cover
Contact Name
Hendra
Contact Email
-
Phone
+6281375150018
Journal Mail Official
amj_fk@umsu.ac.id
Editorial Address
Gedung Kampus 1 Lantai II Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran (FK) UMSU Jl. Gedung Arca No. 53 Medan-Sumatera Utara , Kode Pos 20217
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Anatomica (Anatomica Medical Journal)
ISSN : -     EISSN : 26145219     DOI : https://doi.org/10.30596/anatomica
Core Subject : Health, Science,
Anatomica Medical Journal (AMJ) ini merupakan jenis jurnal ilmiah berskala nasional dan dipublikasi via online, memiliki e-issn yang terdaftar di PDII-LIPI. Anatomica Medical Journal ini juga terdaftar dalam jurnal Online Journal System (OJS) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Ruang Lingkup jurnal ini fokus pada bidang Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan secara umum. AMJ menerima naskah/manuscript artikel dalam meliputi/scope artikel original (original article) dalam bentuk artikel penelitian (research article), tinjauan artikel (article review), laporan kasus (case report) dan tinjauan pustaka (literature review) yang relevan dengan bidang Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan lainnya.
Arjuna Subject : Kedokteran - Anatomi
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 3 (2020)" : 6 Documents clear
Profil Kadar Hemoglobin Pasien Human Immunodeficiency Virus (Hiv) Di Rsu Bandung Medan Dicky Yuswardi Wiratma; Dyna Grace Romatua Aruan
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v3i3.4783

Abstract

Abstrak Anemia pada HIV-AIDS bersifat multi faktorial, merupakan gabungan dari beberapa faktor seperti perubahan dalam produksi sitokin yang mengganggu hemopoesis, infeksi, keganasan, malnutrisi, perdarahan, hemolisis, dan polifarmasi, efek samping pemberian obat ARV. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kadar hemoglobin pada penderita HIV di RSU Bandung Medan. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik. Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium RSU Bandung Medan pada bulan April s/d Mei 2020. Sampel penelitian adalah penderita HIV yang menjalani check up dengan jumlah 43 orang di RSU Bandung Medan. Pemeriksaan hemoglobin dilakukan dengan menggunakan metode Sianmethemoglobin. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar hemoglobin pada penderita HIV di RSU Bandung Medan menunjukkan 23 orang Kadar hemoglobinnya menurun (53%) dan 20 orang kadar hemoglobinnya normal (47%). Saran agar dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab anemia pada penderita HIV.Kata Kunci:  Hemoglobin, HIVAbstractAnemia in HIV-AIDS is multi-factorial, a combination of several factors such as changes in cytokine production that interfere with hemopoesis, infection, malignancy, malnutrition, bleeding, hemolysis, and polypharmacy, side effects of ARV drug administration. The purpose of this study is to determine the levels of hemoglobin in HIV patients in Bandung General Hospital Medan. This type of research is analytic descriptive. The location of the study was conducted at the Laboratory of Bandung General Hospital Medan in April until May 2020. The study sample was HIV sufferers who underwent a check-up with a total of 43 people at Bandung General Hospital Medan. Hemoglobin examination is carried out using the Sianmethemoglobin method. Based on the results of the study showed that hemoglobin levels in HIV patients in Bandung General Hospital Medan showed there were 23 people whose hemoglobin levels decreased (53%) and there were 20 people whose hemoglobin levels were normal (47%). Suggestions for further research to determine the causes of anemia in HIV sufferers. Keywords:  Hemoglobin, HIV  
Hubungan Panjang Lengan Atas dengan Tinggi Badan pada Suku India muhammad verza praditya; Abdul Gafar Parinduri
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v3i3.4653

Abstract

Mengidentifikasi rangka yang tak dikenal adalah pemeriksaan yang sangat penting untuk mengetahui identitas seseorang. Penentuan tinggi badan menjadi penting untuk proses identifikasi dalam bidang forensik. Formula dari persamaan regresi menggunakan panjang lengan atas, jenis kelamin, dan usia mempunyai perkiraan yang valid dari tinggi badan yang berguna dalam konteks klinis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang lengan atas dengan tinggi badan pada populasi suku India. Metode pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional design. Subjek pada penelitian ini sebanyak 70 orang suku India di daerah Medan Sunggal yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Panjang lengan atas memiliki nilai korelasi yang berkisar antara 0,893 sampai 0,982 (p<0,001). Nilai pada Standard Error of the Estimate (SEE) yang telah didapatkan berkisar antara 0,904 hingga 3,932 (p<0,001). Pada penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna antara panjang lengan atas terhadap tinggi badan dengan nilai korelasi yang sangat kuat sehingga tinggi badan dapat diperkirakan dengan mengukur panjang lengan atas melalui persamaan regresi linier.Kata Kunci: antropometri, panjang lengan atas, persamaan regresi, tinggi badan.
Perbedaan Kualitas Hidup Dan Antropometri Bayi Usia 6-12 Bulan Berdasarkan MPASi Di Puskesmas Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2019 Melva Simatupang; Dewi Meliasari
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v3i3.5165

