cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
JURNAL ILMIAH PLATAX
ISSN : 23023589     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Mencakup Penulisan yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan secara mandiri, atau kelompok, dan berdasarkan Ruang Lingkup Pengelolaan Wilayah Pesisir, Konservasi, Ekowisata, dan Keanekaragaman Hayati Perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 (2013): EDISI JANUARI - APRIL 2013" : 8 Documents clear
NILAI EKONOMI SUMBERDAYA PERIKANAN DI SULAWESI UTARA (Studi Kasus Ikan Cakalang, Katsuwonus pelamis) Keren W. Lumi; Eddy Mantjoro; Max Wagiu
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 1 No. 2 (2013): EDISI JANUARI - APRIL 2013
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.1.2.2013.1248

Abstract

NILAI EKONOMI SUMBERDAYA PERIKANAN DI SULAWESI UTARA (Studi Kasus Ikan Cakalang, Katsuwonus pelamis)1 Economic Value of Fisheries Resources in North Sulawesi (Case Study of Skipjack Tuna, Katsuwonus Pelamis) Keren W Lumi2, Eddy Mantjoro3, Max Wagiu3   ABSTRACT   Skipjack tuna or by local term called ikan Cakalang were recognized as a mayor fish resource landed in several producing area of North Sulawesi Province. This fish species have a great contributions to the local and regional economy as it were used as raw material for various fish processing industry such as frozen fish, simple smoked fish, katsuobushi, and skipjack canning plants. Skipjack fish has several trade name depend on the market area. In North Sulawesi market area is called cakalang while skipjack tuna known as the International  trade name. Economic values of skipjack  tuna can be trace back  through micro and macro economics as well as from fisheries resources economics point of view. Based on this frame of mind than the present study is focus on the analysis of economic values of skipjack in term of its contribution on  the local economy activities such as work absorbtion, fishing industry, fish processing industry, auxiliary industry and marketing institutions created to handle this fish resources. The research performed during the period of April up  to September 2012. Bitung city was selected as the area of research based on  the facts that this location have long been the mayor skipjack tuna fishing base as well as the center of fish processing industries  which using skipjack tuna as their raw material. The result of study indicated that skipjack fish resources have a great economic value in term of creating investments in various aspects of economy in North Sulawesi province particularly its contribution in the economy of Bitung city administration area.   Keywords : Fisheries resources economics, skipjack tuna, economic value   ABSTRAK Skipjack tuna atau yang disebut ikan cakalang dikenal  sebagai  sumberdaya  ikan terbanyak didaratkan pada beberapa daerah produksi di Provinsi Sulawesi Utara. Spesies ikan ini memberikan kontribusi besar sekali baik bagi perekono-mian skala lokal maupun karena berfungsi sebagai bahan baku bagi berbagai  industri pengolahan seperti ikan cakalang asap, Ikan kayu (katsuobushi), dan  pabrik pengolahan ikan kaleng. Spesies skipjack memiliki sejumlah nama  dagang tergantung daerah pemasaran. Di pasaran wilayah Sulawesi Utara di kenal dengan nama dagang ikan Cakalang sedangkan istilah skipjack tuna di pakai sebagai nama dagang internasional. Nilai ekonomi Ikan Cakalang dapat  ditelusuri melalui sudut pandang ekonomi mikro dan makro serta ilmu ekonomi sumberdaya perikanan. Bertolak dari kerangka berpikir tersebut  maka  penelitian   1 Bagian dari skripsi 2 Mahasiswa Program Studi Agrobisnis Perikanan FPIK-UNSRAT 3 Staf pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi kali ini diarahkan pada upaya analisis nilai ekonomi sumberdaya ikan Cakalang  dalam bentuk seberapa besar kontribusinya terhadap kegiatan perekonomian  lokal seperti penyerapan tenaga kerja, dorongan investasi di sektor penang-kapan, pengolahan, industri penunjang dan terbentuknya lembaga pemasaran  yang menangani sumberdaya ikan ini. Penelitian telah dilaksanakan pada selang waktu antara bulan Mei hingga September 2012. Kota Bitung telah dipilih  seba-gai lokasi penelitian berdasarkan fakta bahwa daerah ini telah lama menjadi  basis armada penangkapan ikan cakalang dan juga sebagai pusat industri  pengolahan yang memanfaatkan ikan cakalang sebagai bahan baku utamanya. Hasil studi menunjukan bahwa sumberdaya ikan cakalang memang telah  memberikan kontribusi ekonomi sangat besar dalam bentuk mendorong investasi pada berbagai aspek ekonomi di Sulawesi Utara terutama kontribusi terhadap  perekonomian wilayah administrasi Kota Bitung   Kata kunci : ekonomi sumberdaya perikanan, ikan cakalang, nilai ekonomi
IDENTIFIKASI DAN ASPEK EKOLOGI KERANG TRIDACNINAE DI PERAIRAN SEKITAR PULAU VENU, KABUPATEN KAIMANA, PROVINSI PAPUA BARAT Defy N Pada; Farnis B Boneka; Gustaf F. Mamangkey
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 1 No. 2 (2013): EDISI JANUARI - APRIL 2013
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.1.2.2013.1244

