cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Warta Ardhia : Jurnal Perhubungan Udara
ISSN : 02159066     EISSN : 25284045     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Warta Ardhia is an Air Transport Journal containing research, review related to evaluation policy and technological development with the scope of air transport, airport, aircraft, flight navigation, aviation human resources, flight safety and security. Warta Ardhia is managed by Civil Aviation Research and Development Center of Ministry of Transportation of The Republic Indonesia and published 2 (two) times a year, June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 39, No 1 (2013)" : 5 Documents clear
Perhitungan Emisi Gas Buang Harian Mesin Pesawat Udara di Bandar Udara Husein Sastranegara-Bandung Minda Mora
WARTA ARDHIA Vol 39, No 1 (2013)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.906 KB) | DOI: 10.25104/wa.v39i1.108.24-41

Abstract

Air transport contributes significantly to air pollution. Based on the reports of the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), by 1992 the air transport accounted for 3.5% of the total anthropogenic radiative forcing of the atmosphere. It is expected to rise to 12.2%, in 2050. Furthermore, the airport is one area that has been the concentration of aircraft engine emissions. In this research, aircraft engines emission is calculated using actual data flights in airports (hybrid approach). This study aims to determine the amount of Carbon Monoxide (CO) and nitrogen oxides (NOx) generated daily from aircraft engine and then compared with the levels of CO and NOx are allowed. The result shows that the levels of CO and NOx generated daily from aircraft engines in Husein Sastranegara Airport- Bandung is still within normal limits. Transportasi udara memberikan kontribusi yang signifikan terhadap polusi udara. Berdasarkan laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), pada tahun 1992 transportasi udara menyumbang 3,5% dari total anthropogenic radiative forcing di atmosfer. Hal ini diperkirakan akan meningkat menjadi sebesar 12,2%, pada tahun 2050. Selanjutnya, bandar udara merupakan salah satu area yang menjadi tempat terkonsentrasinya emisi gas buang pesawat udara. Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan emisi gas buang mesin pesawat udara dengan menggunakan data aktual penerbangan di bandar udara (pendekatan hibrid). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen Oksida (NOx) harian yang dihasilkan dari mesin pesawat udara yang kemudian dibandingkan dengan kadar CO dan NOx yang diperbolehkan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kadar CO dan NOx harian yang dihasilkan dari mesin pesawat udara di Bandar Udara Husein Sastranegara-Bandung masih dalam batas normal.
Strategi PT. Citilink Dalam Upaya Meningkatkan Daya Saing Perusahaan Maskapai Penerbangan Di Indonesia Dina Yuliana
WARTA ARDHIA Vol 39, No 1 (2013)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/wa.v39i1.109.42-55

Abstract

PT Citilink is a low cost carrier that is currently increasing its market share.The purpose of this study was to analyze the internal and external factors and strategy of PT.Citilink in improving the competitivenes airlines in Indonesia. This research using SWOT analysis method. The results showed that the internal factors are 14 elements consisting of 7 (seven) elements of strength and 7 (seven) elements of weakness. External factors are 13 elements consisting of 9 (nine) elements of opportunities and 4 (four) elements of threats. SWOT analysis shows the total strength score is 1.49, the total weaknes score is 0.71, the total opportunities score is 2.63 and the total threats score is 0.56. Currently, the position of the PT. Citilink is in a state that is growing so that the most appropriate strategy is a strategy of pricing and promoting.PT. Citilink merupakan salah satu perusahaan berbiaya murah yang saat ini sedang meningkatkan pangsa pasarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal dan strategi yang dapat dilakukan PT.Citilink dalam upaya meningkatkan daya saing perusahaan maskapai penerbangan di Indonesia. Metode penelitian menggunakan teknik analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat faktor internal (dalam kendali manajemen) sebanyak 14 elemen terdiri dari elemen kekuatan sebanyak 7 (tujuh) dan elemen kelemahan sebanyak 7 (tujuh) . Faktor eksternal (diluar manajemen)sebanyak 13 elemen terdiri dari elemen peluang sebanyak 9 (sembilan) dan elemen ancaman sebanyak 4 (empat). Hasil analisis SWOT menunjukkan skor total kekuatan adalah 1,49, skor total kelemahan adalah 0,71, skor total peluang adalah 2,63 dan skor total ancaman adalah 0,56. Saat ini, posisi PT. Citilink berada dalam keadaan yang sedang tumbuh sehingga strategi yang paling tepat adalah strategi pricing dan promoting.
Kinerja Pelayanan Angkasa Pura Logistik di Bandar Udara Inernasional Sultan Hasanuddin-Makassar M. N. Nurrasmajid
WARTA ARDHIA Vol 39, No 1 (2013)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.729 KB) | DOI: 10.25104/wa.v39i1.110.56-72

