mendesak untuk dilakukan kajian. Penelitian ini melakukan kajian tentang pemanfaatan limbah fly ash yang berasal dari pembakaran batu bara PLTU Tanjung Jati B Jepara untuk pembuatan bak budidaya ikan nila salin. Kolam uji coba yang dibuat dengan mortal komposisi perbandingan volume 4 pasir lokal, 1 (semen dan Fly Ash) sesuai berukuran 100 X 60 X 50 cm. Perlakuan komposisi semen dan Fly Ash adalah campuran 0% dan 20%. Sistem budidaya ikan nila salin dilakukan selama 1 bulan dengan pemberian pakan at satiasi. Parameter yang diambil adalah konsumsi pakan, laju pertumbuhan berat, SGR, dan SR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan bak tanpa Fly Ash memberikan nilai pertumbuhan ikan nila salin lebih baik daripada dengan penambahan Fly Ash 20 %. Pertumbuhan ikan nila salin tanpa penambahan Fly Ash yaitu memiliki nilai jumlah konsumsi pakan sebesar 383,53 gr, laju pertumbuan harian sebesar 2,61 %/hari, pertumbuhan mutlak sebesar13,93 g, efisiensi pakan sebesar 59,12 %, kelulushidupan sebesar 97 %. Hasil penelitian pertubuhan ikan nila salin pada perlakuan penambahan Fly Ash 20% memiliki jumlah konsumsi pakan sebesar 323,53 g, laju pertumbuan harian sebesar 2,48 %/hari, pertumbuhan mutlak sebesar 14,13 g, efisiensi pakan sebesar 52,75 %, kelulushidupan sebesar 92 %.
ANALISA KELAYAKAN USAHA PENANGKAPAN IKAN MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP PAYANG (SEINE NET) MENGGUNAKAN ALAT BANTU RUMPON DI PANTAI MALABERO KOTA BENGKULU Rusdi Andika Amry; Person Pesona Renta; Eko Nofridiansyah
JURNAL ENGGANO Vol 2, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.191 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.2.2.129-142

Abstract

Penelitian analisa kelayakan usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap payang (Seine Net) Menggunakan alat bantu rumpon di Pantai malabero kota Bengkulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa tingkat kelayakan usaha penangkapan dengan alat tangkap payang (Seine Net). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data (observasi, wawancara, dokumentasi) dan metode analisis data (Analisis aspek teknis dan analisis aspek finansial). Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan acuan bagi pihak-pihak yang akan mengembangkan usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap payang di pantai Malabero khususnya dan di Kota Bengkulu umumnya. Hasil analisis finansial usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap Payang di Pantai Malabero Kota Bengkulu adalah Nilai NPV  0 (Rp 147.448.741-), Net B/C ratio 1 (3,2), IRR  19,25% (35,48%) dan PP  10 tahun (1,0 tahun), maka usaha penangkapan ikan menggunakan alat tangkap payang di Pantai Malabero Kota Bengkulu layak untuk dikembangkan secara finansial.
STUDI IDENTIFIKASI KERUSAKAN WILAYAH PESISIR DI KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU Zamdial Zamdial; Dede Hartono; Deddy Bakhtiar; Eko Nofridiansyah
JURNAL ENGGANO Vol 2, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.246 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.2.2.196-207

Abstract

Kabupaten Mukomuko berada di Provinsi Bengkulu yang mempunyai wilayah pesisir dengan panjang garis pantai ± 98, 218 km. Dinamika alam yang terjadi pada beberapa tahun terakhir, seperti halnya perubahan iklim dan tekanan dari manusia yang makin parah memberi dampak yang nyata terhadap kondisi wilayah pesisir. Fenomena yang dijumpai adalah terjadinya kerusakan diwilayah pesisir yang semakin cepat.  Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi kerusakan yang terjadi disepanjang wilayah pesisir Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu dan memetakan lokasi wialayah pesisir yang sudah rusak. Penelitian ini dilakukan selama 15 hari pada bulan Oktober 2014. Penelitian dilakukan dengan metode survei yang meliputi kegiatan observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi kondisi kerusakan wilayah pesisir. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Untuk mengindentifikasi kerusakan wilayah pesisir digunakan analisis Indeks Kerentanan Pantai (IKP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 9 lokasi kerusakan wilayah pesisir di Kabupaten Mukomuko dengan IKP secara berturut-turut yaitu Pantai Air Hitam-TWA (IKP=12), Pantai Air Rami (IKP=13,9), Rawa Bangun (IKP=14,7), Pantai Retak Ilir (IKP=17), Hutan Suaka Alam Mukomuko (IKP=19,6), Pantai Desa Air Dikit (IKP=19,6), Desa Pasar Bantal (IKP=24), Pantai Desa Air Buluh (IKP=22,6), dan Pantai Pasar Ipuh (IKP=55,1). Nilai IKP yang tertinggi adalah 55,1 dan yang terendah adalah 12. Wilayah pesisir Kabupaten Mukomuko secara umum sudah mengalami degradasi. Penyebab degradasi antara lain adalah rusaknya hutan pantai, alih fungsi lahan, abrasi, perubahan morfologi pantai dan pembangunan fisik.
SEBARAN KONDISI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DI KAWASAN TELUK JAILOLO, KABUPATEN HALMAHERA BARAT. PROVINSI MALUKU UTARA Irmalita Tahir; Rustam Effendi Paembonan; Zulhan A Harahap; Nebuchadnezzar Akbar; Eko Setyabudi Wibowo
JURNAL ENGGANO Vol 2, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.747 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.2.2.143-155

