cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
ISSN : 02163942     EISSN : 25496883     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
This journal is a scientific journal publications to develop knowledge in the field of Medical Science and Health. Topics of papers that can be published in the Jurnal Kedokteran dan Kesehatan (JKK) Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta is scientific topics that correspond to areas of interest in the Faculty of Medicine and Health are Medical Science, Public Health, Obstetrics, Nursing, Pharmacy, Nutrition, other fields of health sciences. This journal is published periodically since 2004, 2 (two) times in 1 year (January and July). Available online since January 2016.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 1 (2015): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN" : 12 Documents clear
Motif Kepesertaan dan Partisipasi Pembayaran luran Peserta Perorangan dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Studi Kasus di Kelurahan Lenteng Agung Jakarta Selatan Renny Nurhasana
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2015): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.11.1.80-90

Abstract

Penelitian ini membicarakan motif atau alasan menyebabkan peserta perorangan bergabung dalam JKN Kesehatan. Selain itu, mendiskusikan kesinambungan pembayaran peserta perorangan. Peserta perorangan adalah kategori peserta yang mendaftarkan diri mandiri karena termasuk pekerja informal wiraswasta yang juga membayarkan iuran JKN sendiri. Tujuan umum penelitian ini mengetahui informasi yang mendalam mengenai motif atau alasan peserta perorangan bergabung dan berpartisipasi dalam kesinambungan pembayaran iuran BPJS Kesehatan di Kelurahan Lenteng Agung. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Lenteng Agung Kecamatan Jagakarsa Kotamadya Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta sebagai wilayah kajian. Wilayah ini termasuk wilayah yang mayoritas penduduk sebesar 53,9% bekerja di sektor informal yang merupakan potensi peserta perorangan JKN. Melalui wawancara mendalam, fokus grup diskusi dan hasil observasi peneliti, dilakukan pengaturan informasi, koding serta pembuatan matriks dan analisis data berupa analisis isi. Program terobosan pemerintah dalam JKN ini baik karena memperhatikan jaminan kesehatan. Kekurangan program JKN antara lain masih ada biaya yang ditagihkan di rumah sakit dan antri panjang dalam mendapatkan pelayanan. Motif yang mempengaruhi peserta perorangan bergabung dalam JKN adalah faktor sosial dan teman sebaya, budaya, ekonomi, dan keamanan masa depan. Dari peserta perorangan yang diteliti diketahui setengahnya tidak sinambung membayarkan iuran karena ketidaktersediaan alokasi uangiuran, ketiadaan denda dan ketiadaan blokir apabila menunda pembayaran.
Analisis Perilaku Seksual Remaja dan Stigma Masyarakat tentang Perilaku Seksual Remaja di Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu Tahun 2014 Betri Anita; Fori Yumita Sumartin
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2015): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.11.1.37-48

Abstract

Di Indonesia jumlah remaja cukup besar berkisar 64 Juta dari 222 juta jumlah penduduk, banyak persoalan muncul yang dihadapi para remaja diantaranya perilaku seks pranikah yang cenderung terus meningkat. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan studi kualitatif tentang Perilaku seks pranikah remaja di Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, dengan tujuan diperolehnya informasi yang mendalam tentang perilaku seks pranikah yang dilakukan oleh remaja serta faktor apa saja yang menjadi penghambat dan mendukungnya. Rancangan penelitian adalah RAP (Rapid Assesment Procedure)atau penilaian cepat yang bertujuan memperoleh informasi yang mendalam tentang perilaku seks pranikah remaja dan faktor predisposisi yang berkaitan dalam kurun waktu yang singkat. Pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi terhadap 12 orang informan dan 8 orang informan kunci, pengolahan data secara manual dan dianalisis dengan menggunakan metode content analysis. Hasil penelitian menunjukkan separuh (6 dari 12) informan pernah melakukan seks pranikah.Faktor yang mendukung perilaku seks pranikah remaja di Kecamatan Lubuk Sandi yaitu sikap atau penilaian positif terhadap perilaku seks, faktor penghambatnya yaitu kepercayaan dan keyakinan. Hipotesa baru yang ditemukan ada kecenderungan hubungan antara kepercayaan masyarakat tentang musibah yang akan menimpa desa dengan  tempat remaja melakukan hubungan seks pranikah.
Peran Melatonin sebagai Zat Anti-Inflamasi Nur Aini Djunet
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2015): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.11.1.91-99