Abstract

IDENTIFIKASI DAN ASPEK EKOLOGI KERANG TRIDACNINAE DI PERAIRAN SEKITAR PULAU VENU, KABUPATEN KAIMANA, PROVINSI PAPUA BARAT1 Identification and Ecological Aspects of Tridacninae in the Shallow Waters of Venu Island, District Kaimana, West Papua Defy N Pada2, Farnis B Boneka3, Gustaf F Mamangkey3   ABSTRACT   Giant clams (Bivalvia, Cardiidae) or usually called tridacnid clams are marine organisms that live in the Indo Pacific coral reef ecosystems. Tridacnids are known to have high economic values as food, and their shells can be used for jewelries and decorations. Today, seven tridacnid species were listed in the IUCN Red List. Moreover, all tridacnid species are included in the appendices II of CITES. This research was aimed to identify the numbers of tridacnid species, to describe the ecological aspects through density index, species relative density and biodiversity index, and to assess the effectiveness of conservation effort in Venu Island and the surrounding waters. Survey was conducted in September 2012 at 5 sites, using belt transect method. A 100 m transect was laying in the reef edge in 5 and 10 meter depths. The results showed, there were four species of tridacnids found in this area, Tridacna crocea, T. gigas, T. maxima and T. squamosa. T. crocea has the highest density index and species relative density both in 5 and 10 meter depths (5 m depth K = 0,030; KR = 81,081%; 10 m depth K = 0,021; KR = 41,176%). The waters arround Venu Island were categorized as moderate biodiversity, since the value of biodiversity index is between 1 and 3 (H’=2,239). Most of tridacnids found in this area lived in coral massive (46,6%) and rock substrates (30,7%). The result of interview showed that the conservation efforts are not effective enough.   Keywords : marine ecology, biodiversity, Tridacnid, Venu Island   ABSTRAK Kima raksasa (Bivalvia, Cardiidae) yang biasa disebut dengan kerang Tridacninae adalah organisme laut yang hidup di ekosistem terumbu karang di wilayah Indo-Pasifik. Kerang Tridacninae dikenal memiliki nilai ekonomi yang penting, karena selain sebagai sumber makanan, cangkangnya dapat dijadikan sebagai bahan dekorasi dan perhiasan. Saat ini sebanyak tujuh spesies kerang Tridacninae masuk dalam daftar merah dari International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN redlist for threathened species). Bahkan semua spesies kerang Tridacninae telah masuk dalam Lampiran II dari Convention on International Trade of Endangered Species (CITES). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis kerang Tridacninae di perairan sekitar Pulau Venu Kabupaten Kaimana, untuk mendeskripsikan beberapa aspek   1 Bagian dari skripsi 2 Mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan FPIK-UNSRAT 3 Staf pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi   ekologi kerang Tridacninae melalui indeks ekologi yakni kepadatan (K), kepadatan relatif spesies (KR), dan indeks keanekaragaman (H’), serta untuk melihat efektivitas upaya konservasi yang dilakukan di Pulau Venu terutama terhadap keberadaan kerang Tridacninae. Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan September 2012, pada 5 stasiun penelitian, dengan menggunakan metode transek sabuk (belt transek), sepanjang 100 meter pada kedalaman 5 meter dan 10 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 spesies kerang Tridacninae di perairan sekitar Pulau Venu, yaitu T. crocea, T. gigas, T. maxima, dan T. squamosa. Nilai kepadatan dan kepadatan relatif spesies tertinggi di dua kedalaman adalah T. crocea (kedalaman 5 meter K = 0,030; KR = 81,081%; kedalaman 10 meter K = 0,021; KR = 41,176%). Perairan sekitar Pulau Venu berkategori keanekaragaman sedang, karena memiliki nilai indeks keanekaragaman diantara 1 dan 3 (rata-rata H’ = 2,239). Sebagian besar kerang Tridacninae yang ditemukan hidup pada substrat karang masif (46,6%) dan batuan (30,7%). Saat ini upaya konservasi yang dilakukan di perairan sekitar Pulau Venu dirasakan belum cukup efektif.   Kata kunci : ekologi laut, keanekaragaman, Tridacninae, Pulau Venu
PERKEMBANGAN EKONOMI SUBSEKTOR PERIKANAN DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN PROVINSI SULAWESI UTARA Aldy Adrianus Tatali; Eddy Mantjoro; Florence V. Longdong
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 1 No. 2 (2013): EDISI JANUARI - APRIL 2013
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.1.2.2013.1249

