cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. garut,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Konstruksi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 30 Documents
Studi Analisa Kuat Tarik Material Baja Ringan Yang Digunakan Pada Bangunan Di Kabupaten Garut Walujodjati, Eko; Rukanda, Reno
Jurnal Konstruksi Vol 15 No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring berkembangnya kemajuan zaman terutama bidang industri kontruksi di Indonesia yang tumbuh dan berkembang cukup pesat. Menuntut sebuah permintaan akan kebutuhan teknologi kontruksi yang mengharapkan suatu desain yang safety, serviceability, dan ekonomis, sekarang inipenggunaan material baja ringan sebagai kontruksi atap banyak digunakan sebagai alternatif pengganti dari material kayu maupun baja konvensional. Kenyataannya kontruksi atap dengan material ini banyak mengalami kegagalan struktur yang sebagian besar disebabkan oleh kesalahan analisis maupun kualitas bahan. Berdasarkan kegagalan yang sering terjadi, dengan menggunakan alat uji tarik (Universal Testing Machine) dari PUSKIM Cileunyi. maka perlu diteliti untuk mengetahui apakah mutu bahan baja ringan yang beredar di Garut, sesuai dengan yang disyaratkan untuk keperluan struktur yaitu G550 atau 550 Mpa. Dengan melakukan penelitian eksperimental pengujian kuat tarik di Laboratorium, untuk dapat diketahui secara pasti kuat tarik sehingga dapat ditentukan kemampuan bahan. Hasil data yang diperoleh dari pengujian kuat tarik sampel baja ringan yang berbeda merek sebanyak lima merek di wilayah Garut ialah berupa grafik dan kuat tarik material baja ringan.Untuk sampel I C, I R, II R, dan III C memiliki kuat tarik diatas standar 550 Mpa, sedangkan untuk sampel yang lain memiliki kuat tarik dibawah standar 550 Mpa.
Analisis Struktur Bawah Jembatan 4 Kota Baru Parahyangan Fadilah, Anisa; Roestaman, Roestaman
Jurnal Konstruksi Vol 15 No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In general, the bridge structure is divided into two parts, namely the upper structure and the bottom structure. The case study is only about the structure under abutments and pillars with the objective of obtaining the strength of the workload, the need for the pillar structure reinforcement, and the axial capacity of the foundation axial allowable. The method used is to conduct a literature study to perform a comparative analysis of the structural strength of the analytical results with the field. The dimensions reviewed have been qualified against the stability of boling ≥ 2.2 and the stability of shear ≥ 1,1. The carrying aloowable capacity of bored pile from each method is 801 tons,  218,93 tons, 678,24 tons on abutment and 803,72 tons, 227,47 tons, 678,24 tons on pillar, while in the field of 500 and 600 tons. For calculation of reinforced concrete reinforcement used is K 500 (fc '= 41,5 MPa) and K 300 (fc' = 24,9 MPa). Requirement of one pier wall got the whole of As 120000 mm2. The bending strength requirement of Asx pile cap is 4894 mm2, used reinforcement D32 - 150, Asy is 4320 mm2 used D32 - 150. The direction of x 2447 mm2 is used 25-21, the direction of y is 2160 mm2 with the D25 - 200 reinforcement. Shear reinforcement of x is used D13 - 350 reinforcement and y direction with D13 - 400 reinforcement.
Desain Pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba Pada Proyek Mini Extraction Plant for Asphalt Buton Nurhayati, Yeti; Farida, Ida
Jurnal Konstruksi Vol 15 No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Along with tecnologi’s developments in civil engineering with environmental conditions mind, human resources can make a new invention. For example, Kontruksi Sarang Laba-laba (KSLL) or can be interpreted “the spider web contruction”. KSLL is a raft foundation one of shallow foundation wich modified by continous flat concrete, and the bottom part given by rigidity of straigt rib and soil improvement system. The all of part become monolith contruction unity. For that reason, the author take KSLL as an essay with title “Alternative Design KSLL Mini Extraction Plant for Asphalt Button. In this essay the author will focus to find out value of bearing capacity, primary stress, soil settlement, and the reinforcement’s requirement from KSLL. The author use quantitative descriptive research method, by calculating the foundation design which is able to resist and spread the upper structure load. The result of KSLL’s allowable bearing capacity is 514,095 kN/m2 in a clay’s surface, and soil settlement is 2,34 cm. With quality of concrete (fc’) K-250 and 29385 kg’s load to obtain 140x140 mm column, 6 Ø 12 primary reinforcement, Ø10 – 130  shear reinforcement (ok), thats mean the KSLL is able to resist a shear load from the outside. The hight of settlement’s rib is 1100 mm with T beam design calculation  which have Mn = 2271568900 N.mm > Mu = 581000 N.mm, thats mean Ø Mn will able to resist Mu. The contruction rib is 1000 mm with T beam design calculation  which have Mn = 2031698900 N.mm > Mu = 616000 N.mm, thats mean Ø Mn will able to resist Mu. And from of both rib will produce 6 Ø 12 primary reinforcement, Ø10 – 250 secondary reinforcement, and Ø10 – 250 practical shear reinforcement.
