cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
ARKAVI [Arsip Kardivaskular Indonesia)
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 71 Documents
Keberhasilan Ablasi pada Pasien Atrioventricular Reentrant Tachycardia (AVRT) Nursak Elisa
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol. 1 No. 2 (2016): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2392.8 KB)

Abstract

Abstak Atrioventricular Reentrant Tachycardia (AVRT) adalah penyebab supraventricular tachycardia (SVT) paling umum setelah atrioventicular nodal reentrant tachycardia (AVNRT), yang meliputi 30% dari kasus SVT. AVRT lebih sering terjadi pada usia muda. AVRT merupakan jenis aritmia yang sangat diindikasikan untuk tindakan kuratif dengan ablasi radio frekuensi dengan angka keberhasilan 95% dan risiko komplikasi rendah. Didapatkan data sampel sebanyak 9 pasien yang positif AVRT, penderita perempuan sebanyak 5 pasien dan laki-laki sebanyak 4 pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien dengan jaras tambahan di left free wall sebanyak 7 pasien (77,78%) dengan keberhasilan ablasi sebanyak sebanyak 7 pasien, jaras tambahan septal sebanyak 2 pasien (22,2%) dengan keberhasilan sebanyak 1 pasien. Lokasi jaras tambahan left side free wall sering ditemukan dibandingkan dengan lokasi jaras tambahan lain seperi septal, right free wall, dan epikardium. Keberhasilan ablasi pada jaras tambahan kiri sangat tinggi. Kata Kunci : Supraventricular Tachycardia (SVT), Atriventricular Reentrant Tachycardia (AVRT), Ablasi
Korelasi Antara Skor Indeks Gerakan Dinding Jantung dengan Fraksi Ejeksi pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Singgih Widiantoro; Hamed Oemar
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol. 1 No. 2 (2016): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4219.232 KB)

Abstract

Abstrak Penyakit Jantung Koroner (PJK) disebabkan oleh plak aterosklerosis yang mengakibatkan penyempitan lumen arteri koroner, sehingga aliran darah ke miokard terganggu dan menimbulkan iskemia/infark miokard. Gangguan aliran ini akan menimbulkan gerakan yang abnormal pada masing-masing segmen yang terkena. Keadaan ini akan berdampak kepada kemampuan sistolik ventrikel kiri. Penulisan menggunakan metode deskriptif. Waktu penulisan dilakukan pada bulan Juli 2016 dengan jumlah kasus sebanyak 36 subjek PJK yang sudah mengalami abnormalitas gerakan dinding jantung ventrikel kiri. Usia terbanyak PJK di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang adalah usia 51-60 tahun (42%) dengan rerata usia subjek 58,2 tahun. Jenis kelamin subjek laki-laki 23 orang sementara perempuan 13 orang. Rerata nilai EF keseluruhan adalah 34,58$, sedangkan untuk WMSI adalah 1,62. Hasil uji korelasi pada 18 subjek antara variabel WMSI dengan EF M-mode menunjukan (nilai p < 0,05) dan WMSI dengan EF Simpson (nilai p<0,0,5), sementara untuk variabel WMSI dengan usia diidapatkan (nilai p<0,05). Terdapat hubungan yang kuat antara WMSI yang semakin tinggin akan diikuti penurunanEF, dan tidak adanya hubungan antara WMSI dengan usia. Kata Kunci: Penyakit Jantung Koroner (PJK), Fraksi Ejeksi (EF), Gerakan Dinding Ventrikel Kiri, Iskemik-Infark Miokard, Kardiografi
Peran Teknisi Kardiovaskular dalam Tindakan Penyadapan Jantung pada Pasien Atrial Septal Defect Ilma Savara
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol. 1 No. 2 (2016): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3784.089 KB)

