cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan
ISSN : -     EISSN : 26158574     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan [e-ISSN 2615-8574] was first published in 2018 by the Department of Educational Administration Faculty of Education State University of Malang. Published four times a year, March, June, September, and December. We accept research articles within the scope of the study of educational administration and educational management.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2019): Volume 2 No 2 Juni 2019" : 5 Documents clear
ANALISIS OKUPANSI LABORATORIUM KOMPUTER Feni Tutut Wahyuningsih; Bambang Budi Wiyono; Wildan Zulkarnain
JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan Vol 2, No 2 (2019): Volume 2 No 2 Juni 2019
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.663 KB) | DOI: 10.17977/um027v2i22019p56

Abstract

Abstract: the purpose of this research was to (1) count the efficiency times of computers in the Computer Laboratory at SMP Negeri 1 Pakis Malang; (2) find the occupancy rate of the Computer Laboratory at SMP Negeri 1 Pakis Malang; and (3) to estimate how much the loss of the occupancy rate of the Computer Laboratory at SMP Negeri 1 Pakis Malang are not met. The research method used is descriptive research with this type of quantitative research. Data analysis techniques used are descriptive analysis. The results of the study are (1) the level of effectiveness of computers included in the low category, (2) the level of the okupansi computer lab included in the middle category, (3) schools suffered a small loss due to occupancy not being met. Keywords: occupancy; computer labs; school Abstrak: tujuan penelitian ini untuk (1) menghitung waktu daya guna komputer yang ada di Laboratorium Komputer di SMP Negeri 1 Pakis Kabupaten Malang; (2) menemukan tingkat okupansi Laboratorium Komputer di SMP Negeri 1 Pakis Kabupaten Malang; dan (3) melakukan estimasi berapa kerugian dari tingkat okupansi Laboratorium Komputer di SMP Negeri 1 Pakis Kabupaten Malang yang tidak terpenuhi. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan jenis penelitian kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Hasil penelitian adalah (1) tingkat daya guna komputer termasuk dalam kategori rendah, (2) tingkat okupansi laboratorium komputer termasuk dalam kategori sedang, (3) sekolah mengalami sedikit kerugian akibat okupansi yang tidak terpenuhi. Kata kunci: okupansi; laboratorium komputer; sekolah
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KIAI DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH BERBASIS PONDOK PESANTREN Muhammad Romady; Sultoni Sultoni; Juharyanto Juharyanto
JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan Vol 2, No 2 (2019): Volume 2 No 2 Juni 2019
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.408 KB) | DOI: 10.17977/um027v2i22019p65

