cover
Contact Name
Bramastia
Contact Email
bramastia@staff.uns.ac.id
Phone
+6281567720009
Journal Mail Official
bramastia@staff.uns.ac.id
Editorial Address
S2 Pendidikan Sains FKIP UNS Surakarta Jalan Ir Sutami No 36A Surakarta Jawa Tengah https://jurnal.uns.ac.id/inkuiri/index
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
INKUIRI : Jurnal Pendidikan IPA
ISSN : 22527893     EISSN : 2615748     DOI : 10.20961
INKUIRI Jurnal Pendidikan IPAis a peer-reviewed open-access journal. The journal disseminates papers written based on the results of study and review of literature in the sphere of natural sciences education, biology education, physics education, and chemistry education in primary, secondary, and higher education. INKUIRI Jurnal Pendidikan IPA published three times a year, in February, June, and October until 2018. Since 2019, INKUIRI has been published twice a year, in April and October. Submitted papers must be written in English or Bahasa Indonesia for initial review stage by editors and further review process by minimum two international reviewers. Finally, accepted and published papers will be freely accessed in this website and the following abstracting & indexing databases: 1. Google Scholar 2. Indonesian Scientific Journal Database 3. Indonesia Publication Index (IPI) 4. Bielefeld Academic Search Engine (BASE) 5. Academia 6. ResearchGate 7. Road Directory 8. Indonesia OneSearch (IOS)
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 2 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA" : 10 Documents clear
STUDI ANALISIS PENGEMBANGAN E-MODUL IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING DENGAN SUMBER BELAJAR POTENSI LOKAL TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI SAINS Lilis Eka Herdiana; Widha Sunarno; Meti Indrowati
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 2 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v10i2.57247

Abstract

Penelitian ini merupakan studi analisis terkait e-modul (elektroknik modul) berbasis inkuiri terbimbing yang memanfaatkan potensi lokal untuk meningkatkan kemampuan literasi sains siswa. Penelitian ini merupakan tahap awal menganalisis (analysis) yang termasuk dalam model ADDIE. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang diisi online melalui link google form oleh guru dan siswa di beberapa sekolah di Kabupaten Ponorogo. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil menunjukkan bahwa 93% responden menyatakan perlu dan setuju apabila dilakukan pengembangan elektronik modul (e-modul) IPA berbasis inkuiri terbimbing dengan memanfaatkan sumber belajar potensi lokal untuk meningkatkan literasi sains siswa. Hasil studi analisis digunakan untuk rancangan pengembangan e-modul IPA berbasis inkuiri terbimbing dengan memanfaatkan sumber belajar potensi lokal Kabupaten Ponorogo, yaitu: Telaga Ngebel.This research is an analytical study related to guided inquiry-based e-modules (electronic modules) that utilize local potential to improve students' scientific literacy skills. This research is an early stage of analyzing (analysis) which is included in the ADDIE model. The instrument used in this study was a questionnaire filled out online via a google form link by teachers and students in several schools in Ponorogo Regency. The data obtained were analyzed using qualitative descriptive analysis. The results showed that 93% of respondents stated it was necessary and agreed to develop an electronic module (e-module) based on guided inquiry by utilizing local potential learning resources to improve students' scientific literacy. The results of the analytical study used to design the development of a guided inquiry-based science e-module by utilizing local potential learning resources in Ponorogo Regency, namely: Telaga Ngebel.
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP IPA PADA SISWA SMP DENGAN KEGIATAN PRAKTIKUM Nidya’ Ul Afifah; Tarisa Putri Octaviani; Umi Sholikhah
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 2 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v10i2.57258