Abstract

Abstrak ASD adalah penyakit jantung bawaan berupa lubang (defek) pada septum interatrial. Katerisasi penyadapan jantung dilakukan untuk memeriksa tekanan ruang-ruang jantung dan kandungan oksigen (saturasi) sehingga dapat ditegakkan diagnosa ASD dan prognosis jika dilakukan penutupan ASD. Peran teknisi sangat membantu dalam tatalaksana ASD. Meotde yang digunakan adalah deskriptif dengan studi kasus dari 1 orang pasien. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari Rekam Medik. Peran Teknisi Kardiovaskular adalah mengkalkulasi penghitungan flow ratio, PARI, pre dan post test oksigen, mencetak hasil dokumentasi tindakan penyadapan jantung dan memberikannya pada dokter untuk dituliskan hasil penyadapan. Penghitungan dari saturasi hasilnya ialah ditemukan slep down dan mid RA, PH yang reaktif dengan oksigen, sehingga dapat dipastikan diagnosis ASD yang dapat dilakukan penutupan ASD. Kata kunci : Peran Teknisi Kardiovaskula, ASD, Penyadapan Jantung
Pengaruh Faktor Risiko Terhadap Hipertrofi Ventrikel Kiri pada Pasien Hipertensi Handayani Nurmalasari
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol. 1 No. 2 (2016): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3138.085 KB)

Abstract

Abstrak Salah satu komplikasi dari hipertensi adalah terjadinya Left Ventricular Hypertrophy (LVH). Parameter dari LVH pada pemeriksaan Echocardiografi adalah LEft Ventricular Mass (LVM) dalam satuan gram. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui korelasi antara usia, jenis kelamin, tekanan darah, obat yang diminum, diabetes melistus dan hiperlipidemia dengan LVM pada penderita hipertensi. Metode penelitian dengan desain Cross Sectional dan sampel ditentukan secara quota sampling. Dilakukan wawancara usia, faktor risiko diabetes mellitus dan perilaku merokok. Pengukuran tekanan darah dan LVM di ruang Ekokardiografi RSUD Karawang. Kolesterol total diperoleh dari rekam medik. Hasil uji Chi Square menunjukkan ada hubungan antara usia dengan Left Ventrikular Mass (nilai p=0,034) dan tidak ada hubungan antara derajat hipertensi dengan Left Ventricular Mass (nilai p=0,052). Kesimpulan penelitian ini menunjukan ada hubungan antara usia dengan Left Ventricular Mass dan tidak ada hubungan antara derajat hipertensi dengan Left Ventricular Mass. Kata Kunci : Hipertensi, Left Ventricular Mass (LVM), Left Ventricular Hypertrophy (LVH).
Penilaian Hasil Uji Latih Jantung Beban dengan Duke Treadmill Score pada Pasien Diduga Penyakit Jantung Koroner Tasya Juliandita Putri
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol. 2 No. 1 (2017): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2697.278 KB)

Abstract

Abstrak Penyakit Jantung Koroner (PJK) disebabkan Aterosklerosis yaitu penimbunan lemak dan zat lain yang membentuk plak pada dinding arteri yang menyebabkan penyempitan lumen arteri koroner, sehingga aliran darah ke miokard terganggu dan menimbulkan iskemia miokard. Gejalanya biasanya terjadi nyeri dada atau angina pektoris. Uji Latih Jantung Bebean (ULJB) digunakan untuk mendeteksi penyakit jantung koroner, menilai stratifikasi risiko dan prognosisnya salah satunya dengan metode Duke Treadmill Score (DTS). Metode deskripsi dengan mengumpulkan data 13 pasien yang hasil treadmill testnya positif dan dilakukan kateterisasi jantung di RSU Kabupatern Tengerang peride Agustus - Februari 2016. Karakteristik subyek sebagian besar laki-laki (54%) dengan usia terbanyak > 50 tahun (62%). Risiko DTS sedang sebanyak 77% dan risiko DTS rendah 23%. Hasil kateterisasi stenosis bermakna sebanyak 70% dan stenosis tidak bermakna 30%. Uji regresi linear sederhana menunjukan tidak ada hubungan antara hasil risiko DTS dengan severitas PJK (nilai p > 0,05) Hasil penelitian didapatkan stratifikasi risiko pasien sedang dan rendah. Stratifikasi risiko tinggi tidak didapatkan karena keterbatasan penulis hanya memperoleh mengumpulkan 13 data pasien. Kata Kunci : Treadmill Tes, Penyakit Jantung Koroner, Duke Treadmill Score.
Penilaian Pencitraan Doppler Jaringan Ekokardiografi pada Pasien Hipertensi di RSUD Karawang Tahun 2016 Anik Ranika
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol. 2 No. 1 (2017): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2269.701 KB)

