Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Persepsi Pengunjung Tentang Objek Wisata Di Taman Wisata Alam Sorong Provinsi Papua Barat Maya Pattiwael; Yetty Siska Serkadifat
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1091.907 KB) | DOI: 10.33506/md.v12i1.869

Abstract

AbstrakSuatu kawasan yang dijadikan sebagai tempat wisata tentu harus memiliki daya tarik tersendiri yang unik dan berbeda dengan kawasan wisata lainnya. TWA Sorong merupakan salah satu kawasan wisata yang masih terus dikembangkan untuk menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke tempat tersebut. Peningkatan jumlah pengunjung di suatu lokasi juga tidak terlepas dari kepuasan pengunjung itu sendiri terhadap daerah yang dikunjungi. Pemilihan responden sebagai sampel penelitian dilakukan dengan metode Accidental Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 67 orang. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara studi kepustakaan, observasi langsung di lapangan, serta pembagian kuesioner kepada pengunjung objek wisata di Taman Wisata Alam Sorong. Persepsi pengunjung tentang objek wisata di Taman Wisata Alam Sorong memberikan hasil yang positif untuk 4 indikator yaitu daya tarik (skor rata-rata 285,2 dengan kategori sangat baik), aksesibilitas (Skor rata-rata 260, kategori baik), fasilitas (Skor rata-rata 264,9 kategori baik) dan layanan tambahan (Skor rata-rata 241,5 dengan kategori baik) . Beberapa harapan yang disampaikan oleh responden terkait pengembangan lokasi tersebut ke depan yaitu berupa perbaikan fasilitas yang ada seperti penambahan tempat sampah dan adanya kebersihan toilet.
Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Oleh Masyarakat di Kampung Malagufuk Distrik Makbon Kabupaten Sorong Maya Pattiwael; Yetty Serkadifat; Ema Hindom
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.629 KB) | DOI: 10.33506/md.v13i2.1321

Abstract

AbstrakTingkat pemanfaatan Hasil Hutan bukan Kayu (HHBK) oleh masyarakat yang cukup tinggi, perlu diimbangi dengan pengelolaan hutan yang lestari untuk pemanfaatan yang berkelanjutan. Hal tersebut tentu akan terwujud dengan adanya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya hutan yang ada. Mayarakat kampung Malagufuk memanfaatkan HHBK untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Data mengenai pemanfaatan HHBK yang dilakukan perlu diketahui secara pasti agar upaya pembudidayaan dan pemanfaatannya dapat dilakukan lebih terencana dan terfokus sehingga pengembangan HHBK di kampung tersebut dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis hasil hutan bukan kayu yang dimanfaatkan dan cara pemanfaatannya oleh masyarakat Kampung Malagufuk Distrik Makbon Kabupaten Sorong. Responden dalam penelitian ini sebanyak 15 Kepala Keluarga dengan pengumpulan data menggunakan metode wawancara, studi pustaka dan pengamatan langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis HHBK yang dimanfaatkan masyarakat Kampung Malagufuk berupa sagu (Metroxylon sagu), rotan (Calamus sp.), bambu (Bambusa sp.), daun tikar (Pandanus sp.), daun gatal (Laportea decumana), Aren (Arenga pinnata), kulit lawang (Cinnamomum culilaban) ; sayur-sayuran seperti melinjo (Gnetum gnemon) dan buah-buahan seperti cempedak (Artocarpus integer), jambu (Syzygium malacensis), langsat (Lansium domesticum), matoa (Pometia pinnata), kemiri (Aleurites moluccana), buah merah (Pandanus conoideus), sirih (Piper betie), dan pinang (Arreca catechu). Masyarakat memanfaatkan HHBK untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena selain dikonsumsi, mereka juga terkadang menjual hasil olahan dari HHBK tersebut. Selain itu, pengambilan HHBK oleh masyarakat dilakukan dengan tetap memperhatikan kelestarian hutan. Jenis-jenis HHBK yang diambil sering diimbangi dengan penanaman kembali agar keberadaannya tidak habis.
Pemanfaatan Tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia pendens) Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat Kampung Wailen Distrik Salawati Tengah Kabupaten Raja Ampat Maya Pattiwael; Lanny Wattimena; Yulistiani Klagilit
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 13 No. 3 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.639 KB) | DOI: 10.33506/md.v13i3.1603

