cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
InComTech: Jurnal Telekomunikasi dan Komputer
ISSN : 20854822     EISSN : 25796089     DOI : -
Program Studi Magister Teknik Elektro UMB menerbitkan Jurnal InComTech sebagai wadah bagi para akademisi, praktisi dan penggiat lainnya dalam bidang telekomunikasi dan computer (Information and Communication Technology/ICT) untuk menerbitkan karya tulisnya. Bidang-bidang yang menjadi bahasan jurnal ini meliputi teknologi, bisnis dan regulasi di bidang ICT, seperti (namun tak terbatas), teknologi IP, Wireless technology, Internet of Things, Microwaves, digital broadcasting, Fiber optik, strategi bisnis ICT, sumber daya manusia ICT, perencanaan bisnis, regulasi NGN, security in ICT, cyberlaw.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 2 (2021)" : 7 Documents clear
Implementasi Dynamic Multipoint Virtual Private Network Dual Hub Iryani, Nanda; Andika, Dyas Dendi
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v11i2.10839

Abstract

Pesatnya perkembangan internet berdampak ke semua elemen orang yang memunculkan kebutuhan baru bagaimana menggunakan internet dengan cepat dan aman terutama bagi suatu perusahaan yang ingin terhubung dengan cabangnya. DMVPN menghadirkan sebuah solusi bagaimana menhubungkan beberapa perusahaan secara dinamis, fleksibel,cepat dan aman. Penelitian ini berusaha untuk mengimplementasikan DMVPN dengan routing IGP link state dan distance vector. Model pada penelitian akan menerapkan juga konsep bernama high availability yang akan menghasilkan ketersediaan yang tetap tinggi bahkan ketika salah satu perangkat pada DMPVN mengalami down dengan cara menambahkan sebuah hub baru (dual hub) sebagai router pusat dari DMVPN. Hasil yang didapatkan ketika menerapkan pada jaringan DMVPN dual hub menunjukan jika baik dari segi throughput, delay, jitter dan packet loss nilai terbaiknya terjadi ketika scenario komunikasi antar spoke atau antar cabang dengan menggunakan EIGRP. Nilai parameter yang ada berdasarkan standar tiphon tergolong kedalam kategori sangat bagus untuk throughput, jitter, dan packet loss dan masuk ke kategori bagus pada delaynya. Skenario pemodelan berikutnya mencoba hanya menggunakan satu buah hub saja, dari scenario tersebut diperoleh jika parameter yang dihasilkan routing EIGRP dan OSPF sama sama berimbang dengan throughput terbaik dimiliki oleh OSPF dengan kategori , delay dimiliki oleh EIGRP kategori standar sedang, jitter beserta packet loss kategori standar sangat bagus, keduanya dimilki OSPF dan EIGRP dengan catatan model komunikasi terbaiknya sama-sama menggunakan komunikasi hub spoke.
Simulasi Radio over Fiber pada Frekuensi 2.4 GHz Berbasis Wavelength Division Multiplexing Menggunakan Fiber Bragg Gratings Hadi Meiza Perdana; Ahmad Firdausi
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v11i2.11156

Abstract

Teknologi Radio over Fiber (RoF) dapat diaplikasikan guna mendukung layanan broadband, dimana RoF merupakan sebuah teknologi untuk menggabungkan antara transmisi radio dan fiber optik. Peningkatan kapasitas jaringan RoF dapat menggunakan teknik Wavelength Division Multiplexing (WDM) yaitu teknologi yang menggabungkan beberapa panjang gelombang untuk dilewatkan pada suatu serat optik. WDM juga bertujuan agar memperoleh sistem dengan bandwidth dan kapasistas yang besar serta meningkatkan kapasitas jaringan RoF . Penambahan filter Fiber Bragg Gratings (FBG) dilakukan untuk meningkatkan performansi jaringan. Pada perancangan ini, FBG diletakkan pada sisi receiver. Simulasi perancangan teknologi RoF ini menggunakan Software Optisytem yang bekerja pada unlicenced band frekuensi yaitu frekuensi 2,4 Ghz. Kinerja sistem dievaluasi dari segi Q-factor, BER dan Power link budget menggunakan software optisystem versi 15.
Analisa Perbandingan Performansi Jaringan IPv4 dan IPv6 pada MPLS VPN menggunakan Server IMS Core Donny Bayu Dwiartanto; Dadiek Pranindito; Nanda Iryani
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v11i2.10195

