cover
Contact Name
Bramastia
Contact Email
bramastia@staff.uns.ac.id
Phone
+6281567720009
Journal Mail Official
bramastia@staff.uns.ac.id
Editorial Address
S2 Pendidikan Sains FKIP UNS Surakarta Jalan Ir Sutami No 36A Surakarta Jawa Tengah https://jurnal.uns.ac.id/inkuiri/index
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
INKUIRI : Jurnal Pendidikan IPA
ISSN : 22527893     EISSN : 2615748     DOI : 10.20961
INKUIRI Jurnal Pendidikan IPAis a peer-reviewed open-access journal. The journal disseminates papers written based on the results of study and review of literature in the sphere of natural sciences education, biology education, physics education, and chemistry education in primary, secondary, and higher education. INKUIRI Jurnal Pendidikan IPA published three times a year, in February, June, and October until 2018. Since 2019, INKUIRI has been published twice a year, in April and October. Submitted papers must be written in English or Bahasa Indonesia for initial review stage by editors and further review process by minimum two international reviewers. Finally, accepted and published papers will be freely accessed in this website and the following abstracting & indexing databases: 1. Google Scholar 2. Indonesian Scientific Journal Database 3. Indonesia Publication Index (IPI) 4. Bielefeld Academic Search Engine (BASE) 5. Academia 6. ResearchGate 7. Road Directory 8. Indonesia OneSearch (IOS)
Articles 338 Documents
PENGEMBANGAN PENILAIAN UNTUK MENGUKUR HIGHER ORDER THINKING SKILLS SISWA Kusuma Wardany; Sajidan Sajidan; Murni Ramli
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 2 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i2.16214

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, kelayakan serta profil Higher Order Thinking Skills di SMA Surakarta. Instrumen disusun berdasarkan langkah Pengembangan Borg & Gall. Penyusunan draft tes divalidasi oleh validator berkualifikasi dan guru. Instrumen tes selanjutnya diujikan pada sejumlah kecil siswa dalam uji coba kecil. Hasil uji coba kecil dianalisis secara kuantitatif menggunakan program Quest yang digunakan untuk menentukan reliabilitas, taraf esukaran, daya beda serta efektivitas distraktor. Setelah di ujicoba kecil dan terdapat beberapa revisi, maka dilakukan uji coba lapangan. Berdasarkan hasil uji coba lapangan diketahui bahwa instrumen penilaian Higher Order Thinking Skill pada siswa SMA di Surakarta memiliki validitas dan reabilitas dengan interpretasi rata-rata sangat tinggi, minimal rendah pada materi ekosistem dan minimal cukup pada materi lingkungan. Memiliki tingkat kesukaran soal pada materi ekosistem dengan proporsi 2,20% sukar dan 97,89% sedang (pilihan ganda), 33,33% sukar dan 66,66% sedang (essay), memiliki daya beda dengan proporsi 83,15% cukup dan 16,84% baik (pilihan ganda), 43,33% cukup, 40% baik dan 10% sangat baik (essay). Soal pada materi lingkungan memiliki tingkat kesukaran dengan proporsi 0,68% sukar, 89,65% sedang dan 9,6% mudah (pilihan ganda), 60% sukar dan 40% sedang (essay), memiliki daya beda dengan proporsi 6,89% kurang, 86,20% cukup, dan 6,89% baik (pilihan ganda), 40% cukup, 51,11% baik dan 8,88% sangat baik (essay). Hasil menunjukkan bahwa kelas yang menggunakan instrumen penilaian Higher Order Thinking Skills yang dalam proses pembelajarannya menggunakan model active learning mampu mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI KOLABORATIF DENGAN MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL PADA MATERI TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU Langgeng Langgeng; Sajidan Sajidan; Baskoro Adi Prayitno
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i1.17256