Abstract

Tujuan penlitian ini ialah untuk memahami bagimanakah pemahaman pada konsep materi khusunya pada siswa jenjang SMP dengan kegiatan praktikum dalam pembelajaran IPA. Penelitan ini menggunakan metode pengumpulan data kuesioner angket dengan menggunakn teknik Self- Administered Questionnaires. Pengambilan data pada kuesioner dengan  jumlah responden sebanyak 30 siswa jenjang SMP di wilayah Kabupaten Magelang. Hasil dari penelitian  diperoleh dari 100% siswa menyatakan bahwa kegiatan praktikum pada pembelajaran IPA membantu dalam pemahaman konsep pada materi pembelajaran. Dari hasil kuesioner juga menunjukan bahwa sebagian besar siswa dapat tuntas  dalam menjawab kuesioner. Dari hasil penelitian juga diperoleh bahwa melalui kegiatan praktikum juga dapat membentuk pribadi yang bertanggung jawab dan membantu persamaan persepsi antara siswa dan guru. Diperoleh berbagai hal dari kegiatan praktikum pada pembelajaran IPA. Hal itu dikarenakan pada kegiatan praktikum, siswa memperoleh gambaran secara konkret keadaan atau proses yang terjadi.The purpose of this study is to understand how to understand the concept of material, especially for junior high school students with practical activities in science learning. This research uses a questionnaire questionnaire data collection method using the Self-Administered Questionnaire technique. Collecting data on the questionnaire with the number of respondents as many as 30 junior high school students in the Magelang Regency area. The results of the study were obtained from 100% of students stating that practical activities in science learning helped in understanding concepts in learning materials. The results of the questionnaire also showed that most of the students were able to complete answering the questionnaire. From the results of the study, it was also found that through practicum activities can also form a responsible person and help share perceptions between students and teachers. Various things were obtained from practical activities in science learning. This is because in practical activities, students get a concrete picture of the situation or process that occurs.
STUDI LITERATUR DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING (DLPS) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH IPA SISWA SMP Silva Ayu Indah Permata; Widha Sunarno; Harlita Harlita
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 2 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v10i2.57253

Abstract

Penelitian ini membahas berbagai literatur tentang model Double Loop Problem Solving (DLPS) sebagai solusi ketika mengembangkan kemampuan siswa SMP dalam memecahkan permasalahan. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes wawancara untuk guru dan siswa kelas VII SMPN 3 Singosari. Berdasarkan wawancara memperlihatkan kemampuan siswa tergolong rendah ketika memecahan masalah. Terlihat dari prilaku siswa yang pasif ketika proses pembelajaran berlangsung. Kebanyakan siswa berasumsi materi IPA adalah materi yang sulit dipahami, dan membosankan. Hal tersebut terjadi karena siswa ketika proses pembelajaran berlangsung hanya mendengarkan saat guru menjelaskan dan tidak terlibat langsung dalam mengkaji materi yang dipelajari. Guru dalam proses pembelajaran telah menyesuaikan kurikulum 2013 dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning, tetapi pada prosesnya guru hanya berceramah ketika menjelaskan materi. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan wawancara. Berdasarkan hasil studi literatur dibutuhkan solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan penerapan model pembelajaran Double Loop Problem Solving.This study discusses various literatures on the Double Loop Problem Solving (DLPS) model as a solution when developing the ability of junior high school students to solve problems. The instrument in this study used an interview test for teachers and students of class VII SMPN 3 Singosari. Based on interviews, it shows that students' abilities are low when solving problems. It can be seen from the passive behavior of students when the learning process takes place. Most students assume that science material is difficult to understand and boring material. This happens because students when the learning process takes place only listen when the teacher explains and are not directly involved in reviewing the material being studied. The teacher in the learning process has adjusted the 2013 curriculum by applying the discovery learning model, but in the process the teacher only lectures when explaining the material. The method used is literature study and interviews. Based on the results of the literature study, a solution to overcome this problem is needed by applying the Double Loop Problem Solving learning model.
PANDANGAN AL-QUR’AN TERHADAP ILMU PENGETAHUAN DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN SAINS Baskoro Adhiguna; Bramastia Bramastia
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 2 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v10i2.57257