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memaparkan peran melatonin sebagai zat anti-inflamasi melalui perannya pada penurunan produksireac've oxygen species (ROS). Melatonin adalah hormon derivat triptofan yang bersifat sebagai antioksidan. Proses trauma dan respon inflamasi berakibat pada terjadinya stres oksidatif, yang kemudian berperan dalam peningkatan ekspresi ROS. Molekul ROS berlebih dapat menyebabkan kerusakan sel yang bila berlanjut berakibat pada hilangnya fungsi dan integritas sel. Melatonin diketahui dapat menghambat aktivasi nuclear factor (NF)kB dan sitokin pro inflamasi, di mana keduanya dapat memicu produksi ROS pada keadaan stres oksidatif.
Gambaran Peningkatan kadar NT-proBNP pada Penyakit Ginjal Kronik Derajat 3 dan Penyakit Ginjal Kronik Derajat 4 yang disertai Gagal Jantung NYHA I dan II Tri Ariguntar Wikaning Tyas
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2015): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.11.1.1-14

Abstract

Mekanisme yang mendasari hubungan antara penyakit kardiovaskular dan Penyakit Ginjal Kronik (PGK) meliputi hipertensi yang lama, volume overload dan aktivasi neurohormonal berkepanjangan dan menimbulkan gagal jantung penderita PGK. Diagnosis gagal jantung pada penderita PGK serupa dengan rekomendasi untuk pengerita gagal jantung tanpa PGK. Kadar NT-proBNP meningkat pada gagal jantung dan pada kelainan fungsi ginjal yang berhubungan dengan Laju Filtrasi Glomerulus. Tujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran peningkatan kadar NT-proBNP PGK derajat 3 yang disertai gagal jantung NYHA 1-II. Desain studi menggunakan deskriptif analitik, dilakukan pada penderita PGK derajat 3 dan 4 yang disertai gagal jantung NYHA I-II, yang berobat ke poliklinik Ginjal hipertensi dan poliklinik Kardiologi di Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo. Derajat PGK ditetapkan berdasarkan persamaan Modification of Diet in Renal Disease (MDRD), sedangkan klasifikasi gagal jantung berdasarkan New York Heart Association (NYHA). Pemeriksaan NT-proBNP dilakukan dengan bahan serum dengan prinsip electrochemiluminisencence immunoassay (ECLIA). Hasil menunjuukkan Sebanyak80 subyek (50 subyek kelompok PGK 3 yang disertai gagal jantung NYHA I-II dan 30 subyek kelompok PGK 4 yang disertai gagal jantung NYHA I-II). Nilai median kadar NT-proBNP kelompok PGK derajat 3 yang disertai gagal jantung NYHA I - II adalah 477.3 pg/mL (rentang nilai: 127.4 -  4087 pg/Ml). Nilai median kadar NT-proBNP kelompok PGK derajat 4 yang disertai gagal jantung NYHA I - II adalah 6285 pg/mL (rentang nilai: 671.1 - 16542 pg/mL). Peningkatan kadar NT-proBNP pada kelompok PGK 3 dengan NYHA I-II ke Kelompok PGK 4 dengan NYHA I - II sebesar 13.2 kali. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat peningkatan kadar NT-proBNP pada kelompok PGK 3 dengan NYHA I-II ke Kelompok PGK 4 dengan NYHA I - II sebesar 13.2 kali.
Faktor- faktor yang Mempengaruhi Akseptor KB tidak Memilih Alat Kontrasepsi dalam Rahim di Desa Tanggung Gunung Tulung Agung Jawa Timur Tahun 2014 Rannie Kusuma Wardhani; Farsida Farsida
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2015): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.11.1.49-53

