cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Mesin (JTM)
Published by Politeknik Kediri
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue " Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Volume 6, No.2 (2017)" : 5 Documents clear
Limbah Cair dan Serat Serabut Kelapa Sebagai Biokomposit Bahtiar, Ahmad Dony Mutiara
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Volume 6, No.2 (2017)
Publisher : Program Studi Perawaran dan Perbaikan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dikediri saat ini terdapat sekitar 200 pengrajin tahu. Jadi sudah 1500 liter limbah cair tahu terbuang setiap harinya. Selain limbah cair tahu di masyarakat kita sering melihat serabut kelapa yang kurang dimanfaatkan. Hanya dibuat sapu lantai, wadah tanaman anggrek. Oleh karena itu peneliti akan mencampurkan dua material dari alam tersebut untuk menjadi material baru berupa biokomposit. Adapun langkah pembuatanya dengan membuat matrik terlebih dahulu dari limbah cair tahu di campur dengan gliserol 10%. Dan temperature glatinasi 700C . Kemudian hasil dari pencampuran ketiga material tersebut di uji tarik. Sedangkan pada biokomposit  fraksi volume 45% serabut kelapa, 10% gliserol dan, 45% limbah cair tahu memiliki kekuatan tarik optimum sebesar 4,744 MPa.  Ketika perbandingan fraksi volume sebesar 75% serabut kelapa, 10% gliserol dan, 15% limbah cair tahu, menghasilkan kekuatan tarik rata-rata terendah yaitu 1,187 MPa. Oleh karena itu biokomposit yang bermatrik limbah cair tahu dan gliserol serta berserat serabut kelapa masih mempunyai kekuatan tarik yang lebih besar dibandingkan dengan kekuatan tarik poliesterene yang biasa digunakan kemasan makanan yang mempunyai kekuatan tarik 3,27 MPa
Perawatan Mesin Pengaduk Bumbu Jamur Tiram Material Stainless Nurlina, Nila
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Volume 6, No.2 (2017)
Publisher : Program Studi Perawaran dan Perbaikan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah salah satu jamur kayu yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat diIndonesia. Di antara beberapa spesies jamur, jamur tiram(Pleurotus ostreatus)yang paling banyak dibudidayakandan dikonsumsi karena lezat, mengandung nilai gizi tinggidan berkhasiat obat. Dari beberapa penelitian diungkapkan bahwa jamur tiram mengandung senyawa antidiabetes, antibakteri, antikolesterol, antiartritik, antioksidan, anti-kanker, baik untuk kesehatan mata dan antivirus. Jamur tiram juga mengandung senyawa aktif polisakarida yang disebut beta-glukan. Salah satu alternatif makanan yang sekarang digemari dikalangan masyarakat adalah olahan makanan keripik jamur tiram. Pengolahan jamur tiram ini dilakukan disebabkan harga jual jamur yang relatif murah diarea kota kediri. Dengan harga jamur yang murah tersebut masyarakat indonesia, khusunya UMKM Kota Kediri belomba-lomba meningkatkan nilai jual jamur tiram. Salah satunya dengan mengolahnya menjadi keripik jamur aneka rasa. Untuk mengolah jamur tiram menjadi keripik ada beberapa tahapan yaitu pemilihan jamur, pencucian jamur, penepungan jamur, penggorengan jamur, penirisan keripik jamur, pemberian bumbu keripik jamur dan pengemasan.
The PENGARUH TEKANAN ALIRAN MESIN PENDINGIN PADA MESIN LAS TITIK TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN MAKROSTRUKTUR GALVALUM DENGAN SCFC wahyususanto, riswaneko
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Volume 6, No.2 (2017)
Publisher : Program Studi Perawaran dan Perbaikan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Mesin las titik yang beraneka jenis memungkinkan digunakan untuk dilakukannya penggabungan material, yang lebih dikenal dengan sebutan “Welding”. Dalam perkembangannya mesin las titik yang digunakan memiliki kendala baik optimalisasi mesin maupun masalah yang berhubungan dengan material-material tertentu yang menggunakan mesin tersebut. Sebagai contoh masalah yang muncul pada mesin diantaranya mesin kurang optimal apabila digunakan  dalam keadaan terlalu panas dan untuk material galvalum dengan paduan tertentu tidak dapat di lakukan pengelasan. Penelitian ini menggunakan metode true experimental research. Dengan Parameter terdiri variabel bebas variasi tekanan aliran pendinginan pada (tekanan 10 psi, tekanan 20 psi, dan tekanan 30 psi). Sedangkan variabel terikat dan variabel kontrolnya masing-masing pada: kuat arus pengelasan 8, resistensi 4, dan pelat galvalum tebal 0,4 mm. Kekuatan tarik dengan menggunakan mesin Universal Testing Mesin WDW-20E. Sedangakn pengujian visual untuk mendapatkan makrostruktur dari galvalum. Hasil yang diperoleh dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa semakin tinggi tekanan aliran pendinginan maka kekuatan tariknya semakin meningkat dan diikuti juga meningkatnya kekuatan gesernya dengan kekuatan tarik maksimal 0,61 Mpa dan kekuatan pada tekanan aliran pendinginan 30 Psi, sedangkan kekuatan terendah untuk kekuatan tarik 0,34 Mpa pada tekanan aliran pendinginan 10 Psi. Dimana kekuatan tarik lebih tinggi dengan tingkat linieritas grafik tarik sebesar 0,9999. Sedangkan pada makrostruktur menunjukkan ikatan inti terpusat pada bagian tengan las titik dan awalan patahan sambungan diawali darisisi kanan dan kiri dari penampang tarikan.