Abstract

Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia. Pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu media bagi seseorang untuk dapat memperoleh serta mengembangkan pengetahuannya. Di dalam Al-Qur`an, ilmu adalah keistimewaan yang menjadikan manusia dipandang lebih unggul ketimbang makhluk lain guna menjalankan fungsi kekhalifahannya. Pentingnya menanamkan nilai spiritual agama dalam pembelajaran sains agar dapat meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Tuhan yang Maha Esa dalam mengamati penciptaan alam semesta. Artikel ini menggunakan desain kajian literatur yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dan mengintegrasikan ilmu sains dan islam. Langkah –langkah yang dilakukan diantaranya pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta membandingkan literatur untuk kemudian diolah dan menghasilkan kesimpulan. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari textbook, jurnal, artikel ilmiah, literature review yang berisikan tentang konsep yang diteliti. Ilmu pengetahuan adalah keseluruhan sistem pengetahuan manusia yang telah dibakukan secara sistematis, didalam agama islam sendiri ilmu pengetahuan dikembangkan berdasarkan pada 3 pilar yaitu pilar Ontologis (yang menjadi subjek ilmu), Pilar Aksiologis (tujuan ilmu pengetahuan) dan Pilar Epistemologis (cara untuk mencapai ilmu pengetahuan tersebut). Implementasi pembelajaran sains dapat dilaksanakan dengan internalisasi nilai-nilai tauhid melalui kajian-kajian Al-Qur’an terkait dengan ilmu pengetahuan. Internalisasi nilai-nilai ketauhidan atau keyakinan terhadap agama dalam pembelajaran dapat dilaksanakan dengan 1) integrasi kurikulum, 2) integrasi pembelajaran, dan 3) integrasi sains (Islamisasi sains).Education is a necessity for every human being. Education can be said as a medium for someone to be able to acquire and develop their knowledge. In the Qur'an, knowledge is a privilege that makes humans considered superior to other creatures in order to carry out the function of their caliphate. The importance of instilling religious spiritual values in science learning in order to increase our faith and piety to God Almighty in observing the creation of the universe. This article uses a literature review design that aims to obtain information and integrate science and Islam. The steps taken include collecting library data, reading and taking notes, and comparing the literature to then be processed and produce conclusions. The data used are secondary data derived from textbooks, journals, scientific articles, literature reviews containing the concepts studied. Science is the entire system of human knowledge that has been systematically standardized, in Islam itself science is developed based on 3 pillars, namely the Ontological pillar (which is the subject of science), the Axiological Pillar (the goal of science) and the Epistemological Pillar (the way to achieve knowledge). the). The implementation of science learning can be carried out by internalizing the values of monotheism through studies of the Qur'an related to science. Internalization of monotheistic values or belief in religion in learning can be carried out by 1) curriculum integration, 2) learning integration, and 3) science integration (Islamization of science).
STUDI LITERATUR PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SMP Herdianna Indawati; Sarwanto Sarwanto; Sukarmin Sukarmin
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 2 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v10i2.57269

Abstract

Penelitian ini bertujuan guna mengkaji berbagai literatur mengenai model inkuiri terbimbing sebagai solusi guna tingkatkan keahlian berpikir kritis IPA SMP Negeri 4 Mojokerto. Bersumber pada hasil yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru, kemampuan berpikir kritis siswa masih terkategori rendah, dibuktikan dengan siswa yang pasif dalam memberikan jawaban dikala guru memberi pertanyaan. Masalah-masalah yang ada pada siswa membuat siswa menjadi kesulitan dalam menjelaskan uraian dasar, membangun keahlian dasar, merumuskan kesimpulan, membuat uraian lebih lanjut serta membuat strategi dan taktik, tidak hanya itu pada proses pembelajaran hanya mencermati penjelasan guru tanpa menghubungkan konsep-konsep yang dipelajari. Proses pembelajaran oleh guru sudah disesuaikan pada kurikulum 2013 yaitu pembelajaran discovery learning, namun pada kenyataannya guru hanya menjelaskan di depan kelas. Instrumen yang digunakan yaitu tes wawancara untuk guru dan siswa kelas delapan SMP Negeri 4 Mojokerto. Metode yang digunakan yaitu studi literatur dan wawancara. Berdasarkan hasil studi literatur diperlukan pemecahan guna mengatasi permasalahan tersebut dengan mempraktikkan model pembelajaran inkuiri terbimbing.This study aims to examine the literature on the guided inquiry model as a solution to improve science critical thinking skills at SMP Negeri 4 Mojokerto. Based on the results obtained from interviews with teachers, students' critical thinking skills are still categorized as low, as evidenced by students who are passive in providing answers when the teacher asks questions. The problems that exist in students make it difficult for students to explain basic descriptions, build basic skills, formulate conclusions, make further descriptions and make strategies and tactics, not only that in the learning process only pay attention to teacher explanations without connecting the concepts learned . The learning process by the teacher has been adjusted to the 2013 curriculum, namely discovery learning, but in reality the teacher only explains in front of the class. The instrument used was an interview test for teachers and eighth grade students of SMP Negeri 4 Mojokerto. The method used is literature study and interviews. Based on the results of the literature study, a solution is needed to overcome these problems by practicing the guided inquiry learning model.
KAJIAN PROBLEMATIKA DAN STANDARISASI ASISTEN LABORATORIUM DI PERGURUAN TINGGI Hikmah Fatimah; Dimas Fahrudin; Emy Shofiah Setyowati
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 2 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v10i2.57254

