cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa
ISSN : 23388528     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Ranah: Journal of Language Studies is published by the National Agency for Language Development and Cultivation. It is a research journal which publishes various research reports, literature studies and scientific writings on phonetics, phonology, morphology, syntax, discourse analysis, pragmatics, anthropolinguistics, language and culture, dialectology, language documentation, forensic linguistics, comparative historical linguistics, cognitive linguistics, computational linguistics, corpus linguistics, neurolinguistics, language education, translation, language planning, psycholinguistics, sociolinguistics and other scientific fields related to language studies. It is published periodically twice a year in June and December. Each article published in Ranah will undergo assessment process by peer reviewers.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Ranah" : 7 Documents clear
OLAH KATA DALAM MEDIA LUAR RUANG SEBAGAI INDUSTRI KREATIF Wati Kurniawati
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Ranah
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5379.186 KB) | DOI: 10.26499/rnh.v4i2.31

Abstract

Pada era globalisasi dan memasuki pasar terbuka pada tingkat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) penggunaan kata dan istilah asing tetap marak sebagai industri kreatif. Tatanan kehidupan dunia yang baru tersebut telah mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat dalam berbagai sendi kehidupan. Masalah dalam penelitian ini adalah apakah olah kata atau penggunaan kata dan istilah asing pada media luar ruang sudah menerapkan kaidah yang diatur Pusat Bahasa? Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan kata dan istilah asing dalam media luar ruang. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang ditunjang dengan teknik pengumpulan data dan analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan merekam/memfoto/mencatat kata dan istilah asing yang digunakan pada media luar ruang, yaitu dari papan nama, papan petunjuk, papan iklan, kain rentang, dan baliho yang berjumlah 71 buah. Data diklasifikasi berdasarkan bentuk kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana di dalam sebuah konstruksi bahasa. Selanjutnya data ditabulasikan dan dianalisis. Teori yang diacu adalah Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2003), A Grammar of Contemporary English (1972), dan Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan Asing (2006). Temuan dalam penelitian ini mendeskripsikan penggunaan kata dan istilah asing pada media luar ruang, yaitu pada papan nama yang sesuai dengan kaidah 2 dan kaidah 5 berjumlah 33 buah (46,4%) dan pada papan iklan 7 buah (9,9%). Sementara itu, penggunaan kata dan istilah asing pada papan nama yang tidak sesuai dengan kaidah 1, 2, 3, 4 berjumlah 29 buah (40,6%) dan pada kain rentang 2 buah (2,7%). Data yang sesuai dengan kaidah berjumlah 40 buah (56,3%). Data yang tidak sesuai dengan kaidah berjumlah 31 buah (43,7%). Dengan demikian, frekuensi data yang sesuai dengan kaidah lebih dominan dibandingkan dengan data yang tidak sesuai dengan kaidah.
PEMERTAHANAN BAHASA JAWA PADA INTERAKSI SISWA DAN GURU DALAM PEMBELAJARAN KAJIAN SOSIOLINGUISTIK DI MTS AL-HIKMAH PASIR DEMAK Umi Kholidah
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Ranah
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4458.819 KB) | DOI: 10.26499/rnh.v4i2.27

Abstract

Pemertahanan bahasa Jawa dilakukan agar masyarakat memiliki sikap positif terhadap penggunaan bahasa Jawa. Pemertahanan bahasa bertujuan agar kedudukan bahasa Jawa kembali dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa sebagai interaksi dalam pembelajaran atau komunikasi dengan sesama masyarakat Jawa. Perlunya pemertahanan bahasa Jawa adalah karena kenyataan membuktikan bahwa masyarakat pengguna bahasa Jawa dewasa ini sangat memprihatinkan, banyak yang tidak mengerti bahasa Jawa, khususnya bahasa Jawa Krama. Pemertahanan bahasa ini dilakukan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat agar mereka dapat melestarikan bahasa daerah yang dipakainya sebagai identitas masyarakat Jawa.
PANDANGAN DAN SIKAP BAHASA MASYARAKAT DI WILAYAH PERBATASAN: KASUS MASYARAKAT DI ENTIKONG, KALIMANTAN BARAT Mukhamdanah Mukhamdanah
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Ranah
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8756.181 KB) | DOI: 10.26499/rnh.v4i2.32

