cover
Contact Name
Dewi Anggraeni
Contact Email
dewianggraeni@unj.ac.id
Phone
+6285797904139
Journal Mail Official
jurnalstudialquran@unj.ac.id
Editorial Address
Gedung K, Lt II, Ruang 207 Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta Jln. Rawamangun Muka, Jakarta Timur Tel./Fax 021-47881925
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Studi Al-Qur'an
ISSN : 02161648     EISSN : 23392614     DOI : https://doi.org/10.21009/JSQ
Jurnal Studi Al-Quran (JSQ) published two times a year in January dan July. Jurnal Studi Al-Quran contains scientific articles, research, research of community society, and students thesis reviewing socially religious problems and education issues by using tafsir thematic perspective and Islamic Study approach
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2008): Jurnal Studi Al-Qur'an" : 5 Documents clear
Wacana Poligami dalam Penafsiran Al Qur’an Andy Hadiyanto
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 4 No 1 (2008): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FIS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penafsiran tentang poligami tidak terjadi secara monolitik. Hal itu merupakan konsekswensi logis dari sifat keterbukaan Al Qur’an dan iklim dialogis yang dikembangkannya. Pembacaan al Qur’an dan pemahaman terhadapnya selalu dipengaruhi oleh konteks psikologis, sosiologis, politis, dan budaya yang berlaku ketika proses pembacaan tersebut dilakukan. Pemaknaan sosiologis, politis, dan budaya yang berlaku ketika proses ayat poligami pada konteks masyarakat Arab abad ke-7 tentunya akan berbeda dengan pemaknaan masyarakat lainnya, apalagi di zaman yang berbeda. Bahkan orientasi pemikiran penafsirpun sangat menentukan corak pemaknaan (penafsiran) terhadap ayat tersebut. Sayid Qutb dan Thabathba’i merupakan dua tokoh tafsir yang hidup pada masa yang sama dan mewakili idiologi dan orientasi pemikiran yang berbeda. Perbedaan latar belakang ideologi/pemikiran kedua penafsir ini diduga membawa pada perbedaan cara pemahaman dan penyampaian surat an Nisaa’ ayat 2-3. Perbedaan tersebut nampak dalam uraian dan argumentasi yang dibangun oleh kedua penafsir ketika menjelaskan ayat 2-3 surat an Nisaa’ tersebut. Konstruksi teks yang mereka buat secara implisit mencerminkan latar belakang idiologis dan kepentingan mereka masing-masing. Kata kunci: Poligami dalam Al-Qur’an, Analisis Tematik, Tafsir Fii Zhilaal Al Qur’an
Perspektif al-Qur'an Tentang Anak Yatim dan Validitas Berpoligami Khairil Ikhsan Siregar
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 4 No 1 (2008): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FIS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Al- Qur'an is the original Holy Book of Samawiy till the hereafter, guiding for humanity. It capables to explain more topics were written in ownself. One of this topics tells about Al- Qur'an's perspective of fatherless (orphan) and validity of polygamist. Fatherless is one of created not productively in his life and he still needs concern from a father. And maybe he leaves with his mother but amount of a mother is not same with amount of a father. Therefor Allah legitimated a polygamy with a condition that he must be just for his wifes. In meaning of hadist from Imam al- Bukhoriy :"…. Rasulullah in that manner speaks about himself, that I never said something was ill-gotten when Allah has said it was legitimated and I never said something was legitimated when Allah has said it was ill-gotten ". This research used by " Tafsir Thematic Method" concern about verses of Holy Qur'an for this topic and talk about correlation in between the verses and helped with the others knowledges such as nasikh wal mansukh (verse invalidate and verse invalidated) until found on the conclusion for this topic easily. Kata kunci : Anak Yatim, validalitas Poligami, Tafsir Tematik
Perempuan dalam Penyelamatan Alam Rihlah Nur Aulia
