cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Arjuna Subject : -
Articles 179 Documents
MEDIA BARU, VISI KHALAYAK AKTIF DAN URGENSI LITERASI MEDIA Puji Rianto
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 1, No 2 (2016): December 2016 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.933 KB) | DOI: 10.25008/jkiski.v1i2.54

Abstract

Kajian ini didasarkan pada argumentasi khalayak media baru pada dasarnya merefleksikan visi paling radikal uses and gratifications. Dalam visi baru ini, audiens benar-benar terlibat secara aktif dalam mencari informasi. Pada satu sisi, hal ini memberikan harapan baru bagi partisipasi khalayak dalam proses komunikasi, sekaligus membuka kesempatan yang lebih luas bagi partisipasi warga negara dalam kehidupan publik. Namun, di sisi lain, hal itu juga mengandung persoalan. Dalam banyak kasus, khalayak lebih mencari informasi yang meneguhkan keyakinannya atau pilihan-pilihan sikap yang sebelumnya telah diambil. Akibatnya, individu cenderung tenggelam ke dalam ‘kesesatan’ sikap dan keyakinan yang dipilihnya. Studi ini meneguhkan hal itu. Melalui partisipasi observasi, studi ini menemukan bahwa individu-individu terlibat aktif dalam mencari dan berbagi informasi dalam suatu kelompok percakapan yang disesuaikan dengan kebutuhan, nilai, dan keyakinan mereka. Sayangnya, hal itu tidak disertai dengan sifat kritis yang cukup atas sumber-sumber informasi yang mereka akses sehingga menciptakan suatu pandangan yang bias dan menyesatkan. Dalam situasi semacam itu, suatu digital literasi mutlak diperlukan agar media baru benar-benar memberikan manfaat bagi khalayak, dan bukannya sebaliknya.
OPTIMALISASI KOMUNIKASI BENCANA DI MEDIA MASSA SEBAGAI PENDUKUNG MANAJEMEN BENCANA Donna Asteria
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 1, No 1 (2016): June 2016 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.945 KB) | DOI: 10.25008/jkiski.v1i1.30

Abstract

Upaya manajemen bencana alam yang terjadi di Indonesia saat ini memerlukan dukungan dari media massa dalam melakukan komunikasi kepada masyarakat. Degradasi lingkungan dan global warming menyebabkan wilayah Indonesia menjadi rawan bencana. Informasi mengenai situasi pra bencana, saat kejadian, dan pasca bencana menentukan terbentuknya keamanan dan kemampuan warga menghadapi bencana. Media massa dapat berperan sebagai early warning system dan melakukan edukasi bagi masyarakat. Konvergensi media saat ini memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses informasi mengenai bencana penting yang dapat mendukung efisiensi manajemen bencana. Kajian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai pengemasan informasi bencana di media massa, baik media cetak dan online sebagai bentuk komunikasi bencana kepada masyarakat. Konsep yang digunakan sebagai dasar kajian adalah jurnalisme bencana, komunikasi risiko bencana dan manajemen bencana. Metode penelitian menggunakan studi literatur dan analisis teks framing pada media cetak dan online yang memberitakan berita bencana, dengan pilihan kasus pada pemberitaan oleh Kompas. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa peran komunikasi bencana menentukan keberhasilan pemerintah untuk memberikan informasi bagi keamanan masyarakat dan mengatasi bencana yang terjadi. Kajian ini memberikan kontribusi bahwa optimalisasi komunikasi bencana secara terpadu penting dalam manajemen bencana, sinergi dengan pelibatan media massa dan masyarakat dalam distribusi informasi melalui pemanfaatan media.
Leader’s Motivation Language – A Study on Internal Communication at National Library of Indonesia Ade Farida; Leila Mona Ganiem
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 2, No 2 (2017): December 2017 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.543 KB) | DOI: 10.25008/jkiski.v2i2.105

Abstract

This article presents the result of the study on understanding the Leader Motivating Language in daily internal communication in the work environment of Indonesian National Library. It uses MLT as a model and framework. The methodology is conducting deep interviews of senior staffs in the organization that have significant roles in the organization strategic vision goals. Result shows that MLT’s used by the leader in birocratic organization  confine the interaction using MLT of leader for all staffs. The use of MLT language in this organization tend to direction giving language, followed by empathetic language and meaning making language. The study suggest of  develop MLT competence for leader especially in meaning making language to increase the organization vision of escalating the reading habit in Indonesia. 
COMMUNICATION PATTERN AND FAMILY TYPOLOGY OF HIGH SCHOOL ADOLESCENTS IN BOGOR - WEST JAVA Firdanianty Pramono; Djuara P Lubis; Herien Puspitawati; Djoko Susanto
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 2, No 1: June 2017 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.784 KB) | DOI: 10.25008/jkiski.v2i1.85

