cover
Contact Name
abdul basit
Contact Email
basit.umt@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
journalnyimak@gmail.com
Editorial Address
Jl.Mayjen Sutoyo No.2 Kota Tangerang, Provinsi Banten, 15111 Indonesia.
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Nyimak: Journal of Communication
ISSN : 25803803     EISSN : 25803832     DOI : http://dx.doi.org/10.31000/nyimak
Nyimak: Communication Journal to encourage research in communication studies. The focus of this journal are: Public Relations, Advertising, Broadcast, Political Communication, Cross-cultural Communication, Business Communication, and Organizational Communication
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2017): Nyimak: Journal of Communication" : 6 Documents clear
Pengajian Al Quran sebagai Perekat Kebhinnekaan (Kajian Pola Komunikasi dalam Pengembangan Nilai-nilai Pancasila pada Masyarakat Multikultural melalui Pengajian Al Quran di Medan, Sumatera Utara) Tantry Widiyanarti
Nyimak: Journal of Communication Vol 1, No 1 (2017): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.641 KB) | DOI: 10.31000/nyimak.v1i1.271

Abstract

Sebagai sebuah negara multikultural, Indonesia sangat berpotensi mengalami konflik horizontal. Konflik tersebut biasanya dipicu oleh isu SARA. Bineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara menjadi terlupakan. Masyarakat terpecah belah dan terkotak-kotak, sesama anak bangsa saling menghujat dan memusuhi. Jika hal ini terus berlanjut bukan tidak mungkin negara akan menjadi chaos. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghindarinya. Salah satu diantaranya adalah menggali kembali local wisdom bangsa. Pengajian sebagai salah satu bagian dari local wisdom yang dimiliki bangsa Indonesia dapat menjadi bagian dalam merekatkan rasa cinta tanah air, cinta kebinekaan, dan cinta keharmonisan. Merajut kebinekaan melalui pengajian merupakan salah satu cara dalam mencegah disintegrasi bangsa. Untuk hal ini pengajian perlu dikomunikasikan dengan baik dan benar sehingga dapat diterima masyarakat serta nilai-nilai kebangsaan yang ingin disampaikan melalui pengajian dapat diimplementasikan. Hal yang demikian tentu saja memerlukan cara berkomunikasi yang tepat sehingga proses komunikasi dan tujuan berkomunikasi dapat tercapai. Proses komunikasi dan cara berkomunikasi akan membentuk pola komunikasinya sendiri. Pola komunikasi yang mampu untuk menyampaikan tujuan dari pengajian seperti inilah yang menarik untuk diteliti sehingga penelitian ini dilakukan. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengambilan data: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode ini diyakini dapat menggali data secara mendalam sehingga tujuan penelitian dapat dicapai.Kata Kunci: Pengajian Al Quran, local wisdom, pola komunikasi, Pancasila, multikultural As a multicultural country, Indonesia has the potential to experience horizontal conflict. The conflict is usually triggered by SARA issues. Bhinneka Tunggal Ika as the motto of the state becomes forgotten. Society is divided and fragmented, fellow nation children blasphemous and hostile. If this continues, it is not impossible that the state will experience the disintegration. But, there are many ways that can be done to avoid it. One of them is digging back the local wisdom of the nation. Recitation Quran, as one part of the Indonesian local wisdom can be a part in glueing the love of the homeland, the love of diversity and the love of harmony. Knitting diversity through recitation Quran is one way to prevent the disintegration of the nation. Therefore, recitation Quran should be communicated well and correctly should be communicated well and correctly so that acceptable to the community and the national values to be conveyed through recitation Quran can be implemented. Such a thing necessarily requires the proper way of communicating so that the communication process and communication goals can be achieved. The process of communication and how to communicate will shape its own communication pattern. The communication pattern that is able to convey the purpose of recitation Quran is interesting to be studied as seen in this research. The method of this research is using qualitative method through observation, interview and documentation. This method is believed to be able to dig deep data so that the research objectives can be achievedKeywords: Recitation Quran, local wisdom, communication patterns, pancasila, multicultural
Konstruksi Realitas Radar Banten pada Pemberitaan Pilkada Banten 2017 Achmad Nashrudin P.
Nyimak: Journal of Communication Vol 1, No 1 (2017): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.66 KB) | DOI: 10.31000/nyimak.v1i1.274