Abstract

Kajian tentang wilayah perbatasan sudah banyak dilakukan terutama sejak lepasnya P. Sipadan dan P. Ligitan dari wilayah NKRI. Dari segi kebahasaan, kajian terhadap masyarakat di wilayah perbatasan yang dapat dilakukan antara lain adalah bagaimana sikap bahasa mereka. Sebagian masyarakat di wilayah perbatasan merupakan dwibahasawan, terjadi karena adanya interaksi antarmasyarakat kedua negara. Situasi ini memungkinkan timbulnya persaingan dalam memilih bahasa. Kajian ini mencoba menjelaskan bagaimana pandangan dan sikap bahasa masyarakat perbatasan di Entikong terhadap bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa negara tetangga. Secara politik wilayah perbatasan atau pulau-pulau kecil dapat dikatakan hilang apabila masyarakat di wilayah tersebut lebih mengakui negara lain dibandingkan negaranya sendiri. Dari segi psikologis, penduduk yang tinggal di daerah perbatasan rasa nasionalismenya cenderung tipis, terutama yang bertetangga dengan negara yang lebih tinggi kemakmuran ekonominya. Hal ini dapat menjadi penyebab makin banyaknya masyarakat perbatasan yang lebih memilih untuk belajar dan menggunakaan bahasa negara tetangga serta mengabaikan bahasa daerah dan bahasa Indonesia yang menjadi ikatan primordial. Dengan menggunakan metode kuantitatif, berdasarkan data primer dari 108 responden dengan purposive random sampling, hasilnya, pandangan dan sikap bahasa responden terhadap bahasa Indonesia dan bahasa daerah cenderung berada pada kategori positif sementara terhadap bahasa asing cenderung cukup positif. Semakin tinggi tingkat pendidikan responden, semakin tidak positif sikap bahasanya terhadap bahasa asing.
ENTITAS METAFORA LEKSIKON FLORA MANDAILING TERHADAP KEBUDAYAANNYA Putri Nasution
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Ranah
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8774.791 KB) | DOI: 10.26499/rnh.v4i2.33

Abstract

Masyarakat Mandailing memiliki satu ragam bahasa yang dinamakan hata bulung-bulung (artinya bahasa daun-daunan). Berbeda dari bahasa yang biasa, kata – kata dalam hata bulung-bulung ialah daun tumbuh-tumbuhan yang dalam bahasa Mandailing disebut bulung-bulung. Daun-daunan yang digunakan ialah daun-daunan yang namanya mempunyai persamaan bunyi dengan kata-kata lainnya dalam bahasa Mandailing. Misalnya daun tumbuh-tumbuhan yang bernama sitarak digunakan untuk menyampaikan kata marsarak (berpisah). Daun tumbuh-tumbuhan yang bernama pau (pakis) digunakan untuk menyampaikan kata diau (pada saya). Daun tumbuhan yang bernama sitanggis (setanggi) digunakan untuk menyampaikan perkataan tangis (menangis). Daun tumbuh-tumbuhan yang bernama podom-podom digunakan untuk menyampaikan perkataan modom (tidur). Daun tumbuh-tumbuhan yang bernama adungdung (madung) digunakan untuk menyampaikan perkataan dung (setelah). Daun tumbuhan yang bernama sitata (hita) digunakan untuk menyampaikan perkataan hita (kita). Dari ragam bahasa daunan atau flora itulah muncul bahasa Mandailing. Masyarakat Mandailing sendiri banyak yang tidak mengetahui tentang asal-usul bahasa Mandailing itu sendiri. Telah terjadi transformasi leksikon flora Mandailing yang membentuk satu makna dalam bahasa Mandailing itu sendiri yang mengandung nilai budaya yang sangat tinggi.
KONSTRUKSI PASIF DALAM BAHASA MANGGARAI: PASIF TANPA PEMARKAH VERBA PASIF Stephanus Mangga
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Ranah
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7767.39 KB) | DOI: 10.26499/rnh.v4i2.29

