cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Tekonologi Proses dan Inovasi Industri (JTPII) merupakan sarana bagi para peneliti, perekayasa dan akademisi dalam menjembatani antara kajian teoritis dan penerapannya untuk pengembangan industri, khususnya bidang teknologi proses dan inovasi hasil produk. JTPII terbit dua kali dalam satu tahun, bulan Juli dan Desember. Redaksi menerima penulisan artikel karya tulis ilmiah hasil penelitian dan pengembangan (Litbang) atau artikel tinjauan.
Arjuna Subject : -
Articles 107 Documents
Peramalan Jumlah Permintaan Fuji Seat Dengan Metode Moving Average Dan Double Exponential Smoothing Di Pt. Tri Jaya Teknik Karawang Farid Ramdhan Nugraha; Winarno Winarno
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 6, No 1 (2021): Vol. 6, No. 1, Juli 2021
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36048/jtpii.v6i1.7007

Abstract

PT. Tri Jaya Teknik Karawang merupakan sebuah perusahaan yang berkomitmen untuk menunjang kelancaran proses produksi agar sesuai target yang ditetapkan. Permasalahan yang sedang dihadapi perusahaan tersebut adalah kesulitan dalam menentukan jumlah produksi yang tepat dikarenakan permintaan Fuji Seat yang bervariasi setiap bulannya. Salah satu cara untuk menentukan jumlah produksi agar sesuai dengan jumlah permintaan konsumen adalah dengan melakukan peramalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah permintaan Fuji Seat, dan memilih metode peramalan yang paling tepat untuk diterapkan di perusahaan tersebut. Metode peramalan yang digunakan adalah metode Moving Average (MA) 2 bulanan dan 3 bulanan, serta metode Double Exponential Smoothing (DES) dengan a = {0,1; 0,5; 0,9}. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa metode peramalan yang paling tepat adalah metode (DES) a = 0,5. Hasil peramalannya adalah sebesar 335393 dan nilai ketepatan peramalan dengan Main Square Error, Main Absolute Percentage Error dan Mean Absolute Deviation masing - masing sebesar 6216634173; 0.19; dan 319741710.
Sifat Mekanik dan Karakteristik Termal Karet Alam/EPDM untuk Bantalan Dermaga hesty eka mayasari; agung yanuar wirapraja
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 7, No 1 (2022): Vol. 7, No. 1, Juli 2022
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36048/jtpii.v7i1.7708

Abstract

Bantalan dermaga adalah salah satu bagian penting pada pelabuhan. Dalam penelitian ini digunakan karet alam (KA)/ Ethylene propylene diene monomer rubber (EPDM) sebagai bahan pembuatan bantalan dermaga. Komposit KA/EPDM dibuat menggunakan two-roll mill dengan variasi komposisi EPDM (10-50%). Sifat mekanik seperti tegangan putus, perpanjangan putus, kekerasan, ketahanan sobek, serta ketahanan pengusangan dan sifat termal dipelajari menggunakan tensile strength tester, hardness tester, oven, dan  Shimadzu DTG 60. Kandungan EPDM yang semakin tinggi dapat menurunkan tegangan putus, perpanjangan putus, dan kekuatan sobek komposit. Namun EPDM dapat meningkatkan ketahanan termal komposit KA/EPDM. Pengusangan termal dapat menurunkan tegangan putus, perpanjangan putus, dan kekuatan sobek komposit, namun dapat meningkatkan kekerasan komposit. Komposit KA/EPDM  dengan penggunaan EPDM hingga 40% memenuhi persyaratan sifat mekanik bantalan dermaga sesuai SNI 3568:2006 Vulkanisat karet kompon bantalan dermaga
PENGARUH TINGKAT SUARA SPEAKER INTERNAL TERHADAP EMISI RADIASI TELEVISI LED PADA FREKUENSI 30 MHz – 1 GHz SESUAI STANDAR CISPR 32 Agung Yanuar Wirapraja
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 7, No 1 (2022): Vol. 7, No. 1, Juli 2022
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36048/jtpii.v7i1.7771