Penggunaan Limbah Cangkang Telur, Abu Sekam, dan Copper Slag Sebagai Material Tambahan Pengganti Semen Fitriani, Siti; Fathul M, Wiki Muhamad; Farida, Ida
Jurnal Konstruksi Vol 15 No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan dibidang struktur dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Baik pada pembangunan perumahan, gedung-gedung, jembatan, bendungan, jalan raya, pelabuhan, bandara dan sebagainya. Beton merupakan salah satu pilihan sebagai bahan struktur dalam konstruksi bangunan selain kayu dan logam. Beton diminati karena banyak memilikin kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan bahan lainnya. Beberapa diantaranya adalah harganya relatif murah, mempunyai kekuatan tekan yang besar, tahan lama, tahan terhadap api, bahan baku mudah didapat dan tidak mengalami pembusukan. Hal lain yang mendasari pemilihan dan penggunaan beton sebagai bahan konstruksi adalah faktor efektifitas dan tingkat efisiensinya. Secara umum bahan pengisis (filler) beton terbuat dari bahan-bahan yang mudah diperoleh, mudah diolah (workability) dan mempunyai keawetan (durability) serta kekuatan (strenght) yang sangat diperlukan dalam pembangunan suatu konstruksi. Namun di era sekarang beton ramah lingkungan merupakan hal yang sedang marak diteliti karena beton jenis ini menggunakan bahan yang hampir tidak mempunyai dampak pada lingkungan, begitupun bahan yang kami gunakan pada lomba inovasi beton tahun ini merupakan bahan limbah tak terpakai yaitu cangkang telur, yang dimana cangkang telur ini mempunyai kandungan kalsium karbonat. Dalam cangkang telur dimanfaatkan sebagai bahan aditif dalam campuran beton.
Perencanaan Persimpangan Sebidang Bundaran Adipura Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut (Studi Kasus Pemisah Jalan Depan Alun-Alun Tarogong Garut) Febrian, Farhan
Jurnal Konstruksi Vol 15 No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Suherman dengan jalan Otto Iskandandar  Dinata yang mengarah ke Kabupaten Bandung merupakan sebuah jalan dengan kelas jalan IIIA sebagai penghubung antar provinsi. Karena jalan ini merupakan kelas jalan provinsi, maka volume lalulintas pada jalan ini dianggap padat selama 24 jam. Pada ruas jalan ini juga terdapat sebuah pemisah jalan yang sudah dianggap sebagai bundaran oleh masyarakat setempat. Bentuk dari pemisah jalan ini memang tidak layak menjadi bundaran karena dari bentuknya yang tidak bundar sehingga menyebabkan kemacetan. Maksud dari penelitian ini adalah untuk merencanakan diameter bundaran berikut dengan elemen bundaran seperti, diameter pulau pusat, lebar apron truk, lebar jalur lingkar, dan pulau pemisah pada lengan pendekat dengan tujuan memperlancar arus lalulintas dan memberikan keamanan bagi pengendara khususnya bagi kendaraan besar yang melintas. Penelitian ini dilakukan di Bundaran Adipura Garut dengan batasan100 meter dari bundaran ke luar lengan pendekat. Data yang diambil dari lapangan berupa data VLHR (Volume Lalulintas Harian Rata-Rata) dan data geometrik jalan yang berupa ukuran eksisting pemisah jalan dan lebar jalan. Untuk perhitungan VLHR dilakukan selama 2 x 24 jam diambil pada hari kerja dan hari libur yaitu pada hari selasa tanggal 17 Mei 2016 dan hari minggu 22 Mei 2016. Berdasarkan survei yang telah dilakukan, jumlah kendaraan/hari pada hari Selasa 17 Mei 2016 adalah 8.947 Kendaraan/hari dan pada hari Minggu 22 Mei 2016 adalah 8.041  kendaraan/hari. Dari kedua data tersebut diambil data yang terbesar sebagai kebutuhan untuk perencanaan yaitu data pada hari Selasa 17 Mei 2016 dengan jumlah 8.947 Kendaraan/hari. Kendaraan terbesar yang melintas merupakan kendaraan dengan jenis semi trailer yaitu truk 4 as pengangkut bahan bakar minyak 24.000 Liter.