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem utama di wilayah pesisir yang sangat produktif namun sangat rentan terhadap perubahan lingkungan. Pengelolaan ekosistem mengrove harus memperhatikan keterpaduan secara ekologis, ekonomis dan sosial-budaya masyarakat agar pengelolaan secara optimal dan lestari tercapai.  Potensi sumber daya ekosistem mangrove di Kawasan Teluk Jailolo cukup besar tetapi kondisi hutan mangrove belum terdata optimal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sebaran kondisi ekosistem hutan mangrove di kawasan Teluk Jailolo, dengan harapan agar pemanfaatan potensi ekosistem mangrove dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.  Metode yang digunakan dengan pendekatan teknologi penginderaan jauh dalam memperoleh data dan informasi spasial tentang kondisi ekosistem mangrove dan pengukuran langsung (survey lapangan) untuk memperoleh data sebaran dan kondisi ekosistem mangrove di kawasan pesisir Teluk Jailolo.  Berdasarkan hasil analisis data Citra Alos Avnir-2  bahwa luas mangrove yang terdapat di Teluk Jailolo adalah 393.77 ha, sebagian besar menyebar disekitar garis pantai bagian Timur Teluk Jailolo, dengan kategori tingkat kerapatan sangat jarang hingga lebat. Berdasarkan analisis NDVI diketahui bahwa luas mangrove untuk kategori sangat jarang 20.18 ha, jarang 91.97 ha, sedang 157.83 ha, dan lebat 123.79 ha
REGENERASI ALAMI SEMAI Rhizophora Apiculata DI KAWASAN INDUSTRI PERMINYAKAN DAN KAWASAN NON INDUSTRI PROVINSI RIAU Syahrial Syahrial; Yeni Sustriani; Verid Aria Susammesin; Desi Purnamasari Taher; Nur Atikah; Khairul Mukmin Lubis; Ilham Ilahi; Aras Mulyadi; Bintal Amin; Rasoel Hamidy; Sofyan H Siregar
JURNAL ENGGANO Vol 2, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.165 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.2.2.208-217

Abstract

Hutan mangrove menyediakan berbagai pelayanan ekologi, namun saat ini sedang mengalami tekanan dari aktivitas manusia seperti industrialisasi di wilayah pesisir. Kajian regenerasi alami semai populasi Rhizophora apiculata telah dilakukan diantara kawasan industri perminyakan dan kawasan non industri Provinsi Riau. Hasil penelitian menunjukan bahwa kerapatan regenerasi semai alami R. apiculata tertingginya berada di kawasan non industri (Stasiun 4) dan kerapatan semai alami terendahnya berada di kawasan industri perminyakan (Stasiun 1, 2 dan 3). Selain itu, faktor kualitas perairan masih dalam batasan toleransi bagi kehidupan regenerasi semai alami R. apiculata dengan suhu perairan tertingginya berada di Stasiun 3, salinitas (Stasiun 4), pH (Stasiun 1), DO (Stasiun 4) dan potensial redoks (Stasiun 1). Selain itu, berdasarkan analisis keterkaitan kualitas perairan terhadap regenerasi semai alami R. apiculata mengunakan PCA, pada Stasiun 2, 3 dan 4 dicirikan oleh parameter suhu dan DO. Sementara Stasiun 1 dicirikan oleh parameter potensial redoks dan pH.
IDENTIFIKASI SPESIES UDANG MANTIS (STOMATOPODA) DI PERAIRAN KOTA BENGKULU Nopia Santri Situmeang; Dewi Purnama; Dede Hartono
JURNAL ENGGANO Vol 2, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.579 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.2.2.239-248

Abstract

Udang Mantis merupakan salah satu jenis crustacea yang memiliki kandungan nutrien yang cukup tinggi yaitu protein 43,91%;  lemak 12,35%; serat kasar 16,01%. Udang ini hidup diantara susunan terumbu karang yang sangat kompleks. Udang Mantis dapat hidup di air laut maupun air payau. Habitat sebagian besar Udang Mantis adalah pantai dan senang hidup di dasar air terutama pasir berlumpur. Populasi Udang Mantis tersebar di kota Bengkulu tetapi tidak banyak dikonsumsi oleh masyarakat Kota Bengkulu maupun di luar kota Bengkulu karena dagingnya sedikit. Selain itu pengetahuan tentang kandungan dan juga manfaat udang ini belum banyak diketahui oleh masyarakat kota Bengkulu dan juga pemasarannya masih sangat jarang sekali bahkan hampir terbilang tidak ada yang memasarkannya. Dilihat dari segi ekologinya Udang Mantis (Stomatopoda) merupakan makhluk yang memiliki peran penting dalam ekosistem terumbu karang dengan menjaga populasi dan memelihara semua spesies yang ada baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies Udang Mantis (Stomatopoda) di Kota Bengkulu.adapun lokasi penelitian yaitu di Pantai Zakat, PPI Pondok Besi dan PPI Pulau Baai. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di 3 Stasiun peneliti menemukan Udang Mantis di Perairan Kota Bengkulu yang kemudian diidentifikasi sampai ke tingkat spesies. Dari 36 sampel yang diidentifikasi hanya ditemukan satu spesies yaitu Harpiosquilla raphidea. Daerah penangkapan Udang Mantis berlokasi di sekitar perairan yang tidak jauh dari pantai.

Page 1 of 1 | Total Record : 10