Abstract

Media dengan kegiatan komunikasi politik merupakan relasi yang tidak terpisahkan.Berita Pilkada akan lebih banyak disajikan dalam surat kabar daerahsesuai prinsip proximity dalam jurnalistik,artinyamasyarakat akan tertarik membaca berita-berita yang dekat dengan dirinya, baik kedekatan geografis, kultural, sosiologis, maupun kedekatan psikologis.Termasuk dalam Pilkada Banten, Radar Banten sebagai media local menjadi media informasi bagi masyarakat Banten untuk mengetahui peristiwa kampanye sebagai salah satu tahapan Pilkada.Kajian ini bermaksud mengangkat kontruksi realitas politik Radar Banten melalui peristiwa pemilihan Gubernur Banten tahun 2017.Konstruksi realitas mediabisa dilihat dari aspek ekonomi politik media, dan analisis teks (melalui analisis wacana dan framing) atas berita tersebut.Radar Bantenr merupakan media lokal terbesar, dengan tiras mencapai 23 ribu dengan jumlah pembaca mencapai 55 ribu orang.Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif.Fokuskajian ini adalah(1) diketahuinya posisi Radar Banten dalam Praktik Ekonomi Politik Masa Pilkada Banten Tahun 2017 (2) diketahuinya Netralitas dan Profesionalisme Radar Banten, Selama Pilkada Banten 2017? (3) diketahuinyafrequensi berita Pasangan Calon Gubernur Banten 2017 dimuat oleh Radar Banten (selama masa kampanye)?.Kata kunci: konstruksi realitas media, ekonomi politik media, teks media, kampanye, Pilkada Banten 2017, Radar Banten Media with political communication activities is an inseparable relationship. Election news will be more presented in regional newspapers according to the principle of proximity in journalism, meaning that people will be interested in reading news close to him, whether geographical, cultural, sociological, or psychological closeness. Included in elections of Banten, and Radar Banten as a local media into a medium of information for the people of Banten to know the campaign event as one of the stages election. This study aims to raise the construction of Radar Banten political reality through the election of Banten Governor in 2017. The construction of reality media can be seen from the political economy media aspect, and text analysis (through discourse analysis and framing)for the news. Radar Banten is the largest local media, with 23,000 copies reaching 55,000 readers. The method used is qualitative analysis. The focus of this study is (1) knowing the position of Radar Banten in the  Political Economy Practices of Banten Election Period 2017 (2) knowing of Neutrality and Professionalism of Radar Banten, during the Pilkada Banten 2017? (3) to know the news frequencies of Candidate Pair of Governor of Banten 2017 published by Radar Banten (during campaign period)?Keywords: construction of reality media, political economicsmedia, media text, campaign, elections of Banten 2017, Radar Banten
Menelaah Lebih Dekat “Post Factual/Post Truth Politics, Studi Kasus Brexit” (Analsis Resensi Media) Eko Wahyono; Rizka Amalia; Ikma Citra Ranteallo
Nyimak: Journal of Communication Vol 1, No 1 (2017): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.528 KB) | DOI: 10.31000/nyimak.v1i1.272

Abstract

Penelitian ini menelaah lebih jauh video yang berjudul “what is the truth about post-factual politics?”mengenai kasus di Amerika terkait Trump dan di Inggris terkait Brexit. Fenomena post truth/post factual juga terjadi di Indonesia sebagaimana terlihat pada pertarungan politik yang dialami Ahok pada Pilkada DKI yang lalu. Melalui pendekatan pemikiran Michel Foucault mengenai post truth dengan logika asertif, media massa dikonstruksikan bagi pihak yang berkepentingan dan mengabaikan realitas yang sesungguhnya. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa media baru atau new media ternyata mampu menebar berbagai wacana mulai dari memengaruhi pemikiran, perilaku masyarakat hingga ideologi yang dianut oleh suatu masyarakat. Kata kunci: Post factual, post truth, new media This research further examines the video entitled “what is the truth about post-factual politics?” about the case in the United States related to Trump and in the UK related to Brexit. The phenomenon of Post truth/post factual also occurs in Indonesia as seen in the political struggle experienced by Ahok in the governor election (DKI Jakarta). Through Michel Foucault's approach to post truth with assertive logic, the mass media is constructed for the interested parties and ignores the real reality. The conclusion of this study indicates that new media was able to spread various discourses ranging from influencing the way of thoughts, behavior of society to the ideology adopted by a society.Keywords: Post factual, post truth, new media
Komunikator Politik Berdasarkan Teori Generasi Mirza Shahreza
Nyimak: Journal of Communication Vol 1, No 1 (2017): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.067 KB) | DOI: 10.31000/nyimak.v1i1.273

