cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
ISSN : 16936418     EISSN : 2580247X     DOI : -
Core Subject : Education,
EDUKASI is a peer-reviewed scientific journal that focuses on Religious Educational Research. It published by Center for Research And Development of Religious Education, Republic Indonesia Ministry of Religious Affairs, since 2003 and had been released three times a year. Now (since 2017) it governed in associated and corporated to Religious Researchers Association. And since 2009 it had been accredited by Indonesian Science Institution. Nowadays are about to prepare for becoming International Journal reputation that would be indexed at global high ranked index. As the scientific reading material publication, the EDUKASI aimed to provide readers with a better comprehensive understanding of Religious Educational Studies in Indonesia, and even around Asia countries and the world. We invited all researchers, lecturers, teachers, and whoever interested and have a manuscript of religious education to send off what you have been researched and reported to be published in EDUKASI. The articles should be original, unpublished and not under review for possible publication in any other journals. All submitted manuscripts will be blindly-reviewed by qualified academics in the field. This process may take several weeks or months.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 18 No. 3 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan" : 10 Documents clear
PREFACE EDUKASI VOL. 18 NO. 3 DESEMBER 2020 Preface edukasi
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 3 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i3.967

Abstract

Pola Asuh Pendidikan Pesantren Terhadap Perkembangan Afektif Anak di Pondok Pesantren Al Qohhariyah Kabupaten Bogor Bakti Toni Endaryono; Qowaid Qowaid; Robihudin Robihudin
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 3 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i3.785

Abstract

AbstractEducation in pesantren is generally carried out in a dormitory that lives and stays for 24 hours, under the main guidance of the Kiai or the head of the pesantren. It is necessary to understand the parenting patterns of children in the pesantren so that the conditions and affective development of children are created as expected by parents who submit their children to study at the pesantren. This study aims to understand the parenting style of pesantren education on children's affective development. This study used a qualitative method with a case study approach. The data collection technique is done by interview, observation, and document review. The results showed that the boarding school's education parenting towards children's affective development was manifested through the cultivation of santri discipline, cultivation of independence, cultivation of an awareness of the importance of society, habituation of conducting book studies, developing talents and interests, and giving sanctions to students who violate the discipline. This finding reinforces the opinion that pesantren have played a role in educating people's lives. It is suggested that this parenting style be studied more widely and deeply so that it can then be applied to other pesantren. AbstrakPendidikan di pesantren umumnya dilaksanakan dalam suatu asrama yang hidup dan tinggal selama 24 jam, di bawah bimbingan utama kiai atau pimpinan pondok pesantren. Diperlukan pemahaman pola pengasuhan anak di pesantren sehingga tercipta kondisi dan perkembangan afektif anak sesuai yang diharapkan oleh orang tua yang menyerahkan anaknya belajar di pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pola asuh pendidikan pesantren terhadap perkembangam afektif anak. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pemgumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh pendidikan pesantren terhadap perkembangan afektif anak terwujud melalui penanaman disiplin santri, penanaman kemandirian, penanaman  sikap sadar akan pentingnya bermasyarakat, pembiasaan melakukan kajian kitab, pengembangan bakat dan minat, serta  pemberian  sangsi terhadap santri yang melanggar tata tertib. Temuan ini menguatkan pendapat bahwa pesantren telah berperan dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat. Oleh karena itu disarankan agar pola asuh tersebut dikaji lebih luas dan mendalam untuk kemudian dapat diterapkan pada pesantren lainnya.
Evaluasi Penyelenggaraan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendikia Kota Batam Sumarni Sumarni; Opik Abdurrahman Taufik
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 3 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i3.899