Abstract

Salah satu tumbuhan berkhasiat yang digunakan sebagai obat tradisional adalah Sarang Semut (Myrmecodia pendens) dari suku Rubiaceae. Kampung Wailen Distrik Salawati Tengah Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat merupakan lokasi ditemukannya tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia pendens) yang hidup sebagai epifit pada beberapa pohon seperti kayu putih, cemara gunung, mangrove, ketapang, jambu dan rambutan. Masyarakat telah lama mengenal tumbuhan ini dan digunakan untuk mengobati berbagai penyakit secara turun temurun. Agar dapat diketahui banyak orang maka informasi tentang pemanfaatan tumbuhan sarang semut (Myrmecodia pendens) sebagai obat tradisional perlu disebarluaskan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis penyakit yang dapat disembuhkan dan cara pemanfaatan tumbuhan sarang semut (Myrmecodia pendens) sebagai obat tradisional. Jumlah responden yang dipilih sebanyak 20 kepala keluarga menggunakan metode purposive sampling dengan teknik wawancara, pengamatan langsung di lapangan dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa bagian tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia pendens) yang digunakan sebagai obat tradisional adalah bagian daging dari umbi yakni ujung batangnya yang menggelembung (hypocotyl). Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan antara lain rematik, sakit kepala dan pegal linu, sedangkan cara penggunaannya yaitu secara oral seperti direbus kemudian air rebusannya diminum.
Analisis Tingkat Kerusakan Tanaman Jati (Tectona grandis L.f) Akibat Serangan Hama di Kelurahan Klamalu Distrik Mariat Kabupaten Sorong Maya Pattiwael
Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan Vol 5 No 2 (2018): Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.282 KB) | DOI: 10.33084/daun.v5i2.465

Abstract

Teak (Tectona grandis L.f) is one of the tropical plants that have high economic value. Teak plants are also often attacked by various types of pests, which results in a decrease in the quality and quantity of growth and yield. This research was conducted aimed at identifying the types of pests that damage the leaves of teak plants and determine the intensity of damage and frequency of pest attacks on teak plants located in Klamalu Village, Mariat District, Sorong Regency. Data retrieval is done by dividing five simple random lines, five plots taken as samples. The results showed several types of pests that attacked teak plants namely grasshoppers, aphids, teak leaf caterpillars, and white mites, with an average damage intensity due to the attack of locust pests 28.93% classified as moderate damage, caterpillar pest attack 22.53 % was classified as a criterion of mild impairment, 6.8% white flea pest attacks classified as criteria for minor damage and infestation attacks 5.7% were classified as criteria for minor damage. The frequency of attacks for each type of pest is Grasshopper Pests 35.2%, Teak Leaf Caterpillar Pests 30.4%, White Louse Pests 8.8% and Leaf Louse Pests by 4%
Komposisi Jenis dan Populasi Burung Cendrawasih di Kampung Malagufuk Distrik Klayili Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat MAYA PATTIWAEL; AMATUS TUROT
Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan Vol 7 No 2 (2020): Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/daun.v7i2.2014