Abstract

Perbedaan manajemen asisten dosen laboratorium pada berbagai jensi laboratorium disebabkan oleh adanya perbedaan kebijakan setiap kepala laboratorium. Untuk itu, dilakukan kajian mengenai problematika dan standarisasi asisten laboratorium di perguruan tinggi, utamanya prodi pendidikan sains pada jenjang sarjana. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menganalisis input, proses dan output dalam Perguruan Tinggi.  Data kualitatif diperoleh melalui kegiatan wawancara kepada asisten dosen di beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Jember dan Universitas Sebelas Maret. Wawancara berisi pertanyaan terkait proses perekrutan, kegiatan dalam laboratorium saat praktikum dan setelah praktikum serta reward yang didapatkan setelah menjadi asisten dosen laboratorium. Hasil yang diperoleh bahwa manajemen laboratorium mengenai asisten laboratorium dilapangan menemui beberapa permasalahan seperti tidak ada standarisasi terkait syarat/kualifikasi perekrutan asisten laboratorium, tidak ada honorarium, dan mahasiswa tidak mendapat sertifikasi setelah selesai melaksanakan tugas. Selain itu, belum terdapat standarisasi manajemen asisten dosen laboratorium dalam skala nasional.Differences in the management of laboratory assistant lecturers in various types of laboratories are caused by differences in the policies of each laboratory head. For this reason, a study was carried out on the problems and standardization of laboratory assistants in universities, especially science education study programs at the undergraduate level. The research was conducted using a qualitative descriptive approach to analyze input, process and output in higher education. Qualitative data were obtained through interviews with teaching assistants at several universities such as Malang State University, Jember State University and Sebelas Maret University. The interview contains questions related to the recruitment process, activities in the laboratory during practicum and after practicum as well as rewards obtained after becoming a laboratory lecturer assistant. The results obtained are that laboratory management regarding laboratory assistants in the field encounters several problems such as there is no standardization regarding the requirements/qualifications for the recruitment of laboratory assistants, there is no honorarium, and students do not receive certification after completing their assignments. In addition, there is no standardized management of laboratory assistant lecturers on a national scale.
PENGEMBANGAN MODUL SETS PADA MATERI CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS VIII SMP/MTS Wahyu Kodrat Listianthy; Sarwanto Sarwanto; Meti Indrowati
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 2 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v10i2.57245

Abstract

Penelitian pengembangan kali ini untuk melihat kelayakan modul SETS (Science, Environment, Technology, and Society) pada sifat cahaya dan optik untuk kelas VIII di SMP dan respon siswa. Penelitian ini menggunakan desain Research and Development (R&D) yang mengadaptasi desain penelitian pengembangan model 4-D dari Thiagarajan, et al. yang meliputi 4 tahap: define, design, develop, dan disebarluaskan. Namun, penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap develop (3-D). Penelitian pengembangan ini diawali dengan observasi lapangan dan studi pustaka, kemudian dikembangkan dengan desain awal modul. Rancangan awal modul kemudian divalidasi oleh ahli materi, ahli media, pengembangan pendidikan dan peer review. Selanjutnya dilakukan uji coba terbatas dengan melibatkan 10 siswa sebagai subjek penelitian. Teknik data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Teknik analisis menggunakan analisis kuantitatif perolehan nilai validasi kelayakan modul dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul SETS (Ilmu Pengetahuan, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat) sifat cahaya dan optik untuk kelas VIII di sekolah menengah pertama diukur dengan kriteria sangat valid berdasarkan hasil validasi, dari validasi tersebut kami menyimpulkan bahwa modul tersebut layak untuk digunakan. gunakan dalam pembelajaran sains.The development research is aimed to see the feasibility of SETS (Science, Environment, Technology, and Society) modules on light and optical properties for grade VIII in junior high school and the response of students. This study uses a Research and Development (R&D) design which adapts the 4-D model development research design from Thiagarajan, et al. which includes 4 stages: define, design, develop, and disseminate. However, the research is only done up to the develop stage (3-D). This development research begins with field observations and literature study, then developed with the initial design of the module. The initial design of the module is then validated by material experts, media experts, developing education and peer reviews. Furthermore, a limited trial was carried out involving 10 students as research subjects. The data technique was carried out through observation, interviews, documentation, and questionnaires. The analysis technique uses quantitative analysis of the acquisition of module feasibility validation scores and descriptive analysis. The results showed that the SETS (Science, Environment, Technology, and Society) module light and optical properties for grade VIII in junior high school were measured as very valid criteria based on validation results, from the validation we conclude that the module is suitable for use in science learning.
LITERATUR REVIEW PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SAINS
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 2 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v10i2.57255

