cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Warta Ardhia : Jurnal Perhubungan Udara
ISSN : 02159066     EISSN : 25284045     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Warta Ardhia is an Air Transport Journal containing research, review related to evaluation policy and technological development with the scope of air transport, airport, aircraft, flight navigation, aviation human resources, flight safety and security. Warta Ardhia is managed by Civil Aviation Research and Development Center of Ministry of Transportation of The Republic Indonesia and published 2 (two) times a year, June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 261 Documents
Perkiraan Kebutuhan Energi PT. Garuda Indonesia sampai dengan Tahun 2015 Minda Mora
WARTA ARDHIA Vol 38, No 2 (2012)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.761 KB) | DOI: 10.25104/wa.v38i2.188.106-117

Abstract

Air transportation has the highest energy consumption based on its speed among other transportation sector, such as land and marine transportation. Fuel cost is about 13-20 % of total operating cost of airline. PT. Garuda Indonesia is one of the national airline which high improvement. In 2010, PT. Garuda Indonesia has 67 unit of aircraft and will be increase to 116 unit of aircraft in 2014. The goal of this research is to estimate the energy consumption in PT. Garuda Indonesia until 2015. Result shows that in 2015, energy consumption in PT. Garuda Indonesia increase for about 33% or about 24.247 PJ of energy or 0,55 MegaTon of fuel compare to its fuel consumption in 2010.Transportasi udara merupakan sektor transportasi yang memiliki tingkat konsumsi energi paling tinggi berdasarkan kecepatannya. Pengeluaran maskapai penerbangan untuk bahan bakar minyak pesawat udara mencapai 13-20% dari total biaya operasional. PT. Garuda Indonesia merupakan salah satu maskapai penerbangan nasional yang mengalami perkembangan yang pesat beberapa tahun belakangan ini. Pada tahun 2010 Garuda Indonesia memiliki 67 armada pesawat udara dan ditargetkan menjadi 116 armada pada tahun 2014. Kajian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kebutuhan energi di PT. Garuda Indonesia sampai dengan tahun 2015. Hasil kajian menunjukkan pemakaian energi di PT. Garuda Indonesia meningkat 33% atau sebesar 24.247 PJ atau 0,55 Mega Ton bahan bakar minyak dibandingkan pemakaian bahan bakar pada tahun 2010. 
Penanganan Pesawat Udara Yang Rusak di Bandar Udara Yuke Sri Rizki
WARTA ARDHIA Vol 36, No 2 (2010)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6314.792 KB) | DOI: 10.25104/wa.v36i2.79.143-155

Abstract

The airport is a place used by aircraft for landing and take off with all its activities. Therefore to archieve hight flight safety, airport operations must comply with specified procedures. One of the the Soekarno-Hatta airport is numbers of damaged aircraft in the apron area that neglected. Besides reducing the prestige as an international airport, it also disrupts the movement in operation. The purpose of this study is to conduct observations in the hadling of demaged aircraft on airport movement areas. While the benefit is as input to related parties for the aircraft handling. Process and analysis of this study use gualitative methods through detailed description, exposition, and explanation based on primary and secondary data compilation. This paper review the handling of the demaged aircraft the Soekarno-HaIta airport. Expected results of this study may provide solution or recomendation in effort to clean the area from aircraft which no longer operated.
Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa Angkutan Udara Terhadap Kinerja Penanganan Bagasi pada Maskapai Penerbangan PT.X di Bandara Husein Sastranegara – Bandung Dina Yuliana
WARTA ARDHIA Vol 40, No 4 (2014)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1196.858 KB) | DOI: 10.25104/wa.v40i4.251.235-250