Abstract

Gerakan Keluarga Berencana Nasional disiapkan untuk membangun sumber daya manusia yang optimal, dengan ciri semakin meningkatnya peran serta masyarakat dalam memenuhi kebutuhan untuk dapat membangun keluarga sejahtera dalam rangka pelayanan Keluarga Berencana (KB). Dalam penyelenggarannya digunakan berbagai macam alat kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Akseptor KB tidak memilih Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) sebagai alat kontrasepsi di Desa Tanggung Gunung kabupaten Tulungagung Jawa Timur. Metodologi Penelitian. menggunakan desain studi cross sectional dengan sampel 256 responden dan teknik insidental sampling. Penelitian dilakukan terhadap akseptor KB selain akseptor AKDR di Desa Tanggung Gunung November-Desember 2014 dengan kuisioner penelitian sebagai data primer dan data sekunder diperoleh dari Rakerda Pembangunan dan Kependudukan Keluarga Berencana Tahun 2014 Kabupaten Tulungagung.Hasil Faktor-faktor yang mempengaruhi akseptor KB tidak memilih AKDR di Desa Tanggung Gunung pada bulan November - Desember 2014 diantaranya faktor pengetahuan, dimana 22 responden (47,66%) berpengetahuan kurang, Pengalaman responden dalam AKDR 232 responden (91%) belum pernah menggunakan AKDR. Sebagian besar responden berpendidikan terakhir SMP yaitu 115 responden (45%). Responden yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga yaitu 210 responden (82%). Sebagian besar responden mempunyai anak satu 131 responden (51%). Hampir seluruh dari responden tidak pernah melakukan/mendapatkan konseling yaitu 208 responden (81%).Kesimpulan.Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi akseptor KB tidak memilih AKDR di Desa Tanggung Gunung Jawa Timur Tahun 2014. Faktor-faktor tersebut adalah pengetahuan ,pendidikan, pengalaman, paritas (jumlah anak), pekerjaan dan konseling.
Hubungan Motivasi dan Kualitas Pelayanan terhadap Pengambilan Keputusan untuk tetap Memilih KB Mandiri IUD di Kelurahan Rawa Terate Jakarta Timur Elli Hidayati
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2015): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.11.1.15-20

Abstract

Sejak tahun 1983 program KB telah berkembang pesat dan menjadi suatu gerakan dimasyarakat. Pelayanan KB sudah dilaksanakan melalui klinik pemerintah,klinik swasta,dokter dan bidan praktik swasta. Data SDKI 2002/03 ditemukan sekitar 63 % peserta KB memilih tempat pelayanan swasta.Berdasarkan hasil pengamatan jumlah akseptor KB mandiri mengalami ketidakstabilan dalam setiap tahunnya. Tahun 2007 jumlah peserta KB mandiri IUD (Intrauterine Device) 413 orang, tahun 2008 sebanyak 250 orang dan tahun 2009 sebanyak 440 orang. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan motivasi dan kualitas pelayanan terhadap pengambilan keputusan untuk tetap memilih KB mandiri IUD. Jenis desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif, dengan pendekatan cross sectional,Am penelitian ini bersifat kuantitatif, dimana populasinya adalah seluruh akseptor yang aktif dengan KB mandiri IUD yang berada diwilayah kelurahan Rawa Terate sebanyak 440 responden tahun 2009,dengan jumlah sampel sebanyak 82 responden, cara pengambilan sampel menggunakan proposional masing-masing RW dalam satu kelurahan Rawa Terate,tehnik pengumpulan data dengan questioner, dan pengolahan data dilakukan dengan analisis univariat, analisis bivariat dengan chi-square. Hasil penelitian dengan analisis univariat didapatkan distribusi frekuensi pengambilan keputusan untuk tetap memilih KB mandiri IUD dengan jawaban sangat setuju 50 %, Motivasi untuk tetap memilih KB mandiri IUD 87,8%, dan kualitas pelayanan 43,9 %, Sementara hasil analisis bivariat variabel yang secara signifikan berhubungan dengan pengambilan keputusan untuk tetap memilih KB mandiri IUD adalah kualitas pelayanan dengan nilai p < dari 0,05. Penelitian ini merekomendasikan perlunya meningkatkan pelayanan KB khususnya mengenai penyuluhan dan konseling Kontrasepsi IUD agar akseptor mempunyai motivasi yang tinggi untuk ber-KB.
Perilaku Perawatan Diare pada Anak Balita di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pulogadung Jakarta Eviana S Eviana S Tambunan
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2015): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.11.1.54-65