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 4 No 1 (2008): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FIS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas tentang ekologi dan peran perempuan dalam menyelamatan alam dari krisis ekologi. Tulisan ini dilatarbelakangi dari lahirnya gerakan ekofeminisme dengan teori Vandana Shiva. Hasil penelitian ini adalah konservasi, perlindungan alam dan penyelamatan alam serta sumberdaya alam merupakan perintah Tuhan Yang Maha Memelihara alam. masalah konservasi, perlindungan alam dan penyelamatan alam merupakan masalah yang sangat penting bagi manusia tanpa terkecuali baik itu perempuan maupun laki- laki., sebagai makhluk sekaligus bagian dari alam, baik untuk masa lalu, masa kini maupun masa yang akan datang. Kata kunci: Ekofeminsme, Penyelamatan Alam, Perempuan
Etos Kerja dalam Islam Sari Narulita
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 4 No 1 (2008): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FIS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selama ribuan tahun lamanya, manusia zaman purba berburu untuk sekedar mencari makan. Mereka tidak mengetahui bahwa apa yang mereka lakukan adalah satu aktivitas kerja. Perkembangan zaman pun lalu mengantarkan manusia pada revolusi pertanian. Manusia melakukan segala hal dengan konsep yang mulai terorganisir, walau masih dilakukan secara manual. Sejarah mencatat bagaimana para pekerja dapat dengan baik menyelesaikan pembangunan piramida di Mesir, walau dengan alat yang terbatas. Hal ini menunjukkan adanya kerja kolektif yang mulai terarah. Namun demikian, Hill (1996) mengungkapkan bahwa kerja dalam banyak pandangan sejarah kuno masih dianggap sebagai suatu hal yang sangat keras dan tidak dihargai. Aktivitas kerja seolah hanya diperuntukkan untuk para budak Secara teoritis, Kaum Muslimin mempunyai etos kerja yang demikian kuat dan mendasar, karena ia bermuara pada iman. Banyak teks-teks agama baik itu berupa ayat maupun hadits yang mendorong kaum muslim untuk bisa memiliki etos kerja yang optimal; namun faktanya, kaum muslim seolah lupa dengan ajaran yang ada hingga akhirnya kaum muslim seolah melakukan sesuatu hanya apa adanya. Dengan makalah sederhana ini, diharapkan kaum muslimin kembali tersadar untuk kembali meningkatkan etos kerja dalam dirinya hingga mampu memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat dan bangsanya.
Ulu Al-Albāb Sebagai Profil Intelektual Pendidik Qusairy .
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 4 No 1 (2008): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FIS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas terkait paradigma Al-Qur’an tentang pendidik. Pembahasan ini mengetengahkan tentang ulu al-albāb sebagai profil pendidik. Hasil penelitian menunjukkan konsep ulu al- albāb dalam perspektif al-Quran mengacu pada makna pendidik, guru dan cendikiawan Muslim. Untuk mencapai pada jenjang ulu al- albāb seperti dimaksudkan oleh ayat-ayat al- Quran, harus memiliki beberapa kriteria di antaranya; seorang pendidik harus memiliki pengetahuan, memliliki integritas moral, berakhlak mulia, penyantun, sabar, bijaksana, adil, tawadu`, kasih sayang terhadap subjek didik dan mengamalkan ilmu yang dimilikinya. Jadi dengan demikian seorang ulu al-albāb, harus memiliki pemikiran (mind) yang luas, perasaan (heart) yang peka, sensitif, memiliki daya pikir (intellect), memiliki wawasan (insight) yang luas, memiliki pengertian yang akurat (understanding), dan memiliki kebijakan (wisdom) dan selalu mejaga komunikasi transendental dengan Khaliknya, melalui fakultas dan aktifitas dhikr. Semua karakter ini merupakan cerminan dan keteladanan yang harus juga harus dimiliki oleh pendidik ketika berhadapan dengan subjek didik. Kata kunci : Pendidik dalam Al-Qur’an, Ulul Albab, Profil Intelektual Pendidik

Page 1 of 1 | Total Record : 5