Abstract

Abstrak Hipertensi adalah tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan diastolik > 90 mmHg dari Framingham Heart Study mengindikasikan sekitar 90% dari orang yang berumur di atas 55 tahun akan lebih berisiko terkena hipertensi. pengaruh hipertensi sangat besar pada jantung karena meningkatkan afterload sehingga menyebabkan disfungsi sistolik, terjadi peningkatan kebutuhan oksigen dimiokadium dan LVH, kemudian dapat menyebabkan disfungsi diastole. Penelitian dilakukan pada Juni-Agustus 2016 pada pasien hipertensi. Didapatkan sampel pasien sebanyak 15 pasien hipertensi dengan rata-rata hasil mengalami gangguan fungsi diastolik, penebalan dinding jantung dan penurunan kecepatan s', e' dan a'. Hasil penelitian yang dilakukan pada 15 pasien hipertensi, membuktikan teori bahwa hipertensi dapat mempengaruhi fungsi diastolik, perubahan dinding jantung dan penurunan kecepatan s'. e' dan a'. Kata kunci : Hipertensi, Ekokardiografi dan Disfungsi Diastol.
Korelasi Metode Pengukuran Fraksi Ejeksi dengan Isi Sekuncup Doppler pada Pasien Gagal Jantung Eka Putri Kartika Sari
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol. 2 No. 1 (2017): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3494.963 KB)

Abstract

Abstrak Salah satu parameter untuk mengukur fungsi sistolik dapat menggunakan isi sekuncup Doppler yang dapat menilai baik atau butuknya fungsi sistolik tersebut. Pada pasien dengan gagal jantung diperlukan kesesuaian antara pengukuran fraksi ejeksi dengan isi sekuncup Doppler. Pengukuran fraksi ejeksi menggunakan metode Simpson dan metode M-mode serta menggunakan LVOT diameter dan LVOT VTI untuk mengukur isi sekuncup pada ekokardiografi. Terdapat 22 sampel pasien dengan gagal jantung hasil uji korelasi. Pada fraksi ejeksi menggunakan metode Simpson dengan stroke volume nilai p = 0,003 dan nilai r = 0,596 dan pada uji korelasi metode M-mode dengan stroke volume nilai p=0,110 dengan nilai r=0,342. Berdasarkan uji korelasi fraksi ejeksi dengan menggunakan metode Simpson dengan strok volume menunjukan kedua variabel tersebut kuat dan signifikan, pada uji korelasi fraksi ejeksi M-mode dan stroke volume kedua variabel menunjukan tidak kuat dan tidak signifikan. Hal ini dapat disimpulkan pada penelitian ini pengukuran fraksi ejeksi menggunakan metode Simpson adalah metode yang tepat pada gagal kata jantung dibandingkan metode M-mode. Kata Kunci : Gagal Jantung, Ekokardiografi, Doppler.
Hubungan Karakteristik dengan Gejala Penyakit Jantung Koroner Fitri Cahyanti; Sarah Handayani; Retno Mardhiati
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol. 2 No. 1 (2017): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3796.647 KB)

