Eviana S. Tambunan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta III

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Berat Badan Lahir Bayi dan Infeksi Nosokomial di ruang Perinatologi Eviana S Tambunan
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 1 No. 2 Oktober 2006
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.783 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v1i2.320

Abstract

Infeksi nosokomial masih merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia karena meningkatkan angka kematian. Infeksi nosokomial paling tinggi ditemukan di ruang perawatan bayi dan angka infeksi tertinggi terjadi di ruang perawatan intensif neonatus. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara berat badan lahir bayi dengan kejadian infeksi nosokomial. Penelitian ini menggunakan data sekunder rekam medik bayi yang dirawat di level III Perinatologi RSAB Harapan Kita. Desain studi yang digunakan adalah Kasus Kontro dengan metode analisis regresi logistik ganda. Penelitian ini menemukan jenis infeksi nosokomial terbanyak adalah sepsis (52,91%), bakteremia (35,48%) dan pneumonia (11,61%). Pola jenis kuman yang paling banyak ditemukan adalah bakteri gram negatif (0,3 -53,9%). Jenis kuman terbanyak adalah Serratia sp (2,3-38,1%), Klebsiella pneumonia (kisaran 3,2-6,8%) dan Candida sp. (1%- 4,2%). Penelitian ini menemukan kejadian infeksi nosokomial berhubungan dengan pemasangan long line intravenous catheter dan/atau kateter umbilikus. Neonatus dengan berat badan <2500 gram yang menggunakan long line intravenous catheter dan/atau kateter umbilikus berisiko tinggi untuk menderita infeksi nosokomial. Risiko juga meningkat pada neonatus dengan berat badan lahir ≥ 2500 gram, sementara neonatus dengan dengan berat badan < 2500 gram yang hanya menggunakan infus, tidak berisiko mengalami infeksi nosokomial.Kata kunci: Berat badan lahir, Infeksi nosokomial, Ruang perinatologi.AbstractNosocomial infection is still a health problem on the world because of its increasing morbidity and mortality rates. Nosocomial infection is mostly occured among infant and the highest infection is in the neonatus intensive care unit. The objective of the study is to examine the relationship between birth weight and nosocomial infection of neonates (pneumonia, bacteremia and septicemia) in level III, Perinatal Ward, Rumah Sakit Anak Bersalin Harapan Kita (RSAB Harapan Kita) in the period of 2002-2004. The data used was the medical record of infants under care in level III, Perinatal Ward, RSAB Harapan Kita. Major sites of infection were septicemia (52.91%), bacteremia (35.48%) and pneumonia (11.61%). The most commonly found pathogens were Gram-negative bacteria: Serratia sp. (range 2.3%-38.10%), Klebsiella pneumonia (range 3,2%-6,8%) and Candida sp. (1%-4,2%). Neonates with birth weight <2500 gram using long line intravenous catheter and/or umbilical catheter faced high risk of nosocomial infection. Neonates with birth weight <2500 gram having intravenous catheter showed no case of nosocomial infection.Key words : Birth weight, Nosocomial infection, Perinatal Ward.
Efektivitas Edukasi PKPR Menggunakan Buku “Aku Remaja Sehat” Terhadap Pengetahuan Dan Keterampilan Tentang Kesehatan Remaja Pada Kader Kesehatan Remaja Di Wilayah Puskesmas Cipayung Jakarta Timur Ratna Ningsih; Yupi Supartini; Eviana S. Tambunan
Jurnal Keperawatan Vol 7 No 1 (2022): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32668/jkep.v7i1.930

Abstract

Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) merupakan program pelayanan kesehatan remaja Puskesmas, yang diharapkan dapat memberikan pelayanan yang mendukung terwujudnya generasi muda yang sehat. Untuk mengaktifkan layanan tersebut, sekolah membutuhkan beberapa tenaga kesehatan remaja untuk mendukung program PKPR di Puskesmas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas buku “Aku Remaja Sehat” terhadap pengetahuan dan keterampilan siswa sebagai pelaksana kesehatan remaja di sekolah. Desain penelitian menggunakan quasi experiment pre-post test with control, sedangkan metoda pemilihan sampel dilakukan dengan non probability sampling yaitu purposive sampling di wilayah kerja puskesmas kecamatan Cipayung Jakarta Timur. Sampel penelitian terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok intervensi berjumlah 35 orang dan kelompok kontrol berjumlah 35 orang. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon and Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pengetahuan yang signifikan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol dengan p value 0,000.
Perilaku Perawatan Diare pada Anak Balita di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pulogadung Jakarta Eviana S Eviana S Tambunan
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2015): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.11.1.54-65

