cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota sorong,
Papua barat
INDONESIA
MEDIAN
ISSN : 19797540     EISSN : 26144298     DOI : -
Core Subject : Education,
Median (Jurnal Ilmu Eksakta) adalah jurnal yang diterbitkan LPPM Univ. Muhammadiyah Sorong dan Fakultas Pertanian dengan frekuensi terbitan tiga kali dalam satu tahun, yakni februari, Juni dan Oktober. Ruang lingkup jurnal ini antara lain Agroteknologi, Perikanan, dan ilmu eksakta lainnya.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 13 No. 3 (2021): Jurnal Median" : 5 Documents clear
Bioakumulasi Logam Tembaga (Cu) Dan Kadmium (Cd) Pada Kerang Karawauw (Batissa violacea) Di Sungai Wosimi Teluk Wondama Bertha Mangallo; Fiandani Mufidah
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 13 No. 3 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.986 KB) | DOI: 10.33506/md.v13i3.1345

Abstract

Kerang Batissa violacea dikenal sebagai Kerang Karawauw merupakan salah satu sumber daya perairan Teluk Wondama yang dikonsumsi dan mempunyai nilai ekonomi. Peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas pelayaran serta perikanan berdampak pada kualitas perairan disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi logam Cu dan Cd dalam air, sedimen, dan Kerang Karawauw (Batissa violacea) di Sungai Wosimi dan mengetahui tingkat bioakumulasi Kerang Karawauw (Batissa violacea) terhadap logam Cu dan Cd di sungai Wosimi. Metode pengambilan sampel Kerang Karawauw menggunakan metode random sampling, sampel air dan sedimen diambil pada lokasi yang sama dengan lokasi pengambilan sampel kerang. Kandungan logam Cu dan Cd dalam sampel air, kerang dan sedimen dianalisis menggunakan Atomic Absorbance Spectrofotometer (AAS). Konsentrasi logam Cu dalam air berkisar antara <0,0001 - 0.0094 mg/L, konsentrasi logam Cu dalam sedimen berkisar antara 2,60 - 29,74 mg/kg, konsentrasi logam Cu dalam kerang berkisar antara 9,0335 - 34,9200 mg/kg. Konsentrasi logam Cd dalam air berkisar antara <0,0001 - 0.0113 mg/L, konsentrasi logam Cd dalam sedimen berkisar antara <0,0001 -  6,54 mg/kg, sedangkan konsentrasi logam Cd dalam kerang adalah < 0,0001 mg/kg pada semua lokasi kajian. Nilai BAFo-w tertinggi untuk logam Cu terdapat pada lokasi IV (K2) sebesar 6020,48 tergolong tingkat akumulasi tinggi, sedangkan nilai BAFo-s tertinggi untuk logam Cu terdapat pada lokasi III (K2) sebesar 8,81 atau tergolong tingkat akumulasi rendah.
Pengetahuan Lokal Suku Mpur Memanfaatkan Enau (Arenga pinnata) Sebagai Pemantik Api Yohanes Yoseph Rahawarin
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 13 No. 3 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.354 KB) | DOI: 10.33506/md.v13i3.1353

Abstract

Pengetahuan lokal suku Mpur merupakan sebuah kearifan dalam pengalaman hidup masyarakat suku Mpur berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengetahuan suku Mpur dalam memanfaatkan pohon Enau (Arenga pinnata), khususnya kearifan dalam membuat pemantik api. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku Mpur memanfaatkan pohon Enau dalam 4 bentuk yaitu sebagai bahan makanan, bahan minuman, bahan perobat rumah tangga dan pemantik api (Manem). Tujuan pemanfaatan pohon Enau adalah untuk dikonsumsi sendiri dan dijual kepada warga lainnya. Pengetahuan lokal mengenai pembuatan Manem dilakukan melalui 6 tahapan proses pengolahan miang pelepah menjadi manem, yaitu a) pemilihan pohon; b) pelepasan pelepah dan pengikisan; c) pembersihan miang dan penjemuran; d) pembakaran kulit pisang sebagai bahan pencampur; e) pencampuran dan pemadatan kulit pisang dan miang lalu dijemur; f) pengisian hasil olahan ke dalam bambu dan siap digunakan sebagai manem
Analisis Potensial Hutan Sagu Alam Dan Pengelolaan Secara Tradisional Oleh Masyarakat Adat Kampung Puragi Distrik Metemani IRNAWATI IRNAWATI; Nurhidaya Nurhidaya; Aprisa Rian Histiarini
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 13 No. 3 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/md.v13i3.1602

