cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI
ISSN : 14116618     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI adalah wadah menghimpun dan mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian dan konsep-konsep ilmiah serta pengetahuan dalam bidang arsitektur dan lingkungan buatan berwujud artikel yang ditulis berdasarkan penelitian: artikel hasil penelitian, artikel tentang ide-ide (gagasan konseptual), tinjauan tentang proses penelitian, tinjauan buku-buku baru, paparan tokoh arsitek dan pemikirannya, serta karya ilmiah lain yang berhubungan dengan fenomena arsitektur.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 4 (2013): Jurnal Arsitektur KOMPOSISI" : 5 Documents clear
PENERAPAN KONSEP TRIAS POLITICA PADA MORFOLOGI DAN TIPOLOGI KOTA WASHINGTON, D. C. DAN CANBERRA Herliana, Emmelia Tricia
Jurnal Arsitektur Komposisi Vol 10, No 4 (2013): Jurnal Arsitektur KOMPOSISI
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2008.712 KB) | DOI: 10.24002/jars.v10i4.1101

Abstract

Abstract: City planning is intended to create better living environment for its residents. A city is ‘a living laboratory’ that can be learned by people from different nations and cultures or even by the next generation, particularly by the next city planners. The morphology and typology of Washington, D.C. and Canberra, as federal capital cities of the central government, are determined by the early phase of planning, in which the planners interpreted the concept of the power system that each government has and implemented it to the structure of city. This study has an aim to oversee and compare the implementation of governmental power system in USA and Australia to the urban structure of their civic center. Both of them are democratic nations, which apply the concept of “Trias Politica”, and this concept is implemented within the morphological and typological structure of the capital cities. The method to discuss this topic is, firstly, by describe the history of city planning and design of the two cities. Secondly, the difference of the implementation of “Trias Politica” concept to the basic concept of planning and to the elements of morphology and typology of each city is analyzed. Thirdly, the conclusion of previous discussion is configured. The result of this study is a comparison of the implementation of the concept in differentiating power of legislative, executive, and judicative to the city planning which applied Baroque and Beaux-Arts ideas on Washington, D.C. and Canberra.Keywords: Morphology, typology, capital city, civic center, “Trias Politica”Abstrak: Perencanaan kota bertujuan untuk menciptakan lingkungan bermukim yang lebih baik bagi penduduk kota. Kota yang direncanakan dengan baik diharapkan akan dapat berfungsi dengan baik pula. Morfologi dan tipologi Kota Washington, D.C. dan Canberra, yang berfungsi sebagai ibukota pusat pemerintahan, sangat ditentukan oleh bagaimana para perencana dan perancang kota sejak awal menterjemahkan sistem kekuasaan yang dianut oleh pemerintah negara tersebut ke dalam struktur kota. Studi ini bertujuan untuk melihat dan membandingkan bagaimana konsep yang dianut oleh kedua negara, yaitu United State of America dan Australia, di dalam menjalankan kehidupan bernegara yang menerapkan paham demokrasi, yaitu konsep “Trias Politica”, diterapkan pada struktur morfologi dan tipologi ibukota kedua negara. Metoda pembahasan yang digunakan adalah dengan menguraikan sejarah perencanaan dan perancangan kota Washington, D. C. dan Canberra, menganalisis perbedaan penerapan konsep “Trias Politica” pada konsep dasar perancangan dan unsur-unsur morfologi dan tipologi masing-masing kota, serta menarik kesimpulan dari pembahasan tersebut. Hasil dari studi ini berupa perbandingan penerapan konsep pembagian kekuasaan pada paham demokrasi melalui perancangan kota yang menerapkan gagasan Baroque dan Beaux-Arts pada kota Washington, D.C. dan Canberra. Studi ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan dapat diambil maknanya apabila para perencana dan perancang kota dihadapkan pada permasalahan di dalam merencana dan merancang kota atau mengevaluasi perencanaan dan perancangan yang sudah ada.Kata kunci: Morfologi, tipologi, ibukota, pusat pemerintahan, “Trias Politica”
ANALISIS POLA TATA RUANG TERBUKA TEPIAN SUNGAI WINONGO DI KAMPUNG BUDAYA BANGUNREJO Pramudito, Sidhi
Jurnal Arsitektur Komposisi Vol 10, No 4 (2013): Jurnal Arsitektur KOMPOSISI
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1331.505 KB) | DOI: 10.24002/jars.v10i4.1088