Abstract

PERKEMBANGAN EKONOMI SUBSEKTOR PERIKANAN DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN PROVINSI SULAWESI UTARA1 Economic Development Fisheries Subsector in the South Minahasa Regency Aldy Adrianus Tatali2, Eddy Mantjoro3, Florence V Longdong3   ABSTRACT The Development of fisheries in North Sulawesi refers to fisheries subsector progress and national marine. Also look at the potential of natural resources, so that fisheries and marine sector to be one of the flagship program of economic development of North Sulawesi. By knowing the great potential of fisheries resources and the development of fishing effort, aquaculture and fisheries management efforts, the government set the fisheries subsector as one driving force of development. Fishermen fishing in coastal South Minahasa regency fishing along the coast and in the Celebes Sea. Most fishermen only catch about 2-3 miles away from the coast. For fishermen purse seine at a distance far enough from the coast 7-12 mill. Mariculture potential to be developed because it is supported by the marine and coastal areas of South Minahasa regency broad and potent. Some commodities, seeded mariculture in South Minahasa Regency is seaweed, grouper, giant travelly (bobara) and sea cucumbers. Production of processed fishery products in South Minahasa Regency is very diverse both in the traditional and modern though. Commodities processed fishery products in the form of wooden fish, salted fish, smoked fish/fufu and bakasang. Keywords : economic, development, fisheries   ABSTRAK Pengembangan usaha perikanan di Sulawesi Utara mengacu pada pembangunan subsektor perikanan dan kelautan nasional. Juga melihat potensi sumberdaya alam, sehingga dari sektor perikanan dan kelautan menjadi salah satu program unggulan pembangunan ekonomi Sulawesi Utara. Dengan mengetahui potensi sumberdaya perikanan yang besar dan perkembangan usaha penangkapan, budidaya dan usaha pengelolaan hasil perikanan maka pemerintah menetapkan subsektor perikanan sebagai salah satu motor penggerak pembangunan. Nelayan perikanan tangkap di pesisir Kabupaten Minahasa Selatan menangkap ikan sepanjang pantai maupun di Laut Sulawesi. Kebanyakan nelayan tradisional hanya menangkap ikan sekitar 2-3 mil jauhnya dari pantai. Bagi nelayan Purse Sein cukup jauh dengan jarak 7-12 mill dari pantai. Budidaya laut sangat potensial untuk dikembangkan karena di dukung oleh wilayah laut dan pesisir Kabupaten Minahasa Selatan yang luas dan potensial. Beberapa komoditi yang menjadi unggulan budidaya laut di Kabupaten Minahasa Selatan adalah rumput laut, ikan kerapu, ikan kuwe (bobara) dan teripang. Produksi olahan hasil perikanan di Kabupaten Minahasa Selatan sangat beragam baik yang di olah secara tradisonal maupun modern. Komoditas olahan hasil perikanan itu berupa ikan kayu, ikan asin, ikan asap/fufu dan bakasang.   Kata kunci : ekonomi, pengembangan, perikanan   1 Bagian dari skripsi 2 Mahasiswa Program Studi Agrobisnis Perikanan FPIK-UNSRAT 3 Staf pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi
PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR DAN LAUTAN DALAM PERSPEKTIF NEGARA KEPULAUAN REPUBLIK INDONESIA Ridwan Lasabuda
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 1 No. 2 (2013): EDISI JANUARI - APRIL 2013
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.1.2.2013.1251