Abstract

Family communication does not occur randomly, but it patterns based on a particular scheme through two communication behavior: conversation and conformity orientations. Te purpose of this study is to analyze communication pattern and family typology of the senior high schools’ students (adolescents) in Bogor – West Java. The research was conducted by survey at six senior high schools in Bogor. Total of respondents were 372 students, consisting of 206 females and 166 males ranging aged between 15-18 years old. Te result are 50.5% with high category of the orientation conversation and 49.5% in low category. In conformity orientation, most of the teenagers (73.7%) have been as high categories and 26.3% in low categories. Te study has also organized in four types of families: 46.2% of consensual (high both in conversation and conformity level), 4.3% of pluralist (high in conversation but low in conformity level), 27.4% of protective (low in conversation but high in conformity level) and 22.0% of non-interventionist (laissez faire) (low in conversational and conformity level). Based on gender, females have often more conversations with family with a higher conformity than males.
TELEPON GENGGAM DAN PERUBAHAN SOSIAL STUDI KASUS DAMPAK NEGATIF MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI BAGI ANAK-ANAK DI KELURAHAN BOBOSAN PURWOKERTO KABUPATEN BANYUMAS S. Bekti Istiyanto
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 1, No 1 (2016): June 2016 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.545 KB) | DOI: 10.25008/jkiski.v1i1.36

Abstract

Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini membawa banyak perubahan sosial. Tidak hanya perubahan pola pikir dalam menyikapi sesuatu, namun juga berdampak pada perubahan perilaku secara sosial. Perubahan yang terjadi ternyata tidak selamanya positif karena di sisi lain juga membawa efek negatif kepada penggunanya. Kondisi ini terutama terjadi untuk anak-anak dan remaja yang kurang mampu mem lter dampak negatif penggunaan media komunikasi terbaru dibandingkan dengan segala kemudahan akses informasi yang dapat mereka serap dan manfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kaitan antara penggunaan teknologi komunikasi telepon genggam dengan perubahan sosial bagi anak-anak usia sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Kelurahan Bobosan Purwokerto Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan wawancara dan observasi sebagai teknik pengumpulan datanya. Informan dalam penelitian ini adalah anak-anak usia sekolah dasar dan sekolah menengah pertama dan para orang tua yang memiliki anak-anak yang menggunakan media komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan sosial bagi anak- anak yang menggunakan telepon genggam dalam hal cara berkomunikasi sosial, pola pikir dan perubahan sikap atas informasi yang mereka akses. Kemudahan akses informasi ini juga mempunyai akibat yang negatif dalam penggunaan waktu bermain dengan teman seusianya yang menjadi lebih terbatas dan pengaruh buruk isi media yang merusak seperti pornogra dan seksualitas.
FLIP AND SWITCH - MINORITY AND CULT FILM IN INDONESIAN CINEMA Ahmad Riza Faizal
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 2, No 1: June 2017 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.39 KB) | DOI: 10.25008/jkiski.v2i1.90

Abstract

This research has put forward the Flip and Switch concepts as milestones for signifying when a film narrative change their syntagmatic course through characters back and forth in weight and position thus change the messages that might be conveyed by the spectators about the film. The concepts were pointed by using the semiotic rectangle, or also known as The Greimas’ rectangle, about minority issues in one of the best Indonesian film ever made, Cahaya dari Timur: Beta Maluku. This research found two flips and two switches which signify changes in course and narrative patterns through out the film. By using criterion of what makes a film become a cult film, the research sorted and opted several peculiar scenes. Those scenes can leads the film become a cult film if the phenomena criteria are lifted and established over time. Nevertheless, at present, the film Cahaya dari Timur: Beta Maluku is not yet a cult film. Related to minority issues, the film comes from a non Anti-minority issues which complements with anti-minority issues, these findings signified that Cahaya dari Timur: Beta Maluku is not a film about minority issues but what has became after all those minority conflicts are solved. 
MENINGKATKAN KECERDASAN BANGSA MELALUI OPTIMALISASI PENERAPAN STANDAR KOMPETENSI WARTAWAN Sri Herwindya Baskara Wijaya; Firdastin Ruthnia Yudiningrum
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 1, No 2 (2016): December 2016 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.138 KB) | DOI: 10.25008/jkiski.v1i2.55

Abstract

Iklim demokratisasi pascareformasi tahun 1998 kian menabalkan pers Indonesia pada posisi dan peran yang penting. Dalam posisi ini, kedudukan dan peran wartawan sebagai ujung tombak pers menjadi sangat menentukan. Wartawan dituntut mampu menghasilkan produk-produk jurnalistik yang menjadi katarsis informasi bagi masyarakat luas. Untuk itu optimalisasi penerapan standar kompetensi wartawan tak terelakkan. Hal ini sangat urgen untuk memandu para wartawan Indonesia dalam bekerja secara profesional baik menyangkut kompetensi kesadaran, kompetensi pengetahuan maupun kompetensi keterampilan. Optimalisasi penerapan standar kompetensi wartawan di Indonesia dapat ditempuh melalui: (1) optimalisasi pelatihan/kursus/workshop/ studi banding, (2) optimalisasi monitoring dan evaluasi (Monev), (3) optimalisasi pemberian penghargaan, (4) optimalisasi penerapan sanksi secara obyektif, selektif, bertahap, adil, prosedural dan edukatif, (5) optimalisasi kesejahteraan wartawan, (6) optimalisasi advokasi wartawan, (7) optimalisasi uji kompetensi wartawan
MODEL PUBLIC RELATIONS UNTUK PEMBANGUNAN REPUTASI PENDIDIKAN MENENGAH SEBAGAI SEKOLAH RUJUKAN BERPRESTASI BERPOTENSI Agus Naryoso
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 1, No 1 (2016): June 2016 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1013.15 KB) | DOI: 10.25008/jkiski.v1i1.32