Abstract

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk : (1) mengetahui proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah sebagai dasar pengembangan model pembelajaran, (2) mengembangkan model pembelajaran inkuiri  kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal untuk siswa kelas X SMA/ MA, (3) mengetahui kelayakan model pembelajaran inkuiri kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal beserta perangkatnya berdasarkan penilaian ahli, guru senior/ praktisi pendidikan, (5) mengetahui efektifitas model pembelajaran inkuiri kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal dan model inkuiri kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal yang dikombinasi dengan media dan modul inkuiri dengan memanfaatkan potensi lokal pada materi tumbuhan lumut dan paku, (6) mengetahui potensi model pembelajaran ikuiri kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan (6) mengetahui potensi model pembelajaran inkuiri kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal dalam menurunkan kesenjangan hasil belajar antara kelompok siswa berkemampuan akademis rendah dan kelompok siswa berkemampuan akademis tinggi. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) yang mengadaptasi model Borg & Gall (1983). Data hasil belajar meliputi kognitif, afektif, dan psikomotor. Penelitian pengembangan yang telah dilaksanakan memberikan kesimpulan: (1) proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah-sekolah pada umumnya masih dilaksanakan secara konvensional sehingga perlu pengembangan, (2) pengembangan model pembelajaran inkuiri kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal dilakukan dengan menggunakan metode Research and Development oleh Borg & Gall yang dimodifikasi melalui tahapan-tahapan Reseacrh information collecting, Planning, Developmentpreliminary form of produc, Preliminary field testing, Main product revision, Main field testing, Final product revision, (3) kualitas produk model dan perangkat pembelajaran inkuiri kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal mendapat nilai 84,79 dari ahli dan 93,53 dari guru senior, keduanya berkatagori “sangat baik”, dan (4) model pembelajaran inkuiri kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal mampu meningkatkan hasil belajar siswa baik kognitif, afektif, dan psikomotor, (5) model pembelajaran inkuiri kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal berpotensi meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, dan (6) model pembelajaran inkuiri kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal berpotensi menurunkan kesenjangan hasil belajar antara kelompok siswa berkemampuan akademis rendah dengan kelompok siswa berkemampuan akademis tinggi.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GARIK YANG DIIMPLEMENTASIKAN DALAM MATERI MITOSIS DAN MEIOSIS MELALUI MODEL DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XII IPA SMA PGRI 1 MAOSPATI MAGETAN Lubri Junianto; Baskoro Adi Prayitno; Maridi Maridi
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i1.17258

Abstract

Tujuan penelitian adalah 1) pengembangan media ajar yang dapat diimplementasikan melalui discovery, 2) mengetahui kelayakan produk media garik pada materi mitosis dan meiosis, 3) mengukur efektifitas produk media garik untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian dan pengembangan media garik menggunakan prosedur Borg and Gall (2003) termodifikasi melalui tahapan: penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan produk awal, uji coba produk awal, revisi produk I, uji coba lapangan terbatas, revisi produksi II, uji lapangan operasional, dan revisi produk akhir. Uji lapangan awal dilakukan di SMA Negeri Karas Magetan. Uji lapangan operasional dilakukan di SMA PGRI Maospati Magetan. Teknik pengumpulan data melalui angket, observasi dan tes. Jenis data yang diperoleh adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara & saran saat uji lapangan. Data kuantitatif diperoleh dari penilaian validasi media oleh ahli, uji lapangan operasional dan tes hasil belajar. Efektivitas media diperoleh dengan menggunakan N-gain score. Produk yang dihasilkan adalah media garik berupa seri gambar yang dapat ditarik dalam suatu bingkai yang disusun sesuai tahapan mitosis dan meiosis dan diimplementasikan melalui sintaks discovery. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan: 1) Kelayakan media garik menurut para ahli berkualifikasi “sangat baik sebesar 94.79%, 91,88% dan 100%. Praktisi pendidikan berkualifikasi “baik” sebesar 83,03% sedangkan menurut Siswa berkualifikasi “baik sebesar 82.50%”, 2) peningkatan prestasi belajar kognitif 86,67% dengan N-gain 0,51 berkatagori ˝sedang˝ dengan signifikasi p=0,00, afektif 79,45%, dan psikomotorik 75,65%.
PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR ABSTRAK DAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA Suliman Suliman; Sarwanto Sarwanto; Suparmi Suparmi
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i1.17260

