cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
,
INDONESIA
PAX HUMANA
ISSN : 23373512     EISSN : 25483021     DOI : -
Pax Humana adalah Jurnal Humaniora Yayasan Bina Darma yang terbit dua kali dalam satu tahun (Juni dan Desember). Jurnal ini hadir sebagai wadah pencerahan dan pemberdaya masyarakat atas dasar kasih dan perdamaian.
Arjuna Subject : -
Articles 114 Documents
Mengkritisi Kehadiran Perempuan dalam Politik di Indonesia: Tak Semata Soal Kuantitas Roberto Octavianus Cornelis Seba
PAX HUMANA Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persoalan kesetaraan merupakan isu sentral yang menjadi agenda utama dalam pembangunan negara. Memberikan kesempatan yang sama bagi kaum perempuan termasuk dalam ranah politik menjadi salah satu upaya yang dikerjakan untuk menghasilkan kesetaraan bagi seluruh masyarakat. Upaya ini diejawantahkan melalui pemberian kuota 30% eksistensi perempuan di parlemen. Tulisan ini memakai pendekatan kualitatif deskriptif dengan menelusuri secara mendalam literatur melalui desk review untuk menampilkan kajian-kajian terkait isu tersebut. Tulisan ini menampilkan argumentasi bahwa keterbukaan bagi partisipasi politik perempuan di Indonesia telah berlangsung cukup lama, namun belum mencapai proporsi yang memadai. Pemikiran kaum Feminisme menjadi lensa analisa yang membantu menjelaskan bahwa kehadiran perempuan di ranah politik menjanjikan perubahan baik secara konstruksi gagasan, maupun nuansa yang kondusif bagi perempuan. Selain itu, tulisan ini mengkaji dampak yang dihadirkan perempuan melalui keberadaannya di parlemen. Kaum perempuan perlu menghasilkan kebijakan-kebijakan yang berbasis gender agar dapat menampilkan signifikansi kerterlibatannya di ranah politik. Bagian akhir tulisan ini diisi dengan diskusi mengenai kebijakan affirmative action yang dilihat merupakan langkah penting untuk mengupayakan pemenuhan Hak Asasi Manusia dan membutuhkan penyesuaian terkait implementasi di dalam negara agar menyesuaikan dengan kebutuhan mendasar masyarakat.
Gerakan Maskerisasi Global: dari Fungsional ke Estetika Irfa Puspitasari
PAX HUMANA Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Esai ini mencoba menjelaskan bagaimana masker dan maskerisasi, selain merupakan bentuk dari tanggung jawab sosial dalam mengurangi resiko penularan Covid-19, mampu memicu kreativitas dengan menjadikannya sebagai gaya hidup dan fashion statement di tengah pandemi. Pandemi global telah memberi pelajaran berharga, yaitu pemakaian masker dan memberi makna baru baginya. Karena masker menjadi barang yang harus dimiliki, sebagian orang menjadikannya aksesori, sesuatu yang mampu tidak saja berfungsi sebagai alat pelindung diri tetapi juga fungsi estetika. Walaupun Covid-19 adalah fenomena baru, memakai masker telah dipraktikkan orang sejak lama. Saat ini, menggunakan masker adalah perlindungan paling murah, terjangkau, dan tersedia dalam upaya untuk melawan virus Covid-19. Terdapat alasan kuat untuk memakai masker, yaitu mengurangi kemungkinan dan jumlah orang yang dapat tertular oleh orang yang membawa penyakit. Masker dirancang untuk mencegah keluarnya sejumlah besar droplets (tetesan, juga dikenal sebagai aerosol) yang dikeluarkan dari hidung dan mulut seseorang. Langkanya persediaan masker medis di pasaran sejak pandemi bermula, menyebabkan masyarakat memproduksi masker kain. Penggunaan masker kain menyebabkan jenis masker ini menjadi bagian dari memperindah penampilan seseorang dan sebagai fashion statement.
Stories from Pre-service Teachers Ardiyarso Kurniawan
PAX HUMANA Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa praktikum mengajar merupakan salah satu komponen esensial dalam program pendidikan guru. Ini memberikan kesempatan untuk mengekspos dunia pengajaran yang nyata dan memajukan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk guru pra-jabatan. Mereka akan menghadapi berbagai masalah dan tantangan dalam mengimplementasikan pengetahuan teoritis yang telah mereka pelajari di ruang kelas nyata di sekolah. Oleh karena itu, penelitian ini menyelidiki tantangan yang dihadapi oleh guru pra-jabatan dan bagaimana mereka mengelola tantangan tersebut. Ada empat guru prajabatan program Pendidikan Bahasa Inggris sebagai peserta dalam penelitian ini. Para peserta tersebut menjalani praktikum mengajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri, Getasan, Kabupaten Semarang. Data dikumpulkan dari jurnal reflektif peserta. Hasil penelitian menunjukkan empat masalah utama yang dihadapi para peserta; mengelola kecemasan, mengelola momen kritis, mengelola aktivitas, dan mengelola alat dan teknik pengajaran. Selain itu, berbagai upaya yang dilakukan peserta dalam menangani permasalahan tersebut. Lebih lanjut, beberapa rekomendasi ditawarkan berdasarkan hasil penelitian ini.
Strategi Komunikasi Perantau Etnis Minang di Kabupaten Tegal Oka Imanidar; S. Bekti Istiyanto
PAX HUMANA Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak dahulu, etnis Minang sudah terkenal dengan kebiasaannya yang merantau. Mereka merantau ke berbagai daerah, salah satunya ke Kabupaten Tegal untuk mengubah nasib dengan cara berdagang. Etnis Minang juga terkenal sebagai suku yang mudah bergaul dan memiliki sikap pantang menyerah. Modal inilah yang dijadikan etnis Minang untuk dapat bertahan hidup di daerah perantauan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana komunikasi yang dilakukan etnis Minang di Kabupaten Tegal, karena bahasa dan budaya Kabupaten Tegal jauh berbeda dengan daerah Minang. Kabupaten Tegal menggunakan bahasa Tegalan, sedangkan etnis Minang memiliki bahasa tersendiri yaitu bahasa Minang. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini digunakan untuk meneliti kondisi objek alamiah, di mana peneliti sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi. Dari metode ini kemudian peneliti melakukan observasi, wawancara alamiah dengan informan serta mengumpulkan dokumentasi yang kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Slawi salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Tegal. Informan yang dipilih peneliti adalah seorang warga Minang sudah merantau di Kabupaten Tegal minimal selama 10 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan etnis Minang dalam melakukan komunikasi lebih sering menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan supaya tidak terjadi kesalahpahaman saat berinteraksi. Etnis Minang juga dikenal dengan etnis yang mudah beradaptasi serta menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Page 12 of 12 | Total Record : 114