Abstract

One of the animals that are easy to find is a bird. Based on data about the increase in the number of bird species, it can be ascertained that these animals can be found in every region in Indonesia, with diverse species and even species that are endemic to a certain area. West Papua is one of the regions in Indonesia which is rich in various species of birds, including Cendrawasih which can also be found in the Natural Forest of Malagufuk Village, Klayili District, Sorong Regency. Based on information from the surrounding community, several types of Cendrawasih are often seen in the natural forests of Malagufuk Village, but their diversity and population are not known with certainty. This study aims to determine the diversity of species and population of Cendrawasih birds in the natural forest of Malagufuk Village, Klayili District, Sorong Regency, West Papua. Thus, the results of this study are expected to be a source of data in the context of preserving and protecting the existing Cendrawasih species. Data collection on the species composition and population of Cendrawasih was carried out using the Line Transect method by making 10 observation lines with a line length of 500 m each and a distance between lines of 100 m. The results showed that there were found 3 spesies of Cendrawasih with estimated populations and densities as follows: Cendrawasih Kuning Kecil (Paradisaea minor) had an estimated population of 7.48 individuals with a density of 2.93 individuals / ha; Cendrawasih Raja (Cicinnurus regius) has an estimated population of 5 individuals with a density of 1.67 individuals / ha; and Toowa Cemerlang (Ptiloris magnificus) had an estimated population of 2.22 individuals with a density of 0.74 individuals / ha. When the research was carried out, it was seen that the three types of Cendrawasih used several types of trees as places for activities (playing or dancing), namely Matoa (Pometia coreacea), Merbau (Intsia bijuga), Damar (Agathis dammara). Beringin (Ficus benjamina), and Pala hutan (Myristica sp) with tree heights above 20 m.
OPTIMASI HASIL PRODUKSI LEMON CINA DAN DAUN JERUK PURUT DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI INFORMASI Matheus Supriyanto Rumetna; Tirsa Ninia Lina; Wiesje Ferdinandus; Frety Matahelumual; Maya Pattiwael
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.8370

Abstract

ABSTRAKKabupaten Sorong, Papua Barat memiliki banyak pertanian. Salah satunya pertanian khusus menghasilkan produksi lemon cina dan daun jeruk purut yang dikelola oleh petani Mama Mia beralamat di kilometer 22. Petani Mama Mia sering mengalami kendala penurunan harga jual hasil pertanian yang terjadi pada bulan Februari hingga Juni. Agar pada bulan tersebut tetap mendapatkan keuntungan yang optimal maka perlu dilakukan optimasi hasil produksi, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan Teknologi Informasi (TI). Salah satu software yang dapat digunakan adalah POM-QM for Windows. Dalam software ini terdapat modul Pemrograman Linier (PL) dan juga metode simpleks. Software POM-QM for Windows mampu menganalisis keuntungan optimum dari setiap kali produsi selama 5 bulan. Melihat kendala yang terjadi, maka tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Victory Sorong melakukan pelatihan serta pendampingan yang berkesinambungan. Pelatihan serta pendampingan ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan serta kesadaran para petani. Kegiatan PkM ini juga memberikan dampak yang besar, karena selain melatih penggunaan software dapat juga mengoptimalkan hasil produksi. Tujuan kegiatan ini adalah sharing knowledge and care terhadap sesama dengan maksud mengoptimasi hasil produksi dan menjadikan petani lebih inovatif. Hasil kegiatan ini adalah tingkat pemahaman mitra yang meningkat pesat. Pemahaman mitra terkait menganalisis masalah meningkat menjadi 97%, pemahaman menggunakan metode simpleks meningkat menjadi 96%, pemahaman menggunakan software POM-QM juga meningkat menjadi 98% serta pemahaman terkait pemanfaatan TI meningkat menjadi 99%. Kata kunci: optimasi hasil produksi; petani; teknologi informasi; pelatihan; pendampingan. ABSTRACTSorong Regency, West Papua, has a lot of agriculture. One of them is a special farm that produces Chinese lemons and kaffir lime leaves which is managed by farmer Mama Mia, whose address is at Kilometer 22. Mama Mia's farmers often experience problems with decreasing selling prices of agricultural products that occurs from February to June. In order for that month to still get optimal profits, it is necessary to optimize production results, this can be done using Information Technology (IT). One of the software that can be used is POM-QM for Windows. In this software there is a Linear Programming (PL) module and also the simplex method. POM-QM software for Windows is able to analyze the optimum profit from each production for 5 months. Seeing the obstacles that occurred, the Community Service team at Victory Sorong University conducted training and continuous assistance.  This training and assistance is very much needed to increase the knowledge and awareness of farmers. This Community Service activity also has a big impact, because in addition to training in the use of software, it can also optimize production results. The purpose of this activity is to share knowledge and care for others with the aim of optimizing production results and making farmers more innovative. The result of this activity is a rapidly increasing level of partner understanding. The understanding of partners related to analyzing problems increased to 97%, understanding using the simplex method increased to 96%, understanding using POM-QM software also increased to 98% and understanding related to IT utilization increased to 99%. Keywords: optimization of production; farmers; information technology; training; mentoring.
Perilaku Bertelur Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea) Di Pantai Jeen Womom Distrik Abun Kabupaten Tambrauw Maya Pattiwael
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 14 No. 2 (2022): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.041 KB)