Abstract

Ground handling is the activity of the airline in term of service to passengers, baggage, cargo, and post, using certain supporting equipments for aircraft movement in the airport (origin and destination). This study aimed to measure the level of satisfaction (perception and expectation) of the passengers of airline X to its performance on baggage handling in the airport based on the attributes of service quality. Importance Performance Analysis (IPA) was used in the study and the results indicate that there are 4 attributes in Quadrant I which are the speed of ground handling operator when serving the arrival baggage of passengers, operator service in response of complaints, the punctuality for baggage claim schedule, and the guarantee of security of passengers’ baggage which are kept by the airline. The biggest value of gap is the security guarantee of passengers’ baggage (-2,52) and the value of CSI is 56,879% which means that the index of passenger satisfaction is at unsatisfactory criterion. Ground handling merupakan suatu aktivitas perusahaan penerbangan yang berkaitan dengan penanganan atau pelayanan terhadap penumpang berikut bagasi, kargo, pos, peralatan bantu pergerakan pesawat di darat selama berada di bandar udara (keberangkatan dan kedatangan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat kepuasan (persepsi dan harapan) dari penumpang Maskapai Penerbangan PT. X terhadap kinerja penanganan bagasi di bandara berdasarkan atribut-atribut kualitas pelayanan. Analisis data yang digunakan adalah Analisis Kepentingan dan Kinerja (IPA). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kuadran I terdapat empat atribut yaitu kecepatan petugas ground handling pada saat penanganan kedatangan bagasi penumpang, pelayanan petugas dalam menangani komplain, ketepatan waktu informasi pengambilan bagasi sesuai jadwal, dan jaminan keamanan bagasi penumpang yang dititipkan ke airlines. Nilai kesenjangan (gap) terbesar adalah jaminan keamanan bagasi penumpang (-2,52). Nilai CSI sebesar 56,879%, artinya indeks kepuasan penumpang pada kriteria tidak memuaskan.  
Pelayanan Kargo Udara di Terminal Kargo Domestik Bandar Udara Soekarno-Hatta Sitti Subekti
WARTA ARDHIA Vol 39, No 2 (2013)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.81 KB) | DOI: 10.25104/wa.v39i2.112.99-112

Abstract

The compliance of users expectations on services air cargo is an important thing for organizations to face the competition of business services. Air cargo services in this study were measured with the dimensions of SERVQUAL model. Dimensions of quality that is used consist of the dimensions of reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangible which covers 15 attributes of service. Service attribute is used to assess the quality of service warehouse operator PT Garuda Indonesia and PT Gapura Angkasa on domestic cargo terminal Soekarno-Hatta Airport. The research sample consisted of 46 service quality in the warehouse operator PT Garuda Indonesia Cargo and 33 in PT Gapura Angkasa. Service attributes were analyzed by Importance Performance Analysis. The most importances of services attributes consist of on-time delivery capabilities, delivering a record / document without errors, communication with customers and time coordination, the service immediately / quickly for customers, compensation for damages or missing items and the clarity and completeness of the operational procedures. Increased air cargo services and customer satisfaction index in the domestic cargo terminal can be done with corrective measures on the attributes of service that is located in quadrant one. Pemenuhan harapan pengguna kargo terhadap pelayanan kargo udara merupakan hal penting bagi organisasi jasa untuk menghadapi persaingan bisnis. Pelayanan kargo udara dalam penelitian ini diukur dengan dimensi model Servqual. Dimensi kualitas yang digunakan terdiri dari dimensi reliabilitas, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik yang meliputi 15 atribut jasa.Atribut jasa tersebut digunakan untuk menilai kualitas pelayanan warehouse operator PT Garuda Indonesia Cargo dan PT Gapura Angkasa pada terminal kargo Domestik Bandar Udara Soekarno-Hatta.Sampel penelitian kualitas pelayanan terdiri dari 46 pada warehouse operator PT Garuda Indonesia Cargo dan 33 pada PT Gapura Angkasa.Atribut jasa dianalisis dengan Importance Performance Analysis.Atribut jasa penting terdiri dari kemampuan pengiriman tepat waktu, menyampaikan catatan/dokumen tanpa kesalahan, komunikasi dengan pelanggan dan mengkoordnasi waktu, layanan yang segera/cepat bagi pelanggan, kompensasi untuk kerusakan atau barang hilang dan kejelasan dan kelengkapan prosedur operasional.Peningkatan pelayanan kargo udara dan indeks kepuasan pengguna di terminal kargo domestik dapat dilakukan dengan langkah perbaikan pada atribut jasa yang terletak pada kuadran satu.
Analisis Pengaruh Pergeseran Runway Holding Position terhadap Runway Occupancy Time dan Runway Capacity (Studi Kasus: Bandar Udara Internasional Juanda) cahyaning setyarini; Ervina Ahyudanari
WARTA ARDHIA Vol 43, No 2 (2017)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.609 KB) | DOI: 10.25104/wa.v43i2.311.105-116

