cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice)
ISSN : 20888139     EISSN : 24432946     DOI : -
Core Subject : Health,
JMPF is the first open access journal in Indonesia specialized in both research of pharmaceutical management and pharmacy practice. Articles submitted in JMPF are peer reviewed, we accept review articles and original research articles with no submission/publication fees. JMPF receives manuscripts in both English (preferably) and Indonesian Language (Bahasa Indonesia) with abstracts in bilingual, both Indonesian and English. JMPF is also open for various fields such as pharmaceutical management, pharmacoeconomics, pharmacoepidemiology, clinical pharmacy, community pharmacy, social pharmacy, pharmaceutical marketing, goverment policies related to pharmacy, and pharmaceutical care.
Arjuna Subject : -
Articles 423 Documents
Measurement of Medication Adherence Behavior in Type 2 Diabetes Mellitus Patients Using Probabilistic Medication Adherence Scale (ProMAS) Dini Ayu Rahmawati; Anna Wahyuni Widayanti, MPH., Apt., Ph.D.; Susi Ari Kristina
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 13, No 3 (2023): IN PRESS
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.84431

Abstract

Diabetes is a chronic metabolic disease characterized by an increase in blood glucose levels. Diabetes mellitus is a chronic disease that requires long-term treatment, which affects medication adherence. Adherence measurement can be done using a questionnaire approach, such as the Probabilistic Medication Adherence Scale (ProMAS) questionnaire. This study aims to determine the relationship between demographic factors and medication adherence scores in patients with diabetes mellitus. The research uses a quantitative research approach with a cross-sectional design. Convenience sampling method was used to select 112 respondents between January-April 2023 at various primary healthcare facilities in the Special Region of Yogyakarta. The ProMAS scoring results showed that 42.9% of respondents had moderate-to-high adherence levels and 41.1% had high adherence levels. It can be said that patients with diabetes mellitus in Yogyakarta are adherent in using medication. The most frequent non-adherent behavior was found in 4 questions: respondents forgot to take or inject medication (61.61%); respondents took or injected medication (one of them) slower than usual schedule (55.36%); respondents did not always take or inject medication at exactly the same time every day (62.5%); and respondents forgot to take or inject medication at least once in the past month (58.04%). Based on the Shapiro-Wilk normality test, a p-value of <0.001 was obtained, indicating that the data was not normally distributed. Statistical analysis showed no significant relationship between age (p=0.059) and adherence level. For the variables of total adherence score with total number of medications (p=0.472) and frequency of medication (p=0.485), the results showed no significant relationship between these variables. The relationship between total adherence score and gender (p=0.422); payment method (p=0.937); need for assistance (p=0.597); type of medication (p=0.467); highest education level (p=0.251); and employment status (p=0.521) showed no significant relationship between these variables. This indicates that diabetes mellitus patients with low or high adherence levels are not affected by the above factors.
Perbandingan Luaran Klinis Favipiravir dan Remdesivir pada Pasien Covid-19 Derajat Sedang di RS Akademik UGM Yogyakarta - - Hadiatussalamah; Tri Murti Andayani; Ika Puspita Sari
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 13, No 3 (2023): IN PRESS
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.84815

Abstract

Penelitian mengenai antiviral yang efektif untuk COVID-19 masih terus dilakukan hingga saat ini. Favipiravir dan remdesivir merupakan antiviral yang telah direkomendasikan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan luaran klinis favipiravir dan remdesivir pada pasien COVID-19 derajat sedang. Penelitian ini merupakan penelitian cohort retrospective yang dilakukan di RS Akademik UGM Yogyakarta menggunakan data rekam medis elektronik pasien COVID-19 derajat sedang yang dirawat inap sejak Juni 2021 – Maret 2022. Masing-masing kelompok terapi terdiri dari 88 subjek. Luaran klinis berupa kondisi membaik dan belum membaik dinilai menggunakan skala ordinal 7 poin progresivitas dan penyembuhan COVID-19 dari WHO. Analisis Chi-square dan regresi logistik berganda dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel penelitian. Subjek penelitian dengan persentase terbanyak usia 18 – 59 tahun (70,5%), jenis kelamin laki-laki (53,4%), tidak obesitas (64,2%). Penyakit penyerta yang paling banyak adalah diabetes melitus (33%) dan hipertensi (30%). Kelompok favipiravir memberikan luaran klinis yang lebih baik daripada remdesivir (50,0% vs 35,3%, p-value = 0,048). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna terkait angka kejadian yang tidak diinginkan pada kedua kelompok penelitian (p-value > 0,05).
Rasionalitas Terapi Antibotik Empiris Pada Pasien Geriatri Dengan Pneumonia Di RS Mardi Rahayu Zullies Ikawati, Apt.
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 13, No 3 (2023): IN PRESS
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.86071

Abstract

Pneumonia adalah penyakit infeksi akut yang mengenai jaringan (paru-paru) tepatnya di alveoli. Insiden pneumonia meningkat seiring bertambahnya usia karena perubahan fisiologis dan status imunologi yang terkait dengan penuaan dan adanya komorbiditas pada usia lanjut. Pneumonia merupakan penyakit infeksi terbesar di RS Mardi Rahayu pada tahun 2020 sampai dengan 2022. Pemilihan antibiotik empiris yang tidak tepat menyebabkan resistensi antibiotik dan penggunaannya yang terlalu lama dapat meningkatkan lama perawatan sehingga biaya perawatan meningkat. Analisa rasionalitas penggunaan antibiotik empiris yang spesifik pada pasien geriatri dengan pneumonia di RS Mardi Rahayu belum pernah dilakukan. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dan analitik observasional dengan metode cross-sectional. Analisa terhadap rasionalitas terapi antibiotik empiris menggunakan metode Gyssens. Hasil penelitian menunjukkan jumlah pasien geriatri yang didiagnosa pneumonia yang dirawat inap di RS Mardi Rahayu periode Januari - Desember 2022 yang memenuhi kriteria inklusi adalah 139 pasien dengan jumlah 158 regimen antibiotik. Hasil analisa rasionalitas menunjukkan bahwa sebanyak 95 regimen antibiotik (60,13%)  termasuk kategori 0 (nol) yang artinya penggunaan antibiotik rasional. Ketidakrasionalan penggunaan antibiotik terjadi pada 63 regimen pada kategori IV-A sebanyak 39 kasus (24,68%), IV-B sebanyak 9 kasus (5,70%), IV-C sebanyak 2 kasus (1,27%), III-A sebanyak 9 kasus (5,70%), III-B sebanyak 20 kasus (12,66%) dan II-A sebanyak 2 kasus (1,27%).