Abstract

PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR DAN LAUTAN DALAM PERSPEKTIF NEGARA KEPULAUAN REPUBLIK INDONESIA Regional Development in Coastal and Ocean in Archipelago Perspective of The Republic of Indonesia Ridwan Lasabuda1     ABSTRACT   Indonesian as an archipelagic state has been recognized internationally (UNCLOS 1982), later ratified by Act 17 of 1985. Under UNCLOS 1982, the total maritime area of Indonesia is 5.9 million km2, consisting of 3.2 million km2 of territorial waters and 2.7 km2 of Economic Exclusive Zone (Zone Ekonomi Ekslusif), not including the continental shelf. This makes Indonesia as the largest archipelagic state in the world. However, the development of marine and fisheries for this is still far from expectations, while large potential of natural resources and environmental services are relatively unexploited in coastal areas, small islands and ocean in Indonesian archipelago.   Keywords : coastal and ocean, development, Indonesian, archipelago     ABSTRAK Sebagai negara kepulauan, Indonesia telah diakui dunia secara internasional (UNCLOS 1982) yang kemudian diratifikasi oleh Indonesia dengan Undang-Undang No.17 Tahun 1985. Berdasarkan UNCLOS 1982, total luas wilayah laut Indonesia seluas 5,9 juta km2, terdiri atas 3,2 juta km2 perairan teritorial dan 2,7 km2 perairan Zona Ekonomi Eksklusif, luas tersebut belum termasuk landas kontinen. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Namun demikian, pembangunan bidang kelautan dan perikanan hingga saat ini masih jauh dari harapan. Padahal wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan lautan kepulauan Indonesia disimpan potensi sumber daya alam dan jasa lingkungan yang sangat besar dan belum dimanfaatkan secara optimal.   Kata kunci : pesisir dan laut, pembangunan, Indonesia, kepulauan         1 Laboratorium Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu, FPIK UNSRAT
BIODIVERSITAS KERANG OYSTER (MOLLUSCA, BIVALVIA) DI DAERAH INTERTIDAL HALMAHERA BARAT, MALUKU UTARA Pieter F Silulu; Farnis B Boneka; Gustaf F. Mamangkey
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 1 No. 2 (2013): EDISI JANUARI - APRIL 2013
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.1.2.2013.1247