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan saintifik menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi, kemampuan berpikir abstrak, kemampuan analisis, dan interaksinya terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini adalah eksperimen semu. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Bayat Klaten yang terdiri dari 5 kelas. Sampel terdiri dari dua kelas yaitu XA yang pembelajarannya dengan pendekatan saintifik menggunakan metode demonstrasi dan XC menggunakan metode eksperimen. Data prestasi belajar kognitif siswa, kemampuan berpikir abstrak dan kemampuan analisis siswa diperoleh dari hasil tes. Data dianalisis menggunakan anava tiga jalan, dengan desain factorial 2x2x2. Kesimpulan dari penelitian adalah: (1) ada pengaruh pendekatan saintifik menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar (pvalue = 0.001); (2) ada pengaruh kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar (pvalue = 0.000); (3) ada pengaruh kemampuan analisis tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar (pvalue = 0.047); (4) tidak ada interaksi antara pendekatan saintifik pada pembelajaran fisika menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi dengan kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa (pvalue = 0.865); (5) tidak ada interaksi antara pendekatan saintifik pada pembelajaran fisika menggunkan metode eksperimen dan demonstrasi dengan kemampuan analisis tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa (pvalue = 0.865); (6) tidak ada interaksi antara kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah dengan kemampuan analisis tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa (pvalue = 0.802); (7) tidak ada interaksi antara pendekatan saintifik pada pembelajaran fisika menggunakan metode metode eksperimen dan demonstrasi, kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah, dan kemampuan analisis tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa (pvalue = 0.856).
PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN INQUIRY THROUGH LABORATORY WORK DENGAN ORGANIZATIONAL SKILLS DAN COMMUNICATIVE SKILLS DITINJAU DARI BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN VERBAL Siti Kartika Sari; Widha Sunarno; Sunarto Sunarto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i1.17262

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran Inquiry Through Laboratory Work dalam mempengaruhi proses Pembelajaran Biologi pada Praktikum Sistematika Tumbuhan Phanerogamae (STP) dengan memunculkan komponen Organizational skills dan Communicative skills ditinjau dari Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal terhadap prestasi belajar. Metode penelitian adalah eksperimen dengan mengambil dua kelompok secara acak dengan desain faktorialnya 2 x 2 x 2. Populasi: peserta didik semester 6 Prodi Pendidikan Biologi FKIP UMS. Pembelajaran dalam Penelitian ini menggunakan Inquiry Through Laboratory Work dengan dua kelompok eksperimen yaitu kelas Organizational skills dan Communicative skills. Pengambilan data Berpikir Kritis menggunakan Angket. Pengambilan data: 1)kemampuan verbal, nilai ujian tulis, dan nilai ujian praktik menggunakan test; 2)presentasi menggunakan lembar nilai presentasi; 3)nilai laporan menggunakan buku laporan praktikum. Uji normalitas menggunaakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Uji homogenitas menggunakan Uji Levene’s. Uji Hipotesis menggunakan Analisis Variansi tiga jalan. Hasil penelitian: 1)tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran terhadap prestasi belajar; 2)tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara Berpikir kritis terhadap prestasi belajar; 3)tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara kemampuan verbal terhadap prestasi belajar; 4)tidak ada interaksi antara metode dengan Berpikir kritis terhadap prestasi belajar; 5)tidak ada interaksi antara metode dengan kemampuan verbal terhadap prestasi belajar; 6)tidak ada interaksi antara Berpikir kritis dengan kemampuan verbal terhadap prestasi belajar; 7)tidak ada interaksi antara metode dengan Berpikir kritis dan kemampuan verbal terhadap prestasi belajar. Tidak adanya interaksi dikarenakan nilai hasil belajar relatif sama. Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran menggunakan Inquiry Through Laboratory Work dengan memunculkan komponen yang ada pada Communicative Skills dan Organizational Skills tampak kurang efektif. Hal tersebut dikarenakan sulitnya pengontrolan dari setiap proses kegiatan Praktikum STP, sehingga mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS LEARNING CYCLE PADA MATERI ALAT OPTIK MENGGUNAKAN FLASH DALAM PEMBELAJARAN IPA SMP KELAS VIII Damar Septian; Cari Cari; Sarwanto Sarwanto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i1.17264