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui gambaran perilaku perawatan diare pada anak balita di wilayah puskesmas Kecamatan Pulogadung, Jakarta. Penelitian menggunakan pendekatan fenomologi. Informan adalah ibu rumah tangga. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber, memasukkan data hasil wawancara dan observasi ke komputer dan mengorganisasikan dalam bentuk transkrip, meringkas data yang telah di entry dalam bentuk matriks, penarikan kesimpulan atau verifikasi untuk selanjutnya ditampilkan dalam bentuk naratif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak membersihan payudara sebelum meneteki (2) mencuci tangan tanpa menggunakan sabun saat memberikan makan pada anak ataupun menceboki anak, (3) menggunakan air galon isi ulang untuk minum tanpa merebus, (4). cara pencucian alat makan maupun botol susu yang kurang tepat (6) penggunaan obat diare yang tidak tepat. Untuk itu diperlukan pendidikan kesehatan denagnpenggunaan media yang komunikatif dan melakukan pemantauan melalui kunjungan rumah untuk memonitor kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan keluarganya terutama dalam penanganan diare pada anak.
Gambaran dan Cara Pengendalian Paparan Timbal (Pb) yang dialami Petugas Penjaga Pintu Tol Serang Timur Banten Elliza Fitri; Triana Srisantyorini
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2015): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.11.1.21-31

Abstract

Tingkat pencemaran udara di Indonesia semakin memprihatinkan Dari semua penyebab polusi udara yang ada, emisi transportasi terbukti sebagai penyumbang pencemaran udara tertinggi di Indonesia, yakni sekitar 85%.Timbal secara umum dikenal dengan sebutan timah hitam, biasa digunakan sebagai campuran bahan bakar bensin.Timbal bersama bensin dibakar dalam mesin dan sisanya ± 70% keluar bersama emisi gas buang hasil pembakaran.Jalan tol merupakan jalan alternatif lintas jalan umum yang telah ada dan dilalui berbagai jenis golongan kendaraan roda empat. Emisi gas buang dari kendaraan yang melewati jalan tol akan terhirup oleh petugas penjaga pintu tol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan cara pengendalian paparan timbal yang dialami oleh petugas penjaga pintu tol. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif. Desain studi ini digunakan untuk menggaali informasi lebih dalam tentangcara pengendalian paparan timbal (Pb) yang dialami petugas penjaga pintu tol Serang Timur Banten tahun 2013. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013.Jumlah informan 9 orang dengankriteria masa kerja> 1 tahun di pintu tol Serang Timur.Hasil penelitian pada bulan Juni 2013 kendaraan yang melintas gerbang tol Serang Timur sebanyak 662.244 unit kendaraan. Hasil pemeriksaan kadar timbal (Pb) dalam darah petugas penjaga pintu tol Serang Timur berkisar antara 0,0376 - 0,1322 mg/1, hasil pemeriksaan tersebut masih di bawah Indeks pemaparan biologis (300 jj.g/1 = 0,3 mg/1). Hasil pemeriksaan kadar timbal di udara gerbang tol Serang Timur adalah 0,09 pg/Nm3 dan melebihi NAB yaitu 0,05 mg/m3. Cara pengendalian paparan timbal dengan menggunakan masker dan suplemen makanan tabahan masih belum optimal.Saran bagi perusahaan untuk memberlakukan penggunaan masker bagi petugas pintu tol.
Praktik Pemberian MPASI pada Anak Usia 6-11 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur, Tangerang Selatan Sugiatmi Sugiatmi
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2015): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.11.1.66-79