Abstract

Masyarakat adat Kampung Puragi Distrik Metemani merupakan masyarakat lokal yang mengolah pati sagu secara tradisional serta pemanfaatannya masih terbatas sebagai pangan pokok masyarakat tertentu yang memiliki potensi pohon sagu (Metroxylon sp) yang luas. Namun luas arealnya masih belum di ketahui serta belum ada data real tentang potensi dan pemanfaatan secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat adat kapung puragi.Tujuan penelitian ini adalah membahas sejauh mana potensi hutan sagu alam dan pengelolaan sagu secara tradisional oleh masyarakat adat Kampung Puragi Distrik Metemani Kabupaten Sorong Selatan. Metode yang digunakan untuk mengukur potensi adalah metode jalur berpetak seluas 2 Ha serta metode survey dan wawancara secara langsung kepada masyarakat adat dalam  pengolahan sagu secara tradisional dan secara modern di Kampung Puragi Distrik Metemani.Hasil yang di dapat dari kegiatan ini adalah kampung puragi dipengaruhi oleh adat istiadat warganya mulai dari perkawinana, perselisihan serta kepemilikan hak ulat tanah adat. Luas hutan sagu alam kampung Puragi adalah 2.800 Ha serta proses pemanenan dan pengolahan sagu oleh masyarakat adat masih secara tradsional yaitu memotong batang sagu menjadi beberapa bagian (tual) dengan ukuran 1,2 meter, kulit batangnya dilepas, lalu ditotok menjadi halus kemudian diangkut denkat sumber air untuk dicuci/diremas dengan air untuk mendapatkan pati sagu atau tepung sagu yang halus terpisah dari pengendapan air remasan saguKesimpulan dari kegiatan ini adalah berdasarkan hasil survey potensi di duga bahwa hutan sagu alam masih sangat tinggi mencapai 363.520 Pohon serta pengolahan pati sagu secara tradisional masih sangat sederhana menggunakan bahan alam. 
Pemanfaatan Tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia pendens) Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat Kampung Wailen Distrik Salawati Tengah Kabupaten Raja Ampat Maya Pattiwael; Lanny Wattimena; Yulistiani Klagilit
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 13 No. 3 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.639 KB) | DOI: 10.33506/md.v13i3.1603

Abstract

Salah satu tumbuhan berkhasiat yang digunakan sebagai obat tradisional adalah Sarang Semut (Myrmecodia pendens) dari suku Rubiaceae. Kampung Wailen Distrik Salawati Tengah Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat merupakan lokasi ditemukannya tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia pendens) yang hidup sebagai epifit pada beberapa pohon seperti kayu putih, cemara gunung, mangrove, ketapang, jambu dan rambutan. Masyarakat telah lama mengenal tumbuhan ini dan digunakan untuk mengobati berbagai penyakit secara turun temurun. Agar dapat diketahui banyak orang maka informasi tentang pemanfaatan tumbuhan sarang semut (Myrmecodia pendens) sebagai obat tradisional perlu disebarluaskan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis penyakit yang dapat disembuhkan dan cara pemanfaatan tumbuhan sarang semut (Myrmecodia pendens) sebagai obat tradisional. Jumlah responden yang dipilih sebanyak 20 kepala keluarga menggunakan metode purposive sampling dengan teknik wawancara, pengamatan langsung di lapangan dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa bagian tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia pendens) yang digunakan sebagai obat tradisional adalah bagian daging dari umbi yakni ujung batangnya yang menggelembung (hypocotyl). Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan antara lain rematik, sakit kepala dan pegal linu, sedangkan cara penggunaannya yaitu secara oral seperti direbus kemudian air rebusannya diminum.
Pengembangan Dan Analisis Black Box Hutan Sagu Alam (Hsa) Di Kabupaten Sorong Selatan (Studi Kasus Di Kampung Puragi Dan Bidare Distrik Matemani) Azis Maruapey
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 13 No. 3 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/md.v13i3.1625

Abstract

Permasalahan utama pengembangan Hutan Sagu Alam (HSA) di Kampung Puragi dan Bedare Distrik Metemani Kabupaten Sorong Selatan terutama disebabkan: pertama, pengolahan masih bersifat tradisional; kedua, pemasaran pati sagu yang masih terbatas; dan ketiga, mutu pati sagu masih rendah. Tujuan riset ini adalah mengetahui prospek pengembangan hutan sagu alam di Kampung Puragi dan Bedare; mengetahui strategi pengembangan potensi hutan sagu alamnya; dan mengetahui model analisis Black Box untuk pengembangan hutan sagu alamnya. Metode yang digunakan adalah metode survey langsung dan wawancara FGD dengan masyarakat. Hasil penelitian terlihat bahwa prospek pengembangan Sagu di Kampung Puragi dan Bedare meliputi a) sagu sebagai bahan pangan, dengan potensi hutan sagu alam yang besar, diyakini pati sagu akan menjadi  sumber makanan pengganti beras, dan berbagai industri; dan b) sagu sebagai konservasi air dan perlindungan lingkungan iklim makro guna mengurangi emisi gas rumah kaca. Strategi pengembangan hutan sagu alam yakni:1) Pemberdayaan sumber daya manusia lokal dan kelembagaannya; 2) Penataan hutan sagu guna meningkatkan produktivitas per satuan area; 3). Menyediakan infrastruktur pengolahan sagu berbasis masyarakat; 4) Perencanaan air bersih untuk pengolahan sagu; 5) Menumbuhkembangkan pola kemitraan dan home industry;6) Penguatan kelembagaan usaha; dan 7) Dukungan kebijakan pemerintah daerah. Model black box pengembangan Hutan Sagu Alam terintegrasi melalui faktor dukungan input lingkungan dengan parameter rancang bangunnya yakni luas hutan sagu alam beserta potensinya yang besar dan kelembagaan masyarakat pemegang hak ulayat. Model pengembangan ini dipengaruhi oleh faktor input (terkontrol dan tidak terkontrol) dan output (yang diinginkan dan tidak diinginkan).

Page 1 of 1 | Total Record : 5