Abstract

Multimedia interaktif pembelajaran IPA pada materi alat optik di SMP perlu untuk dikembangkan untuk mengurangi mis-interpretasi belajar siswa. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik hasil pengembangan multimedia interaktif berbasis learning cycle menggunakan flash dalam pembelajaran IPA, (2) kelayakan multimedia interaktif berbasis learning cycle menggunakan flash yang dikembangkan, (3) pencapaian hasil belajar kognitif siswa setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan multimedia interaktif hasil pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) yang mengacu pada model Borg&Gall. Uji coba lapangan permulaan dilaksanakan pada 10 siswa dan uji coba lapangan utama dilaksanakan pada 26 siswa kelas VIIIC SMP Negeri 1 Nguntoronadi tahun akademik 2014/2015. Data diambil dengan teknik tes dan angket. Data hasil belajar kognitif di analisis dengan uji t dua sampel berpasangan menggunakan software PASW Statistics 18. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan: (1) Karakteristik multimedia interaktif berbasis learning cycle yang dikembangkan yaitu menyajikan materi dan tes pengetahuan awal siswa, kasus kontekstual, ruang siswa untuk bereksplorasi, ruang siswa untuk menjelaskan hasil ekplorasinya, elaborasi kasus untuk memperdalam konsep siswa, teknologi mutakhir terkait konsep, dan soal evaluasi. (2) Multimedia interaktif yang dikembangkan dinyatakan layak berdasarkan; a) indikator kelayakan komponen materi pada aspek cakupan materi, keakuratan materi, relevansi, penyajian pembelajaran, komunikatif, dialogis dan interaktif, dan kesesuaian dengan kaidah bahasa indonesia memperoleh skor rata-rata sebesar 78,4, persentase skor rata-rata 93%, dan berada pada rentang kategori “sangat baik”. Indikator kelayakan komponen media pada aspek tampilan media, konten media, tata bahasa dalam media, dan interaktivitas memperoleh skor rata-rata sebesar 70,1, persentase skor rata-rata 92%, dan berada pada rentang kategori “sangat baik”, b) penilaian siswa dari aspek daya tarik, tingkat kesulitan, dan manfaat pada uji coba terbatas memperoleh skor rata-rata 12, persentase 100%, dan berada pada rentang kategori “sangat baik”, dan pada uji coba diperluas memperoleh skor rata-rata 11,9, persentase 99,4%, dan berada pada rentang kategori “sangat baik”, c) hasil belajar kognitif memperoleh skor rata-rata 83,52 dengan persentase 80,77% siswa mencapai KKM. (3) Pencapaian hasil belajar kognitif siswa setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan multimedia interaktif hasil pengembangan yaitu 80,77% siswa mencapai KKM.
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS GUIDED DISCOVERY PADA MATERI JAMUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 1 BULU Sugeng Waluyo; Baskoro Adi Prayitno; Sugiyarto Sugiyarto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i1.17266

Abstract

Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah: 1) mengetahui karakteristik modul berbasis Guided Discovery, 2) menguji kelayakan modul berbasis Guided Discovery, 3) mengukur keefektifan modul berbasis Guided Discovery terhadap kemampuan berpikir analitis pada materi jamur (fungi). Penelitian dan pengembangan modul ajar menggunakan prosedur Borg & Gall yang telah dimodifikasi menjadi sembilan tahapan: 1) tahap penelitian dan pengumpulan informasi, 2) tahap perencanaan, 3) tahap pengembangan rancangan awal produk, 4) tahap uji coba lapangan permulaan, 5) tahap revisi produk tahap pertama, 6) tahap uji lapangan terbatas, 7) tahap revisi produk tahap kedua, 8) tahap uji lapangan operasional, 9) tahap revisi produk akhir. Teknik pengumpulan data melalui angket, observasi dan tes. Jenis data yang diperoleh adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara & saran saat uji lapangan. Data kuantitatif diperoleh dari penilaian validasi modul oleh ahli, uji lapangan operasional dan tes hasil belajar. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan: 1) produk modul biologi berbasis Guided Discovery dikembangkan berdasarkan sintak Guided Discovery. 2) Kelayakan modul biologi berbasis Guided Discovery pada materi jamur berdasarkan penilaian dari ahli materi berkualifikasi “sangat baik” dengan presentase skor 93.04%, ahli pengembangan modul ajar berkualifikasi “baik” dengan presentase skor 86,25%, ahli pengembangan perangkat pembelajaran berkualifikasi “baik” dengan presentase skor 89.47%, dan ahli tata bahasa/keterbacaan berkualifikasi “sangat baik” dengan presentase skor 96,87%, penilaian dari praktisi pendidikan satu berkualifikasi “sangat baik” dengan presentase skor 98,21% dan praktisi pendidikan dua berkualifikasi “sangat baik” dengan presentase skor 94,25% serta penilaian dari siswa berkualifikasi “baik” dengan persentase skor 84.99%. 3) Modul biologi berbasis Guided Discovery efektif meningkatkan kemampuan berpikir analitis, karena berdasarkan hasil uji anakova menunjukkan adanya perbedaan hasil postes antara kelas kontrol yang menggunakan buku ajar sekolah sebesar 71.97 dan kelas eksperimen yang menggunakan modul biologi berbasis Guided Discovery sebesar 78.14 pada materi jamur.
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI JAMUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 CEPOGO BOYOLALI Prihatin Prihatin; Baskoro Adi Prayitno; Yudi Rinanto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i1.17268