Abstract

Pada saat kepentingan umum terganggu oleh sebuah kebijakan atau peraturan yang dibuat oleh sebuah kekuasaan, maka akan terlihat suatu reaksi mulai dari elite pollitik, kalangan terpelajar, dan juga masyarakat biasa. Ternyata, kita semua bisa berperan sebagai komunikator politik pada saat bereaksi terhadap berita mengenai politik yang muncul di berbagai media massa. Tulisan ini akan melihat pemetaan terhadap komunikator politik berdasarkan teori generasi. Dalam suatu era pasti akan ada beberapa lapisan masyarakat yang dibedakan berdasarkan era atau zaman saat mereka dilahirkan. Trend media dan teknologi yang terus berubah sangat mempengaruhi setiap generasi dalam membangun pola pikir dan tingkah laku politiknya. Begitu pula gaya kepemimpinan dan cara pandang penguasa juga mewarnai setiap generasi. Berdasarkan teori Generasi, ada istilah traditionalist, baby boomers, generasi X, Y, Z dan alpha. Segala sesuatu terutama yang berhubungan dengan prilaku, gaya hidup, profesi, budaya yang sering dikaitkan dengan ciri-ciri dari generasi-generasi tersebut. Teori yang dikemukakkan oleh Strauss dan Howe merupakan asumsi yang sangat subjektif. Berdasarkan teori tersebut penulis akan mengadopsi teori Generasi dalam memahami komunikator politik di Indonesia. Tulisan ini adalah sebuah studi literatur yang diperoleh dari berbagai bacaan ilmiah yang diolah dan disusun oleh penulis. Memahami teori generasi dapat membantu untuk mengetahui ciri khas dan cara komunikator politik berkomunikasi, mengkonstruksi pesan lintas generasi yang pada umumnya akan terbelah generasi senior (tua) dan generasi junior (muda).Kata Kunci: komunikator, politik, teori generasi, media, teknologi. At a time when the public interest is disrupted by a policy or regulation made by a power. Then, there will be a reaction from the political elite, educated, and ordinary people. Apparently, we can all play a role as a political communicator when reacting to news about politics that appear in various mass media. This paper will look at the mapping of political communicators based on generation theory. In an era, there will certainly be several layers of society that are distinguished by the age or the age at which they were born. The ever-changing media and technological trends greatly affect each generation in building their mindset and political behavior. Similarly, leadership styles and rulers’ perspective also color every generation. Based on Generation theory, there is the term traditionalist, baby boomers, generation X, Y, Z, and alpha. Everything is primarily related to the behavior, lifestyle, profession, culture that is often associated with the characteristics of those generations. The theory put forward by Strauss and Howe is a very subjective assumption. Based on the theory, the writer will adapt Generasi theory in understanding the political communicator in Indonesia. This paper is a study of literature derived from various scientific readings processed and composed by the author. Understanding the theory of generations can help to identify the characteristics and ways communicators communicate, constructing messages across generations that will generally split the senior (youth) and junior (youth) generation.Keywords: communicator, politics, generation theory, media, technology.
Strategi Humas Partai Gerindra dalam Membangun Citra Partai pada Pemilu 2014 Rialdo Rezeky; Muhammad Saefullah
Nyimak: Journal of Communication Vol 1, No 1 (2017): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.642 KB) | DOI: 10.31000/nyimak.v1i1.276