Abstract

AbstractThis paper aims to evaluate madrasas that have been designed to have advantages in terms of input, process, output, and outcome, namely Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendikia (MAN IC) Batam City. This research uses a qualitative approach. The research informants were the Head and Deputy Head of MAN IC Batam City, Head of Administration, teachers, students, and parents of students. The data analysis used a qualitative descriptive technique. The results showed that the implementation of MAN IC Batam City, in general, has been running by the Guidelines for Managing Cendikia Insan MAN. The recruitment process for students and teaching and education staff is carried out under established procedures. However, there are still problems, especially in the presence of educators. The status of teachers who are accepted by MAN IC is permanent teachers, not civil servants, making them take the opportunity to take the CPNS test. When accepted by civil servants they were not placed in the MAN IC Batam City. It is feared that changing teachers often will have an impact on students. Infrastructure facilities that support the teaching and learning process at a minimum have also been fulfilled. However, teacher dormitory is far from being fulfilled. The output produced by MAN IC Batam has been good, becoming the best madrasa and many achievements have been made in three years, both academic and non-academic achievements. AbstrakTulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi madrasah yang sejak awal pendiriannya didesain memiliki keunggulan baik dari sisi input, proses, output maupun outcome yaitu Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendikia (MAN IC) Kota Batam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Informan penelitian adalah Kepala dan wakil kepala MAN IC Kota Batam, Kepala Tata Usaha, guru, peserta didik, dan orang tua siswa. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan MAN IC Kota Batam secara umum telah berjalan sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan MAN Insan Cendikia. Proses rekriutmen siswa dan tenaga pendidik dan kependidikan berjalan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Namun masih ada permasalahan khususnya pada keberadaan tenaga pendidik. Status guru yang diterima MAN IC adalah guru tetap bukan PNS membuat mereka mengambil kesempatan mengikuti tes CPNS. Ketika diterima PNS mereka tidak ditempatkan di MAN IC Kota Batam. Seringnya berganti guru dikhawatirkan akan berdampak pada peserta didik. Sarana prasarana yang menunjang proses belajar mengajar secara minimal juga sudah terpenuhi. Namun untuk asrama guru masih jauh dari terpenuhi. Output yang dihasilkan MAN IC Batam sudah baik, menjadi madrasah terbaik dan banyak prestasi yang sudah diraih dalam tiga tahun baik prestasi akademik maupun non akademik.
COVER EDUKASI VOL. 18 NO. 3 DESEMBER 2020 Cover edukasi
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 3 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i3.968

Abstract

Kiai Sebagai Patron dan Sponsor Praktik Multiliterasi di Pesantren Pada Era Media Digital Agus Iswanto
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 3 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i3.657

Abstract

AbstractLiteracy is no longer single entity; there are several aspects of literacies, especially in the era of information technology and digital media today, so it is called multiliteracies. This article presents the results of research on multiliteracies practice products in the form of Islamic boarding school (pesantren) website. Applying the theoretical framework of the new literacy study approach, this research focuses on the context, patron, or sponsorship of multiliteracy practices, and santri responses through it. Data were collected through textual analysis, interviews, and observations at the Nuris Pesantren in Jember. The results showed that patrons of the pesantren multiliteracies practice that produced website were the kiai and the sons of the kiai. Literacy patrons or sponsors always color the content and cultivation of any web or multiliteracies product. Kiai pesantren holds positions as patron and sponsor of pesantren-based multiliteracy practices in the age of digital media technology. The kiai’s vision and thought have an influence on the practice and products of pesantren multiliteracies. The kiai serves as a model (patron) of literacy as well as a sponsor (supporting element) of multiliteracy practices. The kiai remains a “filter” of values for the santri and the community in the digital era. AbstrakLiterasi kini tidak lagi satu, tetapi beberapa aspek, terlebih di era teknologi informasi dan media digital, sehingga disebut dengan multiliterasi. Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang produk praktik multiliterasi yang berupa website pondok pesantren. Dengan menerapkan kerangka teoritik pendekatan kajian literasi baru, penelitian ini memfokuskan bahasan pada konteks, patron, atau sponsor yang membentuk produk praktik multiliterasi, serta respon santri terhadap praktik tersebut. Data dikumpulkan dengan telaah dan analisis tekstual, wawancara, dan observasi di Pondok Pesantren Nuris Jember. Hasil penelitian menunjukkan bahwa patron atau sponsor praktik multiliterasi pesantren yang menghasilkan produk website adalah kiai dan putra-putra kiai. Patron atau sponsor literasi senantiasa mewarnai konten dan penggarapan website atau produk multiliterasi apapun. Kiai pesantren memegang posisi sebagai patron dan sponsor praktik multiliterasi berbasis pesantren di zaman teknologi media digital. Visi kiai dan pemikirannya memberikan pengaruh pada praktik dan produk literasi/multiliterasi pesantren. Kiai menjadi teladan (patron) literasi sekaligus juga menjadi sponsor (unsur yang mendukung) praktik multiliterasi. Namun, kiai tetap menjadi “penyaring” nilai bagi santri dan masyarakat di tengah revolusi teknologi digital.
Efektivitas Metode Bahtsul Masa’il Dalam Meningkatkan Daya Kritis dan Partisipasi Siswa Pada Pembelajaran Fikih di Madrasah Aliyah Cucu Hayati; Sukiman Sukiman
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 3 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i3.766