Abstract

The number of passengers, cargo and aircraft movements at Juanda International Airport has increased over the past 5 years with the average of passenger growth 7.7% per year, 2.3% of cargo and 6.3% per year for aircraft movements. With this increase the airport operator is required to increase the capacity of the airport from both side of landside and air side. Capacity is an important parameter of an airport's performance. Juanda International Airport has single runway with a capacity of 33 aircraft/hour (Airnav Indonesia, 2015). The defect of taxiway surface prompted the airport management to displace the runway holding position on the taxiway N1 to the taxiway NP2 with the distance of 275 m from threshold runway 10. This study aims to determine the effect of that displacement to runway occupancy time and runway capacity by using DORATASK Method. The result of study shows that the displacement of runway holding position has effected runway occupancy time. Mean Runway Occupancy Time (MROT) is obtained 105,35 second for runway 10 and 96,65 second for runway 28. From the calcuation obtained that Declared Runway Capacity (DCR) is 30 movement/hour, that is decreasing 3 movement/hour after the displacement. Bandara Internasional Juanda telah mengalami peningkatan jumlah  penumpang,  barang  dan  pergerakan  pesawat selama 5 tahun terakhir dengan rata-rata pertumbuhan untuk penumpang 7,7% per tahun, kargo 2,3% per tahun dan pergerakan pesawat 6,3% per tahun. Dengan adanya peningkatan ini pihak pengelola bandara dituntut untuk mengoptimalkan kapasitas bandara baik dari sisi darat maupun sisi udara. Bandara Juanda memiliki satu runway dengan kapasitas 33 pesawat/jam (Airnav Indonesia, 2015). Kondisi permukaan taxiway N1 yang mengalami kerusakan mendorong pihak pengelola bandara untuk mereposisi runway holding position di taxiway N1 ke taxiway NP2 sejauh 275 m dari threshold runway 10. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pergeseran tersebut terhadap runway occupancy time dan runway capacity dengan menggunakan Metode DORATASK. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pergeseran runway holding position mempengaruhi nilai runway occupancy time. Mean Runway Occupancy Time (MROT) runway 10 didapat 105,35 detik dan 96,65 detik untuk runway 28. Berdasarkan perhitungan diperoleh Declared Runway Capacity (DCR) adalah 30 pergerakan/jam, yang menunjukkan penurunan runway capacity sebesar 3 pergerakan/jam akibat adanya pergeseran runway holding position.
Karakteristik Aerodinamika Flying Boat pada Ketinggian Ground Effect (Studi Kasus Model Remote Control Flying Boat Pada Ketinggian 0,2 m dan 1 m) Sayuti Syamsuar
WARTA ARDHIA Vol 41, No 3 (2015)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1155.877 KB) | DOI: 10.25104/wa.v41i3.151.139-146

