cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Majalah Kesehatan FKUB
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
This journal uses Open Journal Systems 2.4.7.1, which is open source journal management and publishing software developed, supported, and freely distributed by the Public Knowledge Project under the GNU General Public License.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2019): Majalah Kesehatan" : 7 Documents clear
KADAR INTERLEUKIN-4 DAN INTERLEUKIN-8 FESES NEONATUS PREMATUR YANG MENDAPAT ASI, PREDOMINAN ASI, PREDOMINAN SUSU FORMULA, DAN SUSU FORMULA Anam, Choirul; Sulistijono, Eko; Kusuma, HMS Chandra
Majalah Kesehatan FKUB Vol 6, No 1 (2019): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.546 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.006.01.1

Abstract

 Bayi prematur apabila usia gestasi kurang dari 37 minggu saat lahir. Strategi yang telah terbukti untuk mengurangi kejadian risiko infeksi,dan gangguan saluran pencernaan pada bayi prematur adalah konsumsi air susu ibu (ASI). Saluran cerna dipengaruhi proses regulasi sitokin proinflamasi dan antiflamasi. Hasil penelitian menunjukkan interleukin-4 dan interleukin-8 berperan pada kondisi inflamasi saluran cerna. Penelitian ini untuk membuktikan adanya perbedaan kadar interleukin 4 (IL-4) dan interleukin 8 (IL-8) pada feses neonatus prematur yang mendapatkan ASI, predominan ASI, predominan susu formula, dan susu formula (SF), serta membandingkan kadar IL-4 dan IL-8 feses yang menggunakan ASI dibandingkan predominan ASI, predominan SF, dan SF. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah bayi prematur yang dirawat di ruang Neonatologi RS. Dr. Saiful Anwar Malang selama periode Maret–April 2018,  dengan jumlah sampel 24 pasien. Hasil analisis statistik mendapatkan perbedaan yang signifikan kadar IL-4 feses (p = 0,007) dan IL-8 feses (p = 0,014) pada keempat kelompok nutrisi dengan nilai p < 0,05. Kadar IL-4 dan IL-8 feses kelompok ASI dibandingkan predominan SF dan SF didapatkan nilai p < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kadar IL-4 dan kadar IL-8 feses antara kelompok bayi prematur yang mendapatkan ASI, predominan ASI, predominan SF, dan SF. Kadar IL-4 feses kelompok ASI lebih tinggi dibandingkan kelompok predominan SF dan kelompok SF, dan kadar interleukin-8 feses kelompok ASI lebih rendah dibandingkan kelompok predominan SF dan SF. 
MELASMA TIPE EPIDERMAL DITERAPI DENGAN INJEKSI ASAM TRANEKSAMAT INTRADERMAL SERIAL DAN TABIR SURYA Murlistyarini, Sinta; Hidayah, Nurul
Majalah Kesehatan FKUB Vol 6, No 1 (2019): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.751 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.006.01.7