Analisis StrukturRumah Sakit Umum Intan Husada – Garut Bagian Rawat Inap Walujodjati, Eko; Wiguna, Andreansyah
Jurnal Konstruksi Vol 15 No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The   construction of a building must of course be planned in accordance with the needs, which the building must have the criteria of safe, comfortable, economical, beautiful and in accordance with the designation. Intan Husada Hospital Building Kab. Garut inpatient section was built to meet the needs of the community, especially District Tarogong Kidul generally Garut regency in the inpatient care service. Building RSU Intan Husada Garut built 4 floors with most use of reinforced concrete structures. Floor plates are set 25 Mpa (f'c) and 400 Mpa (fy) concrete. For structural parts in general the columns and beams are fixed with 25 Mpa concrete and 400 Mpa (fy) steel grade. For the foundation it self set by using foot plate foundation. Planning of reinforced concrete structure refers to Indonesian National Standard (SNI) SNI 03-2847-2002 on Procedure of Planning of Concrete Structure for Building Building. Structural Analysis with recognized software tools. The result of structure analysis in the form of moment, normal and shear is used to plot elements of structure. From structural analysis that is done obtained comparison of calculation result of structural analysis with attached. Column analysis results with longitudinal reinforcement 19D22 D10-180 while the longitudinal tu-straw 20D25 stirring D10-100. Beams of analysis results with longitudinal reinforcement 2D13 and 9 D22 stirring D10-200 while the longitudinal reinforcing battles 19D22 stirring D10-100. Sloof beam analysis with longitudinal reinforcement 4D22 D8-250 while mounted longitudinal 6D22 stirring D10-100.
Identifikasi Faktor Risiko Kecelakaan Kerja Menuju Zero Accident pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu Phase II Devi, Marta Resmana; Ismail, Agus; Walujodjati, Eko
Jurnal Konstruksi Vol 16 No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Identifikasi faktor risiko digunakan untuk menggali risiko-risiko yang mungkin dapat mempengaruhi pelaksanaan proyek konstruksi. Hal ini menunjukkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sangatlah penting untuk meminimalisir risiko kecelakaan dalam setiap aktifitas proyek konstruksi bangunan menuju zero accident. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Identifikasi Faktor Risiko Kecelakaan Kerja Menuju Zero Accident pada Proyek Pembangunan Jalan Tol di Sumedang. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini dengan menggunakan metode Brainstorming yang merupakan identifikasi awal dari semua risiko yang mungkin akan terjadi, dengan menggunakan sampel foto pada pekerjaan Box Culvert yang telah diidentifikasi peluang kecelakaan berdasarkan klasifikasi jenis kecelakaan dan akibat kecelakaan bedasarkan jenis luka yang di analisis menggunakan penilaian risiko menurut ISO 2008 yang berdasarkan Permen Pu Nomer 09 Tahun 2008. Hasil dengan tingkat frekuensi sedang yang muncul yaitu dengan kriteria 1x dalam 6 bulan. Hasil tersebut menyebutkan bahwa penyedia jasa konstruksi (kontraktor) telah meningkatkan keselamatan pada setiap pekerjaan agar mengurangi peluang risiko kecelakaan kerja yang terjadi untuk menuju zero accident.
Kerugian Finansial Akibat Kemacetan Ditinjau Dari Bahan Bakar Minyak di Kabupaten Garut (Studi Kasus Jalan Jendral Ahmad Yani) Maptuhi, Azmi Choerul; Farida, Ida; Susetyaningsih, Adi
Jurnal Konstruksi Vol 16 No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Padatnya pergerakan lalu lintas menyebabkan penumpukan kendaraan dititik tertentu yang mengakibatkan kemacetan dikarenakan padatnya volume dan tingginya hambatan samping sehingga mempengaruhi kapasitas jalan, khususnya pada Ruas Jalan Jendral Ahmad Yani yang berada di wilayah Kabupaten Garut yang merupakan daerah komersial. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan kerugian finansial bagi pengguna jalan yang berdampak pada pemborosan bahan bakar minyak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kerugian finansial akibat kemacetan ditinjau dari bahan bakar minyak pada jenis kendaraan yang berbeda dengan melalui pengolahan data menggunakan metode yang diterbitkan Departemen Perkjaan Umum PD-T-15-2005-B untuk mencari biaya konsumsi bahan bakar dan MKJI 1997 untuk menganalisis ruas jalan. Dari hasil analisis didapatkan nilai kerugian finansial tertinggi akibat kemacetan ditinjau dari bahan bakar minyak dengan berbagai jenis kendaraan berbahan bakar premium dan solar di Minggu kesatu dan Minggu kedua adalah pada Hari Rabu dengan total pertahun Rp.4,836,235,04/Km untuk Minggu kesatu dan Rp. 5,163,933,13/Km untuk Minggu kedua. Tingginya nilai kerugian pada Hari Rabu diakibatkan oleh rendahnya kecepatan kendaraan dan padatnya volume lalu lintas yang menyebabkan kerugian lebih besar. Dengan besarnya nilai kerugian yang ditimbulkan kemacetan alangkah baiknya nilai kerugian tersebut disalurkan untuk perbaikan sarana dan prasarana jalan agar dapat mengurangi nilai kerugian bahan bakar minyak.