Abstract

IP Multimedia Subsystem (IMS), sebuah teknologi yang menyediakan aplikasi based on IP yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan layanan triple play (voice, video dan data) dalam waktu yang bersamaan. Penerapan layanan triple play yang menggunakan teknologi dari IMS membutuhkan jaringan backbone yang memiliki kecepatan pengiriman data yang baik dan handal, maka digunakan sebuah jaringan MPLS. Multi Protocol Label Switching (MPLS) merupakan metode forwarding data melalui suatu jaringan menggunakan informasi dalam label yang dikaitkan pada IP. MPLS mempunyai komponen utama salah satunya MPLS-VPN yang diharapkan dapat melakukan pengiriman layanan yang beragam melalui jaringan private pada layer network. Perkembangan menggunakan IPv6 membuat peralihan penggunaan protokol IPv4 ke IPv6 tidak bisa serentak begitu saja dilakukan karena sudah banyaknya infrastruktur jaringan IPv4 yang sudah terpasang. Penelitian ini menggunakan 6VPE sebagai metode untuk translasi dari IPv4 ke IPv6 yang dapat berjalan pada jaringan backbone MPLS VPN. Dari hasil simulasi didapatkan throughput terbaik pada layanan voice call IPv4 sebesar 7488 kbps, delay dan jitter terbaik pada layanan text messangging IPv4 sebesar 0,0206 ms dan 0,0015 ms, packetloss terbaik pada layanan voice call dan text messangging dengan IPv4 dan IPv6 sebesar 0%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jaringan MPLS VPN menggunakan server Open IMS Core dengan backbone IPv4 lebih baik dibandingkan dengan backbone IPv6.
Analisis Sentimen UU Omnibus Law pada Twitter Menggunakan Metode Support Vector Machine Syafrial Fachri Pane; Alfadian Owen; Cahyo Prianto
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v11i2.10874

Abstract

Pada media sosial Twitter semua orang bebas memberikan opini ataupun memberikan tweet yang bermanfaat bagi pengguna media sosial tersebut. Namun dalam memberikan opini masyarakat harus bisa membedakan opini yang positif, negatif, ataupun netral. Permasalahan yang ada adalah belum adanya pemberian sentimen otomatis dalam tema tertentu. Maka dari itu dibuatlah sistem untuk memberikan sentimen secara otomatis agar masyarakat tahu opini yang positif, negatif, dan netral. Dalam analisis sentimen ini dilakukan dengan memanfaatkan machine learning salah satu metodenya adalah Support Vector Machine yang merupakan metode pengklasifikasian supervised learning yang dapat membedakan opini positif, negatif, dan netral dalam penelitian ini, menggunakan Bahasa pemrograman Python, dan menggunakan data yang berasal dari Twitter sebanyak 150. Data tersebut diambil pada tanggal 3 November 2020 sampai 9 November 2020 setelah Omnibus Law disahkan. Penerapan metode Support Vector Machine memiliki tiga tahap yaitu mengambil data opini masyarakat Indonesia tentang UU Omnibus Law dengan melakukan Scraping, lalu dilanjutkan ke tahap Text Preprocessing, dan Feature Extraction. Menghasilkan akurasi sebesar 83% dengan menggunakan teknik K-Fold Cross-Validation sehingga hasil yang didapatkan cukup akurat.
Investigasi Perancangan Simulasi Antena MIMO 64 Elemen untuk Aplikasi 5G Yusnita Rahayu; Saftriansyah MZ
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v11i2.10903

Abstract

Teknologi 5G merupakan teknologi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan layanan berbasis nirkabel berkecepatan tinggi. Frekuensi 28 GHz merupakan salah satu rentang frekuensi yang direkomendasikan oleh Federal Communications Commission (FCC) dalam pengembangan teknologi 5G. Dalam perancangan ini, antena menggunakan patch berbentuk rectangular yang dirancang agar antena dapat bekerja pada frekuensi 28 GHz. Rancangan antena 5G ini menggunakan pencatuan microstrip line dan Teknologi Multiple Input Multiple Output (MIMO). MIMO adalah salah satu teknologi yang mendukung 5G. Antena MIMO ini dirancang menggunakan bahan substrat RT-Duroid 5880 untuk menghasilkan nilai S11 sebesar -45,185 dB dengan gain sebesar 24,22 dBi, dan bandwidth sebesar 840 MHz.
Perancangan Antena Mikrostrip Rectangular Array Untuk Teknologi 5G Pada Frekuensi 28 GHz Nurina Leila Yusup; Eka Setia Nugraha; Petrus Kerowe Goran
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v11i2.10814