Abstract

ABSTRAKTelevisi merupakan salah satu media informasi terbesar di Indonesia. Televisi memegang peranan penting dalam penyampaian informasi secara langsung kepada masyarakat. Penggunaan speaker internal pada televisi dapat menghasilkan emisi radiasi yang bervariasi seusai dengan besarnya tingkatan suara yang digunakan. Emisi radiasi yang dihasilkan  dapat menimbulkan gangguan pada perangkat elektronik disekitarnya. Penelitian ini secara khusus menganalisa emisi radiasi elektromagnetik pada televisi LED dengan menggunakan tiga tingkatan suara yang berbeda yaitu, tingkatan  suara maksimum (100%), tingkatan suara 50%, dan tanpa suara (0%). Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui pengaruh besarnya tingkatan suara pada nilai emisi radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh televisi LED. Metoda pengujian mengacu pada CISPR 32 yaitu emisi radiasi pada jarak 10 meter dan  pada frekuensi 30 MHz – 1 GHz. Pada tingkatan suara maksimum (100%) terdapat enam televisi LED yang gagal uji. Emisi radiasi elektromagnetik televisi LED juga menunjukkan bahwa > 85% nilai quasi-peak pada semua tingkatan suara speaker internal terdapat pada range frekuensi 30 – 300 MHz.Kata Kunci: Televisi LED, emisi radiasi, speaker internal, CISPR 32ABSTRACTTelevision is one of the largest information media in Indonesia. Television plays an important role in delivering information to the public directly. The use of internal speakers on televisions can produce radiation emissions that vary according to the level of sound used. The resulting radiation emission can cause interference to surrounding electronic devices. This study specifically analyze the emission of electromagnetic radiation on LED television using three different sound levels, i.e., maximum sound level (100%), 50% sound level, and no sound (0%). The aim of this research is to know the effect of the sound level on the emission value of electromagnetic radiation produced by LED television. The test method refers to CISPR 32, radiation emission at a distance of 10 meters and at a frequency of 30 MHz – 1 GHz. There are six LED televisions that failed the test at maximum sound level (100%). The emission of electromagnetic radiation from LED television shows that > 85% of the quasi-peak values at all sound levels of the internal speakers are in the 30 – 300 MHz frequency range.Keywords: LED Television, radiated emission, internal speaker, CISPR 32
Analisa Efikasi Lampu Swa-Ballast LED Emergency pada Dua Kondisi Baterai Terhadap Tarif Listrik Rumah Tangga Moch. Fahmy Rizki Rizaldy; Gunawan Sukaca
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 7, No 1 (2022): Vol. 7, No. 1, Juli 2022
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36048/jtpii.v7i1.7792

Abstract

Pertumbuhan rumah tangga yang selaras dengan pertambahan konsumsi listrik di setiap tahunnya membuat ketersediaan energi listrik juga terancam. Hal tersebut yang juga berbanding lurus dengan permintaan kebutuhan energi listrik yang diproyeksikan akan meningkat hingga 2050 di berbagai sektor dan sektor rumah tangga menjadi yang terbesar. Berbagai upaya penghematan listrik dilakukan, salah satunya dengan penerapan penggunan lampu hemat energi yang terpasang sebanyak 70,02%. Namun, tetap saja pertumbuhan jumlah rumah tangga hingga mencapai 80 juta menjadi permasalahannya. Karena itu, penggunaan lampu LED yang terbukti mampu menghemat 0,38 TWh per tahun menjadi daya tarik bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pencahayaan, sehingga penjualan lampu LED di Indonesia mencapai 60 juta unit di tahun 2019. Dari situ banyak produk lampu LED yang beredar salah satunya lampu LED emergency dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pencahayaan terutama sektor rumah tangga saat terjadi pemadaman listrik. Dari pengujian dibuktikan bahwa lampu LED emergency memiliki nilai efikasi sebesar 74,27 lm/W dengan biaya listrik yang dikeluarkan dalam skala rumah tangga rentang tarif Rp.12,24 hingga Rp.15,39 per jam.
Pengaruh Penambahan Ragi Pada Proses Pengolahan Limbah Cair Industri Tapioka Handaru Bowo Cahyono; Rieke Yuliastuti; lutfi amanati
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 7, No 1 (2022): Vol. 7, No. 1, Juli 2022
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36048/jtpii.v7i1.7548