Abstract

The paper presents an analysis of the flight performance and stability and control of a Flying Boat remote control model on the ground effect altitude. It begins with a three dimensional measurement of a Flying Boat remote control model by using a laser tracking photo camera and a drawing software. The 3 D model was drawn by solid drawing on the CATIA software. The 3 D model was analyzed by using computational fluid dynamics CFx AnSys due to the rectangular wing with dihedral configuration with NACA 23012 airfoil. The maximum takeoff weight is around 25.0 kg powered with a single engine propeller, 5.5 HP. The surface effect phenomena of the Flying Boat remote control model was simulated by using CFx omputational Fluid Dynamics software, AnSys with the airspeed, V = 35.0 knots and shows a good results at the altitude of 20.0 cm. The longitudinal static stability analysis provides a good result at 1.0 meter altitude. Simulations were performed to the PUNA “Alap alap” flight performance test during cruise at 7800 feet as data verification. The adaptive ground effect control system is solved by transfer function equation matrix. Keywords: Flying Boat, remote control model, ground effect altitude. Makalah ini berisikan analisis prestasi terbang dan kestabilan dari pesawat remote control model jenis Flying Boat pada ketinggian terbang ground effect. Pada awalnya, dilakukan pemotretan 3 D terhadap pesawat model Flying Boat menggunakan kamera laser beserta piranti lunak pendukung dan kemudian menggunakan solid drawing pada program CATIA. Model 3D dianalisis dengan menggunakan piranti lunak CFx AnSys untuk keseluruhan badan dan sayap dengan airfoil jenis NACA 23012. Karakteristik dinamik dari pesawat model dengan MTOW = 25.0 kg dengan power 5.5 HP terlihat dengan baik pada ketinggian terbang 20.0 cm dengan kecepatan, V = 35.0 knots. Sedangkan, analisis kestabilan statik matra longitudinal terlihat dengan respons waktu (t) yang baik pada ketinggian terbang 1.0 meter. Simulasi terbang menampilkan uji prestasi terbang pesawat nir awak PUNA “Alap alap” saat cruise pada ketinggian 7800 feet sebagai data verifikasi. Model matematika sistem Kendali Terbang Adaptif Ground Effect dianalisis dengan matriks persamaan fungsi transfer. Kata kunci: Flying Boat, remote control model, ketinggian terbang ground effect.
Pengkajian Pelayanan Bagasi Penumpang di Bandara Juanda Ari Susetyadi
WARTA ARDHIA Vol 33, No 2 (2007)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5899.413 KB) | DOI: 10.25104/wa.v33i2.46.170-184

Abstract

Salah satu kegiatan pelayanan yang ada di bandar udara adalah pelayanan barang bawaan (bagasi) yang dibawa oleh penumpang. Ada dua macam barang bawaan (bagasi) yang dibawa oleh penumpang angkutan udara, yaitu bagasi tercatat (checked baggage) adalah barang bawaan penumpang yang diserahkan oleh penumpang pada waktu check-in kepada operator pesawat udara untuk diangkut dengan pesawat udara yang sama, dan bagasi tidak tercatat (unchecked baggage) adalah barang bawaan yang dibawa oleh penumpang ke dalam kabin pesawat udara, berada dalam pengawasan dan tanggung jawab penumpang sendiri. Kegiataan pelayanan bagasi yang sering terjadi di bandar udara Juanda Surabaya disebabkan oleh beberapa hal seperti terjadinya kerusakan, kekurangan dan kehilangan bagasi penumpang di bandar udara tujuan pada saat chek in bagasi karena sering label bagasi dari perjalanan sebelumnya belum dicabut atau dilepas. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pelayanan bagasi di bandar udara Juanda Surabaya dapat berjalan sesuai peraturan yang berlaku maka perlu adanya perbaikan diseluruh bagian seperti dalam pelayanan/pengurusan, peralatan, maupun sumber daya manusianya.
Low Velocity Impact Analisys Of Foam - Filed Double Walled Prismatic Columns Minda Mora
WARTA ARDHIA Vol 35, No 1 (2009)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3824.309 KB) | DOI: 10.25104/wa.v35i1.70.86-95