Abstract

AbstractThis research aims to analyze the effectiveness of the bahtsul masa'il method in enhancing the critical power and participation of students in the jurisprudence study in Madrasah Aliyah. The research method used is a quasi-experimental research method with a non-equivalent control group design. The free variable (X) in the study is a masa'il bahtsul method applied in the experimental class and associated variables (Y) are critical power (Y1) and student participation (Y2). The sample of this study were 36 students of class XI Science as an experimental class and 32 students of Social Sciences class XI as a control class. Data collection techniques using interviews, questionnaires, and observations. Data analysis is done with a descriptive statistic test and an average difference test using the Independent sample test t and N-gain. The results showed that there was a difference in the critical power and participation between experimental class students using the method of bahtsul masa'il with the control class who did not use the method bahtsul masa'il on Fiqh learning. Thus it can be concluded that the method of bahtsul masa'il effective to increase the critical power and participation of students in the study of fiqh in Madrasah Aliyah. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas metode bahtsul masa’il dalam meningkatkan daya kritis dan partisipasi siswa pada pembelajaran Fikih di Madrasah Aliyah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian quasi eksperimen dengan desain non-eqquivalent pretest-posttest control group. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah metode bahtsul masa’il yang diterapkan di kelas eksperimen dan variabel terkait (Y) adalah daya kritis (Y1) dan partisipasi siswa (Y2). Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA yang berjumlah 36 anak sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI IPS yang berjumlah 32 anak sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, angket, dan observasi. Analisis data dilakukan dengan uji statistik deskriptif dan uji beda rata-rata dengan menggunakan uji t (independent sample test) dan N-gain. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan daya kritis dan partisipasi antara siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode bahtsul masa’il dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan metode bahtsul masa’il pada pembelajaran Fikih. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa metode bahtsul masa’il cukup efektif untuk meningkatkan daya kritis dan partisipasi siswa dalam pembelajaran Fikih di Madrasah Aliyah.
Prospek Madrasah Swasta “Analisis Peran dan Fungsi Yayasan Pendidikan” Imran Siregar
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 3 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i3.747

