cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bojonegoro,
Jawa timur
INDONESIA
An-Nas : Jurnal Humaniora
ISSN : 2549676X     EISSN : 25977822     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 2 (2017): AN-NAS: JURNAL HUMANIORA" : 5 Documents clear
التحليل الدلالي عن الترادف في الآيات القرآنية سورة يوسف: التحليل الدلالي عن الترادف في الآيات القرآنية سورة يوسف haidar raghib raghib
AN-NAS Vol 1 No 2 (2017): AN-NAS: JURNAL HUMANIORA
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.814 KB) | DOI: 10.36840/an-nas.v1i2.17

Abstract

ملخص البحث: "هذا البحث يحاول أن يكتشف الألفاظ المتناوعة من حيث التشابه اللفظي والمعنوي. قام الباحث بالتحليل الدلالي ويختص بحثه في الترادف في الآية القرآنية سورة يوسف. نهج الباحث بتحليل الآيات التي فيها الألفاظ لها ترادف المعاني ثم سجّلها ونظّمها حسب أنواع الترادف وتقسيماته مع شرح ما يحتاج إليه من الدليل وآراء العلماء. بعد أن قام الباحث تلك المناهج استنتج بعض النقط التالية. إنّ الترادف في الاصطلاح، هو دلالة كلمتين مختلفتين أو أكثر على مسمى واحد ، أو معنىً واحد ، دلالةً واحدة. وهو، بعبارة القدماء، ما اختلف لفظه واتفق معناه. وأنواع الترادف هي الترادف الكامل، شبه الترادف، التقارب الدلالي، التفاوت في العموم، التفاوت في القوة، التفاوت في التخصيص، التفاوت في الملامح. والألفاظ المترادفة التي تقع في القرأن الكريم سورة يوسف هي مَكّنَ و جَعَل، أَتَى و أَعْطَى، أَحْلَام و رُؤْيَا، السُوْء و الفَحْشَاء، كَيْد و مَكْر، أَب و وَالِد، البَثُّ و الحُزْنُ."
HUBUNGAN LOGIKA, BAHASA, DAN BUDAYA diny hidayatullah
AN-NAS Vol 1 No 2 (2017): AN-NAS: JURNAL HUMANIORA
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (902.758 KB) | DOI: 10.36840/an-nas.v1i2.18

Abstract

“As creatures that can think, humans need the means of thinking. The means include language and logic. The intersection between logic, language, and culture exists in humans as the culprit. Humans use their logic to speak, and the language used as a communication tool will create a culture. Culture develops with the help of logic, so it can form 'new language' as the development of existing language. Where there are humans it is certain that language and culture exist. Because of the subjects, as well as objects of language and cultured, are human. The relationship of logic, language, culture is a relationship of mutual influence and has a very close relationship. All three become a whole communication system, binding, and enable the work of a society. It is also an interaction system that enables a society to occur, be nurtured and sustainably. Language as a part of the culture is a factor that allows the formation of culture. Language is the most importantly in a culture. Good language, showing a good society culture. Humans are able to maximize the potential of logic, of course, will be able to speak and cultured good. Language is a reflection of the nation's culture. Language shows the personality of the nation.”
ANTONIM DALAM AL QUR’AN PERSPEKTIF ALI AL-KHULI (KAJIAN SEMANTIK DALAM SURAT LUQMAN) miftahul mufid
AN-NAS Vol 1 No 2 (2017): AN-NAS: JURNAL HUMANIORA
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.05 KB) | DOI: 10.36840/an-nas.v1i2.20

Abstract

“Al-Qur’an adalah kalamullah yang di turunkan kepada nabi Muhammad. Dan Al-Qur’an di turunkan kepada nabi Muhammad menggunakan bahasa Arab. Oleh sebab itu untuk memahami kitab suci ini perlu mengetahui kaidah-kaidah ilmu Bahasa Arab, seperti Nahwu, Sharf, dan Dilalah. Ilmu Dilalah menjadi penting untuk di pelajari untuk mengetahui makna di dalam Al-Qur’an. Salah satu pembahasan dalam ilmu Dilalah adalah al-tadhad (antonim). Ali al-Khuli merupakan sosok yang paling berpengaruh dalam mengembangkan ilmu Dilalah modern. Oleh sebab itu dalam artikel ini akan membahas tentang bagaimana antonim di dalam surat Luqman. Dan teori yang di gunakan dalam mencari bentuk antonim dalam Surat Luqman menggunakan teori Ali al-Khuli dan menurtnya antonim dalam bahasa Arab terbagi menjadi sembilan jenis. Akan tetapi dalam Surat Luqman hanya terdapat enam jenis saja. antara lain: Biner, bagian, cycling, conversense, graded, dan affinity.”
PENDEKATAN DALAM PENGKAJIAN ISLAM: Kontribusi Charles J.Adam Terhadap Kegelisahan Akademik Saeful Anwar
AN-NAS Vol 1 No 2 (2017): AN-NAS: JURNAL HUMANIORA
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.915 KB) | DOI: 10.36840/an-nas.v1i2.51