Abstract

Abstract: The main objective of research to know about (1) The profile of principal and kiai (2) the role of principal as a leadership of change in improving the quality of education, (2) the principal's strategy as a leadership of change in improving the quality of education, (3) innovation principal as a leadership of change in improving the quality of education, (4) factors supporting of change, and (5) inhibiting factors of change. This research uses a qualitative approach with case study. Place the research in SMP An-Nur Bululawang Malang. Data collection techniques through in-depth interviews, field observation and documentation. Analytical techniques used are reduction, data display, and data verification. Results from this research (1) the role of headmaster as a leadership of change in improving the quality of education, as philosophy, responsible, locomotive, motivator, and partner work, (2) the strategy used by the principal is to accept students 1 to 10 with a minimum test score of 7.5, foster school culture, discipline students with strict rules, recruit and develop teachers, the freedom of learners to design the classroom, conduct the UN and SBMPTN drafting counseling program, accompanying the students to write job applications and to recommend to the work agencies, (3) innovations made by the principal of gopek management and athlete classes, (4) the factors that support the change come from the internal school such as the principal's leadership, the support of the foundation and the means of infrastructure, from the external needs of the community for education and competition between schools, and (5) the inhibiting factors of change come from the difficult teacher's mind set, teacher competence, and poor school image in society. Key word: leadership of change, quality of education Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Profil kepala sekolah dan kiai, (2) peran kepala sekolah dan kiai dalam pengembangan sekolah berbasis pondok pesantren, (3) strategi kepala sekolah dan kiai dalam pengembangan sekolah berbasis pondok pesantren, (4) kinerja yang dihasilkan kepala sekolah dan kiai dalam pengembangan sekolah berbasis pondok pesantren, (5) faktor pendukung pengembangan, dan (6) faktor penghambat pengembangan. Penelitian ini menggunakan rancangan pendekatan kualitatif, dengan rancangan penelitian studi kasus. Lokasi penelitian ini yaitu di SMP An-Nur Bululawang Malang. Teknik pengumpulan data melalui wawancara secara mendalam, observasi lapangan serta dokumentasi.  Teknik analisis yang digunakan yaitu reduksi, display data, dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini (1) Riwayat  pendidikan Kepala Sekolah: a) MI Kudat Lor; b) Mts Gondanglegi; c)MA An-nur; d) STISIA Jakarta; e) Univ.Darul ulum, riwayat pendidikan kiai: a)MI Al-Khoiryiyyah; b) Mts AlKhoiriyyah; c) MA An-Nur; d) STAIN Malang  S1 Sastra Arab; e) S2 Universitas Islam Lamongan ; f) S3 IAIN Sunan Ampel Surabaya, Pengalaman organisasi kepala sekolah: a) MWC NU; b) Organisasi Komite; c) Organisasi Kepala Sekolah, pengalaman organisasi kiai: a) MWC NU; b) PMII, pengalaman kerja kepala sekolah: Menjadi guru Pendidikan Agama, pengalaman kerja kiai: a) Tenaga pengajar bahasa arab di PP An-nur; b) Guru tafsir dan tasawuf pondok pesantren An-Nur; c) Dosen MK Ulum-AlQuran STIT Raden Rahmad Kepanjen; d) Direktur Ma’had Al-Aly An-nur; e) Tenaga pengajar umul qur’an An-Nur, usaha yang dimiliki kepala sekolah: a) Pertanian; b) Peternakan; c) Toko Pracangan, usaha yang dimiliki kiai: a) Pertanian; b) Saham; c) Kerjasama Travel Umroh, (2) peran kepala sekolah dan kiai dalam melakukan pengembangan yaitu manajerial SDM yang ada di sekolah, pengawas kegiatan di pondok pesantren dan sekolah yang berada dibawah naungan pesantren, pengambil keputusan tertinggi, Penanggung jawab program yang ada disekolah, sebagai model (Uswatun Hasanah) kepada masyarakat sekolah dan pesantren, motivator bagi guru dan staff, patner kerja bagi guru dan staff, (3) strategi yang digunakan kepala sekolah dan kiai yaitu memperbaiki manajemen sarana dan prasarana seperti gedung dan fasilitas kelas dan kantor, memperbaiki manajemen sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan, menumbuhkan budaya sekolah ala pondok pesantren, melakukan supervisi, menjaga komunikasi dengan kepala sekolah untuk mengawasi perkembangan sekolah, (4) kinerja yang dihasilkan kepala sekolah dan kiai yaitu menyelenggarakan program kelas idaman, mendapatkan status sekolah akreditasi-A, E-Report sebagai bahan evaluasi online, mendirikan pondok khusus penghafal Al-Qur’an, mendapatkan penghargaan akademik dan non-akademik, (5) faktor pendukung pengembangan berasal dari internal sekolah seperti kepemimpinan kepala sekolah dan kiai, dukungan pondok pesantren, sarana prasarana, wali murid, dari eksternal yaitu kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal dan agama tinggi, peserta didik berprestasi namun tidak mempunyai biaya, kesuksesan lembaga pendidikan lain, (5) faktor penghambat pengembangan yaitu membagi waktu peserta didik di sekolah dan di pesantren, pola pikir kepala sekolah dan kiai yang berbeda dalam mengambil kebijakan, inkonsistensi dalam menjalankan program. Kata Kunci: Kepemimpinan pengembangan, sekolah berbasis pondok pesantren, kualitas pendidikan
KONSTRUK MODEL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI DAERAH PEDESAAN CONSTRUCT OF PRINCIPAL LEADERSHIP MODELS IN RURAL AREAS Diana Kurniawati; Burhanuddin Burhanuddin; Asep Sunandar
JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan Vol 2, No 2 (2019): Volume 2 No 2 Juni 2019
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.863 KB) | DOI: 10.17977/um027v2i22019p73