Abstract

Di Papua Barat, lokasi peneluran Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea) ini dapat ditemukan di Distrik Abun Kabupaten Tambrauw tepatnya di Pantai Jeen Womom. Pengamatan aktivitas penyu pada saat bertelur harus dilakukan dengan hati-hati, karena jika ada gangguan terhadap aktivitas bertelurnya maka penyu kembali ke laut tanpa bertelur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku bertelur penyu belimbing (Dermochelys coriacea) di pantai Jeen Womom Distrik Abun Kabupaten Tambrauw. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dan Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea) pertama terlihat pada saat pengamatan dipilih sebagai sampel. Survei pendahuluan dan observasi langsung digunakan untuk mengumpulkan data tentang perilaku bertelur Penyu Belimbing disertai dengan dokumentasi kegiatan. Hasil penelitian menunjukan ada 6 fase yang dilewati oleh Penyu Belimbing dalam proses bertelur, yaitu fase mendarat (keluar dari laut) dan mencari tempat bertelur, menemukan dan menggali sarang, bertelur, menutup lubang telur atau sarang, membuat kamuflase, dan kembali ke laut. Total waktu bagi Penyu Belimbing untuk melakukan peneluran dari fase pertama sampai akhir adalah 129 menit atau sekitar 2 jam. Diketahui juga bahwa Penyu Belimbing mengeluarkan air mata pada saat bertelur dan tidak makan selama melakukan aktivitas peneluran, yaitu sejak keluar dari laut sampai kembali lagi ke laut.
Pola Sebaran Jenis Burung Paruh Bengkok Di Hutan Malagufuk Distrik Makbon Kabupaten Sorong Maya Pattiwael; Charliany Hetharia
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/md.v15i1.2267

Abstract

The distribution of parrots in Indonesia, one of which can be found in West Papua, precisely in the Malagufuk forest area, Sorong Regency. These types are also usually used as objects of observation by tourists. To complete the data on parrots in the Malagufuk forest, it is necessary to conduct research, both on their species and their distribution patterns, so that later this data can become a reference in efforts to protect and preserve these species, considering that this bird species is still included in the bird list vulnerable to extinction. The Point of Abundance Index (IPA) or point count is used as a method in this study, using 4 path observations with a length of 1000 meters each, distance between count points of 100 m and a circle diameter of 50 meters. Observation time is 20 minutes for each circle or counting point, which is carried out at 06.00 to 09.00 WIB and 15.00 to 17.00 WIB. The Morisita index (Id) is used to analyze the pattern of distribution of parrot species. There were 5 types of parrots from 3 families found at the study site, namely the rainbow lorikeet (Trichoglossus haemadotus) and parrot parrot (Eclectus roratus) from the Psittacidae family, the yellow-crested cockatoo (Cacatua galerita) and the king's cockatoo (Probosciger atterimus) from the family Cacatuidae and the Ambon king parrot (Alisterus amboinensis) from the Psitaculidae family. The results of the distribution pattern analysis using the Morisita Index (Id) means that there are 4 types of parrots whose distribution pattern is grouped while 1 other species cannot be analyzed because it only covers 1 individual.
PERSEPSI SISWA-SISWI TERHADAP KEBERADAAN HUTAN DI KOTA SORONG PROVINSI PAPUA BARAT DAYA Maya Pattiwael; Tia Metanfanuan
Jurnal AGRIBIS Vol. 16 No. 2 (2023): Jurnal Agribis
Publisher : Program Studi Agribisnis Faperta Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/agribis.v16i2.5528