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui gambaran perilaku perawatan diare pada anak balita di wilayah puskesmas Kecamatan Pulogadung, Jakarta. Penelitian menggunakan pendekatan fenomologi. Informan adalah ibu rumah tangga. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber, memasukkan data hasil wawancara dan observasi ke komputer dan mengorganisasikan dalam bentuk transkrip, meringkas data yang telah di entry dalam bentuk matriks, penarikan kesimpulan atau verifikasi untuk selanjutnya ditampilkan dalam bentuk naratif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak membersihan payudara sebelum meneteki (2) mencuci tangan tanpa menggunakan sabun saat memberikan makan pada anak ataupun menceboki anak, (3) menggunakan air galon isi ulang untuk minum tanpa merebus, (4). cara pencucian alat makan maupun botol susu yang kurang tepat (6) penggunaan obat diare yang tidak tepat. Untuk itu diperlukan pendidikan kesehatan denagnpenggunaan media yang komunikatif dan melakukan pemantauan melalui kunjungan rumah untuk memonitor kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan keluarganya terutama dalam penanganan diare pada anak.
Innovation of Elderly in Care Sticks in Maintaining Elderly Walking Balance and Speed Jusuf Kristianto; Ni Made Riasmini; Eviana Sumarti Tambunan; Sri Djuwitaningsih; Nur Rachmat; Fajar Susanti
Jurnal Health Sains Vol. 3 No. 12 (2022): Jurnal Health Sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v3i12.738

Abstract

The study of balance in the elderly is a serious concern. Even the main goal of rehabilitation for elderly people who have fallen is to improve balance. The need for a simple, fast, and accurate balance-checking tool is expected to help the elderly rehabilitation program. The purpose of this research is to produce Assistive Technology in fulfilling ADL to reach the SMART elderly. Research Methods This type of research is a cross-sectional study with observational (survey). Observation of balance in the elderly with two measuring devices, namely balance and walking speed. This research was conducted at the Tresna Werda Nursing Home Jakarta in August 2022. The number of residents of the Tresna Werda Jakarta Nursing Home who participated in the inclusion and exclusion criteria selection was 30 people consisting of 10 (35%) men and 30 ( 65 %) females. The elderly who have fulfilled the inclusion and exclusion criteria become research subjects. In this study of the elderly using the I Care Stick, the results were better than the ordinary stick with a significance of 0.001. The average speed of respondents walking using the I Care Stick was 28.47 seconds and the normal walking stick was 31.87 seconds. In this study, it was found that the balance of the elderly who used the I Care Stick was more stable than the elderly who walked using a regular cane with a significance of 0.001, with the average slope that occurred on the I Care Stick at 21.13 seconds and the regular cane at 10.53. The elderly who used the I Care Cane significantly (p-value: 0.001) seemed to walk better than the regular cane with an average speed of 34.70 seconds, while the average speed of the cane was 42.80 seconds. The balance of the elderly who uses the I Care Cane is very significant compared to the elderly who walks using a regular cane.
PENGEMBANGAN MODEL DETEKSI DINI KEKERASAN PADA REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DALAM MENDETEKSI ADANYA KEKERASAN PADA REMAJA: DEVELOPMENT OF A MODEL OF EARLY DETECTION OF VIOLENCE IN ADOLESCENT AS AN EFFORT TO INCREASE ABILITY IN DETECTING THE EXISTENCE OF VIOLENCE IN ADOLESCENT Yupi Supartini; Eviana S Tambunan; Titin Suheri; Ratna Ningsih
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 16 No. 2 (2022): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/qjk.v16i2.792

