cover
Contact Name
La Ifa
Contact Email
la.ifa@umi.ac.id
Phone
+6285242203009
Journal Mail Official
jcpe@umi.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia Jl. Urip Sumohardjo km. 05 Kampus 2 UMI Makassar, 90231
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Journal Of Chemical Process Engineering (JCPE)
ISSN : 25274457     EISSN : 26552957     DOI : https://doi.org/10.33536/jcpe.v3i1.195
The Scope and focus of the journal are : Chemical and Process Technology Energy Technology Coal Technology Biomass Technology Fuel and Gas Technology Separation Technology Food Technology Catalyst Technology Essential Oil Technology Sugar Technology
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2017): April 2017" : 7 Documents clear
PEMBUATAN KITOSAN DARI CANGKANG KEPITING MENGGUNAKAN MIKROBA Andi Artiningsih
Journal of Chemical Process Engineering Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.757 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v2i1.112

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang biokonversi kitosan dari cangkang kepiting dengan menggunakan mikroba Thermofilik. Hasil yang diperoleh bahwa Isolat M-l menghasilkan enzim kitin deasetilase dan kitinase pada hari ke-4 dengan kondisi 55 °C dan pH 7. Kitin dari gkang cankepiting dapat dikonversi menjadi kitosan oleh enzim kitin deasetilasi yang berasal dari isolat M-l dan telah difraksinasi dengan amonium sulfat 40% b/v.
ANALISIS KUALITAS BIO-BRIKET DARI CAMPURAN BATUBARA DAN SEKAM PADI Mandasini Mandasini
Journal of Chemical Process Engineering Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.395 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v2i1.108

Abstract

Bio-briket dari campuran batubara dengan sekam padi dengan menggunakan bahan perekat tepung kanji serta bahan imbuhan berupa kapur dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu menunjukkan bahwa kualitas bio-briket yang dihasilkan masih rendah yaitu emisi gas hasil pembakaran, daya rekat, kandungan abu masih tinggi dan sulit penyalaan pada awal pembakaran. Untuk mengatasi problem ini, maka perlu dilakukan dengan jalan mengoptimasi rasio campuran bahan perekat, kapur dengan batubara-sekam padi. Pada penelitian ini dipelajari beberapa variable pembriketan guna untuk peningkatan kualitas bio-briket yaitu rasio bahan perekat dan rasio bahan imbuhan berupa kapur, dan masing-masing variable tersbut ditentukan nilai optimum yang memberikan daya rekat maksimum dan emisi gas buang yang minimum pembuatan bio-briket yaitu batubara, sekam padi dan perekat dicampur secara merata kemudian dimasukkan pada sebuah alat pengempah (hidrolic press) yang dilengkapi dengan alat cetakan. Dari penelitian ini diperoleh variabel pembriketan yang optimum yaitu: rasio bahan perekat kanji/tapioka dan parafin masing-masing memberikan kekuatan daya rekat terbaik dengan beban tekan 1,59 kg/cm 2 dan 1,16 kg/cm 2 pada rasio campuran 3 : 20 dan 4 : 20, sedangkan pada pemberian bahan imbuhan (kapur) dengan menggunakan perekat kanji menunjukkan bahwa konsentrasi emisi gas buang masing- masimg SO 2 173 ppm, NO x 84 ppm, CO 0,049 % serta nilai kalori 5332 kkal/kg pada rasio kapur 2 : 100, sedangkan emisi gas buang dan nilai kalor untuk perekat paraffin masing-masing SO 2 91 ppm, 79 ppm, 39 ppm dan 6341 kkal/kg pada rasio kapur 2 : 100.
PEMANFAATAN ASAP CAIR DARI BLENDING LIMBAH BIOMASSA CANGKANG SAWIT DAN TEMPURUNG KELAPA DALAM SECARA PIROLISIS MENJADI INSEKTISIDA ORGANIK Mustafiah Mustafiah
Journal of Chemical Process Engineering Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.545 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v2i1.114