Abstract

Perkembangan kualitas pendidikan menengah SMA, SMK, MA belum menunjukkan kemajuan signi kan. Kondisi tersebut banyak disebabkan selain jumlah guru yang kompeten terbatas, anggaran minim, terbatasnya kemampuan sekolah melakukan komunikasi intensif memperkenalkan potensi dan prestasi sekolah ke public. Sekolah Menengah di Indonesia belum banyak melakukan terobosan komunikasi melalui Public Relations (PR) dengan baik. Institusi pendidikan menengah khususnya swasta lebih sibuk melakukan promosi mendapatkan murid, melalui propaganda iklan dan memanipulasi fakta. Sementara sekolah negeri lebih fokus pada peningkatan kemampuan akademik murid, memaksa murid mengikuti kelas tambahan untuk meraih prestise agar lulusan bisa diterima di PTN. Pendidikan menengah negeri maupun swasta belum menyadari PR mempunyai peran penting bagi pengembangan dan keberlanjutan sekolah. Grunig menggagas tentang Public Relations Model for Reputation Building, bahwa keberhasilan institusi dalam membangun reputasi ditentukan pada kemampuan melaksanakan kegiatan komunikasi bersifat two way simetrical model dengan menekankan pada komunikasi interaktif tinggi organisasi dengan publiknya, serta pesan disampaikan didasarkan pada fakta empiris. Paper ini merupakan hasil riset tentang akti tas PR di 35 Sekolah di Semarang dengan mengelaborasi dan menyimpulkan model PR yang dominan digunakan membangun reputasi sekolah mencapai tujuan lebih efektif.
Gender Awareness of Maria Hartiningsih as Kompas Reporter Rajab Ritonga; Endah Murwani; Syafruddin Ritonga
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 2, No 2 (2017): December 2017 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.515 KB) | DOI: 10.25008/jkiski.v2i2.102

Abstract

Structure of the media in Indonesia is still dominated by men who lack of gender sensitivity so that the role of women journalists as agents of change towards gender awareness is important to discuss. This study aims to determine the factors that make up the awareness, values and attitudes of women journalists on gender, and the influence of media and community structure in forming the gender awareness of women journalists. As a case study, a journalist of the largest newspaper in Indonesia, Kompas, namely Maria Hartiningsih is chosen. The study is based on the concept of gendered-perspective journalism as a practice of journalistic that informs and questions inequality of the relationship between men and women. The study uses a qualitative approach with the method of Critical Discourse Analysis model of Norman Fairclough. Text analysis is conducted to examine the writings of Maria Hartiningsih in Kompas related to gender issues. The results show that at the textual level—since she started joining Kompas—Maria Hartiningsih’s writing already highlighted problems of women, street children, and poverty. Her awareness and perspective on gender is a process conducted through the experience of reporting, discussions, and reading books related to gender. In the case of 'Maria', Kompas as an institution provides her with freedom to pour her thoughts.
MEDIA PROPAGANDA TECHNIQUES IN THE SOUTH CHINA SEA DISPUTE Cheryl Pricilla Bensa; Lupita Wijaya
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 2, No 1: June 2017 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.624 KB) | DOI: 10.25008/jkiski.v2i1.86

Abstract

Bilateral relationship between Indonesia and China which is a pivotal pathway to Global Maritime Axis’s foreign policy has been relentlessly addressed by President Joko Widodo since his early administration in 2014. However, Indonesia is aware that China’s claim of nine-dashed line (9DL) has overlapped with Indonesia’s sovereignty area, Natuna water. This territory dispute has pushed Indonesian government to take a decisive action by sending a verbal note protest to the Chinese embassy in Indonesia. In the perspective of international communication, this action has scrutinized the interdependence between media systems and political systems as a form of a symbiosis connecting and creating perceptions on the issue. Propaganda techniques of mass media, such as inter alia, name-calling, glittering generality, transfer, plain folks, testimonial, selection, bandwagon, and frustration of scapegoat, might create certain perceptions. This study maps the propaganda techniques by Indonesian high-circulated newspaper Kompas and China’s state-run media Xinhua news agency. This study applies quantitative content analysis method in the period of May 30 to July 30, 2016.

Page 1 of 18 | Total Record : 179