Abstract

ABSTRAK Pengetahuan tentang hutan merupakan salah satu ilmu yang diharapkan dapat menjadi pengetahuan dasar bagi siswa-siswi agar ke depannya mereka bisa memiliki kesadaran yang tinggi dalam upaya perlindungan hutan. Pemahaman tentang hutan dapat dinilai dengan mengetahui persepsi mereka tentang pentingnya keberadaan hutan itu sendiri. Keberadaan TWA Sorong sebagai hutan yang masih terjaga di Kota Sorong, menjadikan hutan ini sebagai harapan keberlanjutan kehidupan Kota Sorong dalam hal sebagai penyedia air bersih dan pemenuhan kebutuhan rekreasi alam. Berdasarkan hal inilah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa-siswi terhadap keberadaan hutan di Kota Sorong, sekaligus mengukur tingkat persetujuan jawaban responden terhadap keberadaan hutan. Diharapkan bahwa responden yang memiliki persepsi yang baik tentang keberadaan hutan, dapat menjadi generasi penerus yang akan mendukung upaya pengelolaan atau konservasi hutan yang ada di Kota Sorong. Responden berasal dari siswa siswi SMA Oikumene dan SMK Negeri 4 Kota Sorong yang dipilih secara acak tanpa memperhatikan kelas dan jenis kelamin dengan menggunakan Simple Random Sampling sehingga diperoleh 44 responden. Data dianalisis menggunakan skala Likert. Dari hasil penelitian diperoleh persentase tingkat persetujuan responden berada pada kategori setuju diantaranya 73,94% untuk pengetahuan tentang hutan, 78,81% untuk dampak positif keberadaan hutan, 77,16% untuk penyebab kerusakan hutan, dan 75,45% untuk partisipasi menjaga hutan. Meskipun demikian, diharapkan adanya upaya sosialisasi yang diarahkan juga bagi para pelajar sehingga mereka bisa memiliki tingkat pemahaman yang lebih baik.
PENDAMPINGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS USAHA Pitter Leiwakabessy; Fensca F. Lahallo; Arce Y. Ferdinandus; Maya Pattiwael; Ratna R. Pakpahan; Frits G.J. Rupilele
J-DEPACE (Journal of Dedication to Papua Community) Vol 3, No 2 (2020): Desember
Publisher : Universitas Victory Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34124/jpkm.v3i2.66

Abstract

Kabupaten Rajaampat salah satu kepulauan di Provinsi Papua Barat di Indonesia. Wisatawan domestik dan mancanegara yang datang sebelum Covid-19 pada tahun 2019 bisa mencapai 32.000 pengunjung (sumber: kumparan.com). Di masa Pandemic Covid-19 hampir tidak ada sama sekali pengunjung yang datang sehingga sangat berdampak bagi perekonomian UMKM di wilayah Kabupaten Raja Ampat. UMKM tidak efektif lagi melakukan promosi dan publikasi objek wisata dengan cara konvensional, harus ada terobosan baru dengan memanfaatkan teknologi informasi, database maupun smartphone android. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan solusi berupa perancangan dan pembuatan sistem informasi website pariwisata Rajaampat dengan berbasis android. Metode pendekatan pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah Object Oriented Analysis and Design (OOAD) dengan Unified Modeling Language (UML) sebagai modelnya. Sistem yang dibuat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem backend berbasis web dengan PHP dan database MySql, dan aplikasi android berbasis mobile untuk wisatawan. Hasil dari penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu (1) website gotriprajaampat.com yang dapat diakses melalui website dan smartphone android. (2) publikasi di media cetak Papua Barat Pos, Publikasi media online di website terdepan.co.id, terdepan.co.id/live/ dan (3) publikasi media youtube.