Abstract

Salah satu proses penting dalam pemenuhan gizi balita adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI) dan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Pemberian MP ASI selain dapat meningkatkan berat badan, mencegah kejadian gizi buruk, dapat juga menilai kualitas hidup bayi dengan pertimbangan kualitas hidup seseorang dinilai dari tahun pertama kehidupannya. Penilaian kualitas hidup bayi dalam penelitian ini menggunakan kuesioner SF (Short Form)-36   yang telah baku (Rand,2009).Penelitian menggunakan  teknik Survei Analitik dengan Rancangan Cross Sectional. Sampel adalah bayi usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Dolok Masihul yaitu pengambilan sampel teknik probability sampling.  Hasil penelitian diketahui bahwa dari uji T-independen didapat variabel kualitas hidup dengan p = 0,041 < 0,05, ada perbedaan kualitas hidup bayi berdasarkan MP-Asi. Sedangkan variabel antropometri diperoleh  p = 0,026 < 0,05 sehingga ada juga perbedaan antropometri berdasarkan jenis pemberian MP ASI. Hasil uji Multivariat dengan Uji Manova, hotelling’s trace menunjukan signifikan (p = 0,037) di bawah 0,05 berarti ada perbedaan secara bersamaan  kualitas hidup dan antropometri pada berbagai jenis pemberian MP ASIDiharapkan masyarakat lebih memanfaatkan setiap peluang untuk berperan aktif dalam meningkatkan dan memahami pentingnya pemberian makanan pendamping. Kepada para petugas kesehatan (bidan) dapat terus memberikan informasi berkaitan dengan cara pemberian MP-ASI yang baik.             Kata kunci : MP-Asi, kualitas hidup, antropometri
Hubungan Indeks Massa Tubuh Yang Tinggi (Obesitas) Dengan Kejadian Flat Feet Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta Tahun Ajaran 2019/2020 Shifa Azzahra; Diana Agustini Purwaningastuti; Mila Citrawati
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v3i3.4766

Abstract

Flat feet adalah suatu kondisi yang ditandai dengan arkus kaki (arcus longitudinal medial) mendatar saat sedang menopang beban tubuh. Kasus kejadian flat feet masih belum diketahui dengan jelas karena belum ada konsensus klinis atau kriteria secara radiologis untuk menentukan flat feet. Salah satu faktori yang diketahui dapat menyebabkan flat feet adalah obesitas. Seseorang yang mengalami obesitas akan menyebabkan tekanan pada arkus kaki lebih tinggi dibandingkan orang yang memiliki indeks massa tubuh normal sehingga dapat menyebabkan arkus kaki mendatar. Mahasiswa Fakultas Kedokteran memiliki risiko yang tinggi terhadap obesitas karena kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak teratur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh yang tinggi (obesitas) terhadap kejadian flat feet pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan 99 mahasiswa Fakultas Kedokteran (laki-laki dan perempuan) sebagai subjek. Arkus kaki dinilai dengan foot print test dan IMT subjek diukur saat pengambilan data tinggi dan berat badan. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dan flat feet pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta tahun ajaran 2019/2020 (p= 0,001).Kata kunci: flat feet, mahasiswa kedokteran, indeks massa tubuh, obesitas.
Hubungan Panjang Telapak Kaki terhadap Tinggi Badan Pada Suku India di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2018 Sha Fira; Abdul Gafar Parinduri
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v3i3.4654

Abstract

Latar Belakang: Identifikasi merupakan pemeriksaan penting dalam menentukan kejelasan identitas seseorang. Tinggi badan merupakan salah satu parameter penting dalam proses identifikasi dan antropologi forensik. Tinggi badan dapat ditentukan dengan pengukuran tulang-tulang panjang penyusun tubuh. Formula dari persamaan regresi menggunakan panjang telapak kaki, jenis kelamin, dan usia mempunyai perkiraan yang valid dari tinggi badan yang berguna dalam konteks klinis. Metode:  Rancangan penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross-sectional. Subjek penelitian sebanyak 70 orang suku India di Medan Sunggal yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode random sampling. Hasil: Panjang telapak kaki memiliki korelasi yang positif dan signifikan terhadap tinggi badan dengan koefisien korelasi yang berkisar antara 0,948 hingga 0,997 (p<0,001). Persamaan regresi linear yang didapatkan menunjukkan Standard Error of the Estimate (SEE) yang berkisar antara 1,391 hingga 2,779 (p<0,001).  Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara panjang telapak kaki terhadap tinggi badan dengan korelasi yang kuat hingga sangat kuat, sehingga tinggi badan dapat diperkirakan dengan mengukur panjang telapak kaki melalui persamaan regresi linier.
Uji Resistensi Larva Nyamuk Aedes aegypti Terhadap Insektisida Golongan Karbamat Di Kecamatan Medan Denai muhammad teguh syahputra
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v3i3.4669

Abstract

Pendahuluan : Aedes aegypti merupakan nyamuk vektor utama penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Berbagai macam upaya telah dilakukan untuk pengendalian nyamuk Aedes aegypti salah satunya dengan cara penyemprotan (fogging) insektisida karbamat. Penggunaan dari insektisida karbamat yang tidak rasional maka menyebabkan peningkatan enzim asetilkolinesterase sehingga hasil nya nanti menimbulkan resistensi terhadap nyamuk Aedes aegypti. Tujuan : Mengetahui status resistensi larva nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida golongan Karbamat di Kecamatan Medan Denai. Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan metode potong lintang, yang menggunakan 276 larva nyamuk Aedes aegypti. Hasil Penelitian : Hasil penelitian ini diperoleh larva nyamuk yang rentan terhadap insektisida karbamat sebesar 66.3%, sedangkan sebesar 33.7% larva nyamuk toleran terhadap insektisida karbamat dan larva nyamuk yang bersifat resisten tidak dijumpai. Kesimpulan : Sebanyak 33.7% larva nyamuk Aedes aegypti toleran terhadap insektisida golongan karbamat.

Page 1 of 1 | Total Record : 6