Abstract

Pengolahan blending limbah biomassa cangkang sawit dan tempurung kelapa dalam secara pirolisis menghasilkan produk asap cair sebagai produk utama dan chart, arang sebagai produk samping. Dimana asap cair imi yang memiliki kandungan utama yaitu senyawa fenol, karbonil dan asam. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium pengantar teknik kimia jurusan teknik kimia FTI UMI. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk : (1) Mengetahui presentase rendemen asap cair yang dihasilkan setiap gram limbah biomassa cangkang sawit dan tempurung kelapa dalam. (2). Mengetahui karakteristik senyawa yang terdapat dalam asap cair pada limbah biomassa cangkang sawit dan tempurung kelapa dalam.(3). Mengetahui efektifitas asap cair sebagai intektisida organik. Penelitian ini dilakukan dengan cara preparasi sampel cangkang sawit dan tempurung kelapa dalam kemudian diblending dengan variable rasio (gram) 0 :100; 25:75; 500:500; 750:250;1000:0 kemudian dilanjutkan dengan metode pirolisis dengan variable suhu pirolisis 400 0 C pada waktu 60 menit, Asap hasil pembakaran dikondensasi dengan kondensor, hasil proses pirolisis diperoleh tiga produk yaitu asap cair, Chart dan arang kemudian asap cair didiamkan selama 1 minggu di dalam di corong pisah, dipisahkan antara asap cair dan chart kemudian asap cair diuji kimia dan fisik selanjutnya diaplikasikan untuk pembasmian serangga. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada asap cair dari sampel blending limbah biomassa cangkang sawit dan tempurung kelapa dalam secara pirolisis dapat diambil kesimpulan bahwa persen rendemen pada asap cair dengan 1000 gram sampel hasilnya terus meningkat secara signifikan di mana semakin banyak komposisi tempurung kelapa maka semakin besar persen rendemennya. Di mana Asap cair ini digolongkan asap cair grade C, yang berwarna coklat pekat dan berbau asap cukup keras. Karakteristik produk asap cair (viskositas, pH, massa jenis dan kadar asam asetat) yang dihasilkan dari blending limbah biomassa cangkang sawit dan tempurung kelapa dalam dengan rasio massa 0 : 100, 25:75, 50:50, 75:25, dan 100:0 dimana sampel tersebut telah memenuhi standar mutu asap cair spesifikasi jepang. Produk pada sampel cangkang sawit dan tempurung kelapa dalam memiliki efektifitas asap cair sebagai intektisida organik sangat baik di mana asap cair ini dapat mematikan serangga/hama dengan waktu yang singkat.
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PROSES PENCAIRAN DAN PRODUK MINYAK BATUBARA Harli Talla
Journal of Chemical Process Engineering Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.683 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v2i1.109

Abstract

Pencairan batubara merupakan teknologi pemanfaatan batubara yang dapat menggantikan peran minyak bumi di masa depan. Proses pencairan batubara dipengaruhi oleh faktor- faktor seperti karakteristik batubara, kondisi operasional, pelarut dan katalis. Komposisi kimia batubara, komposisi mineral, zat terbang dan kadar air merupakan komponen karakteristik batubara yang berpengaruh terhadap peningkatan konversi dan perolehan minyak. Fokus penelitian ini adalah pengaruh kadar air terhadap proses dan hasil pencairan yang dilakukan pada otoklaf berkapasitas 5 liter dengan suhu 400ºC. Pengamatan proses pencairan menunjukkan peningkatan tekanan dengan cepat pada pencairan batubara lignit, sebaliknya tekanan reaksi pada pencairan batubara subbituminus dan bituminus cenderung stabil. Data hasil pencairan memperlihatkan bahwa batubara Papua dengan kadar air tinggi menghasilkan konversi tinggi mencapai 88,97 % dan perolehan minyak sebesar 63,34 %, sedangkan batubara Kutai 1 2 yang memiliki kadar air rendah menghasilkan konversi rendah masing-masing sebesar 84,79 % dan 78,67 % serta perolehan minyak masing-masing sebesar 60,98 % dan 62,83 %.
ANALISIS UNSUR ENDAPAN BAUKSIT MENGGUNAKAN X-RAY FLUORESCENCE (XRF) PT. ANTAM TBK. UNIT GEOMIN DAERAH KENCO KABUPATEN LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT Nurliah Jafar
Journal of Chemical Process Engineering Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.116 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v2i1.115