Abstract

Penyakit kardiovaskular menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia daripada penyakit lainnya, diperkirakan sekitar 17,5 juta orang meninggal karena kardiovaskular pada 2012, mewakili 31% dari seluruh kematian di dunia (WHO, 2015). Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik dan konsumsi makanan lemak tinggi dengan gejala penyakit jantung koroner pada warga kecamatan kebayoran lama jakarta selatan tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional menggunakan uji Chi Square. Besar Sampel dipilih menggunakan metode Cluster Sampling dengan 233 orang sampel yang akan diteliti. Instrume yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu kuesioner. Hasil univariat pada penelitian ini adalah berisiko terkena gejala penyakit jantung koroner sebesar 44%, berusia produktif sebesar 94%, berjenis kelamin perempuan sebesar 51%, tamat sekolah menengah atas sebesar 61%, tidak bekerja ibu rumah tangga, dan pensiunan sebesar 39,4%, memiliki pendapatan rendah sebesar 60%. Variabel yang berhubungan yaitu pekerjaan dengan gejala penyakit jantung koroner (nilai p = 0,034), dan konsumsi makanan lemak tinggi dengan gejala penyakit jantung koroner (nilai p<0,0001). Kata Kunci : Jantung, Koroner, Lemak
Faktor Risiko Penyakit Hipertensi pada Usia Produktif Bety Semara Lakhsmi; Retno Mardhiati
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol. 2 No. 1 (2017): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4073.125 KB)

Abstract

Faktor risiko hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, kebiasaan merokok, konsumsi garam, konsumsi lemak jenuh, minuman beralkohol, obesitas, kurang aktifitas fisik, dan stres. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang prevalensi daktor risiko penyakit hipertensi pada usia produktif, menganalisa faktor risiko dominan dan untuk menganalisa faktor risiko yang berpeluang paling tinggi terhadap kejadian hipertensi dosen dan tenaga kependidikan Universitas Muhammadiyah Prof DR. Hamka. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif melalui pendekatan rancangan Cross Sectional menggunakan teknik sampling jenuh sebanyak 55 orang. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner dengan pertanyaan terstruktur. Responden mengisi kuesioner dan dites kadar kolesterol serta tekanan darahnya. Analisa dilakukan secara deskriptif. Hasil kemajuan penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil menunjukkan responden terbanyak adalah perempuan 61%, dengan rata-rata tekanana dara sistol 113,83% ml/Hg dan diastol 77,83 ml/Hg. Rata-rata tekanan kolesterol responden 221 mg/dL, berat badan 62,03 kg. Responden menjawab terbanyak, riwayat hipertensi ada pada keluarga besar bukan pada orang tua atau saudara kandung. Konsumsi buah dan sayur lebih banyak yang menjawab jarang. Reponden lebih banyak menjawab tidak olah raga, item stress lebih banyak pada pola tidak sabar, tidak santai, mudah tersinggung. Saran, adanya penelitian lebih lanjut tentang kolesterol lengkap pada dosen dan karyawan FIKES UHAMKA. Kata Kunci : Hipertensi, Kolesterol, Tekanan Darah
Peran Latihan Olahraga Terhadap Pasien Gagal Jantung Dengan Fraksi Ejeksi yang Normal Sidhi Laksono Purwowiyoto
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol. 2 No. 2 (2017): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.74 KB)

Abstract

ABSTRAK Setengah dari pasien gagal jantung (HF) memiliki fraksi ejeksi ventrikel kiri yang normal (HFpEF). Morbiditas dan mortalitas HFpEF hampir sama dengan HF yang mengalami penurunan fraksi ejeksi, walau pengobatan yang efektif masihlah belum jelas. Diagnosis HFpEF sering kali sangat menantang dan terpaku pada evaluasi klinis, pemeriksaan ekokardiografi dan penunjang lainnya. Latihan olahraga terbukti memperbaiki kualitas hidup pasien dengan gagal jantung sistolik, dan sebagai terapi tambahan pada gagal jantung yang telah direkomendasikan perkumpulan kardiologi Amerika ataupun Eropa. Kebanyakan studi-studi latihan olahraga menggunakan pasien gagal jantung dengan fraksi ejeksi yang menurun, banyak mekanisme yang dapat dipelajari dalam melihat perbaikan kualitas hidup pasien, namun data mengenai peran latihan olahraga terhadap pasien gagal jantung dengan fraksi ejeksi yang normal masihlah amat terbatas. Kata Kunci : HFpEF, latihan olahraga