Abstract

Pembelajaran sains membantu siswa menghubungkan fenomena yang terjadi dalam kehidupan dengan materi yang didapatkan disekolah. Konsep abstrak dalam sains menyebabkan siswa tidak dapat memahami materi dengan baik. Untuk itu, dibutuhkan media pembelajaran sains yang dapat membantu menyampaikan pesan dari sumber belajar kepada siswa. Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran meliputi media nyata dan digital. Desain penelitian berupa review terhadap jurnal yang terbit dalam sinta 6 hingga sinta 1 dalam kurun waktu 2016-2021. Hasil yang diperoleh bahwa terdapat 55 jurnal mengenai pengembangan media pembelajaran. Media pembelajaran cetak berupa kartu bergambar, scrapbook dan komik. Media pembelajaran digital berupa virtual lab, scholoogy, augmented reality, e-portofolio, animasi ,pageflip, edmodo, edumedia, appypie, mikroskop digital, power point dan flash. Berdasarkan analisis SWOT, terdapat kelemahan pada media pembelajaran sains yang telah dikembangkan seperti kurang mendukung apabila digunakan mandiri oleh siswa tanpa didampingi guru, membutuhkan teknologi lain untuk mengakses media tersebut dan dikembangkan pada materi yang fenomenanya sebenarnya mudah diamati oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.Learning science helps students connect phenomena that occur in life with material obtained at school. Abstract concepts in science cause students to not be able to understand the material well. For this reason, science learning media is needed that can help convey messages from learning resources to students. Learning media used in learning include real and digital media. The research design is in the form of a review of journals published in Sinta 6 to Sinta 1 in the period 2016-2021. The results obtained are that there are 55 journals regarding the development of learning media. Printed learning media in the form of picture cards, scrapbooks and comics. Digital learning media in the form of virtual lab, scholoogy, augmented reality, e-portfolio, animation, pageflip, edmodo, edumedia, appypie, digital microscope, power point and flash. Based on the SWOT analysis, there are weaknesses in the science learning media that have been developed such as being less supportive when used independently by students without being accompanied by a teacher, requiring other technology to access the media and being developed on material whose phenomena are actually easily observed by students in everyday life.
STUDI LITERATUR: PENINGKATAN ORAL ACTIVITY DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 2 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v10i2.57187