Abstract

Service is a performance appearance, intangible and quickly disappear, more can be felt rather than owned, and customers can participate more actively in the process consume services. Performance of services on the airport-Makassar Sultan Hasanuddin can be measured by several indicators to determine the satisfaction perceived by the customer. To find such satisfaction in using the approach by analyzing use of Importance Analysis (IPA), the analysis of interest (Importance Analysis) and satisfaction analysis (Performance Analysis), each using 5 Likert scale. Based on the analysis of the obtained values of customer satisfaction (Customer Satisfaction Index) of 85, 67% which means the performance of the service is very good (very good)Pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Kinerja pelayanan di Bandar Udara Sultan Hasanuddin-Makassar dapat diukur dengan beberapa indikator untuk mengetahui kepuasan yang dirasakan oleh para pelanggan. Untuk mengetahui kepuasan tersebut di gunakan pendekatan melalui analisis menggunakan Importance Analysis (IPA), analisis kepentingan (Importance Analysis) dan analisis kepuasan (Performance Analysis), masing-masing menggunakan 5 skala likert. Berdasarkan analisis tersebut diperoleh nilai kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Index) sebesar 85, 67% yang berarti kinerja pelayanannya sangat baik (very good).
Pelaksanaan Pengawasan Keselamatan Penerbangan di Bandar Udara SM. Badaruddin II Palembang Lita Yarlina; Evy Lindasari
WARTA ARDHIA Vol 39, No 1 (2013)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.62 KB) | DOI: 10.25104/wa.v39i1.111.73-98

Abstract

Safety is a major factor every flight. National aviation safety oversight is one of the functions that are the responsibility of coaching the Derectorate General of Civil Aviation to encure compliance with the standards, procedures and regulations, in order to see the fulfillment of the terms and condition in general aviation safety standards and safe operation of airports in particular that carried out by the organizers airports and other stakeholders. The method of analisys used to determine the operational supervision airport is gap analysis between the observation and collection of primary data from airport managers with operational safety performance indicator airport contained in KM, 24 2009 on Civil Aviation Safety Regulation Part 139 on the airport (aerodrome) issued by the Directorate General of Civil Aviation. The analysis showed that the safety oversight of the airport operation in airport Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang in the surveillance system consists of four systems which are airport management system, air side system control, the airport environment systems, inspection systems and reporting systems and safety management system has been appropriate and meets CASR 139.Pengawasan keselamatan penerbangan nasional merupakan salah satu fungsi pembinaan yang menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memastikan kesesuaian standar, prosedur dan peraturan terkait, guna melihat pemenuhan peraturan dan ketentuan standar dan keselamatan penerbangan pada umumnya dan keselamatan operasi bandar udara pada khususnya yang dilaksanakan oleh penyelenggara bandar udara dan pemangku kepentingan lainnya. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pengawasan operasional bandar udara adalah metode analisis kesenjangan (gap analysis)antara hasil observasi dan pengumpulan data primer dari pengelola bandar udara dengan performance indicator keselamatan operasional bandar udara yang terdapat dalam KM. 24 Tahun 2001 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Civil Aviation Safety Regulation Part 139) tentang Bandar Udara (Aerodrome). Hasil analisis menunjukkan bahwa pengawasan keselamatan operasi Bandar udara di Bandar udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dalam sistem pengawasan terdiri dari 4 sistem yaitu sistem manajemen bandar udara, sistem control sisi udara, sistem lingkungan bandar udara, sistem pemeriksaan dan sistem pelaporan dan sistem Manajemen keselamatan sudah sesuai dan sudah memenuhi referensi CASR 139.
Pengembangan Model Manajemen Untuk Optimasi Pendapatan Penjualan pada Penerbangan Multi-Leg dengan Mempertimbangkan Jarak Tempuh dan Biaya Operasional Budiarto Subroto; Nelson Pardede
WARTA ARDHIA Vol 39, No 1 (2013)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.525 KB) | DOI: 10.25104/wa.v39i1.107.1-24

Abstract

This study is aimed at applying yield management to optimize the airlines selling income by determining or allocating the number of passengers in multi-leg flight in which each leg has two fares classes. Basically, yield management is one of allocating and controlling passenger’s seats methods to optimize the airlines income. Normally, the existing yield management model will only consider the fare, demands and capacity variables. Other variables such as operational and distance will not be covered. When those variables are covered, they are considered as constant variables that will not affect the income optimization. The development of yield management model in this study is applying the linear program model approach, in order to obtain an optimum solution in the multi-leg flight. The approach will produce a decision variable; i.e. the number of passengers that will be allocated in each leg for business and economy fares; and objective function; i.e. maximum income and multi-leg flight route being served. The result of the study is a smaller solution, both for the decision variable and objective function. However, the solution is more valid because it considers more aspects, which are ideally more suitable to the actual condition of the flight operational.Penelitian ini bertujuan mengaplikasikan model yield management untuk mengoptimasikan pendapatan penjualan perusahaan penerbangan dengan cara pengalokasian jumlah penumpang pada penerbangan multileg dimana masing-masing leg mempunyai dua jenis kelas tarif. Pada dasarnya, yield management adalah metode pengalokasian dan pengendalian kursi penumpang untuk mengoptimasikan pendapatan perusahaan penerbangan.. Pengembangan model yield management dalam studi ini menggunakan pendekatan model programa linier, untuk mendapatkan solusi optimum dalam penerbangan multileg. Pendekatan ini akan menghasilkan suatu variabel keputusan yaitu jumlah penumpang yang akan dialokasikan pada setiap leg untuk harga tiket bisnis dan ekonomi; dan fungsi tujuannya adalah memaksimumkan pendapatan dan rute penerbangan multileg yang dilayani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa solusi yang lebih kecil, baik untuk variabel keputusan maupun untuk fungsi tujuan. Meskipun demikian, solusi ini lebih valid karena mempertimbangkan banyak aspek, dimana idealnya lebih sesuai dengan kondisi aktual dari operasi penerbangan.

Page 1 of 1 | Total Record : 5