Abstract

Obyek penelitian ini adalah tentang konstruksi pasif dalam bahasa Manggarai. Bahasa Manggarai merupakan salah satu bahasa daerah di bagian Barat Pulau Flores. Hal terpenting yang dibahas dalam penelitian ini adalah: bagaimana konstruksi pasif bahasa Manggarai dibentuk tanpa pengafiksasian verba? Sebagai hasil penelitian, dapat diringkaskan bahwa kendatipun secara morfologis bahasa Manggarai tidak memiliki bentuk basif, akan tetapi secara sintaksis bahasa Manggarai memiliki konstruksi pasif dalam klausa-klausanya. Apa yang secara sintaksis menandakan pasifitas dalam bahasa Manggarai adalah tata urut konstituen dan kehadiran frasa pelaku li/le/l. Frasa preposisional ini bersifat wajib ada dalam pemasifan bahasa Manggarai.
PENERAPAN PRINSIP KERJASAMA GRICE DALAM INTERAKSI TAWAR MENAWAR (ANALISIS ETNOGRAFI KOMUNIKASI DI PASAR SIMPANG TIGO, PASAMAN BARAT) Astuti Samosir
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Ranah
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6592.293 KB) | DOI: 10.26499/rnh.v4i2.30

Abstract

Artikel ini dimaksudkan untuk membahas dan mereview penerapan prinsip kerja sama Grice dalam interaksi tawar-menawar di Pasar Simpang Tigo dengan cara mereview empat maksim: maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim cara. Pendekatan penelitiannya adalah pendekatan kualitatif, sementara kajian ini menggunakan metode etnografi komunikasi. Hasil kajian atas interaksi tawar-menawar di pasar, yaitu penerapan dan pelanggaran prinsip kerja sama Grice (maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim cara). Penerapan yang secara luas digunakan di dalam interaksi tawar-menawar adalah maksim relevansi dan maksim cara, sementara pelanggaran terhadap maksim adalah maksim kuantitas dan maksim kualitas.
RETORIKA DAKWAH YUSUF MANSUR DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR BERBICARA DALAM BENTUK CD INTERAKTIF UNTUK SISWA SMA Puri Pramita
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Ranah
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9127.375 KB) | DOI: 10.26499/rnh.v4i2.28

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeksripsikan retorika dakwah Yusuf Mansur meliputi struktur materi dakwah, metode dakwah, strategi penyusunan pesan, dan gaya dakwah, serta pemanfaatan hasil penelitian sebagai bahan ajar berbicara dalam bentuk CD interaktif untuk siswa SMA. Pendeskripsikan retorika dakwah Yusuf Mansur menggunakan metode deskriptif analisis berdasarkan teori retorika dakwah. Komposisi struktur materi dakwah Yusuf Mansur bagian pembuka ceramah berupa salam pembuka, pujian kepada Allah Swt, shalawat kepada Rasulullah Saw,dan pernyataan pengantar menuju pokok dakwah. Bagian isi dakwah Yusuf Mansur terdiri atas contoh, kisah, dalil Al-Qur’an, dan wasiat. Bagian penutup berupa simpulan, harapan, doa, dorongan untuk berbuat, dan salam penutup. Metode dakwah Yusuf Mansur yakni metode dakwah Al- Mauizah Al- Hasanah berupa kisah, contoh, wasiat, dan pernyataan persuasi. Yusuf Mansur juga berdakwah dengan metode Al-Hikmah berupa pernyataan logis, faktual, dalil sahih dan kebenaran mutlak. Strategi penyusunan pesan dakwah Yusuf Mansur secara keseluruhan berupa imbauan rasional dan emosional. Gaya dakwah Yusuf Mansur dari segi komunikasi termasuk santai dan bersahabat dengan diksi berdialek Betawi dan percakapan sehari-hari. Gaya bahasa yang dominan digunakan gaya bahasa penegasan dan perbandingan. Pola retorika dakwah Yusuf Mansur dijadikan bahan ajar multimedia interaktif dengan mendesain peta konsep, RPP, flowchart, dan storyboard pembelajaran berbicara menggunakan metode tanya jawab, pemodelan, dan latihan.

Page 1 of 1 | Total Record : 7