Abstract

BIODIVERSITAS KERANG OYSTER (MOLLUSCA, BIVALVIA) DI DAERAH INTERTIDAL HALMAHERA BARAT, MALUKU UTARA Biodiversity of Oyster (Mollusca, Bivalvia) in the Intertidal of West Halmahera, North Maluku Pieter F Silulu2, Farnis B Boneka3, Gustaf F. Mamangkey3   ABSTRACT   Biodiversity in coastal areas, whether in the form of genetic, species or ecosystem diversity is a valuable asset for supporting development in Indonesia. This study aimed to figure out the types of oyster, species abundance, diversity and dominant species in the intertidal area of the West coast of Halmahera. Aktivitiy studies conducted in March - Jun 2012 at three sites using belt transects method. The analysis showed abundant species Isognomon isognomon is with density between 0.080 to 0.283 ind/m2, diversity in the category are marked with an index value in the range of 1.109 to 1.644. Six families of oyster constans were found 8 species, namely Isognomon isognomon, Saccostrea cucullata, Saccostrea sp, Chama limbula, Hyotissa hyotis, Malleus malleus, Spondylus versicolor, Pinctada margaritifera.. Keywords : biodiversity, oyster, intertidal, West Halmahera   ABSTRAK Keanekaragaman hayati di wilayah pesisir, baik dalam bentuk keanekaragaman genetik, spesies maupun ekosistem merupakan aset yang sangat berharga untuk menunjang pembangunan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis-jenis oyster, kelimpahan spesies, keanekara-gaman dan dominan spesies di daerah intertidal pantai Halmahera Barat. Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan Maret – Juni 2012 di tiga stasiun penelitian dengan menggunakan metode transek pita. Hasil analisis menujukkan spesies Isognomon isognomon paling melimpah dengan kepadatan antara 0,080 – 0,283 ind/m2, keanekaragaman dalam kategori sedang ditandai dengan nilai indeks pada kisaran 1,109 – 1,644. Jenis oyster yang ditemukan 8 jenis yang tergolong dalam 6 famili, yakni Isognomon isognomon, Saccostrea cucullata, Saccostrea sp, Chama limbula, Hyotissa hyotis, Malleus malleus, Spondylus versicolor, Pinctada margaritifera   Kata kunci : keanekaragaman, oyster, intertidal, Halamahera Barat   1 Bagian dari skripsi 2 Mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan FPIK-UNSRAT 3 Staf pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi
Pemasaran Ikan Tuna (Thunnus albacores) Studi Kasus di Pasar Bersehati, Kelurahan Calaca, Kota Manado Aprilia Pamikiran; Otniel Pontoh; Djuwita R. R. Aling
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 1 No. 2 (2013): EDISI JANUARI - APRIL 2013
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.1.2.2013.1245

