cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Shautut Tarbiyah
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Shautut Tarbiyah adalah satu dari banyak jurnal yang ada di IAIN Kendari yang membahas Ilmu-Ilmu Sosial dan Keislaman.
Arjuna Subject : -
Articles 274 Documents
Pembelajaran Bahasa Arab di Pesantren Modern Batmang Batmang
Shautut Tarbiyah Vol 20, No 1 (2014): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.888 KB) | DOI: 10.31332/str.v20i1.33

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  pemahaman  yang  mendalammengenai proses pembelajaran bahasa Arab di Pesantren Modern . Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode etnografi model Spradley dengan teknik purposive sampling.Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai Juni 2012 menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa  Arab di  Pesantren Modern memiliki keunikan khas yang berkaitan dengan pendekatan pembelajaran yakni mengenai teori bahasa dan teori belajar bahasa. Teori bahasa yang diterapkan adalah teori bahasa fungsional, interaksional; sedangkan teori  belajar bahasa  yang  digunakan merupakan sintesis dari tiga teori belajar bahasa, yakni kognitivisme, behaviorisme, dan humanisme. Dalam penelitian ini juga ditemukan pendekatan  pembelajaran  yang  dikembangkan  mencakup  tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah pengembangan kemampuan komunikatif dalam bahasa Arab.Hasil penelitian ini juga ditemukan tema budaya yang menarik. Adapun tema budaya tersebut adalah bahwa bahasa Arab sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran bahasa Arab. Pendekatan persuasif perlu digunakan agar peserta didik mau berbicara dengan bahasa Arab, pemberian reward dan punishment. Di samping itu, untuk memberikan pengalaman berbahasa  Arab   kepada  peserta  didik,  Pesantren  Modern memiliki lingkungan kebahasaan formal dan kebahasaan informal yang tidak dimiliki oleh lembaga-lembaga lain.Kata kunci : bahasa Arab, pembelajaran, pesantren modern
Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Hartin Hartin
Shautut Tarbiyah Vol 23, No 1 (2017): Pendidikan dan Sosial Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.27 KB) | DOI: 10.31332/str.v23i1.578

Abstract

Abstrak            Pembelajaran bahasa Inggris pada jenjang sekolah dasar merupakan salah satu upaya membangun fondasi dasar manusia Indonesia yang berkualitas, siap bersaing dalam pergaulan global. Penghapusan pelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar menjadi muatan lokal tentu tidak menghapus pentingnya pelajaran tersebut. Walaupun hanya menjadi mata pelajaran tambahan, bahasa inggris di sekolah dasar dapat dikreasi dan terus dikembangkan oleh para guru. Berbagai model pembelajaran dapat dilakukan seperti: running dictation, media gambar, media kartu kata, total psysical response, guided note taking, permainan bingo, media gambar berseri, media audiovisual, pembelajaran berbasis multimedia, roundtable, index card match, metode drill, dan reading aloud. Bahasa inggris sebagai alat ekspresi memerlukan kepercayaan diri yang tinggi bagi siswa. Sehingga penting membangun kepercayaan diri pada siswa dalam proses pembelajaranKata Kunci:   Bahasa Inggris, Kepercayaan Diri, Model Pembelajaran
RAGAM EVALUASI DAN TEKNIK PENILAIAN BERBASIS KTSP Erdiyanti Erdiyanti
Shautut Tarbiyah Vol 15, No 1 (2009): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1736.829 KB) | DOI: 10.31332/str.v15i1.96