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran metodologi dan pendekatan yang ditawarkan Charles J.Adam dalam melakukan kajian Islamic Studies. Tawaran tersebut muncul atas respon kegelisahan akademik terhadap kegagalan yang dilakukan para ahli sejarah Islam dalam mendefinisikan Islam atau agama terhadap metodologi dan pendekatan yang dipakai. Menurut Adams tidak ada metode yang canggih untuk mendekati aspek kehidupan-dalam individu dan masyarakat beragama, tetapi sarjana harus menggunakan tradisi atau aspek luar keberagamaan sebagai landasan dalam memahami dan melakukan studi agama. Sebagai tantangan dalam mengkaji Islam, sebagai sebuah agama harus melampui dimensi tradisi atau aspek luar agar mampu menjelaskan dimensi kehidupan-dalam dari masyarakat Islam.Untuk menjawab tantangan dan tugas para pengkaji Islam, Adams merekomendasikan dua pendekatan yang diletakkan pada sebuah garis kontinum yaitu merentang dari pendekatan normatif sampai dengan pendekatan deskriptif. Pendekatan normatif adalah pendekatan yang dijiwai oleh motivasi dan tujuan keagamaan, sedangkan pendekatan deskriptif muncul sebagai jawaban terhadap motivasi keingintahuan intelektual atau akademis. Pendekatan normatif dapat dilakukan dalam bentuk misionaris tradisional, apologetik, maupun pendekatan irenic (simpatik). Sementara pendekatan deskriptif, Adams mengelompokkan pada pendekatan-pendekatan filologis dan sejarah, pendekatan ilmu-ilmu sosial, dan pendekatan fenomenologis. Pendekatan normatif dan deskriptif dengan berbagai varian tersebut dapat dipergunakan dalam mengkaji Islam yang memiliki 11 subject matter, yaitu: (1) pre-Islamic Arabia, (2) studies of the Prophet, (3) Qur’anic studies, (4) prophetic tradition (Hadis), (5) kalam, (6) Islamic law, (7) falsafah, (8) tasawuf, (9) the Islamic sects—shi’ah—(10) worship and devotional life, dan (11) popular religion.
PANDANGAN NASIONALISME DALAM PUISI MAḤMŪD DARWISY DAN RENDRA DALAM ANALISIS SASTRA BANDING: Nationalism View to Maḥmūd Darwisy and Rendra poetries in Comparative Literature analysis Evayatun Ni'mah
AN-NAS Vol 1 No 2 (2017): AN-NAS: JURNAL HUMANIORA
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.479 KB) | DOI: 10.36840/an-nas.v1i2.54

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pandangan nasionalisme dalam dua puisi yang berbeda, yaitu puisi Arab dan Puisi Indonesia. Hal yang dibandingkan dari dua puisi tersebut adalah pandangan tentang negara dan perjuangan melawan penjajah. Penelitian ini menggunakan teori sastra banding, yaitu membandingkan karya sastra dari dua negara yang berbeda, bahasa yang berbeda, dan juga budaya yang berbeda. Penelitian ini menghasilkan adanya perbedaan dan persamaan antara dua karya sastra berbentuk puisi dari dua negara, yaitu Arab dan Indonesia. Puisi Arab "Bitāqah Hāwiyyah" karya Darwisy merepresentasikan bahwa negara adalah rumah bagi rakyat Palestina. Adapun puisi "Gugur" karya Rendra menggambarkan bahwa negara itu adalah jiwa bagi para penduduk Indonesia. Kedua puisi tersebut memiliki perspektif yang berbeda dalam memandang suatu negara. Akan tetapi, kedua puisi tersebut memiliki wujud rasa nasionalisme yang sama, yaitu sebuah perjuangan melawan penjahahan.

Page 1 of 1 | Total Record : 5