Abstract

 Melasma adalah kelainan pigmentasi kronis dengan rekurensi tinggi yang sering ditemukan pada area yang terpapar matahari sehingga menimbulkan efek psikososial negatif. Asam traneksamat yang diberikan secara injeksi intradermal sebagai salah satu modalitas terapi menghasilkan depigmentasi yang signifikan. Seorang wanita usia 38 tahun dengan keluhan bercak coklat pada kedua pipi sejak 8 tahun sebelumnya. Pasien mengalami kehamilan 2 kali dan bercak muncul setelah kelahiran anak kedua. Terdapat riwayat penggunaan KB suntik bulanan selama 10 tahun. Sehari-hari pasien bekerja di dalam ruangan, tanpa mengoleskan tabir surya dan menggunakan produk yang dijual bebas. Pemeriksaan dermatologis menunjukkan tipe kulit Fitzpatrick IV. Regio zygoma dan temporal tampak makula dan patch hiperpigmentasi (coklat tua dan coklat muda), multipel, simetris, bentuk bulat sebagian irregular, batas tegas, ukuran bervariasi dengan diameter 0,5–2 cm. Lampu wood menunjukkan melasma tipe epidermal. Skor MASI 9,9. Pemeriksaan fungsi tiroid, liver  dan faal hemostasis normal. Pasien diterapi  injeksi asam traneksamat intradermal 5 mg/ml setiap 2 minggu selama 1 bulan dan tabir surya SPF33 setiap hari. Efek panas, perih, kemerahan dan bengkak setelah injeksi hilang dengan spontan. Setelah 2 kali injeksi didapatkan penurunan skor MASI sebesar 42,4%. Perkembangan melasma dapat dicetuskan oleh peningkatan vaskularisasi dan peningkatan ekspresi faktor angiogenik. Asam traneksamat menghambat aktivator plasminogen mengkonversi plasminogen menjadi plasmin, menekan produksi prostaglandin, tirosinase melanosit, VEGF, b-FGF, angiogenesis dan neovaskularisasi. Injeksi asam traneksamat intradermal memungkinkan pemberian dosis yang adekuat dan lebih rendah. 
HUBUNGAN ANTARA STATUS INVASI MIOMETRIUM DENGAN EKSPRESI CLAUDIN-4 DAN MATRIX METALLOPROTEINASE-2 PADA KARSINOMA ENDOMETRIOID ENDOMETRIUM Lestari, Neviana Fitri; Joewarini, Endang; Rahniayu, Alphania
Majalah Kesehatan FKUB Vol 6, No 1 (2019): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.838 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.006.01.2

Abstract

  Karsinoma endometrium merupakan keganasan terbanyak kelima pada organ reproduksi wanita dengan jenis subtipe terbanyak adalah tipe endometrioid. Salah satu parameter penentuan stadium adalah kedalaman invasi miometrium yang menentukan peningkatan agresifitas dan progresifitas tumor yang berhubungan dengan luas tindakan operasi. Protein claudin-4 dan matrix metalloproteinase-2 (MMP-2) adalah protein penentu dalam invasi karsinoma. Penelitian ini bertujuan mengungkap peran claudin-4 dan MMP-2 dalam invasi myometrium karsinoma endometrioid endometrium. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional menggunakan sampel 44 blok parafin sampel karsinoma endometrioid endometrium di RSUD Dr. Soetomo periode 1 Januari-31 Desember 2017. Sampel dibagi menjadi kelompok status invasi kurang dan lebih dari separuh tebal miometrium. Pulasan imununohistokimia menggunakan antibodi monoklonal claudin-4 dan MMP-2, ekspresi dinilai berdasarkan nilai scoring semikuantitatif. Hubungan berbagai variabel dianalisis menggunakan tes korelasi Spearman rho. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang bermakna antara status invasi miometrium dengan ekspresi claudin-4 (p = 0,005). Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara status invasi miometrium dengan ekspresi MMP-2 (p = 0,549). Didapatkan hubungan yang bermakna antara ekspresi claudin-4 dengan ekspresi MMP-2 (p = 0,001). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekspresi claudin-4 berhubungan dengan status invasi miometrium karsinoma endometrioid endometrium, ekspresi MMP-2 tidak berhubungan dengan status invasi miometrium karsinoma endometrioid endometrium serta terdapat hubungan bermakna antara ekspresi claudin-4 dan MMP-2 pada karsinoma endometrioid endometrium.
PERAN EKSPRESI p53 DAN SURVIVIN TERHADAP HEMOGLOBIN, LEUKOSIT, DAN TROMBOSIT PADA LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT ANAK YANG MENDAPATKAN KEMOTERAPI Wairo, Candy Maharani; Nugroho, Susanto; Suyuti, Hidayat
Majalah Kesehatan FKUB Vol 6, No 1 (2019): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.737 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.006.01.3