Abstract

Abstract: Open space is one of a supporting lives the city. Its presence has an important role for the people living surrounding it. Along with development process, the quality and quantity of  open space can be degraded especially when its located  in kampong. It happens because of an uncontrollable spatial layout. Yogyakarta is a city that also has a kampong, one of them is kampong Bangunrejo which crossed by Winongo River. The character and local potentials of this riverbank kampong makes the government of Yogyakarta and Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA) to plan a open space revitalization. It aims to improve the image a kampong through open space that located on riverbank. The aim of this research is to get a spatial layout of open spaces in kampong Bangunrejo. This spatial layout is expected to give an idea of how the open space works. The results are expected to guide open space design recommendations, corresponds to its performance. The analysis process utilised a quantitative technique using Depthmap program. By using this method, which focused on spatial layout of open spaces, would strengthen its qualitative analysis to be more real. Public open spaces were selected to represents different typologies of open space, Bangunrejo. The result of the discussion found that in general there is a relationship between the active space used as a public open space and a performance space. Performance space is influenced by aspects of connectivity (global and local integration), visual quality (visual integration), and movement patterns of people. Moreover, in a system of kampong, diversity of open space variations also affect the performance of the space.Keyword: spatial layout, public open space, space performanceAbstrak: Ruang terbuka merupakan salah satu pendukung kehidupan dalam kawasan. Keberadaan ruang terbuka memiliki peran dan fungsi penting bagi masyarakat di sekitarnya. Seiring dengan perkembangan kota, kualitas dan kuantitas ruang terbuka dapat  menurun, khususnya pada kawasan kampung kota. Hal ini terjadi karena pola tata ruang yang tidak terkontrol. Di Yogyakarta juga terdapat kawasan kampung kota salah satunya kampung Bangunrejo yang dilalui oleh Sungai Winongo. Karakter kampung kota dan potensi lokal yang dimiliki kampung Bangunrejo membuat pemerintah kota Yogyakarta bersama Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA) melakukan revitalisasi ruang terbuka tepian sungai. Program ini bertujuan untuk meningkatkan citra sebuah kampung kota melalui ruang terbuka tepian sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pola tata ruang terbuka di kampung Bangunrejo yang dapat memberi gambaran bagaimana ruang terbuka tersebut bekerja. Hasilnya diharapkan dapat menjadi arahan rekomendasi desain ruang terbuka yang sesuai. Proses analisis dibantu dengan teknik kuantitatif menggunakan program Depthmap. Dengan metode deskriptif kuantitatif yang memfokuskan pada pola tata ruang terbuka akan memperkuat analisis kualitatif secara lebih nyata. Dalam proses analisis dipilih beberapa ruang terbuka publik yang dapat mewakili tipologi yang berbeda pada lokus terpilih di kampung Bangunrejo. Hasil pembahasan, secara umum menjelaskan bahwa ada hubungan antara ruang yang aktif dimanfaatkan sebagai ruang terbuka publik dengan kinerja ruang. Kinerja ruang tersebut dipengaruhi oleh aspek konektivitas (integrasiglobal danlokal), kualitas visual (integrasi visual), dan pola pergerakan. Selain itu, dalam sebuah sistem ruang kampung variasi keragaman bentuk ruang terbuka mempengaruhi kinerja ruang tersebut.Kata kunci: pola tata ruang, ruang terbuka publik, kinerja ruang
KONSEPSI LANGGAR SEBAGAI RUANG SAKRAL PADA TANEAN LANJANG Heng, Jeckhi; Kusuma, Aji Bayu
Jurnal Arsitektur Komposisi Vol 10, No 4 (2013): Jurnal Arsitektur KOMPOSISI
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.178 KB) | DOI: 10.24002/jars.v10i4.1167