Abstract

Abstrac: The leadership of the head of the school is the effort to achieve the goals of education and carry out educational programs in order to improve the quality of education. To achieve the vision and mission of the school of motivation in work so that teachers have good performance learning process. The gap is found at the moment is the principal have not showed the applicability of management education in schools in rural areas. This research aims to know the factors which form the principal leadership in rural areas, see invalid constructs of motivation and the factors that affect the performance of teachers in rural invalid constructs. Then to describe the influence of principal leadership and motivation against the performance of primary school teachers in the Blitar. The research design used was descriptive korelasional. Results of the study of leadership high school principal (46.7%), motivation levels are (56.7%), a high level of teacher performance (44.4%)  There is a positive influence provided leadership and motivation against the performance of teachers. The influence of the leadership after invalid constructs models made on performance and path analysis gained 0.68 β value. For motivation on performance of teachers acquire the value of β 0.6. So the factors that can affect the performance of primary school teachers such as leadership, and motivation.Keywords: leadership, motivation, performanceAbstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang membentuk kepemimpinan kepala sekolah di daerah pedesaan, melihat konstruk motivasi dan faktor yang mempengaruhi konstruk kinerja guru di pedesaan. Kemudian untuk mendeskripsikan pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi terhadap kinerja guru sekolah dasar (SD) di Kabupaten Blitar, populasi penelitian sejumlah 106 diambil sampel 180 responden dari 20 SD di Kec Garum dan Kec. Gandusari. Desain penelitian yang digunkan adalah deskriptif korelasional. Hasil penelitian kepemimpinan kepala sekolah tinggi (46,7%), tingkat motivasi sedang (56,7%), tingkat kinerja guru tinggi (44,4%)  ini terdapat pengaruh positif yang diberikan kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja guru. Pengaruh kepemimpinan setelah dibuat model konstruk terhadap kinerja dan path analysis memperoleh nilai β 0,68. Untuk motivasi terhadap kinerja guru memperoleh nilai β 0,6. Sehingga faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru SD diantaranya adalah kepemimpinan, dan motivasi.Kata Kunci: kepemimpinan, motivasi, kinerja
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING LUARAN PENDIDIKAN ABAD 21 Vivi Nindiantika; Nurul Ulfatin; Juharyanto Juharyanto
JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan Vol 2, No 2 (2019): Volume 2 No 2 Juni 2019
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.859 KB) | DOI: 10.17977/um027v2i22019p40

Abstract

Abstrack: The purpose of this research was to describe the situational leadership to improve the external competitiveness of the education of the 21st century. This study used a qualitative approach. The data collected by the method of interview, observation, and documentation. The result of the research was (1) the external competitiveness of the educational Profile of the 21st century the intended Junior Hight School Brawijaya Smart School there are three components, among others, character, competence, and insight; (2) situational leadership Behavior to improve the external competitiveness of the education of the 21st century through the orientation of the vision, mission, and goals, as well as through programs that are made; (3) leadership in the circumstantial conditioning to improve the external competitiveness of 21st century education is done through conditioning affect teachers, educational personnel in influencing conditioning, conditioning affect carers his pupil, and conditioning in affect learners. Keywords: situational leadership, education output of 21st century Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kepemimpinan situasional untuk meningkatkan daya saing luaran pendidikan abad 21. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan  metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah: (1) Profil daya saing luaran pendidikan abad 21 yang dituju SMP Brawijaya Smart School yaitu terdapat tiga komponen antara lain karakter, kompetensi, dan wawasan; (2) Perilaku kepemimpinan situasional untuk meningkatkan daya saing luaran pendidikan abad 21 yaitu melalui orientasi visi, misi, dan tujuan, serta melalui program yang dibuat; (3) Pengondisian dalam kepemimpinan situasional untuk meningkatkan daya saing luaran pendidikan abad 21 dilakukan melalui pengondisian dalam mempengaruhi guru, pengondisian dalam mempengaruhi tenaga kependidikan, pengondisian dalam mempengaruhi wali murid, dan pengondisian dalam mempengaruhi peserta didik. Kata Kunci: kepemimpinan situasional, luaran pendidikan abad 21
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN DI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN Muhammad Khoirul Anam; Mustiningsih Mustiningsih; Raden Bambang Sumarsono
JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan Vol 2, No 2 (2019): Volume 2 No 2 Juni 2019
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.157 KB) | DOI: 10.17977/um027v2i22019p49