Abstract

Pemasaran Ikan Tuna (Thunnus albacores) Studi Kasus di Pasar Bersehati, Kelurahan Calaca, Kota Manado1 Tuna (Thunnus albacores) Marketing Case Study at Bersehati Market, Calaca, Manado City Aprilia Pamikiran2, Otniel Pontoh3, Djuwita RR Aling3   ABSTRACT The objctives of this research were to study on tuna (Thunnus albacores) marketing which included the marketing agencies and marketing channels and to study on how to minimized the risk due to a nonperishable characteristic of the product (tuna). The research was carry out during 3 months (October to December 2012) at Bersehati market, Manado City of North Sulawesi Province. This research was a descriptive with a study case. A purposive sampling methode was used to collect data from one person of fish traders who have been sell tuna in ten years. Production of tuna sold in the market of Bersehati has increased from year to year. Tuna catches not only from the city of Manado, but come from other regions, namely, Sangihe, Talaud, Bolaang Mongondow, Gorontalo, Buton and Ternate. However, the important role of marketing agencies are wholesalers. Tuna prices vary according to the Grade A, B, C, D from the lowest to the highest Rp.27.500/Kg to Rp.42.500/Kg with price is always determined by fish wholesalers.   Keywords : marketing, production, tuna, Bersehati market   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pemasaran ikan tuna (Thunnus albacores) yang meliputi lembaga pemasaran, saluran pemasaran dan mempelajari bagaimana memperkecil resiko karena sifat produk hasil perikanan terutama ikan tuna (T. albacores) ini yang mudah busuk. Waktu penelitian ini adalah selama 3 bulan (Oktober - Desember 2012) berlokasi di Pasar Bersehati, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian dilakukan bersifat deskriptif dengan dasar penelitian studi kasus. Pengambilan data dilakukan secara non random sampling (tidak secara acak), dengan metode purposive sampling (sampling bertujuan atau sampling sengaja) yaitu  diambil 1 orang pedagang ikan yang dalam 10 (sepuluh) tahun belakangan ini selalu berjualan ikan tuna (T. albacores). Produksi ikan tuna yang dipasarkan di pasar bersehati dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hasil tangkapan ikan tuna bukan hanya dari wilayah Kota Manado, tapi berasal dari wilayah lain yaitu, Sangihe, Talaud, Bolaang Mongondow, Gorontalo, Buton dan Ternate. Lembaga pemasaran yang sangat berperan adalah pedagang besar. Harga ikan tuna bervariasi sesuai dengan Grade A,B,C,D dari yang terendah Rp.27.500/Kg sampai yang tertinggi Rp.42.500/Kg. Harga ikan ditentukan oleh pedagang besar.   Kata kunci : pemasaran, produksi, tuna, Pasar Bersehati     1 Bagian dari skripsi 2 Mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan FPIK-UNSRAT 3 Staf pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi
DISTRIBUSI DAN KELIMPAHAN IKAN KARANG FAMILI POMACENTRIDAE DI PERAIRAN TERUMBU KARANG DESA POOPOH KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA Ari B. Rondonuwu; John L Tombokan; Unstain NWJ Rembet
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 1 No. 2 (2013): EDISI JANUARI - APRIL 2013
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.1.2.2013.1250

Abstract

DISTRIBUSI DAN KELIMPAHAN IKAN KARANG FAMILI POMACENTRIDAE DI PERAIRAN TERUMBU KARANG DESA POOPOH KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA Distribution and Abundance of Coral Fishes the Family Pomacentridae in Coral Reef Waters Poopoh Village Sub-District Tombariri Minahasa Regency Ari B Rondonuwu1, John L Tombokan1, Unstain NWJ Rembet1   ABSTRACT This study aims to determine the distribution and abundance of reef fish (families Pomacentridae) in coral reef waters of Poopoh village District Tombariri.  This study was conducted at 3 stations. Data collected was done using visual census on the 50-meter transect line at 3 meters and 10 meters depths. In addition to revealing the number of species and abundance of individuals Pomacentridae, data analysis aimed to determine the community index. Based on the identification, obtained 41 species from 12 genera. 4 species has its presence in large numbers in all three observation stations, Chromis margaritifer, Pomacentrus mollucensis, Chrysiptera unimaculata, and the species with the largest number of individuals that is Chromis ternatensis. Based on depth, found 35 species with a total of 3863 individuals at a depth of 3 meters and 36 species at a depth of 10 meters with a total of 3810 individuals. Pomacentridae fish species diversity index ranged between 2.181-2.857. Dominance Index, are categorized low in the range of 0.081-0.197.. Keywords : coral fishes, Pomacentridae, coral reef, Poopoh   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi dan kelimpahan ikan karang famili pomacentridae  di perairan terumbu karang Desa Poopoh Kecama-tan Tombariri. Penelitian dilakukan di 3 lokasi. Pengambilan data dilakukan dengan metode sensus visual pada transek garis sepanjang 50 meter, kedalaman 3 meter dan 10 meter. Selain mengungkapkan jumlah spesies dan kelimpahan individu Pomacentridae, analisis data diarahkan untuk mengetahui indeks komunitas. Berdasarkan hasil identifikasi, diperoleh 41 spesies yang berasal dari 12 genera. 4 spesies kehadirannya dalam jumlah yang besar di ketiga stasiun pengamatan yaitu, Chromis margaritifer, Pomacentrus mollucensis, Chrysiptera unimaculata, dan spesies dengan jumlah individu terbesar yaitu Chromis ternatensis. Berdasarkan kedalaman, ditemukan 35 spesies dengan total 3863 individu pada kedalaman 3 meter dan 36 spesies di kedalaman 10 meter dengan jumlah total 3810 individu.  Indeks keanekaragaman spesies ikan Pomacentridae berkisar antara 2.181-2.857. Indeks dominasi, dikategorikan rendah pada kisaran 0.081- 0.197.   Kata kunci : ikan karang, Pomacentridae, terumbu karang, Poopoh       1 Laboratorium Pengelolaan Pesisir Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi
DESKRIPSI SUMBERDAYA PERIKANAN DESA TUMBAK MADANI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Hartarto Sormin; Djuwita R. R. Aling; Olvie V. Kotambunan
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 1 No. 2 (2013): EDISI JANUARI - APRIL 2013
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.1.2.2013.1246