Abstract

AbstractThis paper is based on research results that describe the role and function of foundations in fostering madrasas. His findings indicate that the weakening of the role and function of foundations in fostering madrasas, especially in their control functions, results in the existence of madrasas that are unable to compete with educational institutions at the same level as their surroundings. The transfer of control functions by the foundation to a madrasah head indicates that the management process has not been fully developed as a collaborative process between the foundation, the head, and the madrasah committee. The government itself has only played a role at the level of administrative guidance for madrasah institutions and has not yet touched on the aspect of foundations as the owner of madrasah institutions. Therefore, steps are needed to increase the role of foundations in fostering madrasas through strengthening institutional management, strengthening human resources for teaching and education personnel as well as adequate infrastructure to drive the pace of madrasah institutional organization. Supported and strengthened by refreshing mutual agreement in carrying out the vision and mission of madrasah management to achieve shared goals. The knot point, among others, lies in the leadership of the foundation and the head of the madrasa which is strengthened by empowerment support by the government.AbstrakTulisan ini bersumber dari hasil penelitian yang menggambarkan peran dan fungsi yayasan dalam membina madrasah. Temuannya menunjukkan bahwa dengan melemahnya peran dan fungsi yayasan dalam membina madrasah, khususnya pada fungsi pengendalian, berakibat pada eksistensi madrasah yang tidak mampu berkompetisi dengan lembaga pendidikan setingkat di sekitarnya. Penyerahan fungsi pengendalian oleh yayasan pada seorang kepala madrasah, mengindikasikan bahwa proses manajemen belum sepenuhnya dibangun sebagai suatu proses kerjasama antara yayasan, kepala dan komite madrasah. Pihak pemerintah sendiri baru berperan pada tataran pembinaan administratif kelembagaan madrasah dan belum menyentuh pada aspek yayasan sebagai pemilik kelembagaan madrasah. Oleh karena itu diperlukan langkah peningkatan peran yayasan dalam membina madrasah melalui penguatan manajemen kelembagaan, penguatan SDM tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta sarana prasarana yang memadai untuk menggerakkan lajunya organisasi kelembagaan madrasah. Didukung dan diperkuat dengan penyegaran kembali kesepakatan bersama dalam mengemban visi misi pengelolaan madrasah untuk mencapai tujuan bersama yang dinginkan. Titik simpulnya antara lain ada pada kepemimpinan yayasan dan kepala madrasah yang diperkuat dengan dukungan pemberdayaan oleh pemerintah.
Makna Keberagamaan Mahasiswa Penerima Beasiswa STAIN Kudus Efa Ida Amaliyah
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 3 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i3.635

Abstract

AbstractThis study reveals two things, firstly the significance of religiosity and the secondly, the form of religiosity according to Bidikmisi STAIN Kudus students. This research was conducted on STAIN Kudus students who received Bidikmisi scholarships, using a sociology approach. Bidikmisi students are students who have specialties in two fields, namely academic potential and Spiritual potential. In Academic potential, they have to compete with thousands of students, be preferred from the middle to lower classes. This is supported by good and satisfying academic abilities through tests conducted by the Ministry of Religion through STAIN Kudus. Spiritual potential, bidikmisi students get the opportunity to "appreciate" the STAIN Kudus mosque through religious activities. This activity affects their religiosity because it has a religious nuance. These activities include barzanji, ngaji kitab, maulid diba'an, yasinan and tahlil, qira’ah, and memorization of juz ‘amma. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap dua hal yang berkenaan tentang makna keberagamaan mahasiswa bidikmisi STAIN Kudus Tahun Anggaran 2014 dan bentuk keberagamaan tersebut. Jenis penelitian ini adalah field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau medan terjadinya gejala-gejala dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan etik emik. Dalam pendekatan emik, mahasiswa memberikan makna sesuai apa yang dirasa, dilihat, dibayangkan dan difikirkan tentang keberagamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberagamaan mahasiswa bidikmisi mempunyai makna yang berbeda sesuai dengan pengalaman dan lingkungan sosial budaya di lingkungan mereka. Mahasiswa bidikmisi merupakan mahasiswa yang mempunyai keistimewaan dalam dua bidang, yaitu bidang akademik dan bidang keagamaan. Potensi akademik bersaing dengan ribuan mahasiswa untuk mendapatkan predikat mahasiswa berprestasi. Mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa yang secara ekonomi dari kalangan menengah ke bawah, sehingga mereka berjuang untuk mendapatkan predikat sebagai mahasiswa. Hal ini didukung oleh kemampuan akademik yang bagus dan memuaskan melalui tes yang diselenggarakan oleh Kemenag Pusat melalui STAIN Kudus. Potensi rohaniah, mahasiswa bidikmisi mendapatkan kesempatan untuk “memakmurkan” Masjid STAIN Kudus melalui kegiatan keagamaan. Memakmurkan masjid inilah yang mempengaruhi keberagamaan mahasiswa bidikmisi. Kegiatan ini yang mempengaruhi peningkatan keberagamaan mereka karena bernuansa agamis. Kegiatan tersebut antara lain barzanji, ngaji kitab, maulid diba’an, yasinan dan tahlil, qira’ah, dan hafalan juz ‘amma.
Integrasi Moderasi Beragama dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Suprapto Suprapto
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 3 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i3.750