Analisa Efektivitas Waktu dan Biaya Proyek Ditinjau Dari Unsur – Unsur Manajemen Proyek (Studi Kasus Overlay Runway Bandara Innternasional Soekarno - Hatta) Soleha, Ratih; Ismail, Agus
Jurnal Konstruksi Vol 16 No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisa Efektivitas Waktu dan Biaya Proyek ditinjau dari Unsur – Unsur Manajemen Proyek. Masalah keterlambatan dalam industri konstruksi merupakan fenoemena nasional dan tidak terkecuali pada proyek Overlay Runway Bandara Internasional Soekarno – Hatta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1)apa saja faktor – fator keterlambatan yang berpengaruh terhadap pelaksanaan proyek Overlay Runway Bandara Internasional Soekarno – Hatta. (2) apa saja yang timbul dari keterlambatan proyek pada pelaksanaan proyek Overlay Runway Bandara Internasional Soekarno – Hatta. (3) Bagaimana pengaruh faktor keterlambatan pelakanaan proyek Overlay Runway Bandara Internasional Soekarno – Hatta.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kaulitatif, penelitian ini tidak diarahkan untuk untuk membuktikan hipotesis, tetapi lebih ditekankan pada pengumpulan data yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan keadaan sesungguhnya yang terjadi di lapangan. Teknik analisa data yang digunakan yaitu menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi, faktor keterlambatan dianalisis untuk mengetahui pengaruhnya terhadap efektivitas waktu dan biaya proyek.Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa: (1) Faktor keterlambatan yang mempengaruhi terhadap keterlambatan proyek adalah faktor NOTAM dan cuaca buruk. (2) Keterlambatan tersebut berdampak terhadap efektivitas waktu dan biaya proyek, dimana efektivitas waktu pada proyek Overlay Runway Bandara Internasional Soekarno – Hatta sebesar 34,88% dan efektivitas biaya proyek sebesar 38,22%. (3) Solusi yang bisa dilakukan berdasarkan faktor keterlambatan yaitu dengan cara mengajukan NOTAM tambahan dan menghindari bulan – bulan musim penghujan.
Studi Analisa Kuat Tarik Material Baja Ringan Yang Digunakan Pada Bangunan Di Kabupaten Garut Reno Rukanda; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 15 No 1 (2017): Jurnal Konstruksi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring berkembangnya kemajuan zaman terutama bidang industri kontruksi di Indonesia yang tumbuh dan berkembang cukup pesat. Menuntut sebuah permintaan akan kebutuhan teknologi kontruksi yang mengharapkan suatu desain yang safety, serviceability, dan ekonomis, sekarang ini penggunaan material baja ringan sebagai kontruksi atap banyak digunakan sebagai alternatif pengganti dari material kayu maupun baja konvensional. Kenyataannya kontruksi atap dengan material ini banyak mengalami kegagalan struktur yang sebagian besar disebabkan oleh kesalahan analisis maupun kualitas bahan. Berdasarkan kegagalan yang sering terjadi, dengan menggunakan alat uji tarik (Universal Testing Machine) dari PUSKIM Cileunyi. maka perlu diteliti untuk mengetahui apakah mutu bahan baja ringan yang beredar di Garut, sesuai dengan yang disyaratkan untuk keperluan struktur yaitu G550 atau 550 Mpa. Dengan melakukan penelitian eksperimental pengujian kuat tarik di Laboratorium, untuk dapat diketahui secara pasti kuat tarik sehingga dapat ditentukan kemampuan bahan. Hasil data yang diperoleh dari pengujian kuat tarik sampel baja ringan yang berbeda merek sebanyak lima merek di wilayah Garut ialah berupa grafik dan kuat tarik material baja ringan.Untuk sampel I C, I R, II R, dan III C memiliki kuat tarik diatas standar 550 Mpa, sedangkan untuk sampel yang lain memiliki kuat tarik dibawah standar 550 Mpa.

Page 1 of 3 | Total Record : 30