Abstract

DESKRIPSI SUMBERDAYA PERIKANAN DESA TUMBAK MADANI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA1 Description of Fisheries Resources at Tumbak Madani Village, District Minahasa Tenggara Hartarto Sormin2, Djuwita RR Aling3, Olvie V Kotambunan3   ABSTRACT   This research is conducted to identify any potential resources in Tumbak Madani village, Pusomaen district, Minahasa Tenggara, North Sulawesi province. The methodology is using several case studies that are acquired by conducting an intensive close contact research with the people. The population of Tumbak Madani village is 512 people and consists of 249 females and 263 males. There are 109 people who received education and most of the villagers are fishermen about 130 people. As an Islamic village, Tumbak Madani has an Islamic social interaction and culture such as social stratification, ritual for new born baby and other cultural law. There are two social groups within the people that are women Islamic group and fishermen group. Coral reef area is the main economic resource for the people in Tumbak Madani village. The area is the habitat for 7 mangrove types and 53 fish family that divided into fish for consumption and fish for ornamental. Tourism and marine fish farming seem to be the next economic opportunity to explore all of Tumbak Madani resources.   Keywords : Tumbak Madani, potency, fishery resources, culture   ABSTRAK penelitian ini untuk mengetahui dan mengungkapkan apa saja potensi desa Tumbak Madani Kecamatan Pusomaen, Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara. Dasar penelitian yang digunakan studi kasus, yaitu salah satu tipe pendekatan dalam penelitian yang dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif. Potensi Sumberdaya Manusia yang dimiliki oleh desa terdiri dari 512 jiwa, 249 wanita dan 263 pria, masyarakat desa paling banyak bermata pencaharian sebagai nelayan sebanyak 130 orang, agama yang mereka anut 100% beragama islam. Ada 2 Kelompok sosial di desa, kelompok pengajian ibu-ibu dan kelompok karya nelayan bagi pria.  Potensi Sumberdaya Perikanan yang dimiliki oleh desa meliputi terumbu karang yang berguna bagi desa yang berfungsi menghasilkan perekonomian bagi masyarakat desa dalam berperan penting dalam melestarikan ikan konsumsi dan ikan hias terdapat 53 family ikan yang ada di desa sehingga berpotensi untuk budidaya ikan air laut, selain terumbu karang desa Tumbak Madani juga memiliki 7 spesies tumbuhan mangrove, yang telah dimanfaatkan untuk membuat pagar dan juga kayu api untuk memasak dan juga berpotensi sebagai potensi pariwisata.   Kata kunci : Tumbak Madani, potensi, sumberdaya perikanan, budaya 1 Bagian dari skripsi 2 Mahasiswa Program Studi Agrobisnis Perikanan FPIK-UNSRAT 3 Staf pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi

Page 1 of 1 | Total Record : 8