Abstract

AbstractIn the midst of the strengthening of the discourse on character education, religious moderation, and countering religious radicalism and terrorism, the study of Islamic religious education in public schools based on Islamic boarding schools is interesting to do. In this context, various problems arise related to the material and content of the Islamic religious education curriculum (PAI). Education under pesantren is no longer directed at the mastery of religious knowledge but also general science. This of course has an impact on shifting curriculum content and its implementation. This study uses a descriptive qualitative approach based on empirical phenomena. Data were collected through interviews, involved observations, questionnaires, documentation, and literature review. This research produces a model for implementing religious moderation education through the development of the PAI curriculum to present a moderate Islamic movement among students that teaches: (1) building tolerance among different groups of students, both outside Islam and within Islam; (2) spreading peace in their social environment; (3) prioritizing interfaith dialogue and (4) instilling openness with outside parties and 4) rejecting hate speech (hoaxes) both inside and outside schools. This study recommends the importance of teaching and practicing religious moderation among students to present moderate Islamic movements and habituation of noble morals. AbstrakDi tengah menguatnya wacana pendidikan karakter, moderasi beragama, serta penanggulangan radikalisme dan terorisme bernunsa agama, kajian pendidikan agama Islam di sekolah umum berbasis pondok pesantren menarik untuk dilakukan. Dalam konteks ini muncul berbagai masalah terkait dengan materi dan muatan kurikulum pendidikan agama Islam (PAI). Pendidikan di bawah pesantren tidak lagi diarahkan pada penguasaan ilmu agama saja melainkan juga ilmu umum, Hal ini tentu berdampak pada pergeseran muatan kurikulum dan implementasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskritif berdasarkan fenomena empirik. Data dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan terlibat, angket, dokumentasi, dan kajian pustaka. Penelitian ini menghasilkan model penyelenggaraan pendidikan moderasi beragama melalui pengembangan kurikulum PAI untuk menghadirkan gerakan Islam moderat di kalangan peserta didik yang mengajarkan: (1) membangun toleransi di antara kelompok peserta didik yang berbeda, baik di luar Islam maupun di dalam Islam; (2) menebarkan perdamaian di lingkungan sosialnya; (3) mengedepankan dialog antar agama dan (4) menanamkan sikap keterbukaan dengan fihak luar dan 4) menolak ujaran kebencian (hoax) baik didalam dan luar sekolah. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya mengajarkan dan mengamalkan moderasi beragama di kalangan peserta didik untuk menghadirkan gerakan Islam moderat dan pembiasaan berakhlak mulia.
Strategi Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Pendidikan Islam Informal Pada Remaja: Solusi di Masa Pandemi Covid-19 Anhar Ansyori; Shaleh Shaleh
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 3 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i3.887