Abstract

Kolom prisma tipis digunakan untuk moyerap energi tumbukan pada berbagai sistem engineering, seperti struktur depan sasis pada mobil, Untuk perancangan struktur ringan logam berat jenis rendah dan kolom dengan dua dinding (double-walled) dapat dijadikan sebagai konsep alternative untuk meningkatkan efisiensi berat dari struktur. Penelitian ini memberikan prediksi dan perbandingan dari kolom dua yang dua dinding yang diisi dengan logam berat jenis rendah (double-walled sandwich columns) yang memiliki dua tipe penampang yaitu segi empat dan lingkaran; ketebalan inti, bentuk lipatan dan penyerapan energi menggunakan analisis numerik. LS-DYNA, sebuah perangkat lunak elemen hingga digunakan untuk memprediksi reaksi dari double-walled sandwich column yang diberi beban tumbuhan dengan kecepatan rendah.Ditemukan bahwa kolom sandwich yang berbentuk lingkaran memiliki gaya tumbukan rata-rata (mean crushing force) yang lebih tinggi dan panjang lipatan yang lebih pendek dibandingkan kolom sandwich yang barbentuk segi empat. Perbandingan specific energi absorption (SEA) double-walled sandwich columns yang mamiliki panampang lingkaran dan segi empat juga dilakukan. dan dibandingkan dengan kolom dengan satu dinding (single wall column). Sandwich column berbentuk lingkaran dengan ketebalan inti C = 8 mm memlliki peningkatan SEA paling tinggi dibandingkan kolom dengan Single colomn, walaupun beratnya menigkat sebesar 42% nilai SEA bisa meningkat sampai dengan 85%
Pengaruh Kepadatan Lalu Lintas Penerbangan Pada Saat Taxi-Out Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Pesawat Udara (Studi Kasus: Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta) Minda Mora
WARTA ARDHIA Vol 40, No 4 (2014)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (866.808 KB) | DOI: 10.25104/wa.v40i4.217.215-222

Abstract

Dalam satu fase penerbangan dari bandar udara asal menuju bandar udara tujuan, pesawat udara akan mengalami beberapa fase terbang, salah satunya adalah fase taxi-out. Fase ini memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap konsumsi bahan bakar pesawat udara, terutama ketika terjadi kepadatan lalu lintas pesawat udara karena waktu yang dibutuhkan pesawat udara untuk taxi-out menjadi lebih lama dari yang seharusnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepadatan lalu lintas pesawat udara terhadap waktu taxi-out dan konsumsi bahan bakar di Bandar Udara Soekarno Hatta-Jakarta. Hasil perhitungan menunjukkan rata-rata 30% dari total jumlah penerbangan pada bulan Juli, Agustus dan September tahun 2014 mengalami keterlambatan keberangkatan karena terjadinya kepadatan lalu lintas pesawat udara pada saat taxi-out. Hal ini mengakibatkan kelebihan konsumsi bahan bakar pesawat udara sebesar 29% dibandingkan apabila pesawat udara dapat melakukan taxi-out dalam keadaan tanpa hambatan. [The Effect of Air Traffic Congestion on Taxi-out Time and Aircraft Fuel Consumption (Case Study: Soekarno-Hatta International Airport)] In a single flight, from the origin airport to the destination airport, the aircraft experiences several different flight phases, one of which is taxi-out phase. This taxi-out phase contributes significantly to aircraft fuel consumption particularly when air traffic congestion occurred due to the time needed in taxiing become much more longer than it should be. The aim of this research is to analyze the effect of air traffic congestion on taxi-out time and aircraft fuel consumption at Soekarno-Hatta International Airport. The results show that the average of 30% of the total number of flight in July, August, and September 2014 has been delayed due to air traffic congestion on taxi-out phase and it caused an increase of 29% on aircraft fuel consumption compared to uncongested taxi-out.
Mewirausahakan Birokrasi Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Tiarto Tiarto
WARTA ARDHIA Vol 37, No 2 (2011)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.678 KB) | DOI: 10.25104/wa.v37i2.103.143-163

Abstract

Currently, the STPI is in stagnant condition or status quo to be a Public Service Agency. This paper is intended for those who feel disturbed by this fact, and have concern for the STPI.Some problems: achievement cadets who decline, low quality but the quantity of excess human resources, education systems, curricula, low reward / low salaries, expenditures per student is high, crowded dormitories, degree requirements, marketing graduates, competency standards / certification, accreditation, Research and Community Service (PPM) which does not fit with the mission, training co-operation contracts with third parties, outsourcing and so on.It all resulted in efficiency, effectiveness, productivity and low yields, thus the need for reform toward a more entrepreneurial way STPI bureaucracy, and fortunately with a strong new leadership of the Chairman with the spirit of high entrepreneur, STPI want to build a center for human flight (center of excellence human resources development for aviation), including the urgent need to change the status of a Pattern of Financial Management of Public Service Agency.

Page 1 of 27 | Total Record : 261