Analisis Pengaruh Parameter Proses Terhadap Kekasaran Permukaan pada Proses EDM untuk Material Baja Perkakas dengan Metode Taguchi Bisono, Rahayu Mekar; Irawan, Dani
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Volume 6, No.2 (2017)
Publisher : Program Studi Perawaran dan Perbaikan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah bukan hal yang baru. Didalam setiap industri dituntut kerja cepat dan tepat dalam memenuhi kebutuhan. Meningkatnya permintaan akan produk berkualitas yang memiliki profil dan struktur yang kompleks dengan kepresisian yang tinggi memerlukan peningkatan efektifitas dan efisiensi dalam proses manufakturnya. EDM merupakan salah satu proses pemesinan non konvensional. Desain yang kompleks dengan tingkat kepresisian tinggi juga menjadi faktor penting yang melatarbelakanngi munculnya mesin EDM. Penggunaan proses pemesinan non konvensional cukup besar dibidang industri manufaktur. Oleh karena itu, perkembangan penelitian proses pemesinan bukan hanya mengenai pengaruh variabel proses  terhadap  variabel  respon, melainkan juga bertujuan mendapatkan peningkatan efisiensi proses secara signifikan. Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan, maka akan dilakukan penelitian tentang pengaturan variabel-variabel proses pada pemesinan EDM sinking dengan material baja perkakas dan elektroda grafit untuk menghasilkan respon kekasaran permukaan yang minimum. Rancangan eksperimen ditetapkan berdasarkan metode Taguchi. Hasil penelitian menunjukkan pengaturan yang tepat dari variabel-variabel proses pada proses pemesinan EDM sinking sehingga dapat meminimumkan kekasaran permukaan adalah polaritas positif, voltase rendah dan arus rendah.
Pengolahan Limbah Coolant pada Proses Pemesinan CNC Menggunakan IPAL Bisono, Fipka; Priastuti, Ulvi; Bisono, Rahayu Mekar
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Volume 6, No.2 (2017)
Publisher : Program Studi Perawaran dan Perbaikan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi semakin maju di era yang serba modern ini membuat kehidupan manusia tak lepas dari penggunaan mesin, salah satunya adalah penggunaan mesin dalam bidang manufaktur. Mesin yang umum dipakai dalam industri manufaktur sekarang adalah mesin CNC. Mesin ini mampu membuat benda kerja yang rumit dan presisi dalam waktu yang relatif singkat. Dalam proses pemesinan benda kerja cairan pendingin adalah salah satu hal yang harus diperhatikan. Penggantian cairan pendingin (coolant) perlu dilakukan karena pemakaian coolant yang terlalu lama mengakibatkan kualitas  coolant menurun. Dalam penelitian ini dibuat alat untuk mengolah coolant bekas sehingga aman untuk dibuang ke lingkungan sekitar, bahkan bisa digunakan lagi dalam proses pemesinan. Metode yang di gunakan untuk mengolah coolant bekas yang menjadi limbah adalah dengan menggunakan cara penyaringan awal dengan menggunakan kain kasa magnet untuk mengikat gram–gram besi yang larut pada cairan yang selanjutnya akan diendapkan pada bak sedimentasi, kemudian akan di saring kembali menggunakan media pasir, kerikil dan batu zeolit untuk memisahkan gumpalan cair dari bahan kimia. Selanjutnya arang digunakan untuk mengubah warna air menjadi lebih jernih dan tidak berbau. Hasil pengujian di laboratorium menunjukkan bahwa komposisi limbah yang berbahaya dalam coolant bekas sudah berkurang dengan rincian sebagai berikut : pH : 8.7, TDS: 1750 Mg/l, TSS: 180 Mg/l, Besi: 3 Mg/l, Mangan: 1.1 Mg/l, Seng: 1.2 Mg/l. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa alat dapat bekerja dengan baik untuk mengurangi komposisi limbah berbahaya dan menjadikan coolant bekas tidak melebihi ambang batas baku mutu air.

Page 1 of 1 | Total Record : 5