Abstract

Bauksit terbentuk dari batuan yang mempunyai kadar aluminium (Al) nisbi tinggi, kadar besi (Fe) rendah dan tidak atau sedikit mengandung kuarsa (SiO 2 ). Bentuknya menyerupai tanah liat/cellular dan kadang-kadang berstruktur pisolitik. Secara makroskopis bauksit berbentuk amorf, kekerasan bauksit berkisar antara 1-3 Skala Mohs dan berat jenis berkisar antara 2,5-2,6. Bauksit merupakan bahan heterogen yang mempunyai mineral dengan susunan terutama dari oksida aluminium, yaitu berupa mineral gibbsite (Al 2 O 3 .3H 2 O), mineral boehmit (Al 2 O.3H 2 O), mineral diaspor (Al 2 O 3 .3H 2 O). Secara umum bauksit layak tambang mengandung Al 2 O 3 sebanyak 45-65%, SiO 2 1-12%, Fe 2 O 3 2-25%, TiO 2 3%, dan H 2 O 14-36%. Persentase unsur bauksit akan menentukan langkah selanjutnya seperti perhitungan cadangan dan perancangan metode penambangan. Kandungan bauksit pada daerah penelitian adalah aluminium (Al 2 O 3 ), besi (Fe 2 O 3 ), silika (SiO 2 ) dan titanium (TiO 2 ).
PEMBUATAN ADSORBEN DARI KORAN BEKAS UNTUK MENGURANGI KADAR Fe DAN Cu DALAM AIR LIMBAH Herlenasari Herlenasari
Journal of Chemical Process Engineering Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.299 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v2i1.110

Abstract

Seiring dengan berkembangnya industri kimia, tingkat pencemaran lingkungan semakin meningkat. Oleh karena itu, diperlukan solusi alternatif untuk mengurangi tingkat pencemaran tersebut. Kertas koran bekas berpotensi untuk dijadikan sebagai adsorben logam berat. Kandungan selulosa yang terdapat dalam kertas koran bekas dapat menyerap kandungan logam berat yang terdapat pada limbah. Pada penelitian ini, kertas koran bekas yang banyak ditemui dapat digunakan untuk mengadsorpsi logam berat tembaga (Cu) dan besi (Fe). Koran bekas dilarutkan dalam NaOH terlebih dahulu, kemudian dikeringkan. Variabel yang digunakan selama proses adsorpsi yaitu konsentrasi larutan, dosis adsorben dan jenis larutan artifisial. Setelah proses adsorbsi selesai, sampel diuji dengan menggunakan AAS (Atomics Adsorption Spectrophotometer). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh rata-rata persen removal adsorben logam Cu (II) dan Fe (II) berdasarkan pengaruh konsentrasi mula-mula dengan dosis 20 – 200 mL yaitu 98,38% dan 98,90%. Sedangkan berdasarkan pengaruh dosis adsorben diperoleh rata-rata persen removal Cu (II) dan Fe (II) yaitu 97,50% dan 92,87%. Sehingga pada penelitian ini, kertas koran bekas dapat digunakan sebagai adsorben logam berat.
IDENTIFIKASI ASAM OKSALAT DARI KELOBOT (KULIT JAGUNG) Rika Kemuning Retnawati
Journal of Chemical Process Engineering Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.995 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v2i1.111

Abstract

Kulit jagung merupakan limbah padat yang memiliki kandungan selulosa tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui pengaruh waktu terhadap yield asam oksalat dari kulit jagung dengan ekstraksi dengan menggunakan pelarut HNO3 pada berbagai suhu dan mengatahui kateristik asam oksalat yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah preparasi kulit jagung sehingga siap untuk digunakan. Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan yang meliputi proses peleburan, dan kristalisasi. Analisis terhadap asam oksalat yang dihasilkan meliputi analisis kuantitatif berupa dengan metode permanagometri dan analisis kualitatif menggunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR) . Dari hasil penelitian diperoleh yield maksimum asam oksalat waktu peleburan 70 menit sebesar 0,4086 gram.

Page 1 of 1 | Total Record : 7