Abstract

 Leukemia limfoblastik akut (LLA) merupakan jenis leukemia paling sering ditemukan (97%) dan menjadi penyebab kematian anak. Terapi sitostatika dapat mengakibatkan kerusakan DNA yang memicu apoptosis dengan cara menstimulasi p53 sebagai proapoptosis, menghambat survivin sebagai antiapoptosis yang berperan dalam perbaikan kadar hemoglobin, jumlah leukosit dan trombosit. Penelitian ini ingin mengungkap peran  ekspresi p53 dan survivin terhadap kadar hemoglobin, leukosit, trombosit pada LLA anak yang mendapat kemoterapi. Studi kohort prospektif dilakukan di ruang rawat inap anak RS. Dr. Saiful Anwar Malang, pada bulan April-Juni 2018. Populasi penderita LLA berdasarkan analisis morfologi darah perifer dan aspirasi bone marrow.  Deteksi  ekspresi p53 dan survivinn menggunakan metode flow cytometry. Analisis statistik menunjukkan  ekspresi p53 meningkat (p = 0,003), ekspresi survivin menurun (p = 0,000), hemoglobin (p = 0,039), leukosit (p = 0,000), trombosit (p = 0,023) meningkat. Setelah dilakukan kemoterapi, didapatkan hubungan ekspresi p53 dengan hemoglobin (p = 0,873), leukosit (p = 0,212), dan trombosit (p = 0,670) tidak signifikan. Hubungan ekspresi survivin dengan hemoglobin (p = 0,682), leukosit (p = 0,907), trombosit (p = 0,936) setelah dilakukan kemoterapi tidak signifikan. Hubungan p53 dan survivin pada pasien LLA anak sebelum kemoterapi (p = 0,005)   signifikan, namun sesudah kemoterapi (p = 0,467) tidak signifikan. Dapat disimpulkan bahwa kemoterapi meningkatkan ekspresi p53, menurunkan ekspresi survivin, dan meningkatkan kadar hemoglobin, leukosit, trombosit. Ada hubungan yang tidak signifikan antara p53 dan survivin terhadap kadar hemoglobin, leukosit, trombosit, sebelum dan sesudah kemoterapi. Didapatkan hubungan signifikan antara p53 dan survivin sebelum kemoterapi, namun tidak signifikan sesudah kemoterapi. 
TREN PREVALENSI BERAT BADAN RENDAH, BERAT BADAN BERLEBIH, DAN OBESITAS PADA KELOMPOK DEWASA MUDA DI INDONESIA: 1993 – 2014 Setia Ningrum, Defi Amalia; Bantas, Krisnawati
Majalah Kesehatan FKUB Vol 6, No 1 (2019): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.531 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.006.01.4

Abstract

Perburukan status gizi masih menjadi determinan masalah kesehatan utama dunia, terutama pada negara berkembang. Perburukan status gizi pada usia muda merupakan prediktor yang kuat terhadap perburukan kesehatan pada usia tua. Studi ini bertujuan untuk melihat kecenderungan tren prevalensi dari berat badan rendah, berat badan lebih, dan obesitas pada masyarakat dewasa muda Indonesia pada tahun 1993–2014. Desain penelitian adalah cross-sectional series menggunakan data Indonesia Life Family Survey (ILFS) I (1993)–V (2014). Tren prevalensi dianalisis menggunakan uji chi squre untuk mengetahui besar masing-masing prevalens rasio setiap tahunnya dibandingkan dengan studi pertama pengukuran, 1993. Hasil studi menunjukan bahwa prevalensi berat badan berlebih dan obesitas tertinggi berada pada tahun 2014, 27,6% dan 11,4%. Tren prevalensi berat badan kurang cenderung stabil pada laki-laki dan menurun pada perempuan. Prevalensi berat badan berlebih dan obesitas kelompok usia dewasa muda di Indonesia baik pada laki-laki dan perempuan menunjukan tren yang meningkat. Hasil perhitungan prevalens rasio menunjukan signifikasi peningkatan baik pada berat badan berlebih dan obesitas terjadi pada tahun 2007 (PR BB berlebih = 1,76 (95% CI: 1,64–1,89); PR obesitas = 3,00 (95% CI: 2,46–3,69)) dan 2014 (PR BB berlebih = 2,26 (95% CI: 1.97–2.60); PR obesitas = 4,73 (95% CI: 3,87–5,78)). Pada kelompok usia dewasa muda di Indonesia, prevalensi berat badan rendah mengalami penurunan sedangkan prevalensi berat badan berlebih dan obesitas menunjukan tren peningkatan yang siginifikan dalam satu dekade terakhir. Diperlukan manajemen dan strategi nasional gaya hidup sehat yang komprehensif untuk mengendalikan dan mencegah perburukan kesehatan di masa tua pada kelompok usia dewasa muda. 
CAKUPAN DAN DETERMINAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PEMUKIMAN KUMUH DALAM PERKOTAAN DI KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR Aga, Erwin La; Alifariki, La Ode
Majalah Kesehatan FKUB Vol 6, No 1 (2019): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.624 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.006.01.5