Abstract

Abstrack: This study aims to describe the types of decision-making in school-based schools, the role of principals as leaders in decision-making at boarding schools, school principals in decision-making at boarding schools and the obstacles and solutions of school principals in decision-making in school-based boarding school. The method used in this study is a qualitative approach with a type of case study research. While the procedure for collecting data in this study uses observation, interview, and documentation techniques. The results obtained from this study are: (1) the types of decisions in the boarding school-based schools are in two categories, namely the decisions of the principal and decisions of the caregiver of the foundation; (2) the role of the principal as a leader in making decision-making at the boarding school-based school is that there are two roles that are carried out, namely as the absolute decision maker in the academic field of the school and the liaison role between the school and the foundation; (3) principals' procedures for making decisions at boarding schools based on: conducting leadership meetings, carrying out draft analysis of planning, submitting to the foundation (if the decision is related to the foundation), alternative decision-making, selected alternatives, and implementing decisions; (4) the type of leadership of the principal in making decisions in boarding school-based schools is: democratic, authoritarian and familial; and (5) school principals' constraints and solutions in decision making at boarding schools based on: first, there are guidelines from foundations that narrow down the decision-making movements in schools so that when making decisions the principal always tries to be guided by the rules that have been made from foundation. Secondly, foundation decisions that are difficult to carry out on the ground and the solution to the school remains as much as possible carrying out decisions that come directly from the foundation. Third, the existence of pros and cons related to the implementation of new decisions was decided at school so that the school principal always provided information and explanations regarding the decisions recently decided on for the school. Keywords: Principal leadership, decision making, boarding school based Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis pembuatan keputusan di sekolah berbasis peantren, peran kepala sekolah sebagai pemimpin dalam pembuataan keputusan di sekolah berbasis pesantren, prosedur kepala sekolh dalam pembuatan keputusan di sekolah berbasis pesantren serta kendala dan solusi kepala sekolah dalam pembuatan keputusan di sekolah berbasis pesantren. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Sedangkan prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) jenis keputusan di sekolah berbasis pesantren itu ada dua kategori yaitu keputusan dari kepala sekolah dan keputusan dari pengasuh yayasan; (2) peran kepala sekolah sebagai pemimpin dalam pembuataan keputusan disekolah berbasis pesantren itu ada dua peran yang dilakukan yaitu sebagai pengambil keputusan mutlak dalam bidang akademik sekolah dan peran penghubung antara sekolah dengan pihak yayasan; (3) prosedur kepala sekolah dalam pembuatan keputusan di sekolah berbasis pesantren yaitu: melakukan rapat pimpinan, melakukan analisis perencanaan penyusunan konsep, pengajuan kepada pihak yayasan (apabila keputusan menyangkut dengan yayasan), alternatif pemecahan keputusan, alternatif terpilih, dan implementasi keputusan; (4) tipe kepemimpinan kepala sekolah dalam pembuatan keputusan di sekolah berbasisi pesantren adalah: demokratis, otoriter, dan kekeluargaaan; dan (5) kendala dan solusi kepala sekolah dalam pembuataan keputusan di sekolah berbasis pesantren yaitu: pertama, adanya pedoman dari yayasan yang mempersempit dalam pergerakan pembuatan keputusan di sekolah sehingga pada saat pembuatan keputusan kepala sekolah selalu berusaha berpedoman kepada aturan-aturan yang telah dibuat dari yayasan. Kedua, keputusan yayasan yang sulit dilakukan di lapangan dan solusinya sekolah tetap semaksimal mungkin menjalankan keputusan yang turun langsung dari yayasan tersebut. Ketiga, adanya pro dan kontra terkait pelaksanaan keputusan yang baru diputuskan di sekolah sehingga kepala sekolah selalu memberikan sosialisasi dan penjelasan terkait keputusan yang baru diputuskan untuk sekolah tersebut. Kata kunci: kepemimpinan kepala sekolah, pembuatan keputusan, sekolah berbasis pesantren

Page 1 of 1 | Total Record : 5