Abstract

Limbah cair industri tapioka memiliki kandungan bahan organik dengan karakteristik BOD, COD maupun Suspended Solid yang cukup tinggi dan pH yang rendah. Proses perombakan bahan organik ini umumnya digunakan secara anaerob yang terbagi dalam 3 tahap : hidrolisis, asidifikasi dan metanasi. Modifikasi tahap asidifikasi dilakukan dengan menambahkan ragi (enzym pati) sehingga telah berhasil mempercepat waktu asidifikasi. Perbedaan pH pada reaktor yang ditambahi ragi dan tanpa ditambahi ragi mulai nampak pada waktu tinggal 20 jam. Kondisi pH stabil sebesar 3,7 akan lebih cepat teraih sesudah limbah cair ditambahkan ragi dimana proses ini 15 jam lebih cepat daripada tanpa ditambahkan ragi.   Kebutuhan NaOH 10% untuk proses netralisasi berkisar 0,526 liter/ liter limbah cair.
Verifikasi Metode Pengujian Fluorida (F) pada Air Sungai Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis Liayati Mahmudah
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 7, No 1 (2022): Vol. 7, No. 1, Juli 2022
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36048/jtpii.v7i1.7556

Abstract

Salah satu persyaratan parameter pengujian kadar Fluorida mendapatkan akreditasi, laboratorium harus melakukan verifikasi metode uji yang akan digunakan, untuk memastikan Laboratorium tersebut mampu melakukan pengujian secara benar. Verifikasi metode uji yang dilakukan yaitu linearitas, akurasi, presisi, limit deteksi, dan limit kuantitasi. Metode penentuan kadar Fluorida pada air sungai menggunakan metode spektrofotometer UV VIS sesuai SNI 06-6989.29-2005 telah memenuhi syarat keberterimaan dan dapat digunakan untuk metode analisis rutin di Laboratorium Uji Baristand Industri Surabaya. Hal ini ditunjukkan dengan linearitas yang baik dengan persamaan garis dari kurva kalibrasi y = -0,222x – 0,007 dengan r = 0,999 % recovery yang didapatkan sebesar 94,5%, % RSD presisi contoh sebesar 2,279%, sedangkan RSD reproducibility contoh 3,31%. Nilai Limit of Quantity (LOQ) = 0,0569 mg/L, Method Detection Limit (MDL) = 0,0179 mg/L
The Effect of Type and Ratio of Hardener and Curing System on the Curing Characteristics of Epoxy Resin hesty eka mayasari
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 7, No 1 (2022): Vol. 7, No. 1, Juli 2022
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36048/jtpii.v7i1.7616

Abstract

Epoxy has many advantages and it is widely used in various fields. Hardener is a curing agent to form cured epoxy. The type and composition of the hardener and the curing system need to be studied to get the right formulation and process. This study used hardeners that are common in the market, i.e. cycloaliphatic amine (CAA) and polyaminoamide (PAA). Mixing of epoxy and hardener was done manually using room temperature vulcanization (RTV) and heating curing systems. This study aims to study the effect of the type and ratio of hardener and curing system on the curing characteristics of the epoxy resin. CAA hardener formed cured epoxy at room temperature with ratio epoxy:CAA 60:40. PAA hardener doesn’t formed cured epoxy at room temperature. The heating in curing process formed cured epoxy with epoxy:hardener (CAA or PAA) ratio of 80:20, 60:40, 40:60. CAA can be used at room temperature RTV with a ratio of 60:40 to get an efficient process

Page 11 of 11 | Total Record : 107