Abstract

Abstract: Research on Langgar as a sacred place in Tanean Lanjang has done as its role in the settlement in Madura. This research aims to explore the role of Langgar in Tanean Lanjang. Methods used in data collecting are a field survey and studies of literature on the architecture of religious islamic buildings. The analysis focused on architectural form and traditional elements in Madura traditional settlement to get the conclusion on the comprehension of the role of Langgar in Tanean Lanjang. Langgar has an important meaning to people who are living in Madura as a center of activities for men in transferring religious values. It is also a place for living at noon and sleeping at night, a place for receiving guests, a place for daily praying, as well as a place to store the agricultural products. Langgar is a main sacred place in every settlement in Madura.Keywords: langgar, sacred place, Tanean LanjangAbstrak: Penelitian langgar sebagai ruang sakral pada Tanean Lanjang berawal dari fenomena keberadaannya di setiap rumah yang berada di Madura. Penelitian ini bertujuan agar peran Langgar terhadap Tanean Lanjang lebih dikenal. Metode yang digunakan  pada  penelitian ini adalah metode pengumpulan data melalui studi literatur mengenai arsitektur langgar atau masjid dan survei , metode analisis dengan fokus kajian pada bentuk arsitektur dan elemen tradisional permukiman Madura, dan metode menarik kesimpulan untuk memahami pentingnya pemaknaan langgar pada permukiman Tanean Lanjang. Langgar memiliki arti yang penting bagi masyarakat Madura. Langgar berfungsi sebagai pusat aktivitas laki-laki, yaitu transfer nilai religi, sebagai tempat bekerja pada siang hari, tempat menerima tamu, tempat istirahat dan tidur laki-laki, serta dipakai untuk melakukan ritual keseharian dan juga sebagai gudang hasil pertanian. Langgar menjadi ruang vital yang harus ada di setiap rumah, dalam sistem permukiman masyarakat Madura dan menjadi ruang sakral.Kata kunci: langgar, ruang sakral, Tanean Lanjang
TRANSFORMASI DESAIN RUMAH TINGGAL DI PERUMAHAN PADMA RESIDENCE (BANTUL, YOGYAKARTA) SAAT DITEMPATI Agnes, Gabriella Calista
Jurnal Arsitektur Komposisi Vol 10, No 4 (2013): Jurnal Arsitektur KOMPOSISI
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.667 KB) | DOI: 10.24002/jars.v10i4.1087