Abstract

Tujuan penelitian dan pengembangan: 1) mengembangkan produk modul berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis berupa modul siswa dan modul guru, 2) menguji kelayakan modul berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis berupa modul siswa dan modul guru, dan 3) mengukur efektifitas modul berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis berupa modul siswa dan modul guru. Penelitian dan pengembangan modul ajar menggunakan model prosedur Borg & Gall yang telah dimodifikasi menjadi sembilan tahapan: 1) tahap penelitian dan pengumpulan informasi, 2) tahap perencanaan, 3) tahap pengembangan rancangan awal produk, 4) tahap uji coba lapangan permulaan, 5) tahap revisi produk tahap pertama, 6) tahap uji lapangan terbatas, 7) tahap revisi produk tahap kedua, 8) tahap uji lapangan operasional, 9) tahap revisi produk akhir. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, lembar observasi, wawancara, dan tes. Data penelitian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Kemampuan belajar kritis dianalisis dengan menggunakan uji anakova dengan desain Pretest-Posttest Non Equivalent Control Group Design. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan: 1) produk modul siswa berbasis inkuiri terbimbing dikembangkan berdasarkan tahapan inkuiri terbimbing yang menggunakan indikator berpikir kritis yang divisualisasikan pada aspek tujuan, materi, kegiatan dan soal evaluasi sedangkan produk modul guru berbasis inkuiri terbimbing dikembangkan berdasarkan tahapan inkuiri terbimbing yang menggunakan indikator berpikir kritis yang divisualisasikan pada aspek tujuan, materi, kegiatan, soal evaluasi, dan modul guru dilengkapi rencana pelaksanaan pembelajaran/ skenario pembelajaran, kisi-kisi soal, penilaian, pada setiap tahap pembelajaran dilengkapi petunjuk guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran dan dilengkapi dengan kunci jawaban. 2) kelayakan modul berbasis inkuiri terbimbing pada modul siswa menurut penilaian dari ahli pengembangan modul ajar berkualifikasi “baik” dengan presentase skor 84,82%, ahli materi berkualifikasi “sangat baik” dengan presentase skor 94,04%, ahli bahasa berkualifikasi “baik” dengan presentase skor 84,37%, ahli pengembangan perangkat pembelajaran berkualifikasi “sangat baik” dengan presentase skor 98,14%, sedangkan kelayakan modul berbasis inkuiri terbimbing pada modul guru menurut penilaian dari ahli pengembangan modul ajar berkualifikasi “baik” dengan presentase skor 83,92%, ahli materi berkualifikasi “sangat baik” dengan presentase skor 90,47%, ahli bahasa berkualifikasi “baik” dengan presentase skor 81,25%, ahli pengembangan perangkat pembelajaran berkualifikasi “sangat baik” dengan presentase skor 97,45%, penilaian dari praktisi pendidikan satu berkualifikasi “sangat baik” dengan presentase skor 91,59% dan praktisi pendidikan dua berkualifikasi “baik” dengan presentase skor 88,83% serta penilaian dari siswa berkualifikasi “baik” dengan persentase skor 87,44%. 3) Modul berbasis inkuiri terbimbing efektif meningkatkan kemampuan berpikir kritis, karena berdasarkan hasil uji anakova menunjukkan adanya perbedaan hasil postes antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi ajar jamur sebesar 39,2%.
PEMBELAJARAN FISIKA PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DAN METODE PROYEK DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR ABSTRAK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP/ MTs KELAS VIII PADA MATERI CAHAYA Indica Yona Okyranida; Suparmi Suparmi; Nonoh Siti Aminah
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i1.17270