Abstract

AbstractThis article discusses the use of social communication media in the field of Islamic education (informal) for adolescents as a solution during the COVID-19 pandemic. As it is known, social media is a modern means of communication that millennials cultivate, love, and update at any time. This study intends to examine appropriate strategies in the use of these media as a means of instilling friendly and peaceful Islamic values. For this purpose, researchers conduct field studies (field research). The research data were collected by combining in-depth interview techniques and observation with literature studies. In the literature study, the researcher adopted six research steps, namely: literature collection, use of literature classification checklist, content analysis, preliminary formulation of study results, literature review, and formulation of research conclusions. The results of this study indicate several conclusions that the strategies that can be carried out are: (1) choosing social media platforms based on priority, (2) paying attention to the needs of adolescents, (3) choosing and packaging interesting and attractive content, (4) Using a persuasive-humanist approach, and (5) featuring a friendly Islamic sharing platform. AbstrakArtikel ini membahas tentang pemanfaatan media komunikasi sosial dalam bidang pendidikan Islam (informal) pada remaja sebagai solusi di masa pandemi COVID-19. Sebagaimana diketahui bahwa medsos merupakan sarana komunikasi kekinian yang setiap saat digeluti, digandrungi, dan di-update oleh generasi millennial. Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji strategi-strategi yang tepat dalam pemanfaatan media tersebut sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai Islam yang ramah dan damai. Untuk kepentingan ini, peneliti melakukan studi lapangan (field research). Data penelitian dikumpulkan dengan mengombinasikan teknik wawancara mendalam (in-depth interview) dan observasi dengan studi literatur. Pada studi literatur, peneliti mengadaptasi enam langkah penelitian, yaitu: pengumpulan literatur, pemanfaatan checklist pengklasifikasian literatur, analisis konten, perumusan awal hasil kajian, reviu ulang kepustakaan, dan perumusan simpulan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa simpulan bahwa strategi yang dapat dilakukan, yaitu (1) memilih platform media sosial berdasarkan prioritas, (2) memperhatikan kebutuhan remaja, (3) memilih dan mengemas konten yang menarik dan atraktif, (4) Menggunakan pendekatan persuasif-humanis, dan (5) menampilkan platform syiar Islam yang ramah.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol. 21 No. 2 (2023): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 21 No. 1 (2023): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 3 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 2 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 1 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 3 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 2 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 1 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 3 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 2 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN Vol. 17 No. 3 (2019): EDUKASI: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN Vol. 17 No. 2 (2019): EDUKASI: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN Vol. 17 No. 1 (2019): EDUKASI: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN Vol. 16 No. 3 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 2 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 1 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | Volume 15, Nomor 3, Desember 2017 EDUKASI | Volume 15, Nomor 2, Agustus 2017 EDUKASI | Volume 15, Nomor 1, April 2017 EDUKASI | Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 EDUKASI | Volume 14, Nomor 2, Agustus 2016 EDUKASI | Volume 14, Nomor 1, April 2016 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 3, DESEMBER 2015 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 2, AGUSTUS 2015 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 1, APRIL 2015 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 3, DESEMBER 2014 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 2, AGUSTUS 2014 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 1, APRIL 2014 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 3, DESEMBER 2013 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 2, AGUSTUS 2013 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 1, APRIL 2013 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 3, DESEMBER 2012 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 2, AGUSTUS 2012 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 1, APRIL 2012 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 3, DESEMBER 2011 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 2, AGUSTUS 2011 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 1, APRIL 2011 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 3, DESEMBER 2010 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 2, AGUSTUS 2010 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 1, APRIL 2010 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 4, DESEMBER 2009 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 3, SEPTEMBER 2009 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 2, JUNI 2009 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 4, DESEMBER 2008 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 3, SEPTEMBER 2008 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 2, JUNI 2008 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 4, DESEMBER 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 3, SEPTEMBER 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 2, JUNI 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 1, MARET 2007 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 4, DESEMBER 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 3, JULI 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 2, JUNI 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 1, JANUARI 2006 EDUKASI | VOLUME 3, NOMOR 4, DESEMBER 2005 EDUKASI | VOLUME 3, NOMOR 3, SEPTEMBER 2005 EDUKASI | VOLUME 3, NOMOR 2, JUNI 2005 EDUKASI | VOLUME 3, NOMOR 1, APRIL 2005 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 4, OKTOBER 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 3, JULI 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 2, APRIL 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 1, JANUARI 2004 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 4, OKTOBER 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 3, JULI 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 2, APRIL 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2003 More Issue