Abstract

Abstract: A house is a basic need for every human’s life. It is not only a place for shelter, but also a place for a family to live, to have social interaction between them, to raise the children, and to give the values of life. Padma Residence is a modern residence which is built by PT. Surya Coco Jaya. Most of its residents make changes to their houses after they occupy it. The main purpose of this study is to observe changes toward the initial design by comparing the initial design and present condition, recording the present condition of the house when it has occupied by determine architectural elements which are changed, determining causal factors of changes, and finding out dominant causal factors toward alteration of architectural elements of the house at Padma Residence, Bantul, Yogyakarta while it is occupied. Methods used in data collecting are literature study and a field survey. A field survey includes observation, interview, and distributing questionnaires to 25 respondents who are the owners of houses in this residence. Data analysis used table which compare the initial design and nowadays condition. The result of data processing and analyzing reveals that the owners do physical changes at their houses while they occupy them, particularly at the front appearance of the house. The changes include the addition of canopies at carport and changes in the layout of the rooms, such as kitchen, dining room, and backyard. A dominant factor which has caused those changes is the function of rooms which is added to the house.Keywords: residence, physical changes, the additon of functionAbstrak : Rumah merupakan kebutuhan utama bagi kehidupan setiap manusia. Selain sebagai tempat untuk berlindung, rumah juga merupakan wadah atau tempat manusia atau sebuah keluarga melangsungkan kehidupannya. Perumahan Padma Residence merupakan sebuah hunian modern yang dibangun PT. Surya Coco Jaya dan sebagian besar penghuninya melakukan perubahan pada rumah tinggalnya saat ditempati. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui perubahan terhadap desain awal rumah tinggal dan kondisi rumah tinggal tersebut saat ditempati dengan mengetahui unsur-unsur arsitektural yang berubah pada desain rumah tinggal saat ditempati di Perumahan Padma Residence, Bantul, Yogyakarta. Metode penelitian dilakukan dengan studi literatur dan survei lapangan. Survei lapangan meliputi pengamatan, wawancara, dan penyebaran kuesioner kepada 25 responden yang merupakan pemilik rumah tinggal di perumahan tersebut. Hasil dari pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa pemilik rumah melakukan perubahan fisik pada rumah tinggalnya saat ditempati, terutama pada tampilan depan bangunan, perubahan yang dilakukan adalah menambahkan kanopi pada carport, peletakan ruang seperti dapur, ruang makan, dan taman belakang. Faktor-faktor yang menjadi penyebab perubahan tersebut adalah pertambahan fungsi ruang.Kata kunci: rumah tinggal, perubahan fisik, pertambahan fungsi
ANALISIS PENGARUH PEMBANGUNAN JALAN LAYANG JANTI TERHADAP PERKEMBANGAN TATA RUANG KAWASAN JANTI STUDI KASUS : KAWASAN JANTI, DESA CATURTUNGGAL, KABUPATEN SLEMAN, D. I. YOGYAKARTA El Boru, Jeky
Jurnal Arsitektur Komposisi Vol 10, No 4 (2013): Jurnal Arsitektur KOMPOSISI
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1036.513 KB) | DOI: 10.24002/jars.v10i4.1089

Abstract

Abstract: This research aims to analyze the impact of Janti Flyover Construction toward the growth of layout at Janti Urban Area, including structured space, open space, and linkage. Method used for data collecting are observation, air photograph monitoring, and interview, whereas the analysis method is qualitative description, which is the superimposed method of two layers, that are the layout condition before and after flyover construction. The result shows that the impact of Janti Flyover construction can be seen on building mass (solid), the increasing number of open spaces, including the road network, parking place, and park, whereas the relation between spaces, visually and structurally, can be seen on the growth of buildings which have new shapes and styles, therefore the performance of the overall building does not have a proportional shape. Considering Janti Street at the collective relation, its role is getting stronger as the main frame road network.Keywords: Flyover construction, layout changing, Janti AreaAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembangunan Jalan Layang Janti terhadap perkembangan tata ruang Kawasan Janti, meliputi ruang terbangun, ruang terbuka, serta hubungan antar ruang (“linkage”). Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, pengamatan foto udara, dan wawancara; sedangkan metode analisis melalui deskripsi secara kualitatif yang berupa “superimposed method” dari dua lapisan kondisi lahan, yakni kondisi tata ruang sebelum dan sesudah pembangunan jalan layang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pembangunan Jalan Layang Janti terdapat pada massa bangunan (“solid”), pertambahan ruang terbuka yang berupa jaringan jalan, parkir, dan taman; sedangkan pada hubungan antar ruang ̶ secara visual dan struktural ̶ yakni tumbuhnya bangunan dengan bentuk dan gaya baru, sehingga bentuk tampilan bangunan secara keseluruhan tidak proporsional. Pada hubungan kolektif, Jalan Janti semakin kuat perannya sebagai kerangka utama jaringan jalan.Kata kunci : Pembangunan jalan layang, tata ruang, Kawasan Janti

Page 1 of 1 | Total Record : 5