Abstract

Penilaian merupakan upaya Sistematis yang dikembangkan institusi pendidikan untuk menjamin tercapainya kualitas proses pendidikan serta kualitas kemampuan peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Keputusan-keputusan pendidikan dibuat berdasarkan hasil analisis dan interpretasi atas informasi yang terkumpul. Informasi yang dikumpulkan dapat dalam bentuk angka melalui tes dan atau deskripsi verbal. Penilaian dapat juga dibuktikan sebagai proses pengumpulan ukuran untuk mengetahui pencapaian belajar peserta didik.Kala Kunci: evaluasi, KTSP
MEMUPUK JIWA KEMANDIRIAN DI LINGKUNGAN KAMPUS MELALUI PENDIDIKAN ENTERPRENEURSHIP SEBAGAI MODAL MENUJU KOMPETISI DUNIA KERJA Jumarddin La Fua
Shautut Tarbiyah Vol 17, No 2 (2011): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.46 KB) | DOI: 10.31332/str.v17i2.144

Abstract

Pengangguran dan kemiskinan hingga saat ini merupakan masalah besar bagi bangsa Indonesia yang belum bisa terpecahkan, kondisi ini merupakan masalah serius bagi pemerintah yang harus segara di antisipasi sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat yakni untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi warga masyarakat, apabila kondisi ini tidak memperoleh perhatian yang serius dari pemerintah maka akan mengakibatkan masalah sosial yang cukup tinggi akibat tingginya tingkat pengangguran seperti penyalahgunaan narkoba, kriminalitas, pergaulan bebas, premanisme, traficking, dan lain sebagainya yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan pembangunan di segala bidang serta mengancam stabilitas nasional. Pendidikan enterpreneurship merupakan salah satu solusi yang ideal untuk memberikan bekal kewirausahaan melalui kegiatan pendidikan yang terarah dan berkesinambungan sebagai modal menuju kompetisi dunia kerja yang diharapkan dapat menekan angka penganguran sehingga dapat mengurangi kesulitan sosial ekonomi masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas sumber daya manusia sehingga dapat memberikan solusi yang ideal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengembangan keilmuan pendidikan enterpreneurship di perguruan tinggi dapat didisain untuk mengetahui (to know), melakukan (to do), dan menjadi (to be) entrepreneur. Tujuan pendidikan to know dan to do terintegrasi di dalam kurikulum program studi, terdistribusi di dalam mata-matakuliah keilmuan. Implementasi dari pendidikan enterpreneurship ini dimaksudkan untuk menginternalisasikan nilai-nilai entrepreneurship, dimana perguruan tinggi menyediakan matakuliah pendidikan enterpreneurship yang ditujukan untuk bekal motivasi dan pembentukan sikap mental entrepreneur, pelatihan keterampilan bisnis praktis dan merealisasikan inovasi teknologi ke dalam praktek bisnis.Pembetukan karakter entrepreneur mahasiswa dapat diterapkan melalui dua strategi yaitu strategi makro dan mikro. Strategi makro berada pada tataran kebijakan perguruan tinggi yang menjadi tugas dan tanggung jawab untuk menumbuhkembangkan jiwa dan karakter enterpreneurship melalui program-program nyata sehingga diharapkan mahasiswa dapat menjadi pencipta lapangan kerja seperti mengintegrasikan pembelajaran entrepreneurship ke dalam kurikulum; mengembangkan entrepreneurship center pada perguruan tinggi; serta menciptakan gerakan nasional budaya dan pelatihan entrepreneurshipbagi mahasiswa. Strategi mikro berada pada tataran pembelajaran di kelas terutama pembelajaran entrepreneurshipseperti pembelajaran yang membentuk manusia secara holistik; 2) pembelajaran yang membangkitkan kelima panca indera mahasiswa; 3) pembelajaran yang experiential learning; 4) pembelajaran yang real- life; 5) pembelajaran berbasis life skill membentuk karakter entrepreneur; dan 6) Pembelajaran entrepreneurship tidak hanya fokus pada Business Plan. Kata Kunci : pendidikan, enterpreneurship
Seks dalam Perspektif Islam Mashur Malaka
Shautut Tarbiyah Vol 19, No 1 (2013): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.934 KB) | DOI: 10.31332/str.v19i1.49