Abstract

 Secara global cakupan ASI eksklusif mencapai 36 persen pada tahun 2011. Menurut Riset Kesehatan Dasar 2013, cakupan ASI eksklusif mencapai 38% di Indonesia, yang masih jauh dari target World Health Assembly (WHA) yaitu 50% pada tahun 2025. Penelitian ini bertujuan menilai cakupan dan determinan pemberian ASI eksklusif. Rancangan penelitian adalah cross sectional. Wawancara dilakukan pada 221 wanita yang mempunyai bayi berusia antara 7-12 bulan. Studi ini dilakukan di tujuh pemukiman kumuh dari sembilan lokasi kumuh yang ditetapkan oleh pemerintah daerah Makassar. Analisis multivariat menggunakan perangkat lunak SPSS. Cakupan pemberian ASI eksklusif di pemukiman kumuh dalam perkotaan Kota Makassar adalah 20,4%. Hasil uji multivariat menunjukkan hubungan bermakna sikap ibu (OR = 3,458; 95%CI = 1,626-7,354) (P = 0,001) dan kunjungan ANC (OR = 5,124; 95%CI = 1,162-22,597) (P = 0,031) dengan pemberian ASI eksklusif. Namun, umur ibu, etnik, jenis persalinan, paritas, tempat persalinan, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, pendidikan ibu, pengetahuan, keterpaparan informasi, dukungan suami, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan tidak berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. Faktor predisposisi yang berhubungan bermakna dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia sampai 6 bulan adalah sikap ibu. Sikap positif ibu tentang ASI eksklusif memiliki kemungkinan memberikan ASI eksklusif dibanding dengan ibu yang bersikap negatif. Maka, perlu upaya perbaikan pada sikap ibu tentang ASI eksklusif, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang kolostrum, inisiasi menyusu dini (IMD), pemberian makanan prelakteat lebih ditingkatkan dengan cara konseling tentang ASI eksklusif sejak prapersalinan. 
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN TINGKAT KECACATAN PADA PENDERITA KUSTA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SAIFUL ANWAR MALANG Widasmara, DheIya; Maharani, Iriana; ApriIia, Nanin
Majalah Kesehatan FKUB Vol 6, No 1 (2019): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.988 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.006.01.6

Abstract

Perawatan dan dukungan untuk menurunkan tingkat kecacatan pada penderita kusta memerlukan partisipasi anggota keIuarga. KeIuarga yang memiIiki pengetahuan baik dan sikap yang tepat mengenai penyakit kusta dapat menurunkan tingkat kecacatan pada penderita kusta.  Kota MaIang masih menjadi penyumbang jumIah penderita kusta di Jawa Timur dengan jumlah penderita kusta tertinggi di Indonesia. Tujuan peneIitian ini adaIah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap keIuarga dengan tingkat kecacatan penderita kusta di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. SaifuI Anwar MaIang pada buIan Mei sampai JuIi tahun 2017. Tingkat kecacatan diukur menggunakan kriteria WHO yaitu grade 0, grade 1,dan grade 2. Pengetahuan dan sikap keIuarga diukur menggunakan kuesioner yang diberikan bersamaan dengan observasi tingkat kecacatan. PeneIitian diIaksanakan di wiIayah kerja RS. Dr. Saiful Anwar dengan metode cross sectionaI. JumIah subjek peneIitian adaIah 19 orang dengan teknik totaI sampIing. AnaIisis data pada peneIitian ini menggunakan uji chi-square. HasiI peneIitian menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap  keIuarga memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat kecacatan penderita kusta di RS. Dr. Saiful Anwar MaIang (masing-masing p = 0,010, OR = 8,1 dan p = 0,017, OR = 7,3). Dapat disimpuIkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap keIuarga dengan tingkat kecacatan pada penderita kusta di RS. Dr. Saiful Anwar MaIang.  

Page 1 of 1 | Total Record : 7