Abstract

Dominansi pendekatan pembelajaran teacher center menyebabkan oral activity siswa dan hasil belajar kognitif siswa rendah pada materi sistem ekskresi. Penerapan model pembelajaran SSCS diharapkan dapat meningkatkan oral activity  dan hasil belajar kognitif siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan oral activity dan hasil belajar kognitif siswa melalui model pembelajaran SSCS pada materi sistem ekskresi berdasarkan studi literatur. Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi literatur. Artikel ilmiah sebagai data penelitian berasal dari jurnal nasional, prosiding dan repository. Validasi artikel dilakukan dengan pertimbangan artikel ilmiah bersifat open access, kualitas metodologi penelitian, kualitas penyajian data dan pembahasan, kecukupan data yang relevan, referensi mutakhir. Teknik pengumpulan data dengan cara koding definisi dan format penyajian data dalam tabel. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan studi literatur menunjukkan bahwa model pembelajaran SSCS dapat meningkatkan oral activity dan hasil belajar kognitif siswa. Hal ini diketahui melalui analisis data artikel ilmiah relevan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan oral activity dan hasil belajar kognitif. Oral activity siswa terlihat dalam penerapan model pembelajaran SSCS pada tahapan solve dan share. Model pembelajaran SSCS mendukung siswa mengembangkan kemampuan berpikir sehingga perolehan hasil belajar kognitif siswa meningkat. Selain itu, model pembelajaran SSCS dapat diterapkan pada materi sistem ekskresi.The dominance of the teacher center learning approach causes students' oral activity and students' cognitive learning outcomes to be low on the excretory system material. The application of the SSCS learning model is expected to improve students' oral activity and cognitive learning outcomes. This study aims to determine the increase in oral activity and student cognitive learning outcomes through the SSCS learning model on excretory system material based on literature studies. This type of research is a literature study research. Scientific articles as research data come from national journals, proceedings and repositories. Article validation is carried out with consideration of open access scientific articles, quality of research methodology, quality of data presentation and discussion, adequacy of relevant data, up-to-date references. Data collection techniques by coding the definition and format of data presentation in tables. The data analysis technique used descriptive analysis. Based on the literature study, it shows that the SSCS learning model can improve students' oral activity and cognitive learning outcomes. It is known that through data analysis of relevant scientific articles there is a significant effect on increasing oral activity and cognitive learning outcomes. The students' oral activity can be seen in the application of the SSCS learning model at the solve and share stages. The SSCS learning model supports students to develop thinking skills so that the acquisition of students' cognitive learning outcomes increases. In addition, the SSCS learning model can be applied to the excretory system material.
PEMANFAATAN AUGMENTED REALITY UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR ABAD 21 DI PEMBELAJARAN IPA Yonatan Vari; Bramastia Bramastia
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 2 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v10i2.57256

Abstract

Era Revolusi 4.0 ditandai dengan perkembangan internet dan teknologi digital. Era Revolusi 4.0 diyakini akan berpengaruh terhadap perubahan pembelajaran Sains yang mampu melatih keterampilan berpikir abad 21. Pembelajaran Abad 21 menekankan subjek pembelajaran terhadap siswa pada keterampilan dalam menggunakan Media, Informasi dan Teknologi; Keterampilan berpikir dan berinovasi. Augmented Reality merupakan inovasi teknologi yang sedang berkembang dan dimanfaatkan pada pembelajaran IPA oleh beberapa peneliti untuk melatih keterampilan Abad 21. Metode Penelitian merupakan penelitian studi literatur dengan menelaah sumber baik dari buku maupun jurnal terkait dengan Augmented Reality dan Keterampilan Abad 21Penelitian yang dilakukan beberapa peneliti saat ini yaitu memanfaatkan Augmented Reality untuk melatih keterampilan berpikir yang meliputi keterampilan berpikir kritis, keterampilan berpikir abstrak, dan kemampuan berpikir kreatif. Penelitian yang ada menemukan bahwa Augmented Reality dapat melatih keterampilan berpikir siswa pada pembelajaran IPA.The Revolutionary Era 4.0 was marked by the development of the internet and digital technology. The Revolutionary Era 4.0 is believed to have an effect on changes in science learning that is able to train 21st century thinking skills. 21st Century Learning emphasizes the subject of learning for students on skills in using Media, Information and Technology; Thinking and innovation skills. Augmented Reality is a technological innovation that is being developed and is being used in science learning by several researchers to train 21st Century skills. The Research Method is a literature study by reviewing sources both from books and journals related to Augmented Reality and 21st Century Skills Research conducted by several researchers at this time namely utilizing Augmented Reality to train thinking skills which include critical thinking skills, abstract thinking skills, and creative thinking skills. Existing research finds that Augmented Reality can train students' thinking skills in science learning.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 3 (2023): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 12, No 2 (2023): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 12, No 1 (2023): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 11, No 2 (2022): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 11, No 1 (2022): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 2 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 1 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 9, No 2 (2020): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 9, No 1 (2020): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 8, No 1 (2019): April 2019 Vol 8, No 2 (2019): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 8, No 1 (2019): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 3 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 2 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 1 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 3 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 2 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 3 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 2 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 1 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 4 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 3 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 2 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 01 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 3 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 2 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 03 (2013): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 02 (2013): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 01 (2013): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA More Issue