Abstract

Kesempurnaan eksistensi makhluk hanya dapat tercapai dengan bergabungnya pasangan. Allah SWT telah menciptakan dalam diri setiap makhluk dorongan untuk menyatu dengan pasangannya, apalagi masing-masing ingin mempertahankan eksistensi jenisnya. Dari sini Allah menciptakan pada diri setiap insan naluri seks. Hubungan seks dalam suatu ikatan pernikahan merupakan suatu aktifitas seksual yang melibatkan dua pihak, hal ini mengandung makna bahwa masing-masing suami istri harus sama-sama menikmatinya atau merasakan kenikmatan ketika melakukannya. Oleh karena itu, setiap jenis itu merasa perlu menemukan lawan jenisnya, dan ini dari hari kehari memuncak dan mendesak pemenuhannya. Itu sebabnya Allah SWT mensyari’atkan pernikahan kepada manusia agar gejolak jiwa dan kekacauan pikiran itu mereda dan masing-masing memperoleh ketenangan bathin. Rasa cinta dan kasih sayang dapat menambah gairah dalam hubungan seks suami istri. Gairah itu diperlukan untuk mencapai kenikmatan yang maksimal atau orgasme dalam hubungan seks.       Kata Kunci : Seks
SIKAP HAKIM DALAM KASUS UNDANG-UNDANG YANG BERTENTANGAN DENGAN HUKUM ADAT Sriwaty Sakkirang
Shautut Tarbiyah Vol 15, No 2 (2009): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2484.873 KB) | DOI: 10.31332/str.v15i2.112

Abstract

Tulisan ini membahas tentang sikap hak:i.m dalam kasus undanguodangyang bertentangan dengan hukum adat, Dalam. menegakkanhukurn, seorang hakim sebagai penegak hukurn harusmemperhatikan riga unsur, yaitu kepascian hukum, kemanfaatan dankeadilan. Kaidah hukurn diartikan sebagai peraturan penting yangmenenrukan bagaimana seorang hakim harus berprilaku, bcrsikap, danbertindak eli tengah masyarakat agar kepencingan hukum ataukepentingan orang lain terlindungi.Kata Kunci: Sikap Hakim, Hukum Adat
Pola Penggunaan Facebook dan Prilaku Sosial Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN ) Sultan Qaimuddin Kendari Nurhidayat Nurhidayat
Shautut Tarbiyah Vol 21, No 1 (2015): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.02 KB) | DOI: 10.31332/str.v21i1.17

Abstract

Kehadiran internet telah menghadirkan pola-pola hubungan antar individu yang sifatnya tidak sama dengan apa yang terjadi di dunia nyata. Sebagai contoh, individu dalam menjalankan aktifitasnya di internet tidak bersifat face to face  dan pola hubungan yang bersifat khas seperti bahasa yang digunakan bebas dan tidak terikat. Penelitian ini membahas  bagaimana gambaran pola penggunaan facebook pada mahasiswa STAIN Kendari dan bagaimana pola penggunaan facebook dan prilaku sosial mahasiswa STAIN Kendari. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan analisis korelasi  product mement dengan bantuan program SPSS. Penelitian dilakukan pada 46 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 43,5% mahasiswa yang diteliti berada pada intensitas penggunaan facebook rendah, 32,6% intensitas sedang, 15,2% intensitas tinggi dan 8,7% pada intensitas sangat rendah. Mayoritas mahasiswa yang diteliti memiliki prilaku sosial (keterampilan sosial) yang sangat baik dengan total persentase secara keseluruhan untuk semua aspek yang diteliti yaitu 34,8%, baik 30,4%, cukup 15,2%, buruk 10,9% dan sangat buruk 8,7%. Berdasarkan uji korelasi, terdapat hubungan antara pola penggunaan facebook dan prilaku sosial responden, yaitu -0,270 korelasi signifikansi pada 0,05 (1-tailed) dengan tingkat  signifikansi 0,035. Artinya, hubungan kedua variabel berada di tingkat sedang dan berhubungan negatif yang berarti bahwa peningkatan skor dari satu variabel akan mengakibatkan penurunan skor dari variabel yang lain.Kata Kunci: Pola Penggunaan Facebook, Prilaku Sosial.
Perbedaan Perkembangan Motorik Kasar dan Halus pada Bayi 6 Bulan yang Mendapat Asi Eksklusif dan Non Asi Eksklusif di Desa Penanggotu Kecamatan Lambandia Kabupaten Kolaka Tahun 2013 Ratna Umi Nurlila; Jumarddin La Fua
Shautut Tarbiyah Vol 21, No 2 (2015): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.567 KB) | DOI: 10.31332/str.v21i2.373

