cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Journal of Language Learning and Research (JOLLAR)
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
BIOEDUSCIENCE is a scientific journal in collaboration with the Association of Lecturer in Biology, Biology Education in Indonesia and Biology Association of Indonesia. This journal encompasses original research articles and short communications in the major of biology education and biology fields.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 2 (2021)" : 5 Documents clear
Kemampuan Membaca dan Menulis Siswa Disleksia Melalui Metode Simultaneous Multisensory Teaching Adang Rismanto
Journal of Language Learning and Research (JOLLAR) Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Department of Indonesian Language Education, Graduate School, University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jollar.v4i2.7401

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan membaca dan menulis siswa disleksia melalui penggunaan metode Simultaneous Multisensory Teaching (SMT). Siswa disleksia selain mengalami kesulitan dalam memahami komponen kata dan kalimat, umumnya juga mengalami kesulitan menulis. Salah satu metode yang direkomendasikan oleh Internasional Disleksia Association (IDA) adalah metode Simultaneous Multisensory Teaching. SMT merupakan metode khusus bagi siswa yang mengalami disleksia, memiliki tahapan-tahapan khusus untuk mengembangkan kemampuan siswa dengan mengoptimalkan beberapa alat indera secara terintegrasi. Subjek penelitian ini merupakan partisipan tunggal, yakni siswa yang mengalami disleksia berinisial AMJ merupakan siswa Kelas IV SDN Muktijaya 02. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode diskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data terdiri atas: 1) reduksi data,2) penyajian data, dan 3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan secara berangsur-angsur kemampuan membaca dan menulis siswa mulai terjadi perubahan. Kemampuan mengenal huruf-huruf yang sering tertukar sudah mulai dikuasai, baik dalam pengucapan saat membaca maupun saat menuliskannya. Demikian pula membaca dan menuliskan kata dan kalimat, sudah ada perubahan dibandingkan hasil pengamatan awal.
Pemerolehan Bahasa Anak Sudan Umur 5 Tahun Terhadap Bahasa Kedua dalam Lingkungan Masyarakat Ciputat Tangerang Selatan Ahamad Royani N
Journal of Language Learning and Research (JOLLAR) Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Department of Indonesian Language Education, Graduate School, University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jollar.v4i2.7402

Abstract

Dalam proses pemerolehan bahasa Language Acquisition Device (LAD), ini menerima ‘ucapan-ucapan dan data-data lain yang berkaitan melalui pancaindera. Faktor lingkungan sangat penting dalam pertumbuhan anak, terutama dalam perolehan bahasa anak-anak, semua manusia berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain menggunakan bahasa yang sama dan ada juga yang menggunakan bahasa yang berbeda, dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian pada anak-anak Sudan yang berusia 5 tahun 8 bulan dan akan memperdalam bahasa kedua anak Sudan ini, yang bertepatan sekarang berdomisili di Indonesia, dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi mendalam baik secara teori maupun informasi tentang anak Sudan yang tinggal di Indonesia. Faktor lingkungan menjadi sangat penting dalam penelitian tentang penguasaan bahasa anak-anak Sudan yang berusia 5 tahun dan 8 bulan.psikolinguistik, pemerolehan bahasa anak
Pelaksanaan Supervisi Pengajaran dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru (Studi MI Ma'arif NU 01 Blater, Kalimanah, Purbalingga) Mujibur Rohman; Yeni Witdianti
Journal of Language Learning and Research (JOLLAR) Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Department of Indonesian Language Education, Graduate School, University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jollar.v4i2.7403

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai UKG 2015 dan 2016 dengan nilai akumulasi rata-rata 50, hal ini mendeskripsikan belum terpenuhinya indikator guru profesional, apalagi mengarah kepada profesionalisme guru. Problematika tersebut perlu segera dibenahi salah satunya dengan pelaksanaan supervisi pengajaran, dimana supervisi merupakan salah satu unsur penentu keberhasilan pelaksana pembelajaran bermutu. Diharapkan dengan pelaksanaan supervisi guru akan semakin meningkat nilai profesionalismenya dan mampu secara mandiri mewujudkan guru profesional. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data model Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga langkah yang dilakukan dalam melaksanakan supervisi pengajaran dalam meningkatkan profeisonalisme Guru di MI. Berdasarkan paparan dan interpretasi data yang ada serta mengacu pada landasan teori yang berkaitan dengan pelaksanaan supervisi pengajaran dalam meningkatkan profesionalisme Guru MI Ma'arif NU 01 Blater Kalimanah Purbalingga dalam penelitian ini maka dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa Pelaksanaan supervisi pengajaran dalam meningkatkan profesionalisme Guru di MI Ma'arif NU 01 Blater Kalimanah Purbalingga dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelaksanaan supervisi pengajaran dilakukan dengan mengambil pendekatan Humanistik dan Ilmiah, selain itu supervisi dilakukan dengan multi teknik yaitu kunjungan dan observasi kelas, pembicaraan/ pertemuan indiviu, dan diskusi kelompok. Dan Supervisi pengajaran dalam meningkatkan profeisonalisme di MI Ma'arif NU 01 Blater Kalimanah Purbalingga adalah mampu meningkatkan profesionalisme guru pada kompeteni pedagogik, kepribadian, professional, dan kompetensi sosial.
Analisis Eksistensial Tokoh Utama pada Novel The Story Of My Life Karya Helen Keler Halima Tussahara Siwasiwan; Yeni Witdianti
Journal of Language Learning and Research (JOLLAR) Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Department of Indonesian Language Education, Graduate School, University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jollar.v4i2.7404