Abstract

Teknologi 5G memanfaatkan spektrum millimeter wave untuk menyediakan kapasitas, kecepatan data, dan cakupan yang luas untuk koneksi secara menyeluruh.  3GPP release 15 menyatakan teknologi beamforming dapat memenuhi karakteristik jaringan 5G karena dapat meningkatkan 5G broadcast dan traffic beam coverage. Beamforming merupakan proses penggabungan sinyal pada elemen array untuk membentuk sinar radiasi (beam radiation) dan menyelaraskan fasa sinyal untuk membentuk beam pada arah tertentu. Butler matrix adalah salah satu teknik yang digunakan pada beamforming yang bertujuan untuk mendapatkan beda fasa disetiap elemen dari antena yang dirancang, sehingga arah radiasi yang dihasilkan dapat fokus pada arah yang dibutuhkan. Pada penelitian ini dirancang antena mikrostrip rectangular array dengan pemodelan MIMO 4x4 dan metode butler matrix. Perancangan butler matrix 4x4 menggunakan 2 skenario perancangan, kemudian menentukan skenario terbaik untuk digabungkan dengan antena mikrostrip array MIMO 4x4. Hasil simulasi didapatkan return loss pada pada elemen 1, elemen 2, elemen 3 dan elemen 4 sebesar -14,504 dB, -6,71 dB, -6,79 dB dan -15,129 dB. VSWR sebesar 1,46; 2,716; 2,687 dan 1,424. Gain sebesar11,1 dBi; 10,8 dBi; 10,8 dBi dan 11 dBi. Pola radiasi secara unidirectional dengan arah radiasi antena yang berbeda-beda, dilihat dari sudut pandang elevasi arah pancar utama pada sudut 0,0o; 8,0o; 8,0o; dan 22,0o. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan butler matrix 4x4 pada perancangan antena mikrostrip array MIMO 4x4 dapat meningkatkan nilai gain dan mendapatkan pola radiasi antena yang terarah dengan arah radiasi yang berbeda-beda.
Analisis Quality of Service (QoS) Jaringan Wi-Fi Untuk Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan WireShark Pitriya Tiar; Yuliarman Saragih; Ulinnuha Latifa
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v11i2.11000

Abstract

Saat ini masih sering terjadi bencana khususnya kebakaran rumah akibat kebocoran tabung gas (Liquified Petroleum Gas) LPG, hal ini juga menarik perhatian para pengguna LPG. Oleh karena itu, diperlukan suatu alat pengaman yang dapat memberikan informasi yang dapat diketahui dari jarak jauh. Teknologi Internet of Things (IoT) dapat dimanfaatkan untuk membuat sebuah alat pendeteksi kebocoran gas yang menggunakan jaringan 4G LTE sehingga memberikan informasi melalui android secara cepat dan akurat. Namun dengan keadaan geografis di Indonesia tidak semua daerah dapat mengakses jaringan 4G LTE yang dapat menghambat kinerja alat tersebut. Sebuah alat dirancang untuk menganalisa jaringan 4G LTE. Perangkat yang digunakan pada IoT sebagai modul internet adalah NodeMCU V3 Lolin, dan Sensor MQ-6 digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas. Metode pengukuran yang digunakan pada pengukuran koneksi Wi-Fi dari NodeMcu ke Android adalah Quality of Service (QoS) dengan menggunakan bantuan aplikasi Wireshark. Nilai Throughput, packet loss, delay/latency, dan jitter didapatkan hasilnya adalah 73K bits/s, 0.892% packet loss, 3.46306 detik, dan jitter 3.153676 detik. Kategori indeks berdasarkan TIPHON yang didapatkan adalah throughput, Packet loss, delay dan jitter berada pada indeks dengan kategori perfect atau sangat bagus.

Page 1 of 1 | Total Record : 7