Abstract

Kekerasan Kekerasan terhadap anak merupakan tindak kekerasan secara fisik, seksual, penganiyaan emosional atau pengabaian terhadap anak yang menempatkan anak dalam situasi berbahaya atau membuat anak merasa tidak berdaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model deteksi dini kekerasan pada remaja di SMP Wilayah Jakarta Timur dan Kota Semarang sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan remaja mendeteksi adanya kekerasan pada dirinya. Desain yang digunakan adalah quasi-experiment pre-postest with control group design. Populasi seluruh anak remaja yang masih duduk dibangku kelas 7 di wilayah Jakarta Timur dan Kota Semarang dengan sampel 323 siswa. Kelompok intervensi yaitu dilakukan edukasi tentang deteksi dini kekerasan pada remaja dan pendampingan kelompok sebaya di sekolah sebanyak dua kali.  Sementara pada kelompok kontrol hanya mendapatkan buku saku tentang deteksi dini kekerasan pada remaja. Perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok terdapat pada deteksi kekerasan verbal (p=0,018) dan kekerasan fisik (p=0,045), sementara pada kekerasan seksual tidak ada perbedaan signifikan di antara kelompok intervensi dan kontrol (p=0,130), artinya kemampuan remaja di kelompok intevensi dan control dalam mendeteksi kekerasan seksual adalah sama. Pada pemodelan akhir yang terbentuk dari kekerasan verbal adalah hubungan pemberian edukasi dan pendampingan pada remaja dengan kemampuan deteksi dini kekerasan pada remaja dipengaruhi oleh pola asuh keluarga (p=0,00), sementara pada kekerasan fisik, model akhir statistic yang terbentuk adalah adanya pengaruh poal asuh keluarga dan jenis kelamin dalam hubungan pemberian edukasi dan pendampingan pada remaja dengan kemampuan melakukan deteksi dini kekerasan fisik (p=0,00), sebaliknya pada kekerasan seksual, hubungan yang terbentuk tidak signifikan (p=0,534). Dengan demikian model deteksi dini kekerasan pada remaja dengan melibatkan guru sebagai pendamping dalam memberikan edukasi dan pendampingan dapat dikembangkan karena memberikan hasil yang signifikan untuk meningkatkan kemampuan remaja mendeteksi kekerasan adanya kekerasan, khususnya untuk kekerasan verbal dan fisik.
Perilaku Phubbing dengan Kecerdasan Emosional Remaja pada Remaja SMA Titi Sulastri; Khansa Khairunnisa; Santun Setiawati; Eviana S Tambunan; Yupi Supartini; Ratna Ningsih
Jurnal Keperawatan Vol 8 No 1 (2023): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32668/jkep.v8i1.962

Abstract

Background: The phenomenon of phubbing is often found where a person is too engrossed on his smartphone so they don't care about the other person they are interacting with. The impact of this phubbing behavior makes a person unable to control his emotions and has emotional feelings that change easily because he feels that he has been controlled by his smartphone. The purpose of this study was to determine the relationship between the characteristics of the respondents and phubbing behavior with the emotional intelligence of adolescents. Methods: This research is a quantitative study with a correlational analytic approach. The sampling method was carried out using a stratified random sampling technique. The population of this study was 781 students, sample are 108 students. The independent variable is individual characteristics and phubbing behavior, the dependent variable is emotional intelligence. Data collection using the Generic Scale of Phubbing (GSP) questionnaire and the Trait Emotional Intelligence Questionnaire Adolescent Short Form (TEIQue-ASF). Data Analysis are Chi-Square, Mann Whitney, and Spearman Correlation with a significance level of α = 0.05. Results: 53.7% of respondents had phubbing at a moderate level and 56.5% of respondents had moderate emotional intelligence. There is a significant relationship between phubbing behavior and adolescent emotional intelligence (p=0.004), but there is no significant relationship between gender and age with emotional intelligence (p>0.05). Conclusion: There is a relationship between phubbing behavior and emotional intelligence, but there is no relationship between the characteristics of the respondents and emotional intelligence. In order to maintain adolescent emotional intelligence, adolescents need to avoid phubbing behavior when interacting or communicating with friends
Perilaku Ibu dan Pemenuhan Gizi Pada Balita Usia 3-5 Tahun Ratna Ningsih; Adella Winda Priana; Eviana S Tambunan; Yupi Supartini; Titi Sulastri
Jurnal Keperawatan Vol 8 No 1 (2023): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32668/jkep.v8i1.1188

Abstract

Background: The problem of eating difficulties in toddlers is a common thing. Knowledge and attitudes that exist within a person are the main factors that can affect behavior. This includes the mother's method of feeding the child, regulating the atmosphere at mealtime, the variety of food provided by the mother and the type of food, the timing of feeding and the frequency of feeding the child. Mother's behavior if based on good knowledge will encourage mothers to provide optimal results in fulfilling nutrition for children. The purpose of this study was to see the relationship between the factors that affect the behavior of mothers in fulfilling nutrition for toddlers aged 3-5 years in Bahagia Village. Methods: This research used a quantitative design with observational analytics and a cross sectional approach. The population in this study were all mothers with toddlers in Bahagia Village with a total sample of 126 respondents. This study uses the Disproportionate Stratified Random Sampling technique and data analysis using the Chi-Square test. Results: The results of research conducted on 126 respondents, showed a significant relationship between mother's education, mother's knowledge, and family support with the p value of mother's education (p = 0.007), mother's knowledge (p = 0.008), and family support (p = 0.008) =0.000. Conclusion: Factors that significantly affect the mother's behavior in providing nutrition of children age 3-5 years are mother's education, mother's knowledge and family support.