Abstract

Pendekatan penelitian ini bersifat kualitatif dan deskriptif. Dalam penelitian ini mereka yang menjadi subjek penelitian merupakan informan (tokoh kunci). Subjek dari penelitian ini dibagi menjadi dua komponen pokok, yang terdiri dari publik internal dan publik ekternal yaitu dari Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Kader Partai, Pengamat dan Wartawan. Objek penelitian ini adalah perilaku, kegiatan dan pendapat Tim Humas Partai Gerindra. Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi partisipatif, dan triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Humas Partai Gerindra telah melaksanakan strategi melalui berbagai program kehumasan serta menjalin hubungan media yang baik dengan kalangan wartawan sehingga sosialisasi berjalan dengan baik. Begitu juga dengan evaluasi yang dilakukan terkait dengan strategi partai. Keberhasilan Partai Gerindra dalam mempertahankan citra partai pada PEMILU 2014 sebagai hasil dari berjalannya strategi Humas dan komunikasi dan berbagi jenis program yang tepat sesuai dengan karakteristik masyarakat pemilih atau konstituennya. KataKunci: Strategi Humas, Partai Gerindra, Pemilu 2014 The approach of this research is qualitative and descriptive. In this study those who become the subject of research is an informant (key figure). The subject of this study is divided into two main components, consisting of internal public and external public that is from the Board of the Central Executive Board of Gerindra Party, Party Cadres, Observers and Journalists. The object of this research is the behavior, activities and opinions of Gerindra Party Public Relation Team. In this study used data collection techniques with interviews, participatory observation, and triangulation of data. The results of this study indicate that the Public Relations Gerindra has implemented strategies through various public relations programs and establish good media relations with the reporters so that socialization goes well. So also with the evaluation that is done related to the strategy of the party. The success of Gerindra Party in maintaining the party’s image in Election 2014 as a result of the running of PR strategy and communication and sharing the right type of program according to the characteristics of the voting community or its constituents.Keywords: PR Strategy, Gerindra Party, Election 2014
Strategi Kehumasan Tim Kampanye Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Tangerang dalam Memenangkan Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilihan Presiden 2014 Lathifa Prima Ghanistyana
Nyimak: Journal of Communication Vol 1, No 1 (2017): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.471 KB) | DOI: 10.31000/nyimak.v1i1.277

Abstract

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi PR PDI Perjuangan Kota Tangerang dalam memenangkan Jokowi-JK dalam pemilihan presiden 2014 di Kota Tangerang? Tujuan utama penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui jenis strategi PR yang dilakukan oleh PDI Perjuangan Kota Tangerang dalam memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilu 2014; (2) mengetahui implementasi strategi PR yang dilakukan oleh PDI Perjuangan Kota Tangerang dalam memenangkan pasangan Joko WidodoJusuf Kalla pada Pemilu 2014; dan (3) untuk mengevaluasi pengimplementasian strategi PR yang dilakukan oleh PDI Perjuangan Kota Tangerang dalam memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilu 2014. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, data-data diperoleh melalui observasi partisipatif dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PDI Perjuangan Kota Tangerang telah menerapkan strategi PR yang salah satunya dilakukan dengan membangun hubungan dengan media dan jurnalis sehingga sosialisasi yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Penerapan strategi tersebut berkontribusi bagi kemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam perolehan suara di Kota Tangerang pada Pemilu 2014.Kata kunci: Strategi Public Relations, pemilihan presiden, PDI Perjuangan, Joko Widodo-Jusuf Kalla  Formulation of the problem in this study were ( 1 ) How PR strategy PDI Tangerang City in winning Jokowi -JK in the 2014 presidential election in the city of Tangerang ? The main objective to be achieved in this study were ( 1 ) To determine the type of PR strategy PDI Tangerang In Winning Couple Joko Widodo - Jusuf Kalla In the 2014 Presidential Election ; ( 2 ) To investigate the implementation of PR strategy PDI Tangerang In Winning Couple Joko Widodo - Jusuf Kalla In the 2014 Presidential Election ; ( 3 ) To know the results of the evaluation of the implementation of PR strategy PDI Tangerang In Winning Couple Joko Widodo - Jusuf Kalla In the 2014 Presidential Election. This research approach is qualitative and descriptive. In this study, they were the subject of research is informants ( key figure ). Subjects of this study were divided into two principal components, which consist of internal public and external public ie the Chairman of the PDI -P Tangerang City, Party cadres, observers and journalists. The object of this study is the behavior, activities and opinion of the Public Relations Team PDI struggle Tangerang. This study used data collection techniques with interviews, participant observation, and triangulation of data. The results of this study showed, PR PDI PerjuanganTangerang City has implemented a strategy, and the type of strategy and establish a good relationship with the media, journalists, so socialization goes well. As well as the evaluation associated with the party strategy. Victory Jokowi - JK in Tangerang as a result of the passage of communication and types of strategies appropriate to the characteristics of the city of Tangerang.Keywords: Public Relations Strategy , Presidential Election, PDI Perjuangan, Joko Widodo-Jusuf Kalla

Page 1 of 1 | Total Record : 6