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan interaksi penggunaan model Problem Based Learning (PBL), metode eksperimen, metode proyek, kemampuan berpikir abstrak dan kreatif  terhadap hasil  belajar. Desain penelitian ini adalah eksperimen. Populasi dari penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 4 Madiun kelas VIII tahun  pelajaran 2014/2015. Sampel diambil dengan teknik Cluster Random Sampling, sampel terdiri dari 2 kelas yaitu kelas VIII A dan VIII B. Kelas VIII A diberi pembelajaran dengan Problem Based Learning (PBL) menggunakan metode eksperimen, sedangkan VIII B diberi pembelajaran  Problem Based Learning (PBL) dengan metode proyek. Data hasil belajar kognitif, kemampuan berpikir abstrak dan  kemampuan berpikir kreatif  diambil menggunakan instrumen tes,  sedangkan data hasil belajar afektif dan  psikomotor menggunakan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan analisis variansi anava tiga jalan dan dilanjutkan dengan uji Compare Means. Hasil penelitian menunjukkan: 1) tidak terdapat pengaruh pembelajaran fisika Problem Based Learning (PBL) menggunakan metode eksperimen dan proyek terhadap hasil belajar; 2) terdapat pengaruh kemampuan berpikir abstrak terhadap hasil belajar kognitif dan psikomotor, namun tidak terdapat pengaruh terhadap hasil belajar afektif; 3) terdapat pengaruh kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar kognitif dan psikomotor, namun tidak terdapat pengaruh terhadap hasil belajar afektif; 4) tidak terdapat interaksi pembelajaran fisika Problem Based Learning (PBL) mengunakan metode eksperimen dan proyek dengan kemampuan berpikir abstrak terhadap hasil belajar; 5) tidak terdapat interaksi pembelajaran fisika Problem Based Learning (PBL) menggunakan metode eksperimen dan proyek dengan kemampuan berpikir kreatif  terhadap hasil belajar; 6) tidak terdapat interaksi kemampuan berpikir abstrak  dan kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar; 7) tidak terdapat interaksi pembelajaran fisika Problem Based Learning (PBL) menggunakan metode eksperimen dan proyek, kemampuan berpikir abstrak, dan  kreatif terhadap hasil belajar.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN TEMA HUJAN ASAM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PESERTA DIDIK KELAS VII Devi Diyas Sari; Ashadi Ashadi; Baskoro Adi Prayitno
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i1.17272

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik modul IPA berbasis Problem Based Learning dengan tema hujan asam, (2) kelayakan modul IPA berbasis Problem Based Learning dengan tema hujan asam, (3) keefektivan modul IPA berbasis Problem Based Learning dengan tema hujan asam, untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan proses sains pada peserta didik kelas VII. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada prosedur penelitian pengembangan Borg dan Gall. Adapun tahap-tahap pengembanganya yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) uji coba awal, (5) revisi hasil uji coba awal, (6) uji lapangan utama,(7) revisi hasil uji lapangan utama, (8) uji lapangan operasional, (9) revisi produk akhir, dan (10) penyebaran produk. Penelitian dilaksanakan di SMP N 2 Magelang dengan subyek uji awal terdiri dari 10 peserta didik dan 1 guru IPA, subyek uji lapangan utama 20 peserta didik dan 1 guru IPA, kemudian sebyek uji lapangan operasional yaitu 29 peserta didik dan 1 guru IPA. Uji keefektivan di analisis menggunakan software SPSS dengan jenis uji Mann Whitney Test untuk kemampuan berpikir kritis dan keterampilan proses sains. Hasil penelitian diperoleh bahwa: (1) karakteristik modul yang dikembangkan adalah materi IPA terpadu tipe connected berbasis Problem Based Learning yang menyajikan fenomena IPA dalam kehidupan sehari- hari dan disusun sesuai Kurikulum 2013; (2) modul layak digunakan ditinjau dari aspek kegrafikan skor 3,6 (sangat baik), kelayakan penyajian skor 3,3 (sangat baik), kelayakan isi skor 3,6 (sangat baik), keterpaduan modul skor 4 (sangat baik), dan aspek kebahasaan skor 3,1 (baik); (3) modul efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis (sig. 0,000) dan gain 0,72(tinggi) serta keterampilan proses sains (sig. 0,000) dan gain 0,56 (sedang).

Page 1 of 34 | Total Record : 338