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) sangat berperan penting dalam perkembanganmotorik kasar dan halus karena mengandung semua nutrisi yangdiperlukan bayi mulai dari hormon, antibodi, faktor kekebalan sampaianti oksidan. Anak yang tidak diberi ASI perkembangannyamengalami sedikit keterlambatan dibandingkan dengan anak yangmendapatkan ASI. Target cakupan ASI eksklusif di Indonesia padatahun 2012 adalah 80%. Data yang diperoleh dari PuskesmasLambandia pada tahun 2010 cakupan pemberian ASI ekslusif hanyasebesar 20,11%, sedangkan pada tahun 2011 cakupan pemberian ASIeksklusif meningkat menjadi 22,9% dan pada tahun 2012 cakupanpemberian ASI eksklusif meningkat 37%. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui perbedaan tingkat perkembangan motorik kasar danhalus pada bayi 6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif dan non ASIEksklusif di Desa Penanggotu Kecamatan Lambandia KabupatenKolaka. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik. Populasi dalampenelitian inii adalah 60 orang dengan pendekatan secara Retrospektif.Dengan jumlah sampel 38 orang. Metode analisis menggunakan Uji T.Berdasarkan hasil analisis Uji T diperoleh thitung (5,555) padaperkembangan motorik kasar yang diberi ASI Eksklusif dan non ASIEKsklusif, sedangkan pada perkembangan motorik halus yang diberiASI Eksklusif dan non ASI Eksklusif diperoleh Thitung (4,992)mempunyai perbedaan perkembangan motorik kasar dan halus. Hasildari penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan perkembanganmotorik kasar dan halus yang diberi ASI Eksklusif dan non ASIEksklusif.Kata Kunci : Perkembangan Motorik Kasar, Perkembangan MotorikHalus, ASI Eksklusif, Non ASI Eksklusif.
Evaluasi Program Pendidikan: “Pedekatan Evaluasi Program Berorientasi Tujuan (Goal-Oriented Evaluation Approach: Ralph W. Tyler)” Aris Try Andreas Putra
Shautut Tarbiyah Vol 18, No 1 (2012): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.731 KB) | DOI: 10.31332/str.v18i1.65

Abstract

Dari awal perkembangan evaluasi pendidikan sekitar tahun 1960-an sampaisekarang, tokoh-tokoh evaluasi telah mengembangkan sekitar puluhanmodel-model evaluasi. Berbagai model ini pula didasarkan pada pendekatan,bentuk-bentuk dan tujuan evaluasi. Model-model ini digunakan untukmengevaluasi program atau kegiatan dalam berbagai aspek, baik itu dalambidang politik, ekonomi, hukum, budaya dan pendidikan. Evaluasi programpendidikan merupakan proses deskripsi, pengumpulan data dan penyampaianinformasi kepada pengambil keputusan yang akan dipakai untukpertimbangan apakah program perlu diperbaiki, dihentikan atau dilanjutkan.Diantara sekian banyak tokoh dalam berbagai model dan dan pendekatannya,salah satu tokoh evaluasi pendidikan yang terkenaladalah Ralp W Tyler. Iaberpendapat bahwa evaluasi adalah suatu proses menentukan apakah tujuantelah terealisasi atau belum. Penentuan pencapaian terhadap tujuan telahterealisasi atau belum, dirumuskan dengan 7 (tujuh) langkah evaluasiberorientasi tujuan Tyler. Tulisan ini bertujuan untuk menerangkan konsep,langkah dan tujuan dari model evaluasi yang dipelopori oleh Ralph W Tyler.Kata Kunci: Evaluasi Program, Berorientasi Tujuan, Ralph W Tyler
Hisab Kotemporer dalam Penentuan dan Penetapan Awal Waktu Bulan Qomariyah Burhan Burhan
Shautut Tarbiyah Vol 16, No 2 (2010): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.833 KB) | DOI: 10.31332/str.v16i2.128