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensial tokoh utama dalam novel The Story of My Life karya Helen Keller khususnya membahas tentang keberadaan seseorang dalam ruang lingkup masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik analisis data deskriptif analisis. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel The Story of My Life karya Helen Keller yang diterbitkan oleh PT Kaurama Buana Antara, Banten tahun 2017. Adapun data yang diperoleh dari penelitian ini adalah berupa kutipan kata, frasa, kalimat yang terdapat dalam analisis eksistensi dalam novel The Story of My Life karya Helen Keller. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan metode deskriptif analisis. Eksistensi dalam penelitian ini berkaitan dengan kesadaran, pendidikan, dan kebebasan Helen Keller dalam memandang dirinya sebagai tokoh utama dengan penuh semangat, kegembiran, dan kepuasan terhadap keberadaan dirinya dalam cerita. Bentuk kesadaran yang muncul dalam novel The Story of My Life karya Helen Keller ini, merujuk pada pola pikir Helen sebagai tokoh utama yang merujuk pada sikap penalaran, sehingga melakukan pilihan hidup berdasarkan prinsip eksistensinya. Prinsip eksistensi tersebut, dilihat melalui tatanan kehidupannya yang mengarah pada dirinya dan kehidupannya. Sedangkan bentuk eksistensi pendidikan yang muncul merujuk pada esensi yang dimiliki tokoh utama menjadikan pendidikan sebagai tolak ukur kehadirannya di lingkungan sekitar. Adapun Bentuk kebebasan yang muncul dalam novel The Story of My Life karya Helen Keller merujuk pada pola pikir Helen sebagai tokoh utamanya. Bentuk kebebasan dalam novel ini dicirikan dengan wujud tindakan tokoh utama Helen yang di dalamnya terdapat kondisi-kondisi yang diperlukan dan menandai hasil dari suatu keputusan yang benar-benar ada, karena esensi dari kehidupan Helen adalah kebebasannya menjadi penentu bagi tindakan-tindakannya.
Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Cerita Rakyat Nusantara Ajeng Trisnasasti
Journal of Language Learning and Research (JOLLAR) Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Department of Indonesian Language Education, Graduate School, University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jollar.v4i2.7405

Abstract

Peran teknologi informasi dan komunikasi pada era digital saat ini tidak dapat dipungkiri telah menggeser peran orang tua dalam mendidik putra putrinya, khususnya dalam hal pembentukan karakter. Kebiasaan orang tua zaman dahulu mendongengkan cerita rakyat menjelang tidur siswa, diakui atau tidak telah semakin ditinggalkan. Sementara instrumen canggih yang bernama internet begitu banyak menawarkan berbagai informasi, pengetahuan, dan budaya tanpa adanya filter. Internet dan televisi terposisikan sebagai guru, namun tanpa memiliki rasio dan rasa. Siswa bebas memilih yang baik atau pun yang buruk tanpa pujian, dorongan, atau pun ancaman dan hukuman. Kondisi ini patut diduga menjadi faktor yang berpengaruh terhadap lunturnya standar moral yang berakar pada nilai-nilai lokal. Kearifan lokal yang dimiliki oleh berbagai kelompok masyarakat dapat digali kembali melalui cerita rakyat sebagai materi pembelajaran di sekolah. Sebagai bentuk sastra lisan, cerita rakyat memuat pesan-pesan moral yang baik, yang dapat menjadi perantara untuk memahami nilai-nilai kearifan lokal kelompok masyarakat tertentu. Pentingnya peran guru adalah mencelupkan siswa dalam cerita-cerita tradisional, sebagai penutur cerita, dan memilih materi cerita sesuai dengan kriteria, yang mencakup: (a) sistem tanda, (b) unsur intrinsik, dan (c) pesan. Tidak kalah penting dari itu adalah peran guru dalam menanamkan nilai-nilai kearifan lokal melalui keteladanan dalam kehidupan nyata.

Page 1 of 1 | Total Record : 5