Abstract

Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dini berhubungan secara bermakna terhadap peningkatan pertumbuhan yang terlalu cepat dan tidak sesuai usia bayi menyebabkan kegemukan (“overweight”) dan terjadinya penyakit jantung koroner. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif untuk mendapatkan informasi mendalam tentang praktik pemberian MPASI pada anak umur 6-11 bulan di Ciputat Timur, Tangerang Selatan yang dilakukan pada bulan November 2014. Data diperoleh melalui wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara kepada ibu sebagai informan, suami, kader posyandu dan bidan sebagai informan kunci. Triangulasi sumber dilakukan untuk menjamin keabsahan data.Pengolahan data menggunakan program EZtex, sedangkan analisis data menggunakan analisis content. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan, pendidikan dan pekerjaan tidak rnenunjukkan ada perbedaan dalam pemberian MPASI. Harga, ketersediaan saran, dukungan suami, kader kesehatan dan bidan berhubungan dengan pemberian MPASI yang baik. Pemberian informasi secara rutin dengan melibatkan suami penting untuk meningkatkan pemahaman informan tentang MPASI, pelatihan kader dan bidan secara rutin penting untuk meningkatkan kapasitas dalam memberi informasi kepada ibu.
Kajian Perilaku Breastfeeding Father sebagai Peran Suami Ideal dalam Pemberian ASI Ekslusif Munaya Fauziah; Tria Astika Endah Permatasari; Sugiatmi Sugiatmi
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2015): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.11.1.32-36

Abstract

Pemberian ASI eksklusif adalah salah satu strategi dalam program percepatan perbaikan gizi (Scallin Up Nutrition) yang sesuai dengan target pencapaian Millenium Development Goals (MDGs). Pemberian ASI ekslusif merupakan intervensi spesifik yang bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan meningkatkan derajat kesehatan ibu. Pertumbuhan bayi dapat optimal dan terhindar dari berbagai masalah gizi Kenyataannya, cakupan ASI eksklusif di Indonesia, masih dibawah target 80%. Tujuan dari penelitian adalah untuk menggali secara mendalam perilaku Breastfeeding father yaitu ayah yang mendukung pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan studi kualitatif dengan pendekatan positive deviance. Penelitian dilakukan pada Bulan April-Agustus tahun 2013 di Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik diskusi kelompok terarah (FGD) dan wawancara mendalam (WM). FGD dilakukan pada 2 kelompok ibu-bapak yang anaknya tidak diberikan ASI ekksklusif. WM dilakukan pada 4 pasang ibu-bapak yang memberikan ASI ekskklusif. Orangtua merupakan Informan kunci dalam penelitian ini. Beragam perilaku khusus yang ditemukan pada ayah yang berperan sebagai Breastfeeding Father antara lain memberikan handuk hangat saat paydara ibu membengkak, membantu memberikan ASI yang sudah diperas saat ibu lelah, membantu menyiapkan kebutuhan bayi, memijat pundak dan tangan ibu, dan selalu memberikan motivasi bahwa ibu dapat berhasil memberikan ASI eksklusif. Ibu juga merasa nyaman juga saat memeroleh dukungan dari suami maupun orangtuanya. Pemerintah perlu membuat kebijakan untuk mendukung peran breastfeeding father. Perlu adanya pemberian ijin cuti untuk ayah yang bekerja dalam membantu ibu memberikan ASI ekslusif. Perilaku khusus breastfeeding dapat diseminasi pada masyarakat luas untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia.

Page 1 of 2 | Total Record : 12