Abstract

Gagasan yang mengandung informasi menarik namun selalu menjadi bahan perbincangan hangat setiap awal Ramadhan dan Syawal telah berlangsung lama di tanah air kita. Di tengah kondisi dan keterbatasan sarana yang kita miliki perdebatan selalu menghiasi penentuan awal waktu untuk kedua bulan ini, lain halnya dengan penentuan waktu-waktu shalat dan penentuan arah kiblat. Kedua hal ini juga kadang masih ada perdebatan hangat terutama tentang arah kiblat, tetapi tidak sehangat perbincangan mengenai penentuan awal waktu. Karena penentuan awal waktu kedua bulan ini menggunakan sistem kalender hijriyah, yaitu peredaran bulan terhadap bumi. Sistem ini menjadi lebih rumit jika dibandingkan dengan sistem peredaran bumi terhadap matahari yang digunakan sebagai dasar perhitungan kalender masehi. Kata kunci : hisab, awal waktu, kalender hijriyah, kalender masehi.

Page 1 of 28 | Total Record : 274


Filter by Year

2009 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 29, No 2 (2023): Transdisciplinary Approach in Islamic Education in the 4.0 era (Pendekatan Tran Vol 29, No 1 (2023): Transdisciplinary Approach in Islamic Education in the 4.0 era (Pendekatan Tran Vol 28, No 2 (2022): Transdisciplinary Approach in Islamic Education in the 4.0 era (Pendekatan Tran Vol 28, No 1 (2022): Transdisciplinary Approach in Islamic Education in the 4.0 era (Pendekatan Tran Vol 27, No 2 (2021): Pendekatan Transdisipliner dalam Pendidikan Islam di Era 4.0 Vol 27, No 1 (2021): Pendidikan Islam di Era 4.0 Vol 26, No 2 (2020): Education in Islamic Societies Vol 26, No 1 (2020): Education in Islamic Societies Vol 25, No 2 (2019): Kependidikan Vol 25, No 1 (2019): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan Vol 39, No 24 (2018): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan Vol 38, No 24 (2018): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan Vol 24, No 2 (2018): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan Vol 24, No 2 (2018): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan Vol 24, No 1 (2018): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan Vol 23, No 2 (2017): Pendidikan dan Sosial Keagamaan Vol 23, No 1 (2017): Pendidikan dan Sosial Keagamaan Vol 22, No 2 (2016): Pendidikan dan Sosial Keagamaan Vol 22, No 1 (2016): Pendidikan dan Sosial Keagamaan Vol 21, No 2 (2015): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan Vol 21, No 1 (2015): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan Vol 20, No 2 (2014): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan Vol 20, No 1 (2014): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan Vol 19, No 2 (2013): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan Vol 19, No 1 (2013): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan Vol 18, No 2 (2012): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan Vol 18, No 1 (2012): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan Vol 17, No 2 (2011): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan Vol 17, No 1 (2011): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan Vol 16, No 2 (2010): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan Vol 16, No 1 (2010): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan Vol 15, No